Dan sesaat kemudian Keanu pun langsung tersenyum tipis. "Jadi seperti itu keputusannya …."
Nyonya Silvia pun langsung membulatkan matanya ketika mendengar sahutan Keanu yang tak seperti angan-angannya. 'Kenapa dia bisa setenang itu? Apa dia sudah berubah? Atau jangan-jangan dia bukan orang yang sama?' Pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar di kepalanya itu membuatnya menampilkan ekspresi sesungguhnya dari apa yang ada di dalam hatinya.
"Kenapa Tante, apa ada sesuatu yang salah?" tanya Eve dengan santai saat melihat ekspresi menggelikan dari Nyonya Silvia.
Sontak saja Nyonya Silvia yang tersadar pun langsung mengganti ekspresinya. "Ehem, apa maksud kamu?" tanyanya dengan tenang sambil menatap lurus pada Eve.
"Aku lihat Tante sepertinya terkejut mendengar jawaban dari Kak Keanu, aku kira ada sesuatu yang salah atau sejenisnya," sahut Eve masih dengan gaya santainya.
"Tida
"Namaku Rosela, salam kenal Kak Ev," ucap gadis tersebut dengan sebuah senyum mengiringi ucapannya.Lalu Eve pun membalas senyuman tersebut dengan sebuah senyum yang tak kalah hangat, disertai remasan tangan yang lebih kuat dari yang dilakukan gadis di depannya itu. "Wah, nama yang sangat cantik cocok dengan orangnya," ujarnya.Dan tentu saja Rosela yang awalnya ingin memberi gertakan pada Eve, kini berbalik dialah yang wajahnya memerah menahan sakit karena remasan tangan Eve.'Sialan.' Komat-kamit bibir Rosela menggerutu dengan suara sangat pelan sembari menarik tangannya, namun sesaat kemudian masih menampilkan senyum manis di wajahnya."Oh iya Kak Ev, kapan kamu mengenal Kak Key?" tanya Rosela dengan santai sambil melangkah mendekati Eve.Eve pun langsung menoleh ke arah gadis yang kini berdiri di sampingnya itu. "Kenapa, kamu kepo ya …," ujar Eve dengan nada seakan ber
Mendengar hal tersebut, Keanu pun langsung berlari menuju kamar yang sudah tak jauh darinya itu."Sial!" maki Keanu ketika ternyata pintu tersebut terkunci dari dalam.Kemudian Keanu pun mengetuk pintu tersebut dengan kencang. "Ve!" teriaknya yang terdengar panik karena terdengar suara benda pecah lagi."key, cepat!" Teriak Eve dari dalam kamar tersebut.Mendengar teriakan tersebut, Keanu pun langsung memundurkan tubuhnya untuk mengambil ancang-ancang. Lalu ….BRAKK! Percobaan pertama Keanu untuk mendobrak pintu kamar tersebut gagal."Sial!" Maki Keanu lalu kembali mundur untuk mengambil ancang-ancang lagi.Hingga setelah beberapa kali terus membenturkan tubuhnya untuk mendobrak pintu tebak tersebut, akhirnya Keanu pun berhasil."Ve!" panggil Keanu sembari melangkah masuk ke dalam kamar tersebut.
"Ada maling," sahut Eve dengan santai."Maling?" Wanita yang baru saja masuk ke dalam kamar itu pun langsung mengerutkan keningnya ke arah Eve.Eve pun melebarkan matanya dan mengedip-ngedipkannya dengan cepat. "Iya, maling." Dia mengatakan hal itu dengan ringan dan wajah cerah, seolah semua kejadian yang baru dialaminya itu bukanlah beban dan justru membuatnya senang."Maling?" tanya wanita itu sekali lagi yang masih nampak kebingungan."Iya, apa kamu tidak pernah mendengar istilah maling? Orang yang melakukan kejahatan dengan berusaha mencuri," terang Eve dengan ekspresi aneh seperti bukan orang normal, atau lebih seperti sedikit mengerikan."A-a-aku …." Wanita tersebut terbata-bata saat ingin menanggapi kalimat Eve tersebut, tentu saja itu karena rasa ngeri dampak dari ekspresi Eve yang mirip aktor di film-film psikopat.Eve pun berkata
"Dari Rose," jawab Keanu dengan tenang.Eve pun langsung berdiri dan bertanya lagi. "Tadi?""Ya." Keanu menjawab singkat nan ringan, seolah tak mempunyai masalah sedikit pun tentang foto tersebut."Sialan, Si Bibir Bebek itu," geram Eve sembari meremas beberapa lembar foto yang ada di tangannya.Keanu pun langsung mengerutkan keningnya ketika mendengar julukan yang diberikan Eve untuk Rosela. Sebenarnya Eve memang tidak salah saat memberikan julukan tersebut, karena bibir dari sepupu Keanu tersebut memang sedikit berlebihan tebalnya akibat beberapa kali melakukan prosedur filler bibir."Kenapa, apa kamu nggak suka aku menyebutnya begitu?" Sewot Eve saat melihat ekspresi Keanu tersebut."Siapa bilang," tandas Keanu. "Aku hanya takjub pada kamu, karena kamu bisa pas memberi julukan dalam waktu sesingkat itu," imbuhnya, asal bicara.
"Tentu saja seperti yang dilakukan oleh seorang bos perusahaan yang asli," jawab laki-laki tersebut sembari berjalan ke arah Keanu dan Eve dengan gaya sok santai.Kemudian Keanu langsung menoleh ke arah Eve yang sedang menatap tajam ke arah laki-laki yang saat ini berjalan dengan santai ke arah mereka."Sayang," ucap Keanu sembari mengusap lembut kepala istrinya itu. "Menurut kamu orang yang bekerja keras untuk perusahaan itu disebut bos atau pegawai?"Eve pun langsung menoleh ke arah Keanu dan menjawab dengan lembut. "Tentu saja pegawai, Sayang.""Aku tahu, mama pasti tidak akan sembarangan memilihkan aku seorang istri," ujarnya lalu dengan lembut mengecup kening Eve.'Cari kesempatan banget,' batin Eve sambil menunduk dengan gaya sok malu-malu.Laki-laki yang kini sudah berada di depan Eve dan Keanu itu pun langsung tersenyum meremehkan. "Kalian tidak perlu berpura-pura di depanku," ujarnya dengan santai."Apa yang kam
Keanu terdiam sesaat sembari menghisap rokok di tangannya sekali lagi. "Tapi ini—"Kalimatnya langsung terputus ketika mendengar ketukan di pintu kamar tersebut."Biar aku," ujar Eve sembari bangun dari sofa besar tersebut. Kemudian ia pun berjalan dengan cepat ke arah pintu masuk tersebut dan membukanya dengan santai.Dan ketika membuka pintu tersebut, terlihat seorang gadis berdiri di depan pintu tersebut."Ya," ujar Eve sambil tersenyum hangat ke arah gadis yang menggunakan seragam pelayan tersebut."Ini Nyonya Muda," ujar gadis tersebut sembari memberikan sebuah tas besar yang bergambarkan sebuah logo brand ternama.Eve pun mengerutkan keningnya menatap tas besar tersebut. "Ini dari mana?" tanyanya yang langsung saja menaruh curiga. Ia berusaha untuk selalu waspada di rumah itu karena baginya, rumah mewah yang dihuninya saat ini bukanlah surga tapi medan perang."Aku yang menyuruh orang membelikan ini," ujar Keanu ya
Keanu yang ada di samping Eve pun langsung ikut menatap ke arah pakaian istrinya itu. Matanya terbelalak ketika bagian pakaian yang terkena cipratan air itu terlihat seolah semakin menipis dan terlihat makin menerawang."Kenapa dengan baju ini?" Eve mengatakan hal itu sambil semakin banyak menggulung ujung gaunnya karena bagian basah itu seolah semakin menyebar.Kemudian Keanu pun dengan cepat membuka jas yang dikenakannya dan memakaikan jas itu pada Eve. Setelah itu ia menatap ke arah pelayan yang juga sempat panik melihat hal itu. "Ingat, jangan pernah mengatakan hal ini pada siapa pun, mengerti!"Pelayan yang masih menggenggam wash cup di tangannya itu pun langsung mengangguk dengan cepat. "Saya berjanji Tuan Muda," ujar pelayan itu sambil memegang sedikit kulit di leher bagian depannya (cara bersumpah di negara itu)."Bagus," sahut Keanu lalu dengan cepat menggendong Eve dan membawanya ke arah mobil yang terlihat sudah dipersiapkan di ujung jalan yang mereka lewati saat ini.Sesaa
Tentu saja Keanu tak menjawab ucapan istrinya tersebut, ia pun langsung meninggalkan mobil dan dalam sekejap sudah masuk ke dalam butik tersebut."Hah, dasar laki-laki menyebalkan. Aku sumpahi kamu mandul tujuh turunan," rutuk Eve sambil terus menatap ke arah pintu masuk butik yang baru sesaat yang lalu dilewati oleh suaminya.Beberapa menit berlalu, Eve yang sendirian di dalam mobil pun terus menatap ke arah pintu masuk butik tersebut."Lama sekali," gerutu Eve yang terus menantikan Keanu keluar dari butik tersebut, membawa baju baru untuk dirinya."Andaikan hanya robek aku sudah masuk ke sana sendiri," gumamnya sambil memegangi bagian bawah gaunnya dan menatap ke arah bagian yang tadi terkena cipratan air di halaman mansion. "Ini semua gara-gara setan-setan itu. Lihat saja nanti bagaimana aku akan membalas kalian," imbuhnya.Eve pun terus bergumam hingga akhirnya terlihat beberapa orang keluar dari dalam butik tersebut."Ke mana sih dia," gerutunya lagi ketika melihat orang-orang te
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening