Share

Bab 927

Penulis: Esther
Di ruang tamu, para pelayan sudah menyiapkan teh dan berbagai camilan.

Setelah semua orang masuk, mereka melepas mantel masing-masing.

Linda yang merasa kepanasan, mulai berkeringat. Baru saja dia melepas mantel, Ratna datang membawa tisu, membantunya menyeka keringat di dahinya.

Linda mengulurkan tangan menerima tisu itu. "Bu, biar aku sendiri yang lakukan."

Dia sudah sebesar ini, tetapi masih diperlakukan seperti anak kecil oleh ibunya, rasanya agak canggung.

Ratna berkata, "Kalau berkeringat harus segera dilap, sekarang pori-porimu masih setengah terbuka. Jangan biarkan angin dingin masuk, nanti bisa sakit."

"Ya, Bu." Linda mengangguk, lalu mengusap keringatnya dengan patuh.

Pelayan datang membawakan dua cangkir teh jahe hangat, satu diberikan kepada Linda, satu lagi disodorkan kepada Liana.

Liana berkata, "Aku nggak usah deh ...."

Ratna berkata lagi, "Kamu baru saja kembali dari luar, minumlah sesuatu yang hangat untuk menghangatkan tubuhmu dan mengusir dingin, itu baik untuk keseh
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 928

    "Kak ...."Liana ingin bilang pada kakaknya bahwa dia sudah mengundang Josua untuk datang ke pernikahannya.Saat ini, Josua mungkin sedang dalam perjalanan menuju ke sini.Satu jam yang lalu, Yohan baru saja menghubunginya. Seharusnya sekarang dia sudah hampir sampai.Liana merasa cemas, beberapa kali dia melirik ke luar, khawatir kalau Josua tidak jadi datang.Saat ini Linda sudah bangkit dari sofa. "Hari sudah malam, Liana, aku harus pulang. Kamu dan Yohan istirahat lebih awal, ya.""Kak ...." Liana menarik tangannya dan ikut berdiri.Linda menepuk tangannya, "Aku baik-baik saja."...Sambil keluar dari vila, Linda merogoh tasnya mencari kunci mobil.Tepat ketika dia akan masuk mobil, seseorang berjalan mendekatinya."Sudah minum sebanyak itu, masih berani menyetir sendiri?" Suara yang menggoda terdengar di samping telinganya.Linda menoleh dan tertegun sesaat melihat orang itu, "Yan ...."Dia terdiam.Dia tahu pria itu adalah putra Liza, tapi entah karena efek alkohol, pikirannya se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 929

    Yansen tertawa kecil dan berkomentar, "Kamu benar-benar humoris."Linda menyandarkan seluruh punggungnya ke kursi, sambil tersenyum pahit. "Kamu orang pertama yang bilang aku humoris.""Oh ya?" Yansen menyetir dengan tenang sambil lanjut berbicara, "Jadi, apa yang biasanya orang katakan tentangmu?""...." Linda terdiam, lalu benar-benar memikirkan pertanyaan itu dengan serius."Mantan suamiku bilang aku orang yang membosankan, teman-teman lamaku bilang aku sangat nggak menarik. Ada juga yang bilang aku keras kepala, dan ada lagi yang bilang ...."Tiba-tiba, sosok Josua muncul di benaknya.Dia tidak ingat pasti kapan dan di mana itu terjadi. Saat itu mereka belum terlalu dekat, dan Josua memegang sebatang rokok di antara jarinya, berdiri setengah bersandar di pagar. Dengan matanya yang dalam pria itu menatapnya sambil tersenyum. Asap tipis kebiruan keluar dari mulutnya, sedikit mengaburkan wajahnya, dan Linda mendengar suara rendahnya bergema di malam hari, "Menarik.""Apa lagi yang per

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 930

    Sebelum Linda dan Yansen sempat bereaksi, pintu di sisi Linda tiba-tiba ditarik dari luar, dan angin dingin yang menusuk masuk ke dalam mobil.Linda menoleh dan hanya sempat melihat mantel wol hitam. Detik berikutnya lengannya sudah digenggam oleh tangan yang besar dan kuat.Kalau bukan karena sabuk pengaman, mungkin dia sudah terseret keluar dari mobil."Linda, hati-hati!" Tangan Yansen juga erat memegang lengan Linda yang satunya.Di saat yang sama, dia merasakan tatapan dingin yang membuatnya bergidik.Linda menelusuri ujung mantel wol itu ke atas, hingga akhirnya melihat pria yang berdiri di luar mobil.Pria itu mengenakan pakaian serba hitam, berdiri diam di samping mobil. Matanya tampak lelah dengan kantung mata yang sedikit cekung, namun sorot mata tajamnya memancarkan aura dingin yang menakutkan. Satu tangannya memegang pintu mobil, sementara tangan lainnya menggenggam lengan Linda. Tubuhnya yang tinggi sedikit condong ke depan, bibirnya yang tipis terkatup rapat, dan sudut bib

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 931

    Sudar melirik Yansen, lalu dengan beberapa langkah cepat dia menghampirinya, menarik kerah baju Yansen, dan langsung menyeretnya ke samping.Tak peduli seberapa keras Yansen berusaha melawan, dia bukan tandingan Sudar.Linda hendak menghentikannya, tetapi Sudar menghalangi. "Kak Linda, dengarkan aku, ikutlah dengan Kak Josua."Linda mengernyitkan dahi.Sudar melihat ekspresinya dan berkata, "Kak Josua sudah berjuang keras untuk kembali bertemu denganmu. Kak Linda, kita harus punya hati nurani.""Punya hati nurani?" Linda tertawa mendengar ucapannya.Dia berbalik, menghadap Josua, "Baiklah. Mari kita bicarakan soal hati nurani. Aku ingin tahu bagaimana Pak Josua ingin membahasnya?"Dengan temperamen Josua, biasanya dia tak punya kesabaran untuk membujuk seorang wanita.Namun, selalu ada pengecualian.Dan Lindalah pengecualian bagi Josua.Josua tampak berjuang dengan emosinya, tetapi akhirnya dia berhasil menahan kemarahannya. Dia melangkah maju dua langkah, meraih tangan Linda, dan deng

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 932

    Josua mengernyitkan dahi, "Linda, jangan bicara seperti itu padaku.""Kalau Pak Josua ingin mendengar kata-kata lembut dan manis, lebih baik kembali ke Nona Bela yang baru menikah denganmu? Atau dengan posisi dan kekuasaanmu sekarang, wanita seperti apa pun yang kamu inginkan, tinggal kamu panggil, mereka akan segera datang. Kenapa harus membuang waktu denganku?"Josua menatapnya dengan tajam. "Linda, aku hanya ingin mendengar kata-kata seperti itu sekali ini saja. Aku nggak menikahi Bela hari itu; rencana hari itu ...."Linda menoleh, dengan suara dingin berkata, "Aku nggak mau tahu rencana kalian. Nggak perlu memberitahuku.""Baiklah. Aku nggak akan bilang." Josua berbicara dengan lembut, tangannya mengelus perut Linda yang rata. Memikirkan anak itu membuat hatinya terasa sakit. "Linda, kita akan punya anak lagi di masa depan. Kamu ingin berapa anak, silakan. Aku berjanji, aku akan menjadi suami yang baik, dan ayah yang baik."Namun, Linda menggeleng, "Nggak perlu. Josua, kita sudah

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 933

    Lampu di dalam mobil mati, pintu mobil terkunci.Josua melepaskan ikatan terakhir di tubuh Linda. Dengan kelembutannya dia terus berusaha untuk mencairkan es yang mengumpul di hati Linda.Linda tidak menggodanya, tetapi kebutuhannya sudah terlihat jelas.Di saat terakhir yang kritis, Linda mengulurkan tangan untuk menghentikannya, "Cukup, Josua!"Josua mengangkat kepala, memandang wajahnya yang dingin, tidak terpengaruh oleh ancamannya.Dia mendekat dengan wajah tampannya tepat di atas wajah Linda, matanya hitam pekat melebihi tinta. "Nggak cukup! Seumur hidup ini nggak akan pernah cukup!""...." Linda perlahan menggeleng, "Untuk apa?"Dia membungkuk, mencium air mata yang mengalir di sudut mata Linda. Jari-jari pria itu menyentuh rambutnya, lembut mengelus kulit kepalanya.Dulu Linda sangat menikmati perlakuan ini. Sentuhan kasih sayang Josua bisa menyembuhkan semua luka di hatinya.Josua selalu memahami apa yang dia inginkan, dan selalu memberikannya dengan tulus. Namun, dia mengabai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 934

    Tak disangka sekarang malah menjadi sebuah ironi.Sudah lama dia tidak datang ke sini.Sekuntum bunga ini masih ada dari sebelum dia pergi ke Kota Jajakan untuk memperebutkan pernikahan. Dia pikir sudah layu, ternyata masih ada.Josua mengangkat kain pelindung debu di sofa, menaruh Linda di atasnya, lalu mencium keningnya. "Tunggu di sini, ya."Lalu dia berbalik, pergi ke dapur.Linda tidak pergi, karena barusan dia melihat Josua mengunci semua pintu dan jendela vila.Dia tidak bisa melarikan diri.Dan dia juga tahu, kalaupun dia pergi sekarang, Josua akan selalu bisa membawanya kembali.Sebelum Josua benar-benar menyerah, dia tidak punya kendali.Linda hanya bisa menghela napas sambil menatap langit-langit.Dulu dia cukup menyukai keangkuhan pria ini, tetapi saat ini dia merasa agak jengkel.Dia pernah terjebak dalam masalah dengan keluarga Candra, dan rasa tak berdaya yang tak bisa lepas itu kini muncul kembali .......Saat Josua keluar dari dapur, dia tidak melihat sosok Linda di s

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 935

    Josua baru mau mengatakan sesuatu, ketika tiba-tiba Raisa berjalan melewatinya, "Kak, kamu sudah bangun."Seketika, keluarga Reihano berkumpul mengelilingi ranjang pasien."Linda, bagaimana kabarmu?""Kak, apa kamu sudah merasa lebih baik?""Apakah ada yang nggak nyaman di tubuhmu? Aku akan segera panggilkan dokter."Semua orang bertanya-tanya dengan bersemangat, sementara Josua berdiri di kaki tempat tidur, bibirnya terkatup, dan emosi di matanya begitu dalam.Tiba-tiba, bahunya ditepuk seseorang. Josua menoleh dan melihat Yohan berada di sana.Yohan berkata, "Ayo keluar sebentar untuk merokok?"Josua ragu sejenak, tetapi melihat situasi saat ini, dia merasa tidak pantas tetap tinggal di sana. Jadi, dia berbalik dan pergi bersama Yohan.Begitu dia pergi, Raisa bertanya, "Kak, kapan Kak Josua datang? Kenapa kamu nggak bilang apa-apa?""Aku juga nggak tahu." Linda menggeleng perlahan.Ketika Josua muncul di hadapnya kemarin malam, dia sempat bingung, mengira itu hanya mimpi. Dia benar-b

Bab terbaru

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status