Share

Kenapa? (Jack)

Penulis: Ismail Fadillah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-07 22:15:40

Hari – 2.

Diriku dibawa oleh Adrian ke kamarnya. Aku merasa bingung saat dia membawaku ke mari? Apa ada alasan kenapa dia harus membawaku ke kamarnya?

“Kenapa?”

“Kita bicara nanti! Cepat keluarkan smartphone-mu, lalu gunakan mode merekam, lalu taruh smarphone di luar!”

“I-iya... ba-baik...”

Sebelum Aku bisa memberikan pertanyaan padanya, dia sudah memberikan perintah padaku. Aku mengerti bahwa kami hanya memiliki sedikit waktu tersisa untuk keluar dari kami, jadi Aku segera melaksakan perintahnya dengan cepat.

Aku mengambil smartphone yang ada di sakuku, masuk ke mode merekam, lalu menaruhnya dengan perlahan di samping pintu bagian luar, lalu kembali masuk ke kamar dengan cepat. Kuharap Aku tak telat kembali masuk ke kamar.

“Masih ada waktu 5 menit lagi sebelum jam sepuluh, jadi kau tak perlu khawatir.”

Dia menjawab pertanyaan yang ada di kepalaku, bahkan sebelum Aku mengatakan apapun. Apakah wajahku mengatakan hal itu semua padanya? Aku meraba wajahku untuk memastikan Aku tak membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Diskusi yang panas

    Hari – 3. Begitu Sarah membangunkanku saat waktu makan siang selesai, kami segera menuju ruang makan. Selama Aku tertidur, ternyata mereka juga membahas berbagai macam hal. Seperti rencanaku yang ingin membuat penjaga di ruang makan dan hasil video yang kami rekam tadi malam. Selain video Fiona dan Cinta yang merekam kamar kami, semua orang mendapatkan hal yang sama, yaitu gambar hitam saat jam 12 tiba. Meskipun Aku tak tahu apa yang ingin coba mereka tutupi di jam 12 dan bagaimana mereka bisa menutupi rekaman kami dengan gambar hitam, tapi Aku yakin hal itu sangat penting untuk menentukan keselamatan kami. Meskipun Aku tak berharap banyak, kuharap ada orang yang bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dari pada apa yang kami dapatkan. Saat kami memasuki ruang makan, kami hanya mendapati Jack yang duduk sendirian. Begitu mataku dan matanya bertemu, dia segera mengalihkan matanya. Dia tak nampak ingin berbicara denganku, jadi Aku mengabaikannya dan duduk di salah satu kursi yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Diskusi yang panas bagian 2

    Hari – 3. “Kau pasti bohong, kan!?” Setelah dia mengatakan itu, Aurora langsung berlari menuju kotak yang berisi nama-nama orang yang ingin kami bunuh. Aku ingin menghentikannya, tapi memutuskan untuk membiarkannya, karena Aku juga merasa bahwa dia layak untuk mengetahu kebenarannya. Dia menggoyangkan kotak itu berkali-kali, lalu mengintip ke dalam kotak itu memalui lubang yang ada di bagian atas kotak itu. “Tidak mungkin! Kau benar-benar memasukkan namaku!” Aku bisa mendengar suaranya yang terkejut. Dia kemudian melihat ke arah kami dengan mata kosong. “Berapa banyak?” Aku menaikkan alisku saat dia mengatakan itu. “Berapa banyak orang yang memasukkan namaku?” Aku kemudian melihat ke arah Giselle yang menjadi salah satu orang yang mengetahui jawaban tersebut, tapi gadis itu hanya membersihkan kacamatanya seolah-olah dia tak peduli dengan pertanyaan itu. “Jawab Aku! Berapa banyak kau memasukkan namaku ke dalam kotak ini!?” Aurora bertanya dengan nada yang terdengar sangat ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Ruang Istirahat 2

    Hari – 3.Setelah mendengar apa yang kukatan, Satria adalah orang yang pertama melepaskannya dari tangan Aurora.“Aku mengerti! Aku menyerahkannya padamu!”Satria berkata sambil tersenyum padaku. Aku membalas senyumannya dengan senyumanku.“Kalian semua lepaskan dia! Tak sopan terus memegangi tubuh seorang gadis tanpa izinnya!”Mendengar hal itu, Rock adalah yang pertama melepaskan Aurora, diikuti Hunter, Robert, lalu Andika.“Maaf, karena bersikap kasar.”Rock meminta maaf dengan kepala yang menunduk.“Tak apa, itu bukan salahmu...”Aurora menerima maaf Rock sambil melihat ke arah lain. Sepertinya dia malu atas sikapnya beberapa saat yang lalu.“Kau tak masalah ikut bersama keluar ruangan ini, kan?”Aurora melihat ke wajahku dengan tatapan sayu, lalu menganggukkan kepalanya.“Apa kau tak akan menghentikannya, Adrian? Bukankah di

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Luapan emosi

    Hari – 3.“Meluapkan emosimu!”Aurora nampak terkejut dengan apa yang kukatakan. Dia nampak tak begitu mengerti kenapa Aku mengatakan hal tersebut.“Kenapa Aku harus melakukan itu?”Dia bertanya dengan nada lirih.Bagaimana caraku menjelaskannya, ya.“Ini hanya pendapatku, tapi kurasa kau harus melepaskan apa yang kau rasakan di dalam hatimu dan tak memendamnya... biasanya manusia akan menyimpan perasaan yang sesungguhnya di dalam hatinya, sementara dia mengatakan hal yang berbeda untuk melindungi kelemahannya atau membuatnya lebih baik dari pada yang sebenarnya.”“Jadi apa maksudmu?”Dia masih terlihat bingung dengan penjelasanku. Aku menggaruk rambutku dengan ekspresi bingung.“Kurasa kau hanya perlu jujur dengan perasaanmu sendiri, maka kau akan merasa lebih baik... itu saja.”Aku pada akhirnya hanya menyuruhnya untuk jujur.Aurora nampak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Luapan emosi bagian 2

    Hari – 3.“Aku tak begitu paham tentang hal ini, karena Aku bukan ahlinya... tapi kupikir kau sebetulnya tidak membenci Giselle seperti yang kau pikirkan, setidaknya tidak sampai kau ingin membunuhnya... kau memasukkan namanya ke dalam kotak itu hanya karena kemarahan sementaramu.”Kurasa jika mereka bisa saling berbicara satu sama lain tanpa emosi, maka mereka bisa berdamai tanpa ada banyak masalah. Meski sepertinya hal ini sudah terlambat. Mereka mungkin tak akan bisa berdamai lagi.“Apa itu benar? Apa Aku sebenarnya tak membencinya?”“Entahlah...”Aku tak mungkin mengetahui perasaannya yang sebenarnya, karena Aku bukan dirinya. Dia hanya bisa menemukan jawaban dari pertanyaan itu dengan bertanya pada hatinya sendiri.“Aurora, Aku tak tahu apa yang kau rasakan saat ini, tapi menurutku kau seharusnya minta maaf padanya... mungkin Aku tak berhak mengatakan ini, tapi meskipun dia adalah orang ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pertemuan tanpa Asraf (Bagas)

    Hari – 3.Aku menghela napasku saat melihat Asraf yang melangkah keluar dari ruangan ini bersama dengan gadis yang lain. Apakah dia akan baik-baik saja sendirian? Dia tak terbiasa berinteraksi dengan para gadis, jadi Aku cukup mengkhawatirkan. Meskipun sebetulnya Aku juga jarang berinteraksi dengan gadis, jadi kurasa Aku tak berhak mengkhawatirkannya.“Ada apa Tuan penyendiri? Apa kau cemburu dengan para gadis itu yang membawa Asraf pergi darimu?”“Diamlah kau!”Aku merasa sangat emosi saat mendengar suara seorang gadis kecil yang sekarang menempati kursi Asraf. Kenapa dia harus duduk di situ?“Aku benar-benar iri dengan Asraf... lagi-lagi dia dikelilingi oleh para gadis cantik.”Hunter mengatakan itu sambil melihat ke pintu yang digunakan Asraf dan yang lain untuk keluar dari ruangan ini.“Jika kau ingin menyusul mereka, maka lakukan saja! Lagi pula kau pasti tidak akan begitu berguna d

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pertemuan tanpa Asraf bagian 2 (Bagas)

    Hari – 3.Aku bisa mendengar suara tawa yang tertahan dari Crona, meskipun Aku tak melihat ke arahnya sama sekali. Gadis itu! Berani-beraninya dia menertawakanku.Aku memang mengatakan sesuatu yang tak biasanya kukatakan dan mungkin tak cocok dengan diriku, tapi bukan berarti Aku akan membiarkan orang menertawakanku begitu saja. Aku tanpa ampun menginjak kakinya untuk membuatnya berhenti tertawa.Rencanaku berhasil! Dia berhenti tertawa, tapi sebagai gantinya dia melotot padaku, lalu membalasku dengan menginjak kakiku. Saat Aku melihatnya dengan pandangan kebencian, dia segera mengalihkan pandangannya dariku dengan suasana hati yang buruk.“Kemanusiaan, kah? Memang benar di tempat seperti ini kau bisa kehilangan kemanusiaanmu dengan mudah.”Aku kembali fokus ke pertemuan ini, begitu Aku mendengar suara Adrian.“Apa kau ingin menyinggung diriku?”Giselle bertanya dengan nada yang sangat dingin. Dia seperti

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pertemuan tanpa Asraf bagian 3 (Bagas)

    Hari – 3.Sejujurnya Aku ingin membahas hal ini saat ada Asraf di ruangan ini, tapi karena dia harus mengurus orang lain, jadi Aku harus bisa menutupi perannya dengan semua orang yang ada di sini.“Kau ingin membahas tentang video yang kita rekam tadi malam, kan?”Adrian bertanya dengan seringai di wajahnya. Sebastian langsung menganggukkan kepalanya.“Ya, Aku tak menonton seluruh videonya, karena terlalu panjang, tapi ada hal unik yang kutemui... Aku ingin memastikan apa kalian mendapat hal yang sama denganku atau tidak?”Aku mengeluarkan smartphone dari sakuku dan melihat layarnya yang masih gelap. Aku juga sudah menonton sebagian dari video yang kurekam. Aku mungkin juga mendapatkan hal yang sama dengannya, karena temanku yang lain juga mengalami hal yang sama.“Aku belum memeriksa rekaman video yang kurekam, tapi kurasa ada hal yang menarik yang bisa kita bahas di sini.”Adrian berkata sam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10

Bab terbaru

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Kata Penutup

    pertama Author di GoodNovel. Butuh banyak petuangan untuk menyelesaikan Novel yang satu ini, terutama melawan rasa malas. Meskipun cerita utama dari Novel ini sudah berakhir, tapi Author berencana untuk menuliskan cerita pendek yang menceritakan masa lalu dari setiap karakter yang hanya diceritakan sekilas, keseharian Asraf dan yang lainnya di dalam menara yang tak bisa dimasukkan ke dalam cerita utama, lalu kehidupan sehari-hari mereka setelah tinggal di Desa Tanpa Nama. Kemungkinan besar ceritanya akan di Post di Blog pribadi Author dan bukan di platform ini. Jadi silahkan tunggu cerita Author yang selanjutnya. Author juga mau mengucapkan terima kasih kepada Editor yang telah membantu saya, juga pada GoodNovel yang sudah mau menayangkan Novel ini dan terutama pada para pembaca setia yang mau membaca cerita ini sampai habis. Sampai jumpa lagi di karya Saya yang selanjutnya. TTD Author, Ismail Fadillah.

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Epilog : Desa Tanpa Nama

    Sebulan kemudian.Tak terasa waktu berjalan begitu saja, bahkan pengalaman kami di Menara Tanpa Nama itu mulai terasa seperti mimpi.Menara itu sekarang sudah terbakar dengan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Sejujurnya Aku merasa seperti mengalami keajaiban, karena bisa selamat dari api yang dapat membakar semua bagian dari Menara besar itu.Keberuntungan mungkin sedang terjadi pada kami, karena dampak dari terbakarnya menara itu tak meluas sama sekali. Yah, sebetulnya Aku tak tahu itu hanya sekedar keberuntungan semata atau ada semacam kekuatan aneh yang melindungi Desa dari api tersebut.Aku akan berbohong jika mengatakan bahwa Aku tak merasakan apapun saat melihat puing-puing dari Menara itu. Karena meski sebentar, kami telah menghabiskan 10 hari di dalam sana. Dan tempat itu juga menyimpan tubuh teman-teman kami yang telah meninggal. Pada akhirnya sampai akhir kami tak pernah lagi melihat tubuh mereka. Bahkan saat api yang membakar Menara itu te

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Akhir Menara Tanpa Nama (Bagas)

    Hari – 10.Setelah berpisah dengan Asraf, kami semua berjalan menuju pintu keluar dari Menara ini. Kami semua berhenti tepat di depan pintu tersebut, lalu saling melihat ekspresi wajah satu sama lain.“Sebelumnya pintu itu tak bisa terbuka sama sekali, kan?”Tanya Cinta sambil melihat pintu yang ada di hadapannya.“Ya, itu benar... Aku dan Asraf sudah mencoba membukanya.”Jawabku sambil berjalan menuju pintu tersebut, Rock dan Michael juga segera mengikutiku. Kami bertiga kemudian mendorong pintu tersebut. Meskipun berat, tapi kami bisa membuka pintu tersebut, berbeda sekali dengan apa yang terjadi di hari pertama kami datang ke tempat ini.“Pintunya benar-benar terbuka...”Gumam Cinta tak percaya.Aku menutupi wajahku dari sinar matahari yang masuk melalui pintu tersebut. Setelah seminggu lebih tak melihat cahaya matahari, Aku jadi merasa silau dengan cahayanya.“Kita benar-benar sudah bebas.”Aku bisa mendengar gumaman Lisa saat gadis itu berjalan keluar dari Menara ini.“Horeee! Ki

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Percakapan terakhir

    Hari – 10.“Aku benar-benar tak menyangka bahwa Christ akan mengkhianatiku.”Kata Kepala desa sambil melihat kedua orang yang berbadan besar di lantai. Aku bisa melihat ada minuman yang tumpah di lantai, kemungkinan besar mereka diracuni olehnya.“Aku sendiri juga tak menyangka akan hal tersebut.”Balasku dengan jujur. Aku memang tak pernah berencana untuk melibatkannya.“Apakah dia memang menyimpan dendam padaku? Aku tak menyangka bahwa lelaki sepertinya akan menyimpan dendam.”“Itu mungkin salahmu sendiri bahwa kau membunuh salah satu anggota keluarganya.”“Hmm... kurasa kau memang benar.”“Tentu saja Aku benar.”Meskipun dia seharusnya tahu apa yang saat ini sedang kurencanakan, tapi dia tak terlihat panik sama sekali.“Nah, apa sudah kau mengetahui apa yang sedang kurencanakan saat ini?”“Ya, tentu saja.”“Lalu kenapa kau tak melarikan diri?”“Untuk apa? Aku ini sudah tua, bahkan jika kau tak melakukan ini, Aku pada akhirnya akan mati juga.”Kepala desa itu memberikan senyuman ten

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rencana terakhir

    Hari – 10.“Asraf, apa kau akan melakukan sesuatu yang berbahaya sendirian lagi?”Tanya Sarah yang nampak tak senang dengan apa yang ingin kulakukan.“Ya, kurasa begitu.”Jawabku dengan santai.“Apa kau tak berpikir untuk merubah sifatmu yang satu itu?”Sarah kembali bertanya, tapi dengan nada yang lebih kesal dari sebelumnya.“Untuk saat ini... tidak!”Jawabku tanpa ragu.“Kenapa?”Sarah menghilangkan nada kesalnya dan menggatinya dengan nada sedih.“Tidak ada alasan yang begitu spesial, kurasa Aku hanya bertindak egois.”Aku memberikan senyum lemah saat mengatakan itu.“Apa kau ingat saat Aku berkata ingin merubah tempat ini?”Tanyaku dengan suara lemah, tapi masih dapat terdengar oleh Sarah dan yang lain.“Ya, kau pernah mengatakan itu... kau serius tentang itu, kan?”“Ya, tentu saja... Aku benar-benar berniat untuk melakukannya, tapi untuk melakukan hal tersebut.”“Kau perlu menjadi Kepala desa... betul, kan?”Crona melanjutkan ucapanku dengan nada percaya diri. Aku mengangguk ke

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 3

    Hari – 10.“Tidak ada yang benar-benar kusembunyikan dari kalian tentang sifatku yang asli... Aku memang selalu seperti ini.”Jawabku sambil tersenyum santai.“Apa itu memang benar?”Tapi nampaknya Maria tak percaya dengan perkataanku sedikitpun.“Itu memang yang sebenarnya, kau bisa tanyakan saja pada Bagas... dia sudah mengenalku luar dan dalam, jadi dia seharusnya tahu jika Aku sedang menyembunyikan sifat asliku atau tidak.”Aku melihat ke arah Bagas untuk meminta pendapatnya.“Ya, Aku sudah lama mengenalnya... jadi Aku tahu bahwa dia tidaklah banyak berubah dari sebelum dan sesudah dia datang ke tempat ini.”Jawab Bagas tanpa ragu sama sekali.“Benarkah itu?”Tapi sepertinya Maria meragukan hal tersebut.“Apa yang ingin kau katakan?”Bagas menajamkan pandangannya pada Maria.“Tidakkah kau berpikir bahwa dia sebelum dan sesudah Kakaknya meninggal adalah dua orang yang berbeda?”“Maksudmu?”“Oh, ayolah... Aku tahu bahwa kau sudah menyadarinya... bahwa Asraf yang sebelum dia menjadi

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 2

    Hari – 10.“Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini, Rock?”Tanya Michael yang sudah mengerti apa yang kami bicarakan, sebelum dia dan Rock bergabung dengan kami.“Kau tahu sudah mengerti bahwa kau tak mungkin terus seperti ini, kan?”Lanjut Michael yang mendesak Rock untuk menjawab pertanyaannya.Rock nampak menggaruk lengan kirinya dengan cangung. Dia sepertinya memang sudah menyadari hal tersebut, tapi sayangnya dia belum bisa menentukan hal yang bisa dia lakukan di luar sana.“Aku selalu berkelahi.”Katanya dengan tiba-tiba.“Hal tersebut membuatku ditakuti oleh banyak orang dan tentu saja mendapat banyak musuh... Aku sendiri tak begitu mengerti kenapa Aku tak bisa menahan diriku, tidak kurasa itu hanya alasanku... Aku hanya bersikap terlalu egois dan tak mau mengerti perasaan orang lain... Aku selalu saja membuat orang-orang di sekitarku kerepotan karena tingkahku yang eg

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan

    Hari – 10.“Pertama-tama, mari kita hilangkan suasana kaku di sini dan membicarakan sesuatu dengan lebih santai!”Kataku sambil meregangkan tubuhku agar tubuhku merasa lebih santai.“Kau benar... kita sudah terbebas dari permainan itu, jadi kita lebih baik bersikap lebih santai.”Kata Sarah yang setuju dengan ideku.“Justru itu adalah hal yang kulakukan saat ini... kenapa kalian seperti tidak menyadarinya!”Kata Cinta yang telihat kesal. Tentu saja Aku menyadarinya, jadi seharusnya dia tak perlu marah begitu.“Tenang saja, Cinta... Aku mengerti usaha yang ingin kau lakukan.”Kataku yang membuatnya menoleh ke arahku dengan ekspresi sedikit terkejut.“Eh! Benarkah itu?”Aku menganggukkan kepalaku.“Tentu saja... kau ingin kami melupakan peristiwa buruk yang terjadi di sini, kan? Meski hanya untuk sementara waktu.”Cinta terse

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi yang baru

    Hari – 10.Setelah merapikan tempat tidurku, Aku langsung bergagas mandi dan mengganti pakaianku. Aku sebetulnya cukup menyukai baju baru yang kudapatkan di tempat ini, tapi sepertinya Aku harus meninggalkan baju tersebut di sini, karena setelah diperhatikan ternyata baju itu memiliki noda darah yang sulit dihilangkan. Kemungkinan besar itu adalah bekas pertarungan antara Aku dan Sebastian kemarin. Saat itu dia memiliki banyak noda darah di dirinya, belum lagi dia menggunakan pisau yang basah oleh darah segar.Setelah itu, Aku mengemas kembali barang-barang bawaanku. Aku jadi teringat, Aku membeli obat sebelum ke tempat ini, tapi sepertinya Aku hanya menggunakannya sedikit. Meski begitu Aku memutuskan untuk tetap menyimpannya, karena siapa tahu Aku membutuhkannya.Setelah beres, Aku membawa barang bawaanku keluar kamar. Di saat yang hampir bersamaan, Bagas juga nampak keluar dari kamarnya.“Ah, Asraf... apa kau...”Bagas berhenti bertanya di tengah-tengah, dia kemudian menggelengkan k

DMCA.com Protection Status