~°~
May I Miss You?~•~Namun hingga saat ini handphone kesayangan Nayfira tidak dikembalikan juga dari Gibran. Sebenarnya Nayfira sudah tidak peduli namun handphone itu begitu banyak kenangan karena di dalamnya terdapat foto-foto bersama sahabatnya, handphone yang sudah menemaninya dari kelas satu SMP, bahkan itu kado dari Ayahnya dan yang pasti Nayfira ti
Kadang hidup itu munafik. Membiarkan orang lain bahagia namun diri sendiri malah pura-pura bahagia.Kadang hidup itu egois. Membiarkan diri dilanda kesedihan bahkan mengeluarkan air mata tanpa harus ada orang yang mengetahui.~~~"Kamu pulang sama siapa?"tanya Eric pada Calista saat pertemuan itu sudah berakhir.Calista yang akan membuka mobilnya langsung mengalihkan pandangannya kepada Eric. "Sama temen-temenlah.Eric memandang mobil Calista yang berwarna merah itu. Mobil yang sudah dimiliki Calista dua minggu yang lalu. Eric merasa malu jika dibandingkan dengan dirinya yang hanya bisa membawa motor ninja. Itupun motor milik Vano yang kedua."Emang kenapa, Kak?"tanya Calista mengejutkan Eric. Sahabat-sahabat Calista yang sedang menunggu Cali
Bermimpilah! Kemudian dilanjutkan dengan berdo'a dan berusaha.Jika kamu tidak bermimpi maka dari mana kamu akan memulai? +~+Seorang lelaki dan wanita tengah berjalan bersama. Mereka melewati taman dan suasana begitu hangat apalagi ditambah dengan obrolan yang sama-sama hangat diantara mereka berdua."Nayfira suka ya sama Gibran?"tanya Gavin.Jessy langsung menoleh ketika topik pembicaraan tergantikan. "Maksud lo?"Gavin terdiam kemudian mengalihkan ke arah jalanan yang lenggang di hadapannya."Gue cuma gak mau sahabat lo jadi korban dari Gibran."kata Gavin mulai bersuara lagi."Lo itu ngomong apa, sih?"Jessy mulai geram dan seketika menghentikkan langkahnya.Gavin tersenyum. Senyuman yang membuat siapapun luluh dibuatnya.
Haruskah aku memilihmu?Zella berjalan cukup santai menuju kelasnya. Ia memang selalu datang lebih awal dari sahabat-sahabatnya apalagi kini Ayahnya bekerja sebagai security di sekolahnya.Tidak ada rasa malu dalam diri Zella, toh pekerjaan itu halal dan tidak mencuri apalagi merugikan orang lain. Saat tangannya akan membuka pintu kelas tiba-tiba sosok lelaki memanggilnya.Zella mengerutkan dahinya. "Ngapain lo disini?""Nih ada titipan dari nyokap gue." jawab Vano. Zella hanya mengangkat sebelah alisnya.Vano menyodorkan sebuah tas yang berisi makanan. Zella tersenyum. Ternyata Ibunya Vano begitu baik padahal diri
Jika yang ditunggu tak kunjung datang, maka do'alah yang akan menjemputnya+++Hari ini tepat Zella akan berangkat ke Jakarta untuk menjalani latihan kepenulisan. Namanya sudah tertera disana dan jika ia lulus dalam pelatihan ini maka ia bisa pergi ke London untuk berkuliah disana.Zella sedang mengemas barang-barangnya dari mulai baju ganti, novel-novel untuk menemani perjalanannya, dan tak lupa makanan. Zella ditemani oleh sahabat-sahabatnya untuk membantu kepergiannya."Jangan lama-lama ya disananya." tutur Calista. Seketika Zella terdiam dan langaung terkekeh geli."Dih, ntar lo kangen ya sama gue."
Setelah kepergian Zella, kini hanya ada Aleysia, Calista, Jessy, dan Nayfira. Mereka tengah memperhatikan guru biologi yang berada di hadapan mereka. Bu Lani guru biologi itu. Sosok guru yang begitu penyabar dan nyaman jika cerita pada Bu Lani.Dua jam berlalu. Bu Lani segera mengakhiri jam mengajarnya dan murid-murid segera beristirahat karena bel sudah berbunyi begitu pun dengan Aleysia dan sahabat-sahabatnya."Untuk Aleysia, Zella, Calista, Nayfira, dan Jessy segera menghadap ke saya ya." tutur Bu Lani sambil duduk di kursi.Aleysia dan sahabat-sahabatnya saling menatap. Biasanya yang diapanggil Bu Lani itu hanya Zella tapi mengapa mereka pun ikut dipanggil? Jika Zella dipanggil pun pasti Bu Lani meminta bantuan untuk memeriksa tu
Karena apa yg diperbuat harus sama dengan apa yg dikenakan. Jika perbuatanmu tidak sama dengan apa yg dikenakan maka sia-sialah semuanya°°°"Ibu percaya ko kalo kalian gak berbuat demikian." tutur Bu Lani."Ya iyalah. Itu fitnah, Bu!" seru Jessy. Aleysia yang berada di sampignya lalu menepuk bahu Jessy karena berbicara tinggi pada guru. Bu Lani hanya terdiam memaklumi.Seketik Bu Lani memikirkan Pak Rio. Ada rasa kecewa pada lelaki itu. Membiarkan kesalahan menimpa pada pihak yang benar. Bu Lani harus mencar
Being yourself is your privilege💧💧💧Aleysia dan sahabat-sahabatnya sekarang tengah berada di rumah Nayfira. Mereka berniat untuk menghubungi Zella. Tak ada kabar dari wanita itu. Sudah hampir satu minggu handphone Zella tidak bisa dihubungi. Ayah Zella bilang jika Zella di Jakarta tidak boleh memainkan handphone demi kefokusan Zella."Beli makanan dulu, kuy?" tawar Aleysia dan diterima sahutan senang oleh sahabat-sahabatnya."Ehh, katanya mau nelpon Zella? Yaa coba aja kalo sekarang mungkin bisa." timpal Jessy."Beli makanan aja dulu. Biar gue bisa panas-panasin Zella. Disana kan dia gak bisa makan-makanan enak." kata Calista sambil tertawa terbahak-bahak."Jahat bange
Sebenarnya kita ditakdirkan untuk bersama walau sebenarnya itu hanyalah sekedar ilusi🌸🌸Bel istirahat berbunyi. Nayfira dan sahabat-sahabatnya segera pergi ke kantin karena perut mereka begitu keroncongan. Tiga jam adalah waktu yang lumayan lama untuk menahan perut kosong dan menjalani belajar."Lo tungguin disini, ya? Kita mau beli makanan dulu." tutur Aleysia pada Nayfira.Nayfira memberengut. "Ihh gue sendiri dong?""Manja banget, sih. Lagian kita juga beli makanan buat lo." timpal Jessy. Akhirnya Nayfira menurut. Nayfira memainkan garpu ya
Tuhan, terimakasih karena Engkau telah mengirimkan sosok yang begitu berarti di hidupku. Tanpa izin-Mu karena menakdirkan mereka untukku maka aku bukanlah siapa-siapa di dunia ini-Ladies Brave-_______"Wahh, hebat ya lo jadi juara!" sahut Zella sambil menepuk bahu Jessy.Jessy langsung berdecak dan merasa bangga. "Biasa itu mah." katanya sambil menggibaskan tangannya."Dih, sombongnya." timpal Nayfira."Kalian berlima pergi aja. Main atau apa gitu sekalian memorian." kata Julian pada kelima wanita itu.
Semua butuh pengorbanan. Sama halnya seperti ulat yang harus rela berkorban menjadi hewan yang menjijikan sebelum menjadi hewan indah yaitu kupu-kupu.♥♥..Happy readingSetelah berbincang cukup lama di restoran Nayfira, akhirnya Zella dan Julian kembali pulang. Namun entah mengapa Nayfira ingin ikut bersama Zella."Lo beneran mau ke rumah gue? Takutnya lo cape." kata Zella mematiskan karena dari pagi tadi restoran ini penuh dengan pengunjung."Gak apa-apa, Zell. Lagian aku juga pengen ketemu sama Ayah lo."jawab Nayfira. "Gak apa-apa kan, Laden?" tanya Nayfira pada Laden yang berada di sampi
Kita bukan hanya sekedar sahabat. Namun sebuah keluarga kecil yang melebihi dari sahabat🌼🌼..."Kabar kamu gimana? Baik kan?"tanya wanita di seberang telepon sana.Calista masih terdiam dan memandang Vernan tak percaya. Suara gemetar dari wanita yang sedang bertanya padanya sungguh membuatnya menguraikan air mata."Aleysia." ucap Calista akhirnya.Seketika Calista menangis. Begitu pun dengan Aleysia. Suara isak mulai tangis terdengar."Aku dapet nomor kamu dari Pak Fey. Katanya kamu nyariin aku." kata Aleysia.&nb
Biarkan aku tetap disini. Walau ditemani dengan kesunyian. 🍃🍃Suara musik menggema di sebuah ruangan dan terlihat melalui pantulan kaca seorang wanita tengah menari.Hobinya menari dari dulu hingga sekarang mengantarkannya menjadi penari profesional dan terkadang ia menjadi pelatih tari untuk beberapa girl band di Korea.Brukk!!Wanita itu berhenti menari saat suara gebrakan pintu kamar mandi terdengar. Ia hanya mengangkat bahunya tak peduli dengan suara itu.Bruukk!! Brrukk!! Brrukk!!Suara gebrakan itu terdengar lagi hingga ketiga kalinya. Awalnya ia mengira itu adalah tikus namun ia merasa heran mengapa gebrakan itu terdengar seakan-akan orang yang meminta tolong.Tubuh wanita itu
Biarkan aku tetap disini. Walau ditemani dengan kesunyian. 🍃🍃Suara musik menggema di sebuah ruangan dan terlihat melalui pantulan kaca seorang wanita tengah menari.Hobinya menari dari dulu hingga sekarang mengantarkannya menjadi penari profesional dan terkadang ia menjadi pelatih tari untuk beberapa girl band di Korea.Brukk!!Wanita itu berhenti menari saat suara gebrakan pintu kamar mandi terdengar. Ia hanya mengangkat bahunya tak peduli dengan suara itu.Bruukk!! Brrukk!! Brrukk!!Suara gebrakan itu terdengar lagi hingga ketiga kalinya. Awalnya ia mengira itu adalah tikus namun ia merasa heran mengapa gebrakan itu terdengar seakan-akan orang yang meminta tolong.Tubuh wanita itu
Mencintai sahabat seperti kalian adalah keberuntuganDan memilikinya adalah takdir yang tidak dapat diganggu gugat👑👑Hari Sabtu tepat pukul delapan malam. Di satu hari yang sama dan dengan perasaan yang sama antara kelima sahabat itu. Itulah sahabat sejati.⏬Seorang wanita tengah menatap keadaan kota New York yang indah di malam hari sebari menghirup udara yang segar itu melalui jendela apartemennya.Sesekali ia tersenyum dan merasakan rindu dengan negara kelahirannya yaitu Indonesia. Ia tak menyangka bisa menapakan kakinya di negera orang lain ini.
Terkadang seseorang ingin dihargai.Bukan dipuji.🌱🌱...Suasana kelas begitu hening karena ujian harian sedang dilaksanakan. Tak ada seorang pun yang berani menengok ke kanan, kiri, atau pun ke belakang untuk menyontek.Setelah satu jam mereka mengerjakan ulangan kimia itu, akhirnya mereka bisa bernapas lega karena bisa terbebas dari pelajaran yang bisa disangkut pautkan dengan apapun itu.Pelajaran kimia menurut mereka s
Pertemuan denganmu adalah sejarah. Ya, sejarah. Sesuatu yang tidak bisa terulang kembali. 🌿🌿"Zella!" teriak Jessy hingga membuat Zella terkejut bahkan hampir membuat Zella jatuh dari tangga."Ngagetin gue aja lu!" ketus Zella sambil menuruni tangga.Hari ini dirinya sedang sibuk mempersiapkan acara festival yang diadakan oleh dua sekolah yaitu sekolah Zella dan sekolah Gibran.Pihak sekolah memang sengaja mengadakan acara ini agar bertujuan mempererat hubungan persaudaraan dari kedua sekolah itu."Ohh, festival ini yang dimaksud Kak Eric?" tanya Calista sambil memperhatikan hiasan-hiasan yang Zella gantung tadi."Baru tau, lo? Kemana aja?" timpal Nayfira. Calista hanya terdiam."Lo jadi paniti
2017...Dapatkah kau kembali menghampiriku tuk sejenak saja? Agar aku bisa merasakan kebahagiaan seperti dulu lagi☝~Curahan Author~Vano kembali lagi ke markas setelah mematiskan kelima wanita itu pergi. Setelah tiba di markas Vano melihat suasana yang sudah tak beraturan."Pikiran lo dimana? Lo gak mikir kalau Nayfira punya trauma sama kucing? Seharusnya lo gak ngelakuin ini Gibran!" teriak Gavin tepat di wajah Gibran. Tangan Gavin sudah mencengkram kerah baju Gibran.Mereka saling bertatatp tajam. Gibran langsung mendorong Gavin hingga Gavin hampir saja terjatuh. Eric dan Elios yang berada di sekeliling mereka langsung melerai.&nbs