Setelah beberapa saat mengobrol, akhirnya Keanu dan Leon pun berganti pakaian biasa dan berkeliling di proyek tersebut. Hingga akhirnya Keanu memerintahkan semua orang yang ada di sana untuk berkumpul."Selamat siang," ucap Keanu di depan puluhan pekerja yang ada di sana, beserta beberapa pegawai perusahaan yang memang ditugaskan menangani proyek tersebut."Siang Pak," jawab semua orang serentak."Perkenalkan dia adalah Dokter Leon." Keanu menoleh ke arah Leon. "Perusahaan pusat secara khusus mengundangnya ke sini selama beberapa hari karena mendegar ada beberapa keluhan dari para pekerja tentang beberapa masalah kesehatan. Jika ada yang ingin berkonsultasi kalian bisa menemuinya."Ekspresi tenang Leon pun seketika berubah. 'Sialan Keanu, dia menganggapku dokter apa! Dan dia menyuruhku ke tempat ini karena menjadikanku umpan,' geram Leon di dalam hati."Benarkan Dokter Leon?" tanya Keanu lagi dengan hangat.Leon pun ikut menoleh. 'Memangnya aku bisa menolak kamu?' batin Leo
"Siapa Key?" tanya Leon yang muncul dari belakangnya.Keanu pun membuka dan membaca isi amplop tersebut. "Benar-benar ada," gumam Keanu lalu memberikan surat tersebut pada Leon."Ck, benar-benar terjadi," desis Leon ketika selesai membaca surat yang berisi ancaman dan meminta Keanu untuk datang ke hutan sendirian. "Apa yang harus dilakukan?"Mendengar pertanyaan tersebut, Keanu pun langsung menoleh dan tersenyum hangat ke arah sahabatnya itu."Jangan menakutiku," ucap Leon sambil mundur selangkah karena senyuman hangat Keanu pasti merupakan bencana untuk dirinya. "Bukankah kamu ingin segera bulan madu?" tanya Keanu sembari meletakkan kedua tangannya pada pundak Leon. "Tenang saja, aku tidak mungkin membuat Yualit menjadi janda.""Firasatku makin buruk," bisik Leon sembari menatap senyum lebar sahabatnya itu."Tenang saja, tidak ada yang buruk," sahut Keanu. Beberapa jam berlalu, saat ini mobil Keanu yang sudah disopiri oleh anak buah Keanu pun sampai di tempat yang sudah di
Keanu terus memperhatikan pelayan kakeknya yang terus berjalan mendekat ke arahnya. Laki-laki yang berusia lebih tua darinya beberapa tahun itu lalu berhenti tepat di depannya."Dokter Leon, maafkan saya. Sebenarnya Anda seharusnya tidak terlibat dalam masalah ini. Saya harap Anda tidak mempunyai dendam pada saya di kehidupan yang akan datang," ujar laki-laki tersebut sembari membungkak tubuhnya untuk menandakan ketulusannya meminta maaf.'Apa ini benar karena kakek?' batin Keanu yang begitu penasaran karena laki-laki tersebut tak mengubah perilakunya bahkan sampai saat ini.Namun tentu saja Keanu tak menyahut karena khawatir kalau laki-laki tersebut akan mengenalinya jika ia bicara."Kenapa hanya diam saja Dokter?" Tanya laki-laki tersebut yang kemudian berjongkok di depan Keanu."Sekali lagi maafkan saya dokter Leon karena harus mengakhiri hidup Anda hari ini karena ada orang yang memaksa saya melakukan ini," ucap pelayan tersebut sambil menundukkan kepalanya. "Saya sebenerny
Setelah lebih dari setengah jam memeriksa lokasi dan juga para pekerja serta Keanu, akhirnya polisi itu pun menyimpulkan kalau laporan yang mereka terima adalah laporan palsu. "Maafkan atas tindakan kami, kami akan mengusut masalah laporan palsu ini," ucap salah satu polisi sambil menatap Keanu dengan tegas."Ya, tidak masalah. Tapi lain kali tolong, jika ada laporan semacam ini, tolong selidiki lebih dulu," ucap Keanu dengan tenang."Baik Tuan, sekali lagi mohon maaf." Pada akhirnya polisi pun meninggalkan tempat tersebut, sedangkan para pekerja yang ada di belakang Keanu langsung kembali mengangkat alat kerja mereka.Keanu pun akhirnya melangkah dan menepuk pundak salah satu pekerja. "I-i-iya Pak," sahut orang yang ditepuk pundaknya dengan gugup."Katakan pada semua orang agar istirahat bekerja lebih awal," ucap Keanu yang kemudian kembali melangkah."Baik Pak," sahut orang tersebut dengan semangat pada akhirnya. Keanu terus melangkah, hingga tak lama kemudian te
"Benar," jawabnya tegas."Dari mana kamui mendapat bahan makanan ini?" tanya Keanu."Bahan makanan ini di kirim dari perusahaan.""Bumbu penyedap dan sejenisnya?""Sebagian dari perusahaan, sebagian lagi ada yang akan membelinya di distrik terdekat dari sini," jawab Kepala Dapur dengan tegas."Siapa orang yang bertugas membeli benda itu?" tanya Keanu dengan tenang.Kepala Pelayan tersebut mengerutkan dahinya. "Orangnya sudah kembali sebelum kalian datang ke sini," jawabnya."Buang semua benda yang dibelinya," perintah Keanu dengan tenang."Apa maksud kamu? Kamu—"Leon pun menyela, "Tenang saja, apa kamu tidak tahu siapa dia?"Kepala Dapur pun terlihat bingung mendengar kalimat Leon. Sesaat kemudian, ia dan beberapa orang di belakangnya pun kembali menatap ke arah Keanu."Hah, aku puas," ucap Leon yang langsung menarik perhatian Kepala Dapur dan anak buahnya. "Akhirnya ada yang tidak mengenalmu," ejeknya.Mereka pun kembali menatap Keanu dengan cepat."Dia Keanu Alexander Howgins," ter
'Nomer Leon?' batin Eve sembari mengerutkan dahinya menatap ke arah layar ponselnya. Kemudian ia pun dengan cepat membuka isi pesan tersebut.*Tolong jangan beri tahu Yualit dan bisakah kita bertemu di cafe x sekarang? Aku menunggumu di sini* isi pesan tersebut."Apa ada yang salah Ve?"Pertanyaan istri Leon tersebut langsung membuat Eve tersadar. "Ah tidak, tapi ada sedikit masalah di perusahaan saat ini," jawab Eve dengan sebuah senyum canggung yang ia tempelkan di wajahnya."Kalau kamu memang sibuk kamu bisa pergi, aku tidak apa-apa," ujar Yualit sambil mengambil selembar tisu lagi."Ah iya, nanti aku akan kembali lagi," ucap Eve sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas miliknya. "Apa kamu perlu sesuatu?""Tidak. Ada pembantu di rumah, kamu tenang saja," jawab Yualit."Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik," ucap Eve sebelum bergerak meninggalkan rumah itu. Sepuluh menit berlalu, kini Eve sudah sampai di halaman cafe yang dimaksud oleh Leon. Sopir pri
"Nyonya," ucap Sopir sambil menatap ke arah Gabriel yang saat ini masih menatap ke arah Eve.Eve yang saat ini berada di dekat pintu mobil pun menatap Gabriel dari pantulan kaca di depannya. "Biarkan saja, dia mengundangku ke pesta pernikahannya, Keanu tidak akan marah karena hal ini," ucap Eve sambil mengangkat undangan yang ada di tangannya.Kemudian Sopir itu pun membukakan pintu mobil yang ada di depan Eve. "Silahkan Nyonya," ucap Sopir tersebut dengan sopan.Eve pun masuk ke dalam mobil tersebut dan menyenderkan tubuhnya di jok mobil dengan wajah yang menghadap ke arah luar. "Huff ...," desah Eve merakan ada sesuatu yang berat di hatinya.Masih teringat di dalam pikirannya ketika terakhir kali ia bertemu dengan Gabriel adalah ketika Keanu memecatnya di perusahaan. Eve tahu persis apa yang membuat Keanu bertingkah seperti itu, semua itu karena rasa cemburu Keanu. Namun, Eve tak bisa meghentikan hal itu karena Gabriel sendiri terus mengejarnya.Hingga ia mendengar gosip kalau Gabri
'Apa ada sesuatu di antara mereka,' batin Eve sembari menundukkan wajahnya, berpura-pura tak melihat apa yang baru saja terjadi."Pergi. Suruh pelayan membersihkan ini dan bawa teh yang baru untukku," perintah Tuan Alex dengan nada dingin dan sorot matanya yang tajam.Selena pun mengangguk dan dengan cepat berbalik meninggalkan tempat itu. Sedangkan Eve saat ini terus berpura-pura memperhatikan pionnya sambil sesekali melirik, memperhatikan interaksi antara Tuan Alex dan Selena yang memiliki usia terpaut jauh.'Kenapa aku jadi penasaran? Akh, lebih baik aku fokus pada hal yang lebih penting,' pikirnya yang mencoba menepis pikiran-pikiran tak penting yang mencoba masuk ke dalam otaknya."Aku dengar Keanu sudah kembali?" Tuan Alex bertanya sambil menjalankan pion caturnya."Iya, Pa, dia sudah kembali." Eve mejawab tanpa mendongakkan wajahnya."Bagaimana kabarnya?""Kami belum bertemu, mungkin nanti," jawab Eve sembari mengangkat kudanya dan memakan salah satu pion milik ayah mertuanya.