Terimakasih sudah hadir di hidupku tanpa izin
Lalu pergi tanpa permisi...~•~"Kenapa?"tanya Vernan sambil mengelus kepalaku sedangkan aku hanya menggeleng.
Kulihat Kak Eric malah duduk sambil memainkan rotinya namun sesekali Zella yang berada di sampingnya mengajaknya untuk berbincang.
"Heyy Jessy! Ada sabem disini ko biasa aja sih."teriak Vernan menghentikan tawa Jessy bersama yang lainnya. Begitupun dengan Kak Eric yang langsung menoleh ke arah Vernan.
"Hahaha sabem apaan lo. Sabem konyol."jawab Jessy namun tetap menghormati sabemnya itu yang telah melatih di club taekwondo. Mereka pun bersalaman khas taekwondo yang aku pun kurang mengerti.
<Jika akhirnya akan begini..Lebih baik aku tak mengenalmu. Bahkan untuk melihatmu sekalipunrasanya tak sudi~•~Nayfira berdiri sejenak di depan pintu rumahnya kemudian ia berbalik melihat mobil Gibran yang melaju agak cepat. Apa yang terjadi beberapa jam tadi? Apakah ini mimpi? Apakah benar Gibran telah menjadikannya pacar?Hati Nayfira memang senang apalagi Gibran menyatakan bahwa dia pacarnya di depan semua orang. Namun Nayfira masih heran dengan tingkah Gibran dan seorang wanita yang tadi ada di cafe. Tatapan mereka begitu penuh dengan pertanyaan. Gibran yang tiba-tiba diam ketika wanita itu beranjak begitu saja. Siapa wanita itu? Dan apa hubungan mereka?Bayangan wanita bertopi itu selalu saja menghampiri pikiran Nayfira. Ada perasaan tidak enak di hati Nayfira.
Aku tak akan memaksamu untuk membalas semua perasaanku terhadapmuNamun ku minta padamuJanganlah kau menyakiti hati iniDia terlalu lembut untuk kau sakiti~~~~~"Aleysia!"sahut Elios. Aleysia pun menoleh ke suara itu."Ehh, yos."Mereka berdua tidak sengaja bertemu di supermarket. Saat akan membuka pintu supermarket, Aleysia dihentikkan oleh suara lembut Elios. Sebelumnya Aleysia sempat tersenyum karena tak menyangka Elios berada di tempat yang sama. Namun senyumnya itu seketika pudar ketika teman lelaki itu yaitu Gibran telah menyakiti sahabatnya, Nayfira.Aleysia pun keluar supermarket terlebih dahulu ketika Elios membuka pintu dan mempersilahkan Aleysia keluar lebih dulu. Akhirnya mereka berdua pun berjalan bersamaan karena memang Aleysia berjalan kaki dan Elios pun sama. Lelaki itu selalu berjalan kaki
Jika menurutmu semua hal berawal dari belajarMaka mengapa kamu sendiri tak belajar untuk memahami orang lain?***"Udah ya jangan dipikirin. Anggap semua seperti biasa."tutur Aleysia sambil mengusap bahu Nayfira.Nayfira terdiam. "Tapi gue takut sekaligus greget." Aleysia mengangguk-angguk yang berarti paham dengan keadaan Nayfira.Nayfira yang sedang ditemani keempat sahabatnya sedang berjalan menuju gerbang sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 06.50 namun Nayfira dan sahabat-sahabatnya masih santai dan menikmati perjalanan menuju gerbang sekolah."Ada rencana mau kemana gitu ntar pulang sekolah?"tanya Calista sambil loncat-loncat di hadapan keempat sahabatnya."Gue tedo, Cal."jawab Jessy."Gue juga ada private ke rumah Ava."jawab Zella yang masih santai membaca bukunya tanpa melihat ke arah Calista.
~°~May I Miss You?~•~Setelah Gibran minta maaf di depan umum atas kesalahannya dan mempermalukan Nayfira secara tidak langsung, suasana pun kembali normal. Hingga detik ini pun juga Nayfira masih menjadi asisten Gibran. Waktu pun cepat berlalu kini Nayfira dan sahabat-sahabatnya sudah menginjak kelas 11 sedangkan Gibran dan kawan-kawan berada di kelas 12 Itu artinya kelima laki-laki itu tidak boleh bersantai-santai karena Ujian Nasional tengah menanti.Namun hingga saat ini handphone kesayangan Nayfira tidak dikembalikan juga dari Gibran. Sebenarnya Nayfira sudah tidak peduli namun handphone itu begitu banyak kenangan karena di dalamnya terdapat foto-foto bersama sahabatnya, handphone yang sudah menemaninya dari kelas satu SMP, bahkan itu kado dari Ayahnya dan yang pasti Nayfira ti
Kadang hidup itu munafik. Membiarkan orang lain bahagia namun diri sendiri malah pura-pura bahagia.Kadang hidup itu egois. Membiarkan diri dilanda kesedihan bahkan mengeluarkan air mata tanpa harus ada orang yang mengetahui.~~~"Kamu pulang sama siapa?"tanya Eric pada Calista saat pertemuan itu sudah berakhir.Calista yang akan membuka mobilnya langsung mengalihkan pandangannya kepada Eric. "Sama temen-temenlah.Eric memandang mobil Calista yang berwarna merah itu. Mobil yang sudah dimiliki Calista dua minggu yang lalu. Eric merasa malu jika dibandingkan dengan dirinya yang hanya bisa membawa motor ninja. Itupun motor milik Vano yang kedua."Emang kenapa, Kak?"tanya Calista mengejutkan Eric. Sahabat-sahabat Calista yang sedang menunggu Cali
Bermimpilah! Kemudian dilanjutkan dengan berdo'a dan berusaha.Jika kamu tidak bermimpi maka dari mana kamu akan memulai? +~+Seorang lelaki dan wanita tengah berjalan bersama. Mereka melewati taman dan suasana begitu hangat apalagi ditambah dengan obrolan yang sama-sama hangat diantara mereka berdua."Nayfira suka ya sama Gibran?"tanya Gavin.Jessy langsung menoleh ketika topik pembicaraan tergantikan. "Maksud lo?"Gavin terdiam kemudian mengalihkan ke arah jalanan yang lenggang di hadapannya."Gue cuma gak mau sahabat lo jadi korban dari Gibran."kata Gavin mulai bersuara lagi."Lo itu ngomong apa, sih?"Jessy mulai geram dan seketika menghentikkan langkahnya.Gavin tersenyum. Senyuman yang membuat siapapun luluh dibuatnya.
Haruskah aku memilihmu?Zella berjalan cukup santai menuju kelasnya. Ia memang selalu datang lebih awal dari sahabat-sahabatnya apalagi kini Ayahnya bekerja sebagai security di sekolahnya.Tidak ada rasa malu dalam diri Zella, toh pekerjaan itu halal dan tidak mencuri apalagi merugikan orang lain. Saat tangannya akan membuka pintu kelas tiba-tiba sosok lelaki memanggilnya.Zella mengerutkan dahinya. "Ngapain lo disini?""Nih ada titipan dari nyokap gue." jawab Vano. Zella hanya mengangkat sebelah alisnya.Vano menyodorkan sebuah tas yang berisi makanan. Zella tersenyum. Ternyata Ibunya Vano begitu baik padahal diri
Jika yang ditunggu tak kunjung datang, maka do'alah yang akan menjemputnya+++Hari ini tepat Zella akan berangkat ke Jakarta untuk menjalani latihan kepenulisan. Namanya sudah tertera disana dan jika ia lulus dalam pelatihan ini maka ia bisa pergi ke London untuk berkuliah disana.Zella sedang mengemas barang-barangnya dari mulai baju ganti, novel-novel untuk menemani perjalanannya, dan tak lupa makanan. Zella ditemani oleh sahabat-sahabatnya untuk membantu kepergiannya."Jangan lama-lama ya disananya." tutur Calista. Seketika Zella terdiam dan langaung terkekeh geli."Dih, ntar lo kangen ya sama gue."
Tuhan, terimakasih karena Engkau telah mengirimkan sosok yang begitu berarti di hidupku. Tanpa izin-Mu karena menakdirkan mereka untukku maka aku bukanlah siapa-siapa di dunia ini-Ladies Brave-_______"Wahh, hebat ya lo jadi juara!" sahut Zella sambil menepuk bahu Jessy.Jessy langsung berdecak dan merasa bangga. "Biasa itu mah." katanya sambil menggibaskan tangannya."Dih, sombongnya." timpal Nayfira."Kalian berlima pergi aja. Main atau apa gitu sekalian memorian." kata Julian pada kelima wanita itu.
Semua butuh pengorbanan. Sama halnya seperti ulat yang harus rela berkorban menjadi hewan yang menjijikan sebelum menjadi hewan indah yaitu kupu-kupu.♥♥..Happy readingSetelah berbincang cukup lama di restoran Nayfira, akhirnya Zella dan Julian kembali pulang. Namun entah mengapa Nayfira ingin ikut bersama Zella."Lo beneran mau ke rumah gue? Takutnya lo cape." kata Zella mematiskan karena dari pagi tadi restoran ini penuh dengan pengunjung."Gak apa-apa, Zell. Lagian aku juga pengen ketemu sama Ayah lo."jawab Nayfira. "Gak apa-apa kan, Laden?" tanya Nayfira pada Laden yang berada di sampi
Kita bukan hanya sekedar sahabat. Namun sebuah keluarga kecil yang melebihi dari sahabat🌼🌼..."Kabar kamu gimana? Baik kan?"tanya wanita di seberang telepon sana.Calista masih terdiam dan memandang Vernan tak percaya. Suara gemetar dari wanita yang sedang bertanya padanya sungguh membuatnya menguraikan air mata."Aleysia." ucap Calista akhirnya.Seketika Calista menangis. Begitu pun dengan Aleysia. Suara isak mulai tangis terdengar."Aku dapet nomor kamu dari Pak Fey. Katanya kamu nyariin aku." kata Aleysia.&nb
Biarkan aku tetap disini. Walau ditemani dengan kesunyian. 🍃🍃Suara musik menggema di sebuah ruangan dan terlihat melalui pantulan kaca seorang wanita tengah menari.Hobinya menari dari dulu hingga sekarang mengantarkannya menjadi penari profesional dan terkadang ia menjadi pelatih tari untuk beberapa girl band di Korea.Brukk!!Wanita itu berhenti menari saat suara gebrakan pintu kamar mandi terdengar. Ia hanya mengangkat bahunya tak peduli dengan suara itu.Bruukk!! Brrukk!! Brrukk!!Suara gebrakan itu terdengar lagi hingga ketiga kalinya. Awalnya ia mengira itu adalah tikus namun ia merasa heran mengapa gebrakan itu terdengar seakan-akan orang yang meminta tolong.Tubuh wanita itu
Biarkan aku tetap disini. Walau ditemani dengan kesunyian. 🍃🍃Suara musik menggema di sebuah ruangan dan terlihat melalui pantulan kaca seorang wanita tengah menari.Hobinya menari dari dulu hingga sekarang mengantarkannya menjadi penari profesional dan terkadang ia menjadi pelatih tari untuk beberapa girl band di Korea.Brukk!!Wanita itu berhenti menari saat suara gebrakan pintu kamar mandi terdengar. Ia hanya mengangkat bahunya tak peduli dengan suara itu.Bruukk!! Brrukk!! Brrukk!!Suara gebrakan itu terdengar lagi hingga ketiga kalinya. Awalnya ia mengira itu adalah tikus namun ia merasa heran mengapa gebrakan itu terdengar seakan-akan orang yang meminta tolong.Tubuh wanita itu
Mencintai sahabat seperti kalian adalah keberuntuganDan memilikinya adalah takdir yang tidak dapat diganggu gugat👑👑Hari Sabtu tepat pukul delapan malam. Di satu hari yang sama dan dengan perasaan yang sama antara kelima sahabat itu. Itulah sahabat sejati.⏬Seorang wanita tengah menatap keadaan kota New York yang indah di malam hari sebari menghirup udara yang segar itu melalui jendela apartemennya.Sesekali ia tersenyum dan merasakan rindu dengan negara kelahirannya yaitu Indonesia. Ia tak menyangka bisa menapakan kakinya di negera orang lain ini.
Terkadang seseorang ingin dihargai.Bukan dipuji.🌱🌱...Suasana kelas begitu hening karena ujian harian sedang dilaksanakan. Tak ada seorang pun yang berani menengok ke kanan, kiri, atau pun ke belakang untuk menyontek.Setelah satu jam mereka mengerjakan ulangan kimia itu, akhirnya mereka bisa bernapas lega karena bisa terbebas dari pelajaran yang bisa disangkut pautkan dengan apapun itu.Pelajaran kimia menurut mereka s
Pertemuan denganmu adalah sejarah. Ya, sejarah. Sesuatu yang tidak bisa terulang kembali. 🌿🌿"Zella!" teriak Jessy hingga membuat Zella terkejut bahkan hampir membuat Zella jatuh dari tangga."Ngagetin gue aja lu!" ketus Zella sambil menuruni tangga.Hari ini dirinya sedang sibuk mempersiapkan acara festival yang diadakan oleh dua sekolah yaitu sekolah Zella dan sekolah Gibran.Pihak sekolah memang sengaja mengadakan acara ini agar bertujuan mempererat hubungan persaudaraan dari kedua sekolah itu."Ohh, festival ini yang dimaksud Kak Eric?" tanya Calista sambil memperhatikan hiasan-hiasan yang Zella gantung tadi."Baru tau, lo? Kemana aja?" timpal Nayfira. Calista hanya terdiam."Lo jadi paniti
2017...Dapatkah kau kembali menghampiriku tuk sejenak saja? Agar aku bisa merasakan kebahagiaan seperti dulu lagi☝~Curahan Author~Vano kembali lagi ke markas setelah mematiskan kelima wanita itu pergi. Setelah tiba di markas Vano melihat suasana yang sudah tak beraturan."Pikiran lo dimana? Lo gak mikir kalau Nayfira punya trauma sama kucing? Seharusnya lo gak ngelakuin ini Gibran!" teriak Gavin tepat di wajah Gibran. Tangan Gavin sudah mencengkram kerah baju Gibran.Mereka saling bertatatp tajam. Gibran langsung mendorong Gavin hingga Gavin hampir saja terjatuh. Eric dan Elios yang berada di sekeliling mereka langsung melerai.&nbs