Mr. CEO’s Insatiable Addiction To His Feisty Ex-Wife

Mr. CEO’s Insatiable Addiction To His Feisty Ex-Wife

last updateLast Updated : 2025-07-28
By:  GyasiwaaCompleted
Language: English
goodnovel12goodnovel
9.6
17 ratings. 17 reviews
223Chapters
53.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Yes, my girlfriend, she’s back,” he answered, his eyes gleaming with something I couldn’t quite spot. “Oh…ummm…” I found myself stuttering, finding it hard to make up a sentence. I couldn't decipher if this was supposed to be good or bad news. But why is he referring to her as his girlfriend, when he has me, his wife? Before I could figure out what to say, he let out the words I'd dreaded to hear for the past three years. The very words, I for once hoped I would never hear for the rest of my life. “We can finally go our separate ways, let’s get divorced,” he effortlessly said, taking one more bite from the pancake before him. ***************** The very day Melissa Mugins set her eyes on CEO Listowell Gordon, she fell in love with him. For her, it was love at first sight. Finding herself in a compromised situation, she accepts Listowell’s offer to be his contract wife for just a year. Its been three years now, and although their contract has long expired, none of them has brought up divorce. Today, Melissa plans on telling Listowell a great news, but before she could speak, she's served divorce papers.

View More

Chapter 1

Chapter 1

"Lihat orang itu, bajunya compang-camping seperti gelandangan," bisik seorang wanita paruh baya kepada temannya di kursi seberang, matanya melirik sinis ke arah pria yang baru saja naik ke dalam bus.

"Ssst, jangan keras-keras. Tapi benar, baunya juga tidak enak. Pasti orang kampung yang baru turun gunung," balas temannya sambil mengernyitkan hidung.

Ryan Drake, pria yang menjadi objek pembicaraan itu, hanya duduk diam di kursinya. 

Pakaiannya memang kotor dan robek di beberapa bagian, tapi sorot matanya yang tenang menyiratkan kedalaman yang tak terduga. 

Dia baru saja menuruni Gunung Ergo, sebuah perjalanan yang bagi orang lain hanya memakan waktu beberapa hari, tapi baginya telah berlangsung selama 6000 tahun di dimensi lain.

Bus melaju membelah jalanan berkelok, membawa para penumpang menuju kota Crockhark. 

Seorang pria bertubuh kekar dengan jaket kulit berdiri dari kursinya, pura-pura kehilangan keseimbangan saat bus melewati tikungan. 

Gerakan tangannya yang terlatih nyaris tak terlihat saat mencoba meraih tas seorang wanita muda yang sedang tertidur.

Ryan mengamati kejadian itu dari sudut matanya. Setelah ribuan tahun kultivasi, gerak-gerik sekecil apapun tak luput dari penglihatannya. 

Tepat saat jari-jari pencopet itu hendak menyentuh risleting tas, Ryan mencengkram pergelangan tangannya.

"Akh!" Pencopet itu terkejut merasakan tekanan yang luar biasa pada pergelangan tangannya. Dia mencoba menarik tangannya, tapi cengkraman Ryan seperti borgol besi yang tak bergeming.

"Lepaskan!" desis si pencopet.

Ryan tersenyum tipis. "Kau yakin ingin aku melepaskanmu? Bagaimana kalau kita tunggu polisi saja?"

Suara keras Ryan membangunkan wanita yang menjadi target pencopetan. 

Matanya membelalak melihat tangannya masih mencengkram pergelangan si pencopet yang kini berkeringat dingin.

"Dia... dia mencoba mencuri dompet saya?" tanya wanita itu terkejut.

"Ya, dan sebaiknya Anda lebih berhati-hati. Tidak semua orang berpakaian rapi memiliki niat baik," ujar Ryan, melepaskan cengkramannya. 

Si pencopet langsung terhuyung mundur, wajahnya pucat pasi.

Sopir bus yang mendengar keributan segera menghentikan kendaraannya di halte terdekat. "Turun kau!" bentaknya pada si pencopet yang langsung kabur begitu pintu bus terbuka.

"Terima kasih banyak," kata wanita itu tulus kepada Ryan. "Saya tidak menyangka Anda... maksud saya..."

"Tidak perlu sungkan," potong Ryan dengan senyum tipis. "Kebaikan tidak dinilai dari penampilan."

Bisik-bisik di dalam bus berubah. Para penumpang yang tadinya memandang rendah Ryan kini menatapnya dengan rasa hormat. 

Beberapa bahkan menawarkan tempat duduk yang lebih nyaman, tapi Ryan menolak dengan sopan.

Bus akhirnya memasuki kota Crockhark. Ryan turun di halte pusat kota, matanya langsung tertuju pada videotron besar yang menampilkan tanggal: 15 Januari 2025.

"Enam tahun..." gumamnya pelan. Di dunia ini waktu berlalu enam tahun, tapi baginya di Alam Kultivasi, dia telah menjalani kehidupan selama 6000 tahun. 

Dia telah mencapai puncak kultivasi, menjadi Iblis Surgawi yang ditakuti, tapi semua itu dia korbankan demi kembali ke dunia ini.

Ryan melangkah menyusuri jalanan kota yang telah berubah. 

Gedung-gedung pencakar langit baru telah menjulang, menggantikan bangunan-bangunan lama yang dia kenal. 

Setiap langkahnya terasa berat, bukan karena kelelahan fisik, tapi karena beban mental yang dia tanggung.

"Alicia..." nama itu terucap lirih dari bibirnya. 

Wanita yang dia tinggalkan enam tahun lalu, yang saat itu akan dinikahinya.

Mengikuti ingatannya yang masih tajam, Ryan berjalan menuju kawasan perkampungan tempat rumahnya dulu berada. 

Namun, pemandangan yang menyambutnya membuat dadanya sesak. Perkampungan sederhana itu telah lenyap, berganti dengan deretan rumah mewah berarsitektur modern.

"Permisi," Ryan menghentikan seorang pria tua yang sedang menyiram tanaman. "Apa Anda tahu ke mana penduduk kampung ini pindah?"

Pria tua itu mengamati Ryan dari atas ke bawah. "Ah, kampung yang dulu ada di sini? Sudah digusur sekitar lima tahun lalu. Penghuninya menyebar ke berbagai tempat. Saya sendiri baru pindah ke sini dua tahun lalu."

Ryan mengangguk pelan, mengucapkan terima kasih. Keputusasaan mulai menggerogoti hatinya. 

Di kota sebesar ini, bagaimana dia bisa menemukan Alicia dan anaknya?

"Tidak ada pilihan lain," gumamnya. Dengan tekad bulat, Ryan menutup matanya. 

Jiwa Primordialnya yang telah hancur mulai bergetar, melepaskan kesadaran spiritual yang tersisa.

Rasa sakit yang luar biasa menyerang tubuhnya. 

Menggunakan Jiwa Primordial dalam kondisi rusak parah seperti ini sama seperti memainkan api di tepi jurang. 

Satu kesalahan kecil bisa membuatnya kehilangan nyawa, atau lebih buruk lagi–kehilangan akal sehatnya.

Kesadaran spiritualnya menyebar ke seluruh penjuru kota, mencari jejak darah dan nafas yang memiliki resonansi yang sama dengannya. 

Setelah beberapa saat yang menegangkan, dia menemukan satu titik yang berdenyut lemah di bagian timur kota.

"Lima kilometer ke arah timur," Ryan membuka matanya, menahan rasa pusing yang menghantam kepalanya. 

Darah mengalir dari sudut bibirnya, tapi dia mengabaikannya. Dengan langkah tertatih, dia bergerak menuju arah yang ditunjukkan oleh kesadaran spiritualnya.

Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dalam hitungan menit dengan kekuatan penuhnya, kini memakan waktu hampir satu jam. 

Ryan akhirnya tiba di depan sebuah pabrik terbengkalai. Rerumputan liar setinggi pinggang tumbuh di sekitar bangunan yang sudah reyot itu, bercampur dengan tumpukan sampah dan limbah industri.

"Mengapa..." Ryan menggertakkan giginya. Mengapa jejak darah dan nafas yang dia rasakan membawanya ke tempat seperti ini?

Dengan hati-hati, dia menyusuri lorong-lorong pabrik yang gelap. Indranya yang tajam menangkap suara samar percakapan dan tawa dari arah sebuah gudang. Di depan gudang itu, sebuah mobil off-road terparkir sembarangan.

Ryan mengendap-endap ke samping gudang, mengintip melalui celah dinding yang rusak. 

Pemandangan di dalam membuat darahnya mendidih. Lima orang pria bertato sedang asyik bermain kartu dan minum-minum, sementara di sudut gudang, seorang gadis kecil meringkuk ketakutan.

Detik itu juga, Ryan merasakan resonansi yang kuat. Darah gadis kecil itu... adalah darahnya. Tidak salah lagi, anak itu adalah putrinya dengan Alicia.

"Hei, bocah! Berhenti menangis atau kupukul kau!" bentak salah satu pria itu, membuat gadis kecil itu semakin gemetar.

Mata Ryan berkilat dingin. Selama 6000 tahun di Alam Kultivasi, dia telah membunuh tak terhitung jumlahnya makhluk jahat. 

Tapi kali ini berbeda–ini adalah pertama kalinya dia merasa begitu murka sebagai seorang ayah.

"Kalian telah memilih mangsa yang salah," bisik Ryan, aura pembunuh menguar dari tubuhnya. "Dan kalian akan membayarnya dengan nyawa."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

default avatar
Faresi Chigwedere
This was one of my best stories ever, thank you author for such a wonderful book. I enjoyed reading it and I wish you can write another beautiful novel again.
2025-07-29 04:20:59
1
default avatar
Angela
Why are the updates taking so long now? It’s seems there’s only 1 chapter released every 4-6 days.
2025-07-15 11:49:27
0
user avatar
Gyasiwaa
Hi lovely readers, chapter 151 has mistakenly uploaded twice. Please do not pay for the second one. I will get it rectified as soon as possible. And yeah, I will upload a bonus chapters for y'all tonight. Thank you so much for your support so far. I really appreciate
2025-03-11 23:54:03
2
user avatar
Yaa Asimpi
Like how it’s going ... great storyline. More updates please
2025-02-04 08:05:25
2
default avatar
Angela
How often is the story updated? It’s been a few days since the last one.
2025-01-18 22:48:48
1
user avatar
Tehreem zehra
When are you planning to end the story, author? Actually I'll schedule it fr a read if it is going to end soon...a story stuck for updates is such a pain. Thanks.
2024-12-24 15:05:38
2
default avatar
Irene FB
This is nice. It’s well written and the storyline is good too. Congratulations author
2024-12-19 21:21:12
2
user avatar
Jessica Aguirre
Love the story. It just needs to end already
2024-12-03 23:43:41
8
user avatar
Natalie
More updates please
2024-12-03 20:21:50
3
default avatar
Ephya
Amazing story author.... Check out my book broken Silvercode. Thanks...️
2024-12-03 18:04:34
3
user avatar
Christine Owings
62 chapters 11/24/24
2024-11-25 05:03:45
3
user avatar
Gyasiwaa
Hi my lovely readers, thank you for your support so far. I'm sorry for the slow updates, I was in a bit of a situation but fortunately, everything is going on well now. Steady updates has resumed and I promise at least 2-3 chapters daily. Thanks for your patience….. Xoxo
2024-10-10 16:20:08
10
default avatar
cernisp
Story line is so slow…
2025-01-30 00:02:02
0
user avatar
Dr Jany
good storyline
2024-12-31 23:52:50
1
user avatar
Susan
loving this book, more update please
2024-11-16 21:43:57
5
  • 1
  • 2
223 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status