Lembah Panjshir, 21 Februari 2020Athena merapikan dan mengikat rambutnya yang kusut tak karuan. Ia melihat Larmina juga Mr.G sudah bangun dan telah rapi.“Maaf, aku telat bangun. Sepertinya aku terlalu banyak minum semalam.”Ujar Athena sambil menahan kantuknya.Hah??Sepertinya..?? keterlaluan ia tak ingat apapun, tapi baguslah. Suara di benak Mr.G bersahutan satu sama lain.”Mari sarapan dan bersiap agar kita bisa mencapai lokasi kendaraan tempur itu sebelum siang hari.”Lanjut Athena lagi sembari mengeluarkan sisa roti terakhirnya.“Ini cukup untuk kita bertiga. Ayo ambillah.”Athena menyodorkan masing-masing sepotong roti kepada Larmina dan Mr.G.Larmina menerima roti itu dengan gembira dan kesyukuran yang luar biasa.”Terimakasih gadis tentara.”Ucapnya.Mr. G menatap roti di tangan Athena cukup lama, rasanya ia begitu enggan dan tidak berselera. Ia merasa hidupnya sangat miris dengan bergantung pada sepotong roti dari seorang wanita yang ia harapkan memandangnya dengan terpesona dan
Sebuah peluru hampir mengenai paha Athena saat ia sedang berjalan menuju pintu maxxpro. Peluru itu mengenai badan maxxpro namun memantul tak mampu menembus armor lapis baja tebal yang melapisi kendaraan tempur itu. Pantulan peluru itu tepat mengenai kaki Mr. G yang berjalan dibelakang Athena."Larmina bawa Mr. G masuk ke kabin. " Perintah Athena cepat. "Gunakan ini untuk mengikat dan menahan pendarahannya sementara. "Lanjut Athena. Lalu Ia merobek seluruh burkaa dari tubuhnya dan memberikan pada Larmina. Hingga kini Vivian dapat melihat dengan jelas melalui teropong dengan siapa dia berhadapan." Sial, Athena si tikus got itu di sini. "Pekik Vivian mulai membuat pertimbangan."Mr.G kakimu tertembak! Aku akan mengikatnya dengan potongan kain burka ini. " Ujar Larmina dengan wajah ketakutan. Ini untuk pertama kalinya ia berada dalam situasi yang mencekam . Ia membantu Mr. G naik ke dalam kendaraan. Mr. G tak bisa berkata apapun hanya meringis menahan sakitnyaDengan cepat Athena melonc
Larmina, sekarang sudah aman. Biarkan aku menyetir. Kamu pakailah head armor dan vest armor yang tadi dipakai Mr G. Lakukan pengintaian di atas sana ,seperti yang aku lakukan. Aku akan sedikit mengebut. Mr G sebenarnya sedang mengidap anemia , sekarang bertambah parah dengan banyaknya darah yang keluar karena luka tembak itu. Kita harus segera sampai di kamp pelayanan Kesehatan yang kamu ceritakan itu.”Ujar Athena yang semakin cemas melihat keadaan Mr G.“Athena aku tidak bisa. Aku tak pernah memegang senjata api. Aku tak pernah membunuh seekor tikus sekalipun.”Tolak Larmina ketakutan.“Sekarang waktumu untuk merasakannya, kapan lagi!!”Teriak Athena sambil menarik bahu Larmina dari kursi pengemudi.“Athena, aku sedang hamil. Aku tak ingin terlalu cepat mati, setidaknya sampai bayiku lahir.” Sahut Larmina dengan suara bergetar menahan airmatanya. Namun tetap saja ia tak mampu menahan bulir-bulir bening yang jatuh karena merasa tertekan oleh semua yang terjadi di hadapannya.Athena men
"Baiklah, namun untuk itu ada beberapa surat yang harus anda tanda tangani, nona. " Jelas dokter Hisyam."Siap dokter. Dan bisakah aku meminjam alat komunikasi di sini untuk menghubungi seseorang sebelum tindakan medis di mulai. " Pinta Athena pada dokter Hisyam. Athena ingin menghubungi kamp Navy Seals di pangkalan militer Amerika di Bagram, dekat Kabul untuk mengabarkan posisinya. Athena sempat mencoba alat komunikasi yang tersedia di kabin M1224 MaxxPro namun gagal karena kerusakan yang tak bisa ia pecahkan."Tentu saja, silakan."Dokter Hisyam memberi izin dengan senang hati.Setelah menandatangi sebuah surat pernyataan sukarela, Athena masuk ke ruang intensif care unit (ICU) tempat Mr G dipantau dengan ketat." Mr G , maafkan aku tak bisa menjagamu dengan baik. "Bisik Athena ditelinga pria itu sembari menggenggam jemarinya yang dingin.Tak ada jawaban , bahkan netra Mr G masih tertutup rapat, sesekali terbuka lalu tertutup kembali. Namun jemarinya seolah berusaha menggenggam tangan
KEMBALI KE MASA SEKARANGSebuah Ferrari 488 GTB merah diiringi Porsche Panamera putih parkir di halaman rumah keluarga Yildiz. Adam Sinaga keluar dari Ferrari 488 GTB merah itu diikuti sopir pribadi sekaligus pengawal kepercayaannya Martin. Jas mewah limited edition keluaran rumah mode Gucci menambah maskulinitas, kesan seksi dan aura exlusive-nya.Kemudian menyusul Antonio sang kepala Bodyguard keluar dari Porsche Panamera putih beserta dua bodyguard lainnya dan seorang dokter pribadi yang dibawa Adam khusus untuk Arthur. Langkah mereka seirama bak iringan para bangsawan yang mengawal sang raja.Pintu utama terbuka lebar . Iring-iringan itu sampai di aula ruang tamu yang luas dimana Arthur menunggu dengan duduk santai sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa, sama sekali tak terlihat seperti orang sakit. Adam sudah mengabari Arthur akan kedatangannya, tapi ia tidak bercerita akan membawa seorang dokter untuk Arthur.“Duduklah.’’ Sapa Arthur. Kemudian Adam dan dokternya duduk, sedangkan
Kensington Gardens, LondonLima belas tahun yang lalu,tepatnya januari 2007Anastasya Stanford sangat bahagia hari ini. Menerima lukisan bunga yang indah dari Arthur. Tak sia -sia ia lama menunggu Arthur sejak pagi di tempat biasa mereka bertemu , di salah satu sudut kensington palace gardens.Anastasya telah lama menyadari kalau perasaannya pada Arthur berkembang lebih dalam. Ia tak lagi menganggap Arthur sebatas sahabatnya. Sudah setahun belakangan ini dia secara diam-diam memutuskan bahwa mereka adalah pasangan kekasih. Rasa nyaman dan kerinduan yang tercipta sudah cukup bagi Ana untuk memastikan perasaannya. Banyak teman-teman pria satu sekolah yang mendekatinya dengan intens, namun Ana hanya menginginkan Arthur.Setelah berfikir keras sepanjang malam tadi, Ana akhirnya bertekad untuk jujur kepada Arthur atas semua yang dirasakannya selama ini.“Nanti malam pesta ulang tahunku. Aku akan memberitahumu sebuah rahasia terbesarku, jadi kau harus datang tepat waktu.’’ Ucap Anasta
Virginia, AmerikaRobert Kanumba, Seorang pria kulit hitam berdarah Afrika yang dulunya ditemukan Barbara Clarkson pada awal karirnya di DARPA, ditengah kelaparan dan perang saudara di Somalia pada tahun 1991.Barbara yang kala itu masih berstatus petugas lapangan dan sering dikirim ke berbagai negara konflik, menemukan Robert kecil tengah mengais makanan sisa dari tempat sampah dan minum dari air kubangan lumpur. Sisi kemanusiaan Barbara terkoyak sehingga ia memutuskan untuk mengadopsi Robert dan membawanya pulang ke Amerika. Memberikan Robert kehidupan yang terbilang mewah juga pendidikan terbaik. Perkembangan Robert sangat luar biasa , selalu membuat Barbara bangga dan kesetiaan Robert padanya tak bisa di ganggu gugat oleh siapapun.Pada 2011, yakni tahun kedua puluh karirnya di DARPA , Barbara Clarkson membentuk sebuah tim khusus yang bertujuan untuk mengerjakan misi-misi rahasia informal. Misi-misi yang muncul dari ambisi pribadinya. Yang sudah pasti sangat rahasia dan tidak a
Awal bulan Februari yang cerah. Kota Jakarta sudah terlalu akrab dengan macet dan gerah."Sial, lalu lintas macam apa ini. Aku bisa gila jika lama-lama hidup di sini . " Gerutu Robert dengan wajah masam, padahal baru 30 menit saja mereka terjebak macet. Untungnya, Minibus mewah BAV Luxury auto design yang membawa mereka cukup membuat Robert nyaman. Namun bagi Robert yang sangat teliti dan perhitungan, waktu sangatlah berharga.Bayu Candra, Pria Indonesia yang membawa mereka hanya bisa tersenyum simpul dan geleng-geleng kepala. "Belum lagi kejebak macet dua jam, hadeh.. " Gumam Bayu dengan suara serendah mungkin. Ciut juga nyalinya melihat tampilan orang-orang yang dibawanya saat ini. Gayanya mirip-mirip James Bond menurut Bayu."Ini sudah dekat, tak akan sampai lima menit kita akan tiba di tujuan. " Ujar Vivian.Benar saja empat menit kemudian mereka sampai di sebuah rumah yang tergolong mewah, terdiri dari tiga lantai dan dengan halaman yang cukup luas. Robert, Vivian dan lima perso
New York City, Negara Bagian New York, Amerika Serikat.Gedung New York Police Departement (NYPD) tiba-tiba berubah gelap dan senyap, tidak ada lagi suara tembakan, ledakan maupun teriakan. Hanya suara erangan kesakitan yang sesekali terdengar memecah kesunyian. Para polisi, pejabat dan staff gedung NYPD yang masih tersisa memilih untuk berdiam sepi. Jiwa mereka terguncang melihat akibat dari keganasan senjata aneh dan misterius yang belum dapat bisa diidentifikasi. Mereka hanya melihat bayangan hitam kecil serupa lalat beterbangan, lalu tiba-tiba saja tubuh-tubuh bergelimpangan di mana-mana, tembok-tembok jebol di sana sini, bahkan dinding plat baja meleleh layaknya benda cair. Lalu, para robot bersenjata tiba-tiba muncul dari segala penjuru, menyingkirkan siapa saja yang berusaha menghalangi jalan mereka. Karena suasana yang mencekam dan tidak terkendali, pihak pusat pentagon yang baru mempelajari situasinya, segera mengirim pesan untuk para pejabat, staf dan para personil NYPD aga
*****Astrogan Corporation*****.Di luar gedung megah Astrogan, tampak suasana sangat ramai. Mobil polisi berjajar mengelilingi seluruh halaman, tak ketinggalan beberapa mobil lainnya dari CIA dan pasukan khusus Delta force.Arthur dan Chen tidak melakukan perlawanan sama sekali, mereka menyerahkan diri begitu saja. Padahal jika mereka mau, tentu saja mereka bisa kabur dengan mudah. Kali ini Arthur dan Chen sadar kalau mereka telah melakukan banyak pelanggaran yang di larang negara federal. Bahkan mereka telah menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan dengan mengabaikan surat dari Menteri Pertahanan yang mengundang mereka untuk datang layaknya tokoh terhormat. Itu menambah catatan buruk kedua pentolan Astrogun tersebut. "Arthur, kita bisa kabur dengan mudah selama persediaan nanobots mencukupi," bisik Chen santai, di antara pasukan khusus yang menggiring mereka menuju ke mobil NYPD."Cukup, Chen. Kita akan menyelesaikan ini baik-baik. Kamu tahu, menteri pertahanan sangat ingin bicara d
Pagi yang hangat di musim semi.Arthur dan Chen duduk berhadapan di bar room. Sebuah meja besar memisahkan mereka. Di atas meja itu teronggok selembar kertas berstempel resmi Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon)."Menteri Pertahanan meminta waktumu. Ia ingin berkunjung langsung ke Astrogun atau kamu sendiri yang datang ke kantornya, tentukan waktumu," Chen membuka suara memecah keheningan di antara mereka.Arthur meraih lembaran kertas di atas meja itu lalu meremasnya hingga tak berbentuk, "Aku akan menghadiri pernikahan Kamila dan Adam, aku tak bisa di ganggu," Ketus Arthur tak bersemangat. Pasti hal yang sangat penting, tapi ia tak perduli dan suntuk."Anda terlihat tak bersemangat Mr Yildiz. Apakah ada aral dan rintangan yang menghadang perhelatan semalam?" celetuk Chen usil. Ia melihat saat Arthur membopong Heilen ke kamarnya semalam, seharusnya hari ini Arthur berbahagia, pikirnya.Arthur terdiam dan melu*mat bibirnya sendiri, sedikit kesal mendengar celoteh Chen. Terbayang
Situasi memang kacau di Venue B, namun sebagian tamu tak ingin beranjak. Mereka menganggap ini momen yang sangat langka. Sebab itu banyak dari mereka yang mengabadikannya."Teknologi persenjataan macam apa lagi itu?" desis salah satu dari mereka.Gerald cs memendam amarah yang begitu dalam melihat keadaan Louis. Aaron kakak Louis menghambur tanpa sepatah kata, menghampiri Louis dan menegakkan tubuhnya perlahan.Bersamaan dengan itu Arthur muncul di dampingi Heilen, Bend Akiro dan timnya. Para pria berseragam jas safari hitam yang semuanya memiliki aura pembantai. Heilen melangkah anggun di samping Arthur. Semua mata tertuju pada mereka dengan nyali yang ciut."Orang kepercayaannya saja sedemikian ganasnya, Bagaimana lagi jika ia Astrogun King-nya," orang-orang berceloteh.Chen berdiri tegar menunggu reaksi musuh-musuhnya dengan tubuh lemah Melinda yang bersandar di dadanya. Ia tak menyadari kehadiran Arthur."Apa yang sudah aku lewatkan?" celetuk Arthur memecah ketegangan yang ada.Ch
Disaat Chen membara oleh amarahnya, Arthur sedang berbincang-bincang dengan para eksekutif dari beberapa perusahaan besar yang pernah menjalin kerja sama dengan Astrogun di Venue E."Hai anak muda, apakah ada hewan peliharaan buasmu yang sedang lepas? berhati-hatilah," tegur sebuah suara yang terkesan riang, sedikit kocak namun syarat makna dan mengandung ancaman besar di dalamnya.Arthur menoleh ke sumber suara yang terdengar begitu dekat di belakangnya. Ia cukup terkejut mendapati Edwin Smith big boss ELEXTRA yang berdiri santai menunggu reaksinya."Mr Smith, senang bertemu dengan anda senior, "sahut Arthur sopan kepada pria yang seumuran dengan Alexander Yildiz ayahnya itu.ELEXTRA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mobil canggih berbasis AI dan bertenaga listrik, mirip Tesla." Geon Arthur Yildiz, kami sangat terkesan dengan anda dan Astrogun. Bahkan orang tua ini adalah salah satu pengagummu. Tapi bisakah anda tak mengganggu ELEXTRA dengan hewan-hewan buas peliharaan
New York CityIringan tiga super car memasuki mansion Arthur di New York sore ini.Chen dan Melinda keluar dari salah satu super car, sisanya adalah para bodyguard."Mansion ini seperti istana dan dia tinggal sendirian di sini, kasihan sekali," gumam Melinda."Sekarang dia ditemani Heilen, kekasihnya. Berkenalanlah nanti dengannya,""Oh, Heilen itu nama seorang wanita kan?""Hahahhaha, tentu saja. Dia bukan gay seperti yang kalian gosipkan.""Baguslah. Awalnya ku kira kalian pasangan,""Apa yang kamu pikirkan?! Itu hal paling gila yang pernah ku dengar. Aku tak bisa melupakan jeritan indahmu kemarin malam, ataukah itu tak cukup untuk membuktikan aku penikmat wanita?" goda Chen sembari memperlambat langkahnya agar Melinda tak tertinggal."Kamu sangat berpengalaman, terimakasih atas service-mu yang memuaskan dan membuat pengalaman pertamaku jadi begitu berkesan,"tukas Melinda tak mau kalah." Hei, kau?! "Chen dibuat kesal dengan kalimat Melinda yang provokatif.Awas, berhati-hatilah Me
New York‘’Waah…, ini kelihatan lezat sekali. Benar-benar mengundang laparku,’’ pekik Heilen riang, tapi netranya tak bisa berpaling dari Arthur yang baru saja menyelesaikan adonan sayur, daging dan telur.Ia sedang memasak atau sedang menggodaku?batin Heilen.Arthur mengenakan celana drawstring cotton yang nyaman sebagai bawahan, atasannya hanya selembar apron tanpa selembar baju sama sekali, sehingga menampakkan guratan otot-otot bak pahatan dewa yunani di tubuhnya yang atletis, pinggangnya yang kokoh menyiratkan sebuah kekuatan, membuat Heilen membayangkan sesuatu yang indah.“Sabarlah tunggu aku sebentar, kita makan bersama,’’ keluh Arthur.‘’Apakah ini sebuah peraturan?aroma masakanmu membuatku kelaparan’’ gerutu Heilen manja sembari mengelus-elus bagian perutnya, bibirnya mengerucut.“Iya,’’ cetus Arthur seraya menahan tawanya melihat kelakuan childish Heilen.‘’Tdak peka’’ lanjut Heilen lagi dari meja makan. Sementara Arthur masih menyajikan makanan yang baru saja masak.Se
Chen meraih selimut dan menutup tubuh polos Melinda yang tak berdaya di ranjangnya."Maafkan aku, Mel," Chen berkata dengan raut wajah penuh penyesalan."kamu tidak bersalah, bukankah kita bersenang-senang." jawab Melinda datar."Mengapa tak bilang kalau ini yang pertama buatmu,""Apa itu penting?"Chen terdiam, tak tahu apa yang harus di katakan atau dilakukannya. Untuk pertama kalinya ia meniduri seorang gadis virgin, sensasinya sangat berbeda, seperti ada sesuatu yang mengikatnya pada gadis ini. Ditambah lagi rasa bersalah yang menderanya."Bisa minta tolong ambilkan pakaianku, aku mau kembali ke kamarku," pinta Melinda tegar, berakting seolah-olah tak pernah terjadi apapun."Apa ini yang kamu bilang pakaian?" tanya Chen ketus sembari mengangkat crop top dan mini skirt yang tadi dikenakan Melinda."harusnya ini ada di bak sampah," lanjutnya seraya melempar dua helai kain itu ke lantai begitu saja."Hei, itu brand terkenal dan mahal,"pekik Melinda." I don't give a f*u*c*k!" (Aku t
Astrogun Corpdua hari kemudian.Jeff dan Melinda melewati hari-hari dengan cemas pasca peretasan oleh entitas yang tidak diketahui di Astrogun.Beberapa hari sudah berlalu dari peristiwa itu, semua berjalan tetap normal dan tidak terjadi hal buruk seperti yang Melinda dan Jeff khawatirkan.Sean dan Phillips yang telah pulih seratus persen dari efek zat sarin dan ricin juga tak bisa memberi keterangan lebih jauh. Mereka hanya mengingat suara smartdoor yang terbuka, lalu mereka pingsan tak sadarkan diri.Tak ada jejak apapun yang tertinggal dari sang peretas.Melinda baru saja kembali dari meeting kecil dengan beberapa orang kepala staff. Ia hendak kembali ke ruang kerjanya.Melinda melihat Jeff berjalan menuju ruang Cyber Securuty System. Buru-buru Melinda mempercepat langkahnya untuk mengejar Jeff."Jeff," panggil Melinda, Jeff menoleh dan menghentikan langkahnya."Mel G, hufffh.., " sahut Jeff sembari menarik nafas berat."Apakah ada temuan baru?" tanya Melinda sembari membenarka