"Sayang, kamu ngantuk gak?" "Mana bisa aku ngantuk, kamu dari tadi terus nyuilin aja," jawab Shilla sambil membiarkan suaminya itu menggendongnya ke sofa. "Ya, dong. Mas mau bikin kamu sibuk." "Ihh, mau apa?" "Bikin adik yuk, buat Arjuna," ucap Xander nakal. Shilla memerah wajahnya. Berpura-pu
Sarah duduk sendirian di sudut ruangan, menikmati minumannya dengan mata yang sayu. Dia terlihat lelah, dengan rambutnya yang acak-acakan dan tatapannya yang kosong ke arah jendela.Tepat pada saat itulah, seorang pria muda berjalan tenang menuju meja Sarah. Dia memiliki senyuman hangat di wajahnya,
Namun, Sarah bukanlah orang bodoh. Dia merasakan ketidakberesan dalam perilaku Alex dan mulai curiga terhadap motif sebenarnya. Meski belum tahu persis tentang obsesi Alex terhadap Shilla, Sarah merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar.Sementara itu, Shilla dan Xander hidup dalam ketenangan, tidak
Matahari telah tenggelam, dan cahaya senja mulai meredup di langit kota Jakarta yang sibuk. Xander melangkah dengan tenang menuju apartemennya setelah seharian ini disibukkan pekerjaannya. Dia merasa lelah dan ingin segera istirahat. Namun, ada sesuatu yang tidak biasa saat dia membuka pintu apartem
Di tengah kegelapan malam, ketika bintang-bintang bersinar terang di langit, Xander merasa desakan kuat untuk meninggalkan rumahnya. Ada sesuatu yang menariknya keluar pada larut malam, sesuatu yang membuat hatinya gelisah. Dengan hati-hati, dia merayap keluar melalui pintu belakang, mencoba sebisa
Dalam senja yang hening di Jakarta, Shilla merasa sebuah ketidaknyamanan yang mendalam merayap perlahan di seluruh tubuhnya. Awalnya, dia mengabaikan perasaan itu, berpikir bahwa itu hanya kelelahan biasa atau mungkin hasil stres dari pekerjaannya yang menumpuk. Namun, ketidaknyamanan itu berkembang
Suka atau tidak. Xander lebih tenang saat Shilla berada di RSJ. Bukan karena Xander menginginkannya, tapi karena dia memilih untuk mendapatkan keamanan untuk sang istri.Dalam kegelapan malam yang sunyi, Shilla duduk sendiri di kamarnya dengan pikiran yang gelisah. Sesekali, dia merasa ada yang aneh
Matahari perlahan merosot di balik gedung-gedung tinggi Jakarta, namun Xander masih tetap sibuk di meja kerjanya. Ponselnya berdering, mengabarkan pesan baru dari bosnya, "Xander, kita butuh hasil risetmu secepatnya. Proyek ini tidak boleh terlambat lagi." Suaranya tegas, mencerminkan ekspektasi yan
"Demi Tuhan, Shilla, aku memohon padamu," ujar Xander dengan nada serius, "Leona adalah segalanya bagiku. Aku tahu kamu juga merasakannya begitu. Tolong, jagalah dia dengan sepenuh hati. Aku tak bisa membayangkan hidup tanpa kehadirannya."Shilla merasakan beratnya permintaan Xander. Dia mengangguk
Xander tengah berada di Bandung untuk menghadiri sebuah acara bisnis penting ketika ponselnya berdering. Dia mengangkatnya dengan cepat, berharap mendapatkan kabar baik dari rumah atau mungkin dari Shilla, kekasihnya."Tuan Xander, ini Shilla," suara cemas Shilla terdengar di ujung telepon.Xander b
Perjalanan dari bandara ke Bogor memakan waktu beberapa jam, terlebih karena lalu lintas yang cukup padat. Namun, semangat Shilla dan Xander tidak sedikit pun kendur. Mereka terus bercerita tentang pengalaman mereka di Malaysia, mulai dari keindahan alam hingga keramahan penduduk setempat yang membu
Baru saja kedamaian rumah tangga Shilla dan Xander kembali direguk, sebua insiden tak mengenakan kembali terjadi saat Xander berada di Malaysia. Shilla yang sedang makan malam bersamanya mendadak hilang. Hal ini membuat Xander frustasi. Ya,malam ini di tengah hiruk-pikuk dan keindahan panorama urb
Hujan rintik-rintik membasahi jendela kamar Shilla, membawa suasana melankolis ke dalam hatinya. Shilla memandang keluar, matanya berkaca-kaca. Dia menghela nafas panjang, mencoba mengumpulkan keberanian yang telah lama dia simpan. Shilla tahu, ini saatnya dia berubah, menjadi lebih kuat, demi cinta
Maka, dengan payung besar membentang di atas mereka, mereka berjalan-jalan di taman yang basah, menikmati suara hujan dan udara segar malam itu. Langkah mereka seirama, menandakan kekompakan keluarga itu. Sesekali, mereka berhenti, menatap keindahan taman yang diterangi lampu-lampu taman, menciptaka
Meninggalkan kisah mengegerus hatinya mengenai Sarah, Shilla tak ingin terus berlarut dalam kecemburuannya itu. Hujan di Jakarta pada awal Februari ini masih begitu intens, membuat jadwal padat Xander pun terkendala karenanya. Sebagai seorang eksekutif muda di salah satu perusahaan teknologi terdep
Di tengah hiruk pikuk kantor yang sibuk dengan berbagai proyek dan deadline, ada satu cerita yang tak kalah menyita perhatian para pegawai. Kisah ini berputar pada tiga tokoh utama: Shilla, Xander, dan Sarah. Shilla, seorang wanita yang elegan dan penuh karisma, merupakan istri dari Xander, seorang
Di kantor yang selalu ramai, Xander duduk sambil menatap layar komputer yang menunjukkan betapa suksesnya bisnis mereka akhir-akhir ini. Sinar matahari sore yang masuk lewat jendela memberikan suasana yang cerah, tapi ada satu hal yang terus bermain di pikiran Xander—bagaimana cara yang tepat untuk