Share

Perpustakaan

Penulis: Ismail Fadillah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-25 22:13:04

Hari – 2.

Aku kembali ke kamarku untuk melihat keadaan dari kedua kamar yang seharusnya mendapatkan tambahan kasur dari kamar yang lain.

Saat Aku sampai di kamarku, ternyata kamarku mendapatkan tambahan kasur. Meskipun kasur itu nampak tak cocok dengan suasana ruangan yang bernuansa Jepang, tapi kurasa itu bukanlah masalah besar. Karena mereka pasti akan menggunakan ruangan ini juga, jadi wajar saja jika mereka juga ingin menambahkan kasur di kamar ini, meskipun hanya satu.

Setelah puas melihat perubahan pada tiga kamar, Aku segera pergi dari sana, karena di kamar hanya ada Bagas yang nampak tiduran di atas futon miliknya. Dia nampak tak tertarik untuk mencoba kasur baru itu.

Aku memutuskan untuk berkeliling menara untuk menghabiskan waktu luangku. Aku juga tak lupa membawa kertas putih yang kudapatkan dari Adrian.

Meskipun dia menyuruhku untuk menuliskan orang yang paling mencurigakan, tapi Aku sama sekali tak tahu harus menulis nama siapa. Aku yakin bahwa orang itu pasti akan menyur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Perpustakaan bagian 2

    Hari – 2.Begitu Aku membalikan tubuhku, Aku langsung disambut dengan pandangan menyelidiki dari Fiona. Gadis itu nampaknya sedang mencurigai diriku.“Aku hanya sedang melihat-lihat buku.”Aku tak berbohong, Aku memang sedang melihat-lihat buku, meski Aku belum menemukan buku yang bisa kubaca.“Ini adalah bagian buku berbahasa Prancis, kenapa kau berada di sini? Apa kau bisa berbahasa Prancis?”Begitukah, jadi ini bukan bahasa Italia atau Spanyol, tapi Prancis. Tapi kenapa dia bisa mengetahu hal tersebut?“Kenapa kau bisa tahu buku-buku di sini menggunakan bahasa Prancis?”Fiona nampak menghela napasnya saat mendengar perkataanku. Dia kemudian menunjuk ke arah pojok kanan atas dari rak yang ada di dekatku. Di sana terdapat tanda FR yang cukup sulit dilihat, jika kau tak teliti.“Setiap rak memiliki kode bahasa dari buku-buku yang ada di rak tersebut, karena tulisan di rak itu adalah FR, maka bahasa yang digunakan di buku-buku pada rak itu adalah Bahasa Prancis. Apa kau tak tahu hal se

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Malam keputusan dimulai

    Hari – 2. Kami semua kembali berkumpul saat makan malam. Aku bisa melihat banyak orang yang memasang wajah suram di ruangan ini. Tak heran, karena malam ini kita akan mencoba menentukan siapakah si pengkhianat. Aku tak yakin ada banyak dari kami yang sudah memutuskan siapakah yang mereka pilih sebagai si pengkhianat. Aku sendiri masih mengosongkan kertas yang kudapatkan dari Adrian. Aku juga telah memeriksa kertas Bagas dan yang lain, tapi mereka semua masih tak menuliskan nama siapapun. Meski Crona memasang wajah yang mengatakan bahwa dia memiliki satu nama di kepalanya. Aku ragu Crona mau mengatakannya, jadi Aku tak menanyakannya. Belum lagi, Aku tak ingin pilihan orang lain memutuskan apa yang kupilih. “Untuk pertemuan kita kali ini, Aku sudah menyiapkan papan tulis besar... Rock dan yang lain, bisa bantu Aku menempatkannya dengan benar.” Mendengar perintah Adrian, Rock dan kelompoknya segera mendorong sebuah papan tulis besar yang memiliki roda di kakinya. Aku kagum mereka bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Selingan : Ketakutan (Lion)

    Hari – 2. Meskipun Aku mencoba untuk menyembunyikan ini dari yang lain, tapi Aku tak bisa menyembunyikannya dari diriku sendiri. Aku benar-benar merasa ketakutan saat ini. Sejak kematian James, Aku tak bisa lagi membohongi diriku. Aku takut dengan kematian yang bisa menghampiriku kapan saja. Aku bahkan sempat berpikir bahwa Aku harus mengkhianati semua orang agar Aku bisa selamat, tapi saat Aku melihat Rock yang menyalahkan dirinya sendiri, Aku menyadari betapa busuknya diriku ini. Aku membiarkan rasa takut menyelubungi diriku dan membuatku berpikiran sesuatu yang seharusnya tak boleh terlintas di pikiranku, bahkan hanya untuk satu detik. Akan tetapi melihatnya yang nampak kesakitan saat menyalahkan dirinya, membuat diriku ingin berteriak. Aku ingin berteriak bahwa dia bukanlah orang yang buruk, Akulah yang paling buruk di sini, tapi Aku tak sanggup untuk mengatakannya keras-keras, maka dari itu Aku mulai menyalahkan orang lain. Aku tahu bahwa mereka sebetulnya tak salah, tapi Aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pembelaan

    Hari – 2.“Aku rasa Rina dan Cinta juga bukan orang yang mencurigakan.”Aku menyebutkan dua nama orang yang menurutku tak mencurigakan.“Mereka berdua berasal dari kelompokmu, kan? Kau tak memilih mereka, karena mereka berdua dekat denganmu, kan?”Adrian bertanya dengan pandangan menyelidiki. Aku harus mengakui bahwa Aku mengajukan kedua nama itu, karena mereka berdua cukup dekat denganku, tapi bukan hanya itu satu-satunya alasan kenapa Aku mengajukan nama mereka.“Aku tak berpikir mereka berdua adalah pengkhianat, karena sifat yang biasa mereka tunjukan... Rina meskipun terkadang tak bisa mengendalikan emosinya dengan baik, tapi dia peduli dengan temannya... lalu Cinta nampak seperti gadis remaja biasa yang menyukai cerita romantis, Aku tak bisa merasakan bahwa dia menyembunyikan sesuatu.”“Jika hanya itu pembelaanmu, maka hal itu tak akan kuanggap valid... itu hanya pendapatmu belaka!”Ya, Aku tahu itu. Aku tak akan bisa meyakinkan Adrian, jika hanya menggunakan perasaanku saja.“Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Aku mohon (Lion)

    Hari – 2.Meskipun Aku telah memohon kepadanya sambil berlinangan air mata, tapi Adrian masih menjaga wajah dinginnya.“Jika kau tidak ingin dicurigai, maka buktikan bahwa kau memang bukan si pengkhianat!”Suara dinginnya membuatku tercengang. Aku terkejut mendengar betapa dingin suara yang dihasilkan oleh lelaki itu. Perasaan putus asa memenuhi diriku. Adrian sudah dipastikan tak akan menolongku apapun yang terjadi.Aku kemudian melihat ke arah Rock yang tak berada jauh dari sini, mataku menatapnya dengan dipenuhi air mata. Aku memohon padanya untuk menolongku dengan pandangan itu. Pandangan menyedihkan yang tak seharusnya ditunjukan oleh lelaki.“Lion...”Wajahnya nampak sangat terkejut saat melihatku menangis, lalu menggumamkan namaku dengan suara yang pelan.Dia kemudian memasang wajah marah, lalu berbicara langsung pada Adrian dengan tatapan tajam.“Dia sudah memohon seperti itu, kau seharusnya mengabulkan permohonannya!”“Apa kau tetap akan mengatakan itu, bahkan jika dia adalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Keputusan

    Hari – 2.Aku menghela nafasku saat melihat ada lebih dari setengah dari kami yang mengangkat tangan. Aku tak begitu percaya diri saat menggunakan voting untuk meyakinkan Adrian, karena Aku tak tahu apa pendapat semua orang terhadap Lion. Meskipun dia bukan si pengkhianat, tapi bisa saja ada orang yang tak mengangkat tangan mereka, karena merasa tak suka dengan keberadaan Lion. Untung saja hal itu tak terjadi.Aku tersenyum saat melihat Lion yang sekali lagi menangis. Aku juga melihat Adrian yang mencoret nama Lion yang berada di papan tulis.“Aku terkejut saat kau ikut mengangkat tanganmu, jika kau percaya bahwa dia bukan si pengkhianat, kenapa kau tak setuju untuk menghapus namanya sejak awal?”Michael bertanya pada Adrian yang sedang menutup kembali spidol yang dia gunakan untuk mencoret nama Lion.Aku juga terkejut. Aku sama sekali tak menyangka bahwa Adrian akan mengangkat tangannya.“Bukannya Aku tak bisa memper

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Keputusan bagian 2

    Hari – 2. “Karena kita tak memiliki banyak waktu, Aku hanya akan menjelaskannya secara singkat.” Kami semua melihat ke arah Adrian berdiri dan mendengarkannya dengan baik. “Pertama adalah Maria, seperti yang sudah pernah kukatakan, posisinya sebagai pembawa acara membuatnya mencurigakan, belum lagi dia memiliki informasi yang tak kita ketahui, lalu dia juga menyimpan sifat lain di balik topengnya... apa ada yang tak setuju dengan diriku?” Seorang gadis berkacamata mengangkat tangannya. “Jika hanya menjadi pembawa acara membuatnya mencurigakan, maka James juga sama, tapi dia baru saja meninggal, bukankah itu berarti dia bukanlah si pengkhianat? Maka itu artinya Maria mungkin juga bukan si pengkhianat.” Adrian membuat tatapannya menjadi dingin. “Justru karena James bukan si pengkhianat, maka pembawa acara yang satunya lagi adalah orang yang paling mencurigakan, bukan? Bisa saja dia membunuh James agar lelaki itu tak membocorkan informasi yang bisa mengungkapkan identitasnya.” “Ji

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Keputusan bagian 3

    Hari – 2.Ada banyak orang yang saling berdiskusi satu sama lain, bahkan sampai ada yang pergi dari kursinya untuk bertanya pada yang lain. Mereka tampak bingung untuk memutuskan siapa yang mereka pilih. Kurasa mereka merasa berat untuk memutuskan siapakah sebenarnya si pengkhianat di antara kita.Hal itu tak bisa dihindari, karena bagaimanapun jika kita salah memilih, maka kita semua adalah pembunuh. Aku sendiri tak ingin memakai cara ini, tapi kami tak memiliki pilihan lain. Jika kita hanya membiarkan hari berlalu seperti kemarin, maka orang yang sudah dipastikan tak bersalah akan dibunuh.Sementara terjadi keributan di sekelilingku, Aku segera melipat kertas yang sudah kutulis agar tak ada yang mengetahui nama siapa yang kutulis. Aku merasa Bagas sempat melihat apa yang kutulis, tapi dia tak mengatakan apapun saat dia menulis nama di kertasnya. Sepertinya dia memilih nama orang yang sama denganku.“Bagas, apa kau yakin memilih orang yang sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28

Bab terbaru

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Kata Penutup

    pertama Author di GoodNovel. Butuh banyak petuangan untuk menyelesaikan Novel yang satu ini, terutama melawan rasa malas. Meskipun cerita utama dari Novel ini sudah berakhir, tapi Author berencana untuk menuliskan cerita pendek yang menceritakan masa lalu dari setiap karakter yang hanya diceritakan sekilas, keseharian Asraf dan yang lainnya di dalam menara yang tak bisa dimasukkan ke dalam cerita utama, lalu kehidupan sehari-hari mereka setelah tinggal di Desa Tanpa Nama. Kemungkinan besar ceritanya akan di Post di Blog pribadi Author dan bukan di platform ini. Jadi silahkan tunggu cerita Author yang selanjutnya. Author juga mau mengucapkan terima kasih kepada Editor yang telah membantu saya, juga pada GoodNovel yang sudah mau menayangkan Novel ini dan terutama pada para pembaca setia yang mau membaca cerita ini sampai habis. Sampai jumpa lagi di karya Saya yang selanjutnya. TTD Author, Ismail Fadillah.

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Epilog : Desa Tanpa Nama

    Sebulan kemudian.Tak terasa waktu berjalan begitu saja, bahkan pengalaman kami di Menara Tanpa Nama itu mulai terasa seperti mimpi.Menara itu sekarang sudah terbakar dengan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Sejujurnya Aku merasa seperti mengalami keajaiban, karena bisa selamat dari api yang dapat membakar semua bagian dari Menara besar itu.Keberuntungan mungkin sedang terjadi pada kami, karena dampak dari terbakarnya menara itu tak meluas sama sekali. Yah, sebetulnya Aku tak tahu itu hanya sekedar keberuntungan semata atau ada semacam kekuatan aneh yang melindungi Desa dari api tersebut.Aku akan berbohong jika mengatakan bahwa Aku tak merasakan apapun saat melihat puing-puing dari Menara itu. Karena meski sebentar, kami telah menghabiskan 10 hari di dalam sana. Dan tempat itu juga menyimpan tubuh teman-teman kami yang telah meninggal. Pada akhirnya sampai akhir kami tak pernah lagi melihat tubuh mereka. Bahkan saat api yang membakar Menara itu te

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Akhir Menara Tanpa Nama (Bagas)

    Hari – 10.Setelah berpisah dengan Asraf, kami semua berjalan menuju pintu keluar dari Menara ini. Kami semua berhenti tepat di depan pintu tersebut, lalu saling melihat ekspresi wajah satu sama lain.“Sebelumnya pintu itu tak bisa terbuka sama sekali, kan?”Tanya Cinta sambil melihat pintu yang ada di hadapannya.“Ya, itu benar... Aku dan Asraf sudah mencoba membukanya.”Jawabku sambil berjalan menuju pintu tersebut, Rock dan Michael juga segera mengikutiku. Kami bertiga kemudian mendorong pintu tersebut. Meskipun berat, tapi kami bisa membuka pintu tersebut, berbeda sekali dengan apa yang terjadi di hari pertama kami datang ke tempat ini.“Pintunya benar-benar terbuka...”Gumam Cinta tak percaya.Aku menutupi wajahku dari sinar matahari yang masuk melalui pintu tersebut. Setelah seminggu lebih tak melihat cahaya matahari, Aku jadi merasa silau dengan cahayanya.“Kita benar-benar sudah bebas.”Aku bisa mendengar gumaman Lisa saat gadis itu berjalan keluar dari Menara ini.“Horeee! Ki

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Percakapan terakhir

    Hari – 10.“Aku benar-benar tak menyangka bahwa Christ akan mengkhianatiku.”Kata Kepala desa sambil melihat kedua orang yang berbadan besar di lantai. Aku bisa melihat ada minuman yang tumpah di lantai, kemungkinan besar mereka diracuni olehnya.“Aku sendiri juga tak menyangka akan hal tersebut.”Balasku dengan jujur. Aku memang tak pernah berencana untuk melibatkannya.“Apakah dia memang menyimpan dendam padaku? Aku tak menyangka bahwa lelaki sepertinya akan menyimpan dendam.”“Itu mungkin salahmu sendiri bahwa kau membunuh salah satu anggota keluarganya.”“Hmm... kurasa kau memang benar.”“Tentu saja Aku benar.”Meskipun dia seharusnya tahu apa yang saat ini sedang kurencanakan, tapi dia tak terlihat panik sama sekali.“Nah, apa sudah kau mengetahui apa yang sedang kurencanakan saat ini?”“Ya, tentu saja.”“Lalu kenapa kau tak melarikan diri?”“Untuk apa? Aku ini sudah tua, bahkan jika kau tak melakukan ini, Aku pada akhirnya akan mati juga.”Kepala desa itu memberikan senyuman ten

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rencana terakhir

    Hari – 10.“Asraf, apa kau akan melakukan sesuatu yang berbahaya sendirian lagi?”Tanya Sarah yang nampak tak senang dengan apa yang ingin kulakukan.“Ya, kurasa begitu.”Jawabku dengan santai.“Apa kau tak berpikir untuk merubah sifatmu yang satu itu?”Sarah kembali bertanya, tapi dengan nada yang lebih kesal dari sebelumnya.“Untuk saat ini... tidak!”Jawabku tanpa ragu.“Kenapa?”Sarah menghilangkan nada kesalnya dan menggatinya dengan nada sedih.“Tidak ada alasan yang begitu spesial, kurasa Aku hanya bertindak egois.”Aku memberikan senyum lemah saat mengatakan itu.“Apa kau ingat saat Aku berkata ingin merubah tempat ini?”Tanyaku dengan suara lemah, tapi masih dapat terdengar oleh Sarah dan yang lain.“Ya, kau pernah mengatakan itu... kau serius tentang itu, kan?”“Ya, tentu saja... Aku benar-benar berniat untuk melakukannya, tapi untuk melakukan hal tersebut.”“Kau perlu menjadi Kepala desa... betul, kan?”Crona melanjutkan ucapanku dengan nada percaya diri. Aku mengangguk ke

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 3

    Hari – 10.“Tidak ada yang benar-benar kusembunyikan dari kalian tentang sifatku yang asli... Aku memang selalu seperti ini.”Jawabku sambil tersenyum santai.“Apa itu memang benar?”Tapi nampaknya Maria tak percaya dengan perkataanku sedikitpun.“Itu memang yang sebenarnya, kau bisa tanyakan saja pada Bagas... dia sudah mengenalku luar dan dalam, jadi dia seharusnya tahu jika Aku sedang menyembunyikan sifat asliku atau tidak.”Aku melihat ke arah Bagas untuk meminta pendapatnya.“Ya, Aku sudah lama mengenalnya... jadi Aku tahu bahwa dia tidaklah banyak berubah dari sebelum dan sesudah dia datang ke tempat ini.”Jawab Bagas tanpa ragu sama sekali.“Benarkah itu?”Tapi sepertinya Maria meragukan hal tersebut.“Apa yang ingin kau katakan?”Bagas menajamkan pandangannya pada Maria.“Tidakkah kau berpikir bahwa dia sebelum dan sesudah Kakaknya meninggal adalah dua orang yang berbeda?”“Maksudmu?”“Oh, ayolah... Aku tahu bahwa kau sudah menyadarinya... bahwa Asraf yang sebelum dia menjadi

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 2

    Hari – 10.“Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini, Rock?”Tanya Michael yang sudah mengerti apa yang kami bicarakan, sebelum dia dan Rock bergabung dengan kami.“Kau tahu sudah mengerti bahwa kau tak mungkin terus seperti ini, kan?”Lanjut Michael yang mendesak Rock untuk menjawab pertanyaannya.Rock nampak menggaruk lengan kirinya dengan cangung. Dia sepertinya memang sudah menyadari hal tersebut, tapi sayangnya dia belum bisa menentukan hal yang bisa dia lakukan di luar sana.“Aku selalu berkelahi.”Katanya dengan tiba-tiba.“Hal tersebut membuatku ditakuti oleh banyak orang dan tentu saja mendapat banyak musuh... Aku sendiri tak begitu mengerti kenapa Aku tak bisa menahan diriku, tidak kurasa itu hanya alasanku... Aku hanya bersikap terlalu egois dan tak mau mengerti perasaan orang lain... Aku selalu saja membuat orang-orang di sekitarku kerepotan karena tingkahku yang eg

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan

    Hari – 10.“Pertama-tama, mari kita hilangkan suasana kaku di sini dan membicarakan sesuatu dengan lebih santai!”Kataku sambil meregangkan tubuhku agar tubuhku merasa lebih santai.“Kau benar... kita sudah terbebas dari permainan itu, jadi kita lebih baik bersikap lebih santai.”Kata Sarah yang setuju dengan ideku.“Justru itu adalah hal yang kulakukan saat ini... kenapa kalian seperti tidak menyadarinya!”Kata Cinta yang telihat kesal. Tentu saja Aku menyadarinya, jadi seharusnya dia tak perlu marah begitu.“Tenang saja, Cinta... Aku mengerti usaha yang ingin kau lakukan.”Kataku yang membuatnya menoleh ke arahku dengan ekspresi sedikit terkejut.“Eh! Benarkah itu?”Aku menganggukkan kepalaku.“Tentu saja... kau ingin kami melupakan peristiwa buruk yang terjadi di sini, kan? Meski hanya untuk sementara waktu.”Cinta terse

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi yang baru

    Hari – 10.Setelah merapikan tempat tidurku, Aku langsung bergagas mandi dan mengganti pakaianku. Aku sebetulnya cukup menyukai baju baru yang kudapatkan di tempat ini, tapi sepertinya Aku harus meninggalkan baju tersebut di sini, karena setelah diperhatikan ternyata baju itu memiliki noda darah yang sulit dihilangkan. Kemungkinan besar itu adalah bekas pertarungan antara Aku dan Sebastian kemarin. Saat itu dia memiliki banyak noda darah di dirinya, belum lagi dia menggunakan pisau yang basah oleh darah segar.Setelah itu, Aku mengemas kembali barang-barang bawaanku. Aku jadi teringat, Aku membeli obat sebelum ke tempat ini, tapi sepertinya Aku hanya menggunakannya sedikit. Meski begitu Aku memutuskan untuk tetap menyimpannya, karena siapa tahu Aku membutuhkannya.Setelah beres, Aku membawa barang bawaanku keluar kamar. Di saat yang hampir bersamaan, Bagas juga nampak keluar dari kamarnya.“Ah, Asraf... apa kau...”Bagas berhenti bertanya di tengah-tengah, dia kemudian menggelengkan k

DMCA.com Protection Status