Share

Terpilih

Penulis: Ismail Fadillah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-04 21:29:34
Hari - 1

“Setelah mendengar ceritamu tadi, sekarang Aku mengerti alasan kenapa kau berpikir bahwa terpilihnya Kira sebagai korban pertama agak aneh.”

Sarah membuat komentar itu, setelah Aku berhenti bercerita.

“Setelah dipikir-pikirkan lagi, lelaki bernama Rock itu juga melakukan banyak hal yang bisa membuatnya terpilih sebagai korban pertama.”

Croba berkata sambil mengangkat kedua bahunya.

“Meski begitu, kau masih tetap menjadi orang yang paling mencurigakan di sini.”

“Ya, Aku mengerti... cerita Asraf tadi tak membuktikan apapun bahwa Aku bukanlah si pengkhianat.”

Sarah berkata dengan tenang. Sepertinya dia tidak lagi memikirkan dirinya yang dicurigai oleh kami semua.

“Meski kau bersikap arogan seperti itu, tapi kau juga sama mencurigakannya!”

“Kenapa Aku juga sama mencurigakannya dengannya?!”

“Itu karena kau menguping pembicaraan kami!”

Bagas dan Crona kembali menatap satu sama lain dengan pandangan yang tajam. Aku tak bisa menyangkal perkataan Bagas sedikitpun, Crona mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rest Area 2

    Hari - 0 Kami kembali mendapatkan istirahat di Rest Area, tapi berbeda dengan yang sebelumnya, kali ini kami mendapatkan waktu istirahat sepanjang 2 jam. Banyak yang memanfaatkan waktu ini untuk menghabiskan uang mereka dengan berbelanja berbagai hal. Aku sendiri memutuskan untuk berpisah dengan Bagas sampai waktu makan malam yang telah kami tentukan, yaitu 45 menit sebelum waktu istirahat berakhir. Sebelum melakukan hal lainnya, pertama-tama Aku memutuskan untuk membeli minuman. Aku lumayan haus, karena permainan yang terus kami mainkan di dalam bis yang biasanya memerlukan kami untuk membuka suara kami untuk bernyanyi. Aku harap kami tak perlu lagi bernyanyi di malam hari atau suaraku benar-benar akan hilang. Saat Aku akan mengambil minuman di mesin pendingin, Aku menjumpai seorang gadis yang menatap mesin pendingin dengan tatapan kosong. Aku ingat gadis itu, kalau tidak salah namanya adalah Ria. “Anu... apa ada masalah?” Aku berjalan ke arahnya dan bertanya dengan nada khawati

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Makan malam

    Hari - 0 Setelah waktu yang dijanjikan telah tiba, Aku langsung menuju food court untuk bertemu dengan Bagas dan makan malam. Saat Aku sampai di sana, Aku langsung bisa melihat Bagas yang sudah duduk di salah satu meja dengan makan malam di hadapannya. Sepertinya dia telah datang ke sini jauh sebelum jam janjian kami dan memesan makan malam kami tanpa menghubungi diriku terlebih dahulu. “Apa kau juga memesan makan malam untukku atau kau akan menghabiskan semua ini sendirian?” Dilihat dari jumlah makanan yang ada di hadapannya yang melimpah, Aku ragu bahwa dia berniat menghabiskannya sendirian. “Tentu saja Aku sudah memesankan makan malam untukmu.” “Bukankah lebih baik kau membicarakannya denganku sebelum kau memesannya?” “Aku sudah tahu seleramu, jadi hal itu tidaklah penting!” Harus kuakui jika Aku tak keberatan dengan apa yang dia pesan. Ayam bakar, sayur kangkung, sambal dan jus Apel. Meskipun itu bukanlah makanan favoritku, tapi Aku tetap menyukai semua menu yang dia pesan.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-08
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Cerita Seram

    Hari - 0 “Baik semuanya, seperti yang sudah kita sepakati tadi siang, sekarang kita akan mulai bercerita seram!” James berkata dengan semangat, tapi seperti biasanya, tak ada orang yang benar-benar menanggapinya dengan serius. “Apakah di sini ada yang ingin memulai ceritanya terlebih dahulu?” James bertanya pada kami semua, tapi tak ada yang mau mengangkat tangannya. Karena Aku juga tak mempunyai cerita seram, jadi Aku tidak mungkin mau mengangkat tanganku. “Hallo, semua! Apa tak ada yang mau berbagi cerita?” James melihat ke kami satu persatu, tapi tak ada yang mau menanggapinya. “Kenapa tidak kau saja yang memulainya? Ini adalah idemu sejak awal, kan?” Seorang lelaki berbadan besar, Rock, akhirnya membuka suaranya. Beberapa teman di dekatnya juga mengangguk setuju dengannya. “Semuanya perhatian, James akan segera memulai ceritanya!” Tanpa persetujuan dari James, Maria tiba-tiba membuat pengumuman yang seenaknya dengan senyuman di wajahnya. “Hmm, jadi harus Aku yang memulai

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Cerita Seram bagian 2

    Hari - 0 “Pada suatu malam, tiba-tiba saja sekelompok orang dari berbagai latar belakang yang berbeda diculik oleh orang-orang misterius.” Gadis itu mulai bercerita dengan nada yang dibuat serendah. Karena dia menggunakan mic, kami masih dapat mendengar suaranya dengan jelas. “Mereka semua dibuat tak sadarkan diri, lalu dibawa ke sebuah gedung tua yang sudah lama tak digunakan sehingga tak ada satupun orang yang mengetahui dimana mereka sebenarnya berada, saat mereka tersadar, mereka sudah berada di dalam gedung yang terkunci tersebut.” Aku menelan ludahku saat mendengar ceritanya. “Tentu saja mereka semua panik dan mencoba mencari jalan keluar dari gedung tersebut, tapi sayangnya mereka tak bisa menemukannya sama sekali... meski mereka mencoba memecahkan kaca yang ada di gedung itu dengan berbagai cara, mereka tetap tak bisa melakukannya... tak ada yang bisa keluar dari gedung itu!” Cerita tentang orang-orang yang terkurung di dalam gedung tanpa adanya jalan keluar. Hal seperti

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rahasia

    Hari - 0 “Maaf... Asraf... waktu itu... Aku tidak tahu... bahwa kau adalah... orang yang mau... menolongku.” Itu adalah respon pertama dari Ria, setelah Aku selesai menceritakan peristiwa yang kualami kemarin. “Tak usah dipikirkan, kau memang sulit berbicara dengan orang asing, jadi itu tak bisa dihindari... Aku juga minta maaf, karena tiba-tiba berbicara denganmu.” Gadis itu pasti merasa bersalah, karena tak menanggapi diriku dengan baik waktu itu. “Lebih penting lagi, ceritamu tadi malam... setelah dipikir-pikir lagi, ceritamu itu mirip dengan situasi kita saat ini, kan? Meski tak sama persis, tapi inti ceritanya sama saja... kenapa kau bisa mengetahui cerita seperti itu?” Bagas bertanya dengan nada menuduh pada Crona. “Apa kau tidak mendengarkan ceritaku dengan baik? Aku berkata bahwa itu hanyalah rumor yang kubaca di internet... Aku sendiri tak menyangka bahwa cerita itu akan benar-benar terjadi pada kita... jika Aku tahu hal seperti ini akan terjadi, Aku tidak akan mencerit

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Ruang makan

    Hari - 1 [Pengumuman-pengumuman!] Kami dengan tegang menantikan apa yang akan dikatakan oleh pengumuman itu. [Ini adalah waktunya makan siang, semua tamu harap segera ke ruang makan, sebelum makan siang atau kalian akan dianggap tidak mau makan siang] Kami menghela napas lega saat mengetahui bahwa isi pengumuman itu bukanlah sesuatu yang buruk. Aku melihat ke jam tanganku, ini sudah jam 11:30, masih ada tiga puluh menit sebelum tengah hari. “Apa yang ingin kalian lakukan?” Aku bertanya pada yang lain. Mereka semua tampak bingung saat ini, kecuali Bagas yang masih mengawasi ketiga gadis di ruangan ini dengan tatapan tajam. “Nah, Asraf... menurutmu apakah Aku harus mengatakan apa yang baru saja kukatakan pada kalian?” “Apa maksudmu itu rahasiamu tadi?” Sarah menganggukkan kepalanya dengan lemah. “Kurasa kau lebih baik mengatakannya, mungkin ini akan berbahaya, karena mereka akan menyalahkanmu, tapi jika kau terus memendamnya, mungkin keadaan kita akan menjadi semakin memburuk..

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Makan siang

    Hari - 1 Kami semua melihat ke arah lelaki berkacamata. Lelaki itu tetap nampak tenang, meski kami semua melihat ke arahnya secara bersamaan. “Aku ingin kalian mengenakan tanda pengenal kalian apapun yang terjadi!” Dia berkata sambil membenarkan letak kacamatanya. “Kenapa kita harus melakukannya? Meskipun si Kakek menyuruh kita untuk memakainya, tapi dia tak mengatakan kita akan mendapatkan hukuman, jika kita tak memakainya, kan?” Lelaki berbadan kecil kembali bertanya. “Alasannya sederhana...” “Makan siang segera disiapkan....” “Semuanya harap duduk di kursi masing-masing...” “Jika tidak, kalian tak akan kebagian makanan...” “Tolong kerja samanya.” Saat lelaki berkacamata itu ingin menjelaskan alasannya, tiba-tiba saja kedua pelayan itu memotong ucapannya. Lelaki berkacamata itu menatap mereka dengan kesal, tapi dia tak mengatakan apapun. Semua orang yang belum mendapatkan tempat duduk, segera menempati kursi yang kosong. Setelah semua kursi terisi, pintu ruang makan terbu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Keributan

    Hari - 1 Ruang makan langsung berubah menjadi tegang dengan perkataan Rock barusan. Semua orang yang tak langsung sadar maksud dari perkataan Adrian, sekarang mengerti apa yang dia bicarakan. Aku tak bisa menyalahkan mereka, jika mereka merasa takut dengan Adrian sekarang. “Kenapa kau jadi tegang begitu? Bukankah ini adalah peraturan dari permainan ini?” “Permainan katamu!? Apakah kau berpikir bahwa sesuatu hal yang bisa menghilangkan nyawa seseorang adalah suatu permainan?!” “Aku hanya memakai istilah yang mereka pakai, Aku tidak benar-benar menganggap bahwa ini adalah permainan.” Adrian berkata sambil melirik ke arah Haruka dan Alice berdiri. Eksrpesi wajah mereka berdua masih sama saja, meskipun suasana ruangan ini mulai memanas. “Adrian, Aku memang tak tahu apa yang kau rencanakan, tapi jika kau ingin melakukan pembunuhan, Aku tak akan ikut dengan rencanamu!” “Jika begitu, kau bisa saja menjadi yang terbunuh selanjutnya!” “Apa katamu!?” Rock berdiri dari kursinya dan bersi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11

Bab terbaru

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Kata Penutup

    pertama Author di GoodNovel. Butuh banyak petuangan untuk menyelesaikan Novel yang satu ini, terutama melawan rasa malas. Meskipun cerita utama dari Novel ini sudah berakhir, tapi Author berencana untuk menuliskan cerita pendek yang menceritakan masa lalu dari setiap karakter yang hanya diceritakan sekilas, keseharian Asraf dan yang lainnya di dalam menara yang tak bisa dimasukkan ke dalam cerita utama, lalu kehidupan sehari-hari mereka setelah tinggal di Desa Tanpa Nama. Kemungkinan besar ceritanya akan di Post di Blog pribadi Author dan bukan di platform ini. Jadi silahkan tunggu cerita Author yang selanjutnya. Author juga mau mengucapkan terima kasih kepada Editor yang telah membantu saya, juga pada GoodNovel yang sudah mau menayangkan Novel ini dan terutama pada para pembaca setia yang mau membaca cerita ini sampai habis. Sampai jumpa lagi di karya Saya yang selanjutnya. TTD Author, Ismail Fadillah.

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Epilog : Desa Tanpa Nama

    Sebulan kemudian.Tak terasa waktu berjalan begitu saja, bahkan pengalaman kami di Menara Tanpa Nama itu mulai terasa seperti mimpi.Menara itu sekarang sudah terbakar dengan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Sejujurnya Aku merasa seperti mengalami keajaiban, karena bisa selamat dari api yang dapat membakar semua bagian dari Menara besar itu.Keberuntungan mungkin sedang terjadi pada kami, karena dampak dari terbakarnya menara itu tak meluas sama sekali. Yah, sebetulnya Aku tak tahu itu hanya sekedar keberuntungan semata atau ada semacam kekuatan aneh yang melindungi Desa dari api tersebut.Aku akan berbohong jika mengatakan bahwa Aku tak merasakan apapun saat melihat puing-puing dari Menara itu. Karena meski sebentar, kami telah menghabiskan 10 hari di dalam sana. Dan tempat itu juga menyimpan tubuh teman-teman kami yang telah meninggal. Pada akhirnya sampai akhir kami tak pernah lagi melihat tubuh mereka. Bahkan saat api yang membakar Menara itu te

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Akhir Menara Tanpa Nama (Bagas)

    Hari – 10.Setelah berpisah dengan Asraf, kami semua berjalan menuju pintu keluar dari Menara ini. Kami semua berhenti tepat di depan pintu tersebut, lalu saling melihat ekspresi wajah satu sama lain.“Sebelumnya pintu itu tak bisa terbuka sama sekali, kan?”Tanya Cinta sambil melihat pintu yang ada di hadapannya.“Ya, itu benar... Aku dan Asraf sudah mencoba membukanya.”Jawabku sambil berjalan menuju pintu tersebut, Rock dan Michael juga segera mengikutiku. Kami bertiga kemudian mendorong pintu tersebut. Meskipun berat, tapi kami bisa membuka pintu tersebut, berbeda sekali dengan apa yang terjadi di hari pertama kami datang ke tempat ini.“Pintunya benar-benar terbuka...”Gumam Cinta tak percaya.Aku menutupi wajahku dari sinar matahari yang masuk melalui pintu tersebut. Setelah seminggu lebih tak melihat cahaya matahari, Aku jadi merasa silau dengan cahayanya.“Kita benar-benar sudah bebas.”Aku bisa mendengar gumaman Lisa saat gadis itu berjalan keluar dari Menara ini.“Horeee! Ki

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Percakapan terakhir

    Hari – 10.“Aku benar-benar tak menyangka bahwa Christ akan mengkhianatiku.”Kata Kepala desa sambil melihat kedua orang yang berbadan besar di lantai. Aku bisa melihat ada minuman yang tumpah di lantai, kemungkinan besar mereka diracuni olehnya.“Aku sendiri juga tak menyangka akan hal tersebut.”Balasku dengan jujur. Aku memang tak pernah berencana untuk melibatkannya.“Apakah dia memang menyimpan dendam padaku? Aku tak menyangka bahwa lelaki sepertinya akan menyimpan dendam.”“Itu mungkin salahmu sendiri bahwa kau membunuh salah satu anggota keluarganya.”“Hmm... kurasa kau memang benar.”“Tentu saja Aku benar.”Meskipun dia seharusnya tahu apa yang saat ini sedang kurencanakan, tapi dia tak terlihat panik sama sekali.“Nah, apa sudah kau mengetahui apa yang sedang kurencanakan saat ini?”“Ya, tentu saja.”“Lalu kenapa kau tak melarikan diri?”“Untuk apa? Aku ini sudah tua, bahkan jika kau tak melakukan ini, Aku pada akhirnya akan mati juga.”Kepala desa itu memberikan senyuman ten

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rencana terakhir

    Hari – 10.“Asraf, apa kau akan melakukan sesuatu yang berbahaya sendirian lagi?”Tanya Sarah yang nampak tak senang dengan apa yang ingin kulakukan.“Ya, kurasa begitu.”Jawabku dengan santai.“Apa kau tak berpikir untuk merubah sifatmu yang satu itu?”Sarah kembali bertanya, tapi dengan nada yang lebih kesal dari sebelumnya.“Untuk saat ini... tidak!”Jawabku tanpa ragu.“Kenapa?”Sarah menghilangkan nada kesalnya dan menggatinya dengan nada sedih.“Tidak ada alasan yang begitu spesial, kurasa Aku hanya bertindak egois.”Aku memberikan senyum lemah saat mengatakan itu.“Apa kau ingat saat Aku berkata ingin merubah tempat ini?”Tanyaku dengan suara lemah, tapi masih dapat terdengar oleh Sarah dan yang lain.“Ya, kau pernah mengatakan itu... kau serius tentang itu, kan?”“Ya, tentu saja... Aku benar-benar berniat untuk melakukannya, tapi untuk melakukan hal tersebut.”“Kau perlu menjadi Kepala desa... betul, kan?”Crona melanjutkan ucapanku dengan nada percaya diri. Aku mengangguk ke

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 3

    Hari – 10.“Tidak ada yang benar-benar kusembunyikan dari kalian tentang sifatku yang asli... Aku memang selalu seperti ini.”Jawabku sambil tersenyum santai.“Apa itu memang benar?”Tapi nampaknya Maria tak percaya dengan perkataanku sedikitpun.“Itu memang yang sebenarnya, kau bisa tanyakan saja pada Bagas... dia sudah mengenalku luar dan dalam, jadi dia seharusnya tahu jika Aku sedang menyembunyikan sifat asliku atau tidak.”Aku melihat ke arah Bagas untuk meminta pendapatnya.“Ya, Aku sudah lama mengenalnya... jadi Aku tahu bahwa dia tidaklah banyak berubah dari sebelum dan sesudah dia datang ke tempat ini.”Jawab Bagas tanpa ragu sama sekali.“Benarkah itu?”Tapi sepertinya Maria meragukan hal tersebut.“Apa yang ingin kau katakan?”Bagas menajamkan pandangannya pada Maria.“Tidakkah kau berpikir bahwa dia sebelum dan sesudah Kakaknya meninggal adalah dua orang yang berbeda?”“Maksudmu?”“Oh, ayolah... Aku tahu bahwa kau sudah menyadarinya... bahwa Asraf yang sebelum dia menjadi

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 2

    Hari – 10.“Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini, Rock?”Tanya Michael yang sudah mengerti apa yang kami bicarakan, sebelum dia dan Rock bergabung dengan kami.“Kau tahu sudah mengerti bahwa kau tak mungkin terus seperti ini, kan?”Lanjut Michael yang mendesak Rock untuk menjawab pertanyaannya.Rock nampak menggaruk lengan kirinya dengan cangung. Dia sepertinya memang sudah menyadari hal tersebut, tapi sayangnya dia belum bisa menentukan hal yang bisa dia lakukan di luar sana.“Aku selalu berkelahi.”Katanya dengan tiba-tiba.“Hal tersebut membuatku ditakuti oleh banyak orang dan tentu saja mendapat banyak musuh... Aku sendiri tak begitu mengerti kenapa Aku tak bisa menahan diriku, tidak kurasa itu hanya alasanku... Aku hanya bersikap terlalu egois dan tak mau mengerti perasaan orang lain... Aku selalu saja membuat orang-orang di sekitarku kerepotan karena tingkahku yang eg

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan

    Hari – 10.“Pertama-tama, mari kita hilangkan suasana kaku di sini dan membicarakan sesuatu dengan lebih santai!”Kataku sambil meregangkan tubuhku agar tubuhku merasa lebih santai.“Kau benar... kita sudah terbebas dari permainan itu, jadi kita lebih baik bersikap lebih santai.”Kata Sarah yang setuju dengan ideku.“Justru itu adalah hal yang kulakukan saat ini... kenapa kalian seperti tidak menyadarinya!”Kata Cinta yang telihat kesal. Tentu saja Aku menyadarinya, jadi seharusnya dia tak perlu marah begitu.“Tenang saja, Cinta... Aku mengerti usaha yang ingin kau lakukan.”Kataku yang membuatnya menoleh ke arahku dengan ekspresi sedikit terkejut.“Eh! Benarkah itu?”Aku menganggukkan kepalaku.“Tentu saja... kau ingin kami melupakan peristiwa buruk yang terjadi di sini, kan? Meski hanya untuk sementara waktu.”Cinta terse

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi yang baru

    Hari – 10.Setelah merapikan tempat tidurku, Aku langsung bergagas mandi dan mengganti pakaianku. Aku sebetulnya cukup menyukai baju baru yang kudapatkan di tempat ini, tapi sepertinya Aku harus meninggalkan baju tersebut di sini, karena setelah diperhatikan ternyata baju itu memiliki noda darah yang sulit dihilangkan. Kemungkinan besar itu adalah bekas pertarungan antara Aku dan Sebastian kemarin. Saat itu dia memiliki banyak noda darah di dirinya, belum lagi dia menggunakan pisau yang basah oleh darah segar.Setelah itu, Aku mengemas kembali barang-barang bawaanku. Aku jadi teringat, Aku membeli obat sebelum ke tempat ini, tapi sepertinya Aku hanya menggunakannya sedikit. Meski begitu Aku memutuskan untuk tetap menyimpannya, karena siapa tahu Aku membutuhkannya.Setelah beres, Aku membawa barang bawaanku keluar kamar. Di saat yang hampir bersamaan, Bagas juga nampak keluar dari kamarnya.“Ah, Asraf... apa kau...”Bagas berhenti bertanya di tengah-tengah, dia kemudian menggelengkan k

DMCA.com Protection Status