Share

Bab 357

Penulis: Esther
Setelah Ratna dipindahkan ke ruang perawatan, seluruh keluarga Reihano berjaga di sampingnya.

Reno menoleh, melihat Yohan dan Liana, lalu berjalan mendekat dan berkata, "Malam sudah larut dan Liana sedang hamil. Sebaiknya kalian pulang saja dan beristirahat."

Yohan menunduk melihat Liana. Memang benar, matanya sudah merah karena bergadang.

"Kami akan pulang dulu," kata Yohan sambil merangkul bahu Liana. "Kalau ada apa-apa, segera hubungi aku."

"Baik." Reno menepuk bahunya dengan keras, mereka saling bertatapan tanpa perlu berkata apa-apa.

....

Liana dan Yohan baru saja keluar dari gerbang rumah sakit, ketika mereka melihat Hasan bergegas datang.

"Pak Yohan, masalah Candra sudah diselesaikan. Matanya hampir nggak berfungsi lagi. Aku dan polisi juga sudah menemukan tempat persembunyian mereka berdua selama beberapa hari ini. Helena sekarang juga sudah ditahan. Hasil pastinya masih menunggu penyelidikan dari pihak polisi."

Yohan mengangguk, "Terima kasih. Silakan istirahat."

Hasan melihat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Giang Ak Atang Yut
minta bonus lebih dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 358

    Saat mengikat simpul terakhir, Liana bahkan turun tangan sendiri. Dia membuat simpul pita yang cantik untuk Tiara."Selesai."Yohan melihat sekilas dan memuji, "Liana memang pintar dan cekatan."Liana merasa malu dipuji begitu dan segera mendorong tangannya.Menyaksikan keintiman mereka, Tiara menundukkan pandangannya sedikit.Pada saat mereka menikmati sarapan, Liana bertanya, "Kenapa Tiara masih mengenakan celemek?"Tiara menjawab, "Sebenarnya aku ingin membuatkan sarapan untuk kalian. Aku ingat dulu Yohan sangat suka panekuk telur buatanku, tapi sekarang sudah lama nggak membuatnya, malah jadi canggung. Sarapannya belum jadi, malah memecahkan piring ... benar-benar memalukan.""Panekuk telur? Aku juga sangat suka itu. Kamu bisa membuatnya?" tanya Liana dengan wajah sangat berharap. "Kalau ada kesempatan, aku pasti ingin mencobanya."Tiara tersenyum kecil, "...."Liana kemudian menoleh ke Yohan, "Kamu suka panekuk telur?"Yohan menatapnya dengan ekspresi datar, "Pernah suka selama be

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 359

    Yohan mengangguk, "Malam ini aku ada acara, jadi akan pulang agak terlambat. Nggak usah menungguku."Sambil bicara, dia membelai rambut Liana.Kasih sayangnya hampir tumpah dari matanya.Melihat ini, hati Liana melunak, "Hmm."Di luar rumah.Tiara menunggu lebih dari sepuluh menit.Matahari bersinar di atas kepalanya. Dia menatap langit, tanpa tahu apa yang ada di pikirannya.Hingga Yohan keluar, dia baru menurunkan pandangannya dan tersenyum, "Yohan.""Ayo pergi." Yohan melangkah dengan cepat.Tiara tidak bisa mengabaikan ini, ada senyum di matanya dan sudut bibirnya.Dia belum pernah melihat ekspresi seperti itu di wajah Yohan.......Liana meminta ahli gizi membuatkan beberapa kue untuk dibawa ke rumah sakit.Ketika Hasan datang menjemput Liana, wajahnya tampak lelah.Dia menjaga di rumah sakit sepanjang malam, pasti belum sempat beristirahat dengan baik.Selain kelelahan fisik, Liana jarang melihat kelelahan mental di matanya."Kenapa?" Di dalam mobil, Liana bertanya dengan penuh p

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 360

    "Teman," kata Liana.Dia tahu Josua menyukai kakaknya. Cinta di mata Josua saat melihat kakaknya tidak bisa disembunyikan.Namun, karena kakaknya belum pernah mengakui, dia juga tidak bisa sembarangan bicara.Raisa masih ragu. "Kalau kamu saja nggak bisa membujuknya, apakah Pak Josua bisa?"Liana menggelengkan kepala.Sebenarnya dia juga tidak tahu.Namun, entah kenapa, dia merasa Josua bisa membawa energi bagi kakaknya.....Akhirnya Josua datang pada malam hari.Sepanjang hari ini, Linda hampir selalu berada di samping tempat tidur Ratna, tidak bergerak sama sekali.Malam hari, saat semua orang sedang berada di kamar rumah sakit, Josua mendorong pintu dan masuk.Kharismanya yang kuat tidak bisa diabaikan. Bahkan hanya dengan berdiri di sana pun, dia sudah membuat orang merasa takut.Dia berjalan ke depan Linda, mengulurkan tangan dan menarik wanita itu bangun.Linda hampir terjatuh.Kemudian dia mengulurkan tangan yang lain, menopang Linda dengan kokoh.Melihat wajahnya yang pucat, J

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 361

    Aura dingin membekukan yang terpancar dari tubuh pria itu seketika membungkus Linda.Dia terlalu dekat!Kakinya yang panjang menyentuh kaki Linda, lututnya juga bersentuhan dengan lutut Linda. Seluruh tubuhnya seperti mengelilingi Linda, menempatkan wanita itu di antara dirinya dan kaca.Linda baru saja ingin bergerak menjauh, ketika sebuah potongan daging sapi sudah disodorkan ke bibirnya.Josua memegang sendok, "Buka mulut!"Linda tidak bisa mengelak.Sekejap saja dia tertegun, Josua sudah meletakkan piring dan langsung memegang dagunya.Linda merasa kesakitan dan membuka mulutnya sedikit. Potongan daging sapi dimasukkan ke dalam mulutnya."Mm ...." Linda mengerutkan kening.Begitu lidahnya menyentuh daging sapi, dia mendengar Josua berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu muntahkan, aku akan segera mencabut tabung oksigen Bu Ratna.""!!!" Linda menatapnya dengan tidak percaya.Di matanya yang hitam berkilau, terlihat wajah Josua. "Kalau nggak percaya, coba saja.""...."Linda percaya

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 362

    "Ibu." Raisa memeluknya sambil terisak-isak.Satya dan Reno, dua pria besar itu berdiri di sana. Mereka malu untuk menangis, tetapi mata mereka juga basah.Ratna memegang tangan Raisa dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya terbuka ke arah Linda.Linda menghapus air mata dan mengulurkan tangannya, "Maafkan aku, Ibu."Satu tetes air mata jatuh dari sudut mata Ratna.Panggilan "Ibu" dari Linda mencairkan keseluruhan tembok es antara dia dan keluarga Reihano....Ratna tinggal di rumah sakit selama lebih dari seminggu dan Linda serta Raisa juga menemani di rumah sakit selama lebih dari seminggu.Setelah itu, Ratna keluar dari rumah sakit dan pulang untuk pemulihan di rumah.Pada hari dia keluar dari rumah sakit, Linda juga secara resmi pindah ke rumah keluarga Reihano.Menyaksikan saudara perempuannya kembali ke keluarga Reihano, Liana lebih merasa terharu daripada kehilangan.Setelah semua yang terjadi, dia sudah tidak merasa enggan untuk melepaskan saudaranya.Dia merasa lebih

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 363

    Helena berhenti sejenak. Dari kejauhan, dia melihat Yohan membayar sejumlah biaya, lalu membawa setumpuk kertas dan menuju ke ruang ultrasonografi.Entah mendapat dorongan dari mana, Helena melangkah mengikuti.Dia bersembunyi di sudut dan melihat Yohan sedang menunggu di luar ruang ultrasonografi sambil sesekali memeriksa jam tangannya.Tak lama kemudian, pintu terbuka dan Liana keluar mengenakan pakaian hamil.Yohan segera menyambutnya dan membantunya.Mereka mengambil hasil ultrasonografi di jendela, kemudian Yohan tersenyum melihat gambar lengan dan kaki kecil.Dia bahkan mengeluarkan ponselnya dan mengambil beberapa foto.Saat mereka makin dekat, Helena segera bersembunyi.Saat itu Liana bertanya, "Kenapa kamu foto-foto?""Untuk kenang-kenangan," kata Yohan dengan nada sedikit pamer dan sombong. "Sekalian kirim ke Reno, biar dia cemburu."Liana tertawa kecil, "Apa yang perlu dikirim? Apa kamu nggak takut dia menertawakanmu karena anak ini bukan anak kandungmu?""Siapa yang bilang

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 364

    Candra duduk dengan lesu, kepalanya terkulai. Dalam beberapa hari yang singkat ini, dia telah berubah menjadi seperti bukan manusia ataupun hantu. Meskipun ruangan itu kecil, dia merasa seperti berada di lautan luas dan dia hanyalah sepotong kecil kayu yang terapung tanpa tujuan.Lima menit berlalu dengan cepat, Candra dibawa naik mobil dan diantar ke tempat eksekusi.Dengan ini, maka Candra tidak akan ada lagi di dunia ini.....Malam itu, Liana menginap di rumah keluarga Reihano.Setelah berbicara dengan Linda, dia merasa mengantuk dan segera tertidur lelap.Namun Linda tidak bisa tidur. Makin malam dia makin terjaga.Meskipun Candra sudah meninggal, dia tidak merasa sangat lega.Sejak dia memaafkan Ratna, Linda merasa tidak ada dendam yang tidak bisa diselesaikan di dunia ini.Lagi pula, dia pernah benar-benar menyukai Candra.Saat itu, dia benar-benar berpikir bahwa dia akan menghabiskan sisa hidupnya bersama Candra.Siapa yang menduga bahwa Candra akan mengalami nasib seperti ini

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 365

    Dengar, apakah ini bahasa manusia?Dia berbicara tentang membunuh seolah-olah itu hal biasa seperti menyembelih ayam."Kenapa nggak bicara?" Josua sepertinya sedang ingin mengobrol. Dia bertanya dengan penuh minat.Linda menundukkan lehernya, merasa agak takut. "Nggak ada yang perlu dibicarakan."Josua tersenyum dan tidak berbicara lebih lanjut.Mobil terus melaju cepat, sampai akhirnya berhenti di dermaga pinggiran kota.Saat masih di dalam mobil, Linda sudah melihat sebuah kapal pesiar yang berlabuh di dermaga.Setelah turun dari mobil, Josua meletakkan mantel di bahunya, menarik tangannya naik ke atas kapal pesiar itu.Tangan Linda menegang, "Kamu nggak akan menjualku, 'kan?"Josua berhenti sejenak. "Kalau aku mau menjualmu, harus ada yang mau beli.""...." Linda mencerna maksudnya.Jadi, dia merasa Linda tidak berharga?Tanpa memberi kesempatan Linda untuk berpikir lebih jauh, Josua sudah menariknya ke kapal pesiar.Kapal pesiar mulai bergerak, perlahan meninggalkan pantai.Linda b

Bab terbaru

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status