Home / CEO / My Dad CEO / Bab 128

Share

Bab 128

Author: Harumi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Soal harga aku tidak masalah, lagi pula suamiku mengizinkannya.” Clarisa berkata dengan sedikit menggoda. “Berhubung pernikahanku akan menjadi pernikahan akbar.”

“Di sana banyak orang terkenal dan media.”

“Jika aku mengenakan gaun pengantin dari studio kalian, juga termasuk melakukan sebuah promosi.”

 “Tentu saja studio kalian ini akan di kenal lebih banyak orang,” Clarisa terus menerus membujuk untuk mendapatkan gaun tersebut.

Sang gadis yang selesai mendengar perkataan Clarisa, tetap menggelengkan kepalanya. “Aku tidak yakin, bos kami sama sekali tidak peduli dengan uang.”

“Orang yang sekali lihat tidak disukainya, uang sebanyak apa pun dia tidak akan mau mengambilnya.”

“Bila orang yang sekali lihat dia merasa suka dan cocok, tidak ambil untung langsung kasih gratis.”

“Meskipun aku tidak tahu detailnya memiliki makna apa?&rdqu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muhsini Muhsini
astaga apa dia pernah berhub dg lukas
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Dad CEO   Bab 129

    Hari Minggu di bulan Maret merupakan musim semi, adalah hari yang begitu cerah, sebuah pesta pernikahan menggegerkan seluruh Kota Jincheng, orang-orang berkuasa dan juga berpengaruh berdatangan menghadiri pesta pernikahannya.Seratus buah mobil Porsche 911 GT3 RS warna Hijau mengelilingi kota, yang memimpin di depannya adalah mobil Rolls Royce Phantom warna Putih.Setelah melewati jalanan kota pusat, akhirnya mobil berhenti di depan hotel Bintang tujuh yang berada di bawah anak perusahaan Jiang Group.Pendamping pengantin turun terlebih dahulu, berbaris di kedua sisi karpet merah hotel, terlihat begitu megah dan juga menakjubkan.Di tengah alunan musik yang mengiringi kedatangan sang pemeran utamanya, pintu mobil Rolls Royce Phantom terbuka, pengantin pria menggandeng pengantin wanita turun dari mobil. Diikuti dengan dua pangeran tampan di belakangnya.Lukas mengenakan Pakaian serba putih, terlihat begitu tampan dan sempurna bagaikan pangeran yang

  • My Dad CEO   Bab 130

    Di kamar pengantin Lukas dan Clarisa ada di lantai 5 di mana kamar suits president Suits president merupakan kamar yang paling besar, kurang lebih memiliki luas 156 meter persegi, dalam kamar ini didesain memiliki banyak ruangan di dalamnya. Ada ruang serba guna dan ruang kerja di bagian depannya, di bagian dalam ada kamar tidur dan kamar mandi yang dilengkapi dengan jacuzzi yang cukup besar. Mempelai pria yang mabuk berat dibawa masuk ke dalam kamar pengantin oleh Marvel dan juga Gerald, mereka langsung melemparkannya ke atas ranjang yang besar. “Kakak ipar, ku serahkan dia padamu ya, kami pulang dulu,” Setelah Marvel menyerahkan Lukas mereka langsung berbalik dan pergi dengan cepat. Malam pertama adalah yang paling berharga, mereka mana berani tinggal lama dan mengganggu malam mereka. Setelah semua orang pergi, kamar pengantin seketika menjadi begitu tenang. Clarisa mengambil handuk basah yang hangat, kembali ke sisi r

  • My Dad CEO   Bab 131

    Rumah sakit. Gerald dan Athes tengah menunggui Conan. Setibanya Lukas, dia menatap dengan dalam pada Athes yang tengah tertunduk tak berdaya. “Bagaimana kondisinya?” seketika Gerald dan Juga Athes memalingkan pandangannya pada Lukas yang tengah berdiri di hadapan keduanya. Gerald menggelengkan kepalanya seraya berkata. “Masih belum ada kemajuan, dia ada di dalam,” seraya menunjuk pada pintu kamar di depannya. Lukas perlahan mendekat, dia melihat tubuh Conan yang tengah terbaring tak berdaya menggunakan masker oksigen dari kaca kecil yang terpasang pada pintu. Lukas menundukkan kepalanya, kedua matanya berkaca-kaca, napasnya perlahan semakin berat, bahkan kedua kakinya tidak sanggup menopang beban tubuhnya sendiri. Gerald menyadari ke tidak seimbangan tubuh Lukas. Dia segera menghampirinya, berusaha untuk meraih tubuhnya seraya menopangnya berdiri. Seraya membawanya untuk duduk. “Tenanglah, dokter berkata kondisinya

  • My Dad CEO   Bab 132

    Saat Clarisa bangun, hari sudah berubah menjadi tengah malam, di perhatikannya dengan saksama suasana kamar begitu hening, seakan tidak adanya kehidupan.Di ranjang yang lain, terlihat sosok Lukas yang tengah bersandar pada kepala ranjang, dia memejamkan kedua matanya, wajahnya terlihat pucat.“Lukas,” Clarisa mencoba memanggilnya. Seketika terlihat sepasang netra yang begitu indah, tatapannya begitu dalam, seraya beranjak dari tempatnya dia berkata.“Kau sudah bangun?” Lukas berkata dengan begitu cemas.Clarisa hanya menganggukkan kepalanya, seraya bertanya. “Bagaimana kondisi Conan?”“Apa sudah ada kabar dari Tuan Gerald?”Lukas menggelengkan kepalanya, pertanda belum ada kemajuan darinya, seketika raut wajah Clarisa pun berubah muram, dia terdiam sejenak, lalu dengan cepat dia mencoba beranjak pergi seraya memohon pada Lukas. “Ayo kita pergi ke rumah sakit.”Lukas menatapn

  • My Dad CEO   Bab 133

    Joana tengah berdiri menatap sepasang suami istri yang tengah berpelukan, dengan tangisan yang menggema.Kedua matanya telah berkaca-kaca, seakan dia juga merasakan kesedihan yang di alami oleh keduanya. “Kenapa sangat sakit? Sakit sekali!”“Bagaimana mereka berdua bisa bertahan?”“Aku saja begitu hancur, bagaimana dengan mereka?” Joana bertanya pada seseorang yang tengah berdiri di sampingnya.Gerald menarik tubuh Joana, seraya mendekapnya, memberikannya sebuah kenyamanan dan juga ketenangan berharap, kecemasannya dapat sedikit mereda.“Kau tahu betul bagaimana Clarisa, begitu pula dengan aku yang mengenal Lukas.”“Percayalah mereka pasti bisa melewati ini semua.”“Mereka berdua akan berpegangan tangan apa pun yang terjadi.”“Mereka akan bersama-sama melawan kesulitan yang di hadapinya.Dengan sedikit canggung, Gerald mengusap lembut punggung

  • My Dad CEO   Bab 134

    Di saat Clarisa dan Lukas berpelukan penuh haru dan suka cita, Joana dan Gerald datang menghampiri mereka berdua. Joana sedikit bingung melihat keduanya bercucuran air mata, namun keduanya tampak tersenyum lega. "Clarisa," panggilnya. Clarisa yang mendengar suara Joana pun berbalik, menatap Joana seraya mengulas sebuah senyuman. “Joana,” Clarisa setengah berteriak memanggil Joana. Dirinya melepaskan pelukan Lukas, dan berhambur pada Joana yang tengah berdiri di sampingnya. Joana sedikit tertegun, mulutnya setengah terbuka, kala mendengar Clarisa setengah berteriak padanya. Tubuh Clarisa pun langsung menabrak Joana, hingga mereka berdua hampir terjatuh. “Waaaa...” Joana sedikit berteriak, karena tubuhnya kehilangan keseimbangan. “Awas bahaya,” Lukas juga setengah berteriak kala melihat tubuh Joana yang akan tumbang. Namun secepat kilat Gerald segera menopang tubuh Joana, hingga mereka tidak jadi merasakan dinginny

  • My Dad CEO   Bab 135

    Di Rumah DukaSetela melakukan proses pembersihan jenazah, Yunita di semayamkan di rumah duka selama dua hari, sebelum di lakukannya kremasi.Tok... tok... suara pintu di ketuk.“Masuk,” Lukas setengah berteriak.“Permisi, Presdir.” Jay menghampiri Lukas lalu berbisik pada salah satu telinganya.Seketika raut wajah Lukas berubah sesaat mendengar kabar yang di sampaikan oleh sekretarisnya Jay.Setengah mulutnya terbuka, kedua matanya yang indah itu memancarkan ke tidak percayaan. Perlahan Lukas memejamkan kedua matanya.“Apakah Nyonya akan di beri tahu?” Jay bertanya dengan hati-hati.“Entahlah, aku juga sedikit bingung saat ini.” Lukas memijat dahinya yang pening.“Beritahu apa?” tiba-tiba terdengar suara Clarisa dari balik tirai.Lukas mengalihkan pandangannya pada suara yang datang. Dia menghirup napasnya dalam-dalam sebelum memulai pembicaraannya

  • My Dad CEO   Bab 136

    Dua hari telah berlalu, sejak kematian Yunita. Akhirnya harinya telah tiba di mana jasadnya akan di kremasi.Marco yang sedari dua hari yang lalu terus menunggui di rumah duka pun perlahan bangkit, dia berjalan mengikuti Mariam yang tengah membawa foto besar Yunita.Mereka berdua menyaksikan peti mati itu masuk dalam mesin pembakaran, perlahan tapi pasti tubuh Yunita masuk dalam lautan api yang membara, hingga tak terlihat lagi.Kesedihan yang amat dalam serta penyesalan yang besar terlukis dengan jelas di wajah marco, sorot mata yang kosong menambah kesan prihatin, air matanya seakan telah mengering, walau dia menangis tersedu-sedu namun air matanya tak tampak lagi. Mariam membawa abunya pulang.Proses kremasi pun telah berakhir, Marco pulang dengan keadaan kacau, wajahnya menjadi kosong, sorot matanya seakan padam. Dia yang berjalan memasuki rumah pun mendapat kesan yang tidak mengenakan. “Marco,” terdengar seseorang tengah ber

Latest chapter

  • My Dad CEO   Bab. 224

    Kabar kematian Conan sudah tersebar pada keluarga maupun para sahabat Lukas. Bahkan Yo Han yang menghilang sejak setahun lalu pun mendengar kabar tentang putra sulung Tuan muda Jiang yang meninggal. Yo Han begitu kaget saat mendapat pesan dari salah satu orangnya yang mengatakan bahwa Putra sulung Lukas meninggal. Yo Han segera naik jet pribadinya untuk sampai ke Jincheng, sedangkan yang lainnya sudah berdatangan ke rumah duka. Lukas terduduk lemah di depan Altar ia bagaikan mayat hidup Lukas kehilangan gairah hidupnya. “Bagaimana dengan Clarisa apa dia sudah tahu tentang kabar Conan?” Joana begitu khawatir tentang mental Clarisa. “Lukas belum memberi tahunya, lagi pula Clarisa masih tidak sadarkan diri setelah menjalani operasi.” Sahut Gerald. “Aku tidak tahu bagaimana perasaan Lukas saat ini yang jelas itu sangatlah menyakitkan.” Raymond menatap iba pada Lukas yang terus memberi hormat pada setiap pelayat. Gerald mengedarkan pandangannya ia

  • My Dad CEO   Bab.223

    2 bulan penuh Conan berada di rumah sakit, Conan sendiri lebih tahu tentang kondisi tubuhnya ketimbang orang lain. Ia tetap berusaha seceria mungkin dan sesering mungkin ia tersenyum dan tertawa walau hanya gurauan yang garing. Ia terlihat lebih menikmati hidupnya. Conan di pulangkan karena ia ingin tinggal dan dirawat di rumah. Semua orang di mansion menyambutnya, kebahagian mulai menyelimuti keluarga Lukas karena Clarisa juga tengah mengandung anak ketiga Lukas. Orang-orang begitu bahagia begitu pula dengan Conan dan Christian yang akan menjadi calon kakak bagi adiknya saat lahir kelak. “Betapa beruntungnya dia saat lahir nanti sudah memiliki dua Kakak yang sangat tampan dan bisa diandalkan. Aku sangat iri padamu.” Ucap Joana saat berada di mansion. Clarisa hanya tersenyum tipis jika mengingat Conan yang mungkin tidak akan sempat melihat adik kecilnya lahir ke dunia. Lukas masih terus berusaha mencari-cari rumah sakit di luar negeri yang bisa menyembuhkan C

  • My Dad CEO   Bab. 222

    Di depan ruang IGD semua orang menunggu dengan cemas, saat dibawa ke rumah sakit Conan sudah kehilangan kesadarannya. Christian masih shock dengan apa yang menimpa Conan tubuhnya yang basah membuatnya menggigil. Karena terburu-buru mereka melupakan Athes dan juga Christian yang dalam keadaan basah kuyup. “Anakku, tidak apa-apa. Conan pasti baik-baik saja.” Clarisa mendekap Christian dengan rasa takut yang menyelimuti hatinya. “Sebaiknya kalian berdua berganti pakaian, Jay sudah membawakan pakaian ganti untuk kalian. Pergilah.” Athes dan Christian dibawa pergi oleh Jay sementara Lukas dan Clarisa amasih menunggu kabar tentang Conan. Kaca-kaca yang ada di mata Clarisa pecah begitu saja menyisakan luka bagi Lukas. “Apa ini akhirnya?” Clarisa bertanya dengan terbata-bata. “Berhenti bicara yang tidak-tidak. Kita belum tahu persis keadaannya. Jangan pesimis seperti itu pada hidup Putra kita.” Dokter yang bertugas di IGD datang menghampiri ke

  • My Dad CEO   Bab. 221

    Satu tahun setelah pernikahan Gerald dan Joana keduanya hidup bahagia bersama dengan malaikat kecilnya yang telah mengisi hari-hari keduanya. Suasana rumah Gerald begitu hangat kala suara tangis memenuhi seisi rumah. Walau Gerald sibuk dengan urausan pekerjaan ia tidak pernah mengabaikan putrinya yang belum genap setahun itu. Hari demi hari berlalu dengan begitu cepat tak terasa sudah satu tahun sejak Conan menjalani kemoterapinya. Bukannya semakin membaik kondisi Conan malah memburuk. Kanker yang awalnya stadium 2 kini telah menjadi stadium 3 semakin tipis harapan Conan untuk sembuh sepenuhnya. Clarisa sudah pasrah akan kondisi putra sulungnya setiap malam ketika tak ada seorang pun di kamar ia akan menangis hingga larut malam sampai Lukas pulang ke mansion. Christian yang selalu ceria kini berubah menjadi pendiam ia tak lagi banyak bicara, terkadang ia juga sering menangis di halaman belakang menangisi Conan yang tidak pernah sembuh. Setiap kali ia teringat bagaima

  • My Dad CEO   Bab. 220

    Gerald terdiam membeku ia bagaikan disambar petir di siang bolong saat mendengar pengakuan Joana gelas anggur yang ada di tangannya bahkan lepas dan terjatuh hingga pecahannya bertebaran dimana-mana. Gerald berdiri dari duduknya ia menatap Joana dengan penuh arti sedangkan Joana sendiri hanuya mampu menundukkan kepalanya ke bawah ia takut akan kenyataan jika Gerald tidak menerima kehadiran dah dagingnya sendiri.Hal yang selalu ditakutkan olehnya itu tidak pernah terjadi. Kaca-kaca di dalam mata Gerald telah menggenangi bola matanya yang coklat ia setengah berlutut sembari memegang tangan Joana.“Apa yang kau katakan itu benar adanya?”“Apa kau sedang mengandung anakku?”“Kau tidak bercanda bukan?” Gerald bertanya penuh pengharapan pada jawaban Joana.“Ya, aku mengandung Anakmu.” Ucapnya pelan.Ekspresi Gerald tidak terduga ia begitu bahagia kala mendengar kabar itu. Ia bahkan berjingkrak

  • My Dad CEO   Bab. 219

    Di pagi hari yang cerah Joana terbangun di dalam kamarnya, ia meraih bungkusan kecil dan membawanya masuk ke toilet dengan perasaan deg-degan Joana memberanikan dirinya untuk memeriksa dirinya sendiri. Joana membuka bungkusan test pack dengan tangan gemetar ia memasukannya dalam tempat yang sudah menampung urine nya sendiri. Belakangan ini Joana selalu merasa mual tiap pagi hari, ia juga tidak mendapatkan menstruasinya sudah dua bulan ini ia sedikit cemas. Joana memejamkan matanya ia sedikit takut dengan hasilnya, perlahan ia membuka matanya dan terlihat dengan jelas di alat tes kehamilan itu menunjukkan dua garis merah yang artinya dia positif hamil. Joana tentu saja bergembira akan hal itu namuan, sedetik kemudian ia kembali terdiam. Dirinya tidak tahu bagaimana reaksi Gerald setelah ia tahu bahwa dirinya telah mengandung darah dagingnya. “Bagaimana ini? Aku takut mengatakannya.” Joana berpikir cukup keras tentang apa yang harus ia katakan pada Gerald.

  • My Dad CEO   Bab. 218

    Selepas bersedih Lukas dan Clarisa turun secara bersamaan menuju meja makan karena sudah waktunya sarapan. Conan dan Christian sudah kembali dalam keadaan yang semula seakan tidak ada yang terjadi hanya mata sembab Christian yang tidak bisa berbohong. Dari arah lain Athes masuk menuju ruang tamu dengan membawa obat-obatan yang harus diminum oleh Conan ia meletakannya di meja ruang tamu tampak pemandangan yang sedikit menyakitkan bagi yang melihatnya. "Ayo, makanan sudah siap!" Lukas mengajak semua orang untuk menuju meja makan. Di sana telah banyak hidangan dari mulai makanan pembuka hingga makanan penutup ada di atas meja. Aroma masakan yang tercium semakin membuat orang menjadi lapar kala menghirupnya. Semua orang mulai berjalan menuju meja makan untuk menikmati hidangannya. “Makanlah yang banyak.” Lukas menaruh lauk pada mangkuk kedua putranya tanpa ada yang dibedakan. Christian tersenyum saat menerima lauk yang diberikan oleh ayahnya.

  • My Dad CEO   Bab. 217

    Hari telah berganti menjadi malam sepanjang perjalanan menuju mansion Conan hanya memejam kan matanya. Ia sudah terlalu lelah hari ini Lukas memandangnya dengan tatapan sendu. Sesampainya di mansion Clarisa telah menunggu kedatangan mereka berdua bersama Conan. Terlihat juga Athes ada di ruang tamu menemani Christian. “Apakah tidur?” Clarisa menghampiri Conan. Ia mengangkat sedikit kupluk yang menutupi wajahnya benar saja Conan sudah tertidur. “Ayah,” Christian berhambur memeluk pinggangnya. Lukas melihatnya dengan mengulas senyum hangat. “Bersabarlah, Ayah akan menidurkan Conan lebih dulu. Baru menemnimu sebentar.” Lukas mengusap puncak kepala Christian kemudian berlalu menuju lantai dua dimana kamar Conan berada. “Ibu,” Christian beralih memandang pada Clarisa yang berdiri. Clarisa segera menghampiri Christian ia berusaha menenangkannya. “Tidak apa-apa, Conan hanya kelelahan saja besok pagi ia akan bangun seperti biasanya.” Mendengar

  • My Dad CEO   Bab. 216

    Lukas berjalan dengan anggun menuju tempat Conan berada raut wajah yang tadinya tidak baik itu seketika berubah saat Conan mengulas senyum hangat padanya. Wajah pias itu masih kentara di antara senyum yang menghiasinya. Lukas semakin mendekati keberadaan Conan. Ia setengah berlutut di hadapan Conan. “Apakah sudah lebih baik?” “Eng,” Conan menganggukkan kepalanya pelan sebagai balasan dari pertanyaan Lukas. “Lalu apa kau masih ingin pergi memotong rambutmu?” Lukas kembali bertanya dengan suara yang sedikit bergetar. Senyum hangat itu kembali muncul di wajahnya tangan kecilnya menyentuh pipi Lukas terasa lembut dan begitu dingin saat disentuh olehnya, Lukas menatap matanya yang sendu. “Dingin sekali?” “Aku hanya sedikit kedinginan saja Ayah, tidak perlu dikhawatirkan!” Conan beranjak dari duduknya ia mencoba mencoba menarik tangan besar Lukas agar segera menuju tempat dimana ia akan memotong rambutnya. Lukas menguatkan hatinya lalu mengikuti kem

DMCA.com Protection Status