Share

Ch 71 ART Baru

Author: Allyaalmahira
last update Last Updated: 2024-11-21 19:00:39

Sesampainya di rumah, suasana di rumah terasa hangat. Sean langsung menggendong Hania masuk ke kamar, membaringkannya dengan lembut di atas tempat tidur.

Pandangannya sesekali melirik Hania yang terlihat mulai mengantuk, wajahnya masih pucat, tetapi sudah tidak separah sebelumnya. "Istirahatlah, Sayang," bisik Sean, menyelimuti tubuh Hania dengan selimut yang lembut. Ia mencium kening Hania dengan penuh kasih sayang. "Jangan khawatir soal apa pun. Aku akan mengurus semuanya."

Hania memejamkan mata, merasakan kelegaan dan ketenangan yang menyelubungi dirinya. Sentuhan lembut Sean dan kata-kata penyemangatnya memberikan kekuatan dan rasa aman.

Dengan tenang, Hania tertidur pulas, melepas semua rasa lelah yang selama ini membebaninya. Sean duduk di samping tempat tidur, menatap wajah istrinya yang sedang tertidur lelap.

“Aku berjanji, akan selalu menjagamu dan calon anak kita. Aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk menimpamu,” gumamnya dengan terus membelai lembut wajah sang istri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 72 Perasaan Apa Itu?

    “Mbak Anggi, saya minta tolong antar map ini ke Mas Sean ya, dia nunggu di halaman depan,” ucap Hania menyodorkan sebuah map berwarna biru di hadapan Anggi, ART barunya. “Baik, Nyonya, permisi.” Anggi pun beranjak melangkah menemui Sean. Anggi melangkah dengan cepat, tetapi langkahnya seketika memelan kala ia memandang Sean berdiri gagah di dekat mobilnya, aura kepemimpinan terpancar dari dirinya. Betapa berwibawanya majikan laki-lakinya itu. Dengan penampilan kantorannya Sean terlihat begitu berdamage. Pandangan Anggi tak berkedip memperhatikannya, langkahnya nyaris terhenti. “Ya Tuhan, Tuan Sean tampan sekali,” gumamnya dalam hati, Anggi terpesona. Anggi terpaku sejenak, terpesona oleh ketampanan Sean. Namun, ia segera tersadar dan menguatkan diri. Ia harus profesional, ia hanya seorang ART. Anggi pun melangkah maju, hatinya berdebar kencang. "Tuan Sean," sapa Anggi, suaranya sedikit bergetar, "Nyonya Hania menyuruh saya mengantar map ini." Sean menerima map itu dengan senyuman

    Last Updated : 2024-11-22
  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 73 Kandungan Lemah Lagi

    Hania dan Anggi kembali melangkah, senyum mengembang di wajah Hania, pandangannya terus memperhatikan sekitar hendak mencari-cari apa yang ingin ia beli. Namun, senyum itu sirna seketika. Hania terhenti, tangannya meraih perut yang terasa nyeri."Aduh," desah Hania, wajahnya mengerut menahan rasa sakit.Anggi yang berjalan di sampingnya sontak tersentak. Ia menoleh ke arah Hania dengan raut wajah panik. "Nyonya, apa yang terjadi?" tanyanya, suaranya sedikit gemetar."Perut saya sakit, Mbak," jawab Hania, suaranya terdengar lemah. Wajahnya pucat pasi, keringat dingin mulai membasahi keningnya.Anggi terdiam sejenak, pikirannya kalut. Ia tak tahu harus berbuat apa. Segera, ia meraih ponselnya dan menghubungi Pak Dadang, sopir yang mengantar mereka tadi."Pak Dadang, mohon bantuannya. Nyonya Hania tiba-tiba sakit perut. Mohon jemput kami di dalam," ucap Anggi, suaranya terdengar sedikit terengah-engah.Pak Dadang yang mendengar kabar itu langsung bergegas masuk. Anggi, dengan sigap, mera

    Last Updated : 2024-11-22
  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 74 Perasaan Bersalah Anggi

    “Saya ingin berpesan kepada kamu Mbak Anggi, tolong pantau Hania jangan biarkan dia menyentuh pekerjaan apa pun, jika ada sesuatu yang dia mau hubungi saya, saya yang akan mencarinya,” ucap Sean pagi itu saat ia berada di ruang makan. Anggi mengangguk sopan, “Baik, Tuan,” jawabnya lembut. Dalam hatinya berkata betapa beruntungnya menjadi Hania dapat memiliki suami seperti Sean yang tampak begitu mencintainya. “Terima kasih, Mbak Anggi. Kalau begitu saya berangkat dulu,” tambahnya yang kemudian melangkah pergi. Mobilnya meluncur pergi, meninggalkan jejak debu di jalan setapak. Anggi masih menatap kepergiannya, pandangannya tak lepas hingga mobil Sean lenyap di balik tikungan, meninggalkan kesunyian yang tiba-tiba terasa mencekam. Bayangan Sean, sosok yang semakin hari semakin memikat hatinya, terpatri jelas di benaknya.Sebuah desah pelan lolos dari bibir Anggi. "Tuan Sean ... pesonanya semakin tak tertahankan," gumamnya lirih, ucapan tak sengaja yang terlontar dari lubuk hatinya y

    Last Updated : 2024-11-23
  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 75 Anggi Mulai Berniat

    "Silakan, Tuan," ucap Anggi, ART Sean, seraya menyodorkan segelas susu putih di hadapannya. Suaranya lembut, hampir tak terdengar."Terima kasih, Mbak Anggi," jawab Sean.Anggi tersenyum tipis, kemudian beranjak meninggalkan ruangan. Sejak Hania, terbaring lemah di ranjang. Kehamilannya yang memasuki trimester kedua diiringi komplikasi yang membuat dokter menyarankan istirahat total. Sean selalu sarapan seorang diri. Arum, ibu Sean, tak bisa selalu menemaninya karena sering bepergian ke luar negeri bersama suaminya, Vin.Sean menikmati sarapannya perlahan. Gayanya yang tenang dan berwibawa membuat Anggi terpaku memperhatikannya dari balik pintu. Perasaannya semakin hari semakin kuat, terpesona oleh sosok majikannya yang menawan.Setiap pagi, Anggi selalu menyaksikan Sean menikmati sarapannya dengan tenang, seolah tak terbebani oleh beban hidup. Namun, di balik ketenangan itu, Anggi merasakan kesedihan yang terpancar dari mata Sean. Dia tahu, Sean merindukan Hania, istrinya yang sedan

    Last Updated : 2024-11-25
  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 76 Awal Tugas Anggi Mengurus Sean

    Pagi itu, suasana rumah Sean terasa hening, seperti sebuah gambaran yang menyiratkan ketegangan yang tak terucapkan. Hania terbaring lemah di tempat tidur, tubuhnya masih terlihat sangat rentan setelah kejadian kemarin yang hampir mengguncang dunia mereka. Meskipun cairan infus sudah membantu tubuhnya pulih sedikit demi sedikit, rasa sakit yang mendalam dan kelelahan membuat Hania sulit untuk benar-benar tenang. Setiap kali napasnya terasa lebih ringan, ketegangan di dada Sean kembali datang, mengingatkan dia pada kenyataan bahwa istrinya masih sangat rapuh. Sean duduk di tepi ranjang, memandangi wajah Hania yang terlelap dalam tidur. Seperti biasa, wajahnya yang lembut dan penuh kasih itu menenangkan hati Sean, tetapi bayang-bayang kekhawatiran tetap menghantui setiap detik yang berlalu. Setiap gerakan Hania, setiap tarikan napasnya, menjadi pusat perhatian Sean. Matanya tak pernah lepas dari istrinya yang sedang terlelap, meskipun tubuhnya terasa sangat lelah.Hania membuka matanya

    Last Updated : 2024-11-27
  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 77 Kecurigaan Arum

    Pagi itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Meskipun matahari sudah mulai meninggi, sinar hangatnya tampak tertahan oleh awan mendung yang menggantung rendah di langit. Rumah besar milik keluarga Sean terasa hening, seolah-olah semua penghuni di dalamnya tengah terperangkap dalam ruang waktu yang penuh ketegangan. Hania, yang masih terbaring lemah, tak banyak beraktivitas. Sejak kejadian kemarin, ia lebih banyak tidur, berusaha memulihkan tubuhnya yang sangat lelah.Sean, meskipun berusaha tampak tenang, tidak bisa mengabaikan rasa cemas yang terus menggelayuti hatinya. Setiap kali ia melihat Hania, hatinya mencemaskan setiap perubahan kecil dalam keadaan istrinya. Begitu pula dengan Anggi yang, mulai menunjukkan perhatian yang lebih besar dari yang seharusnya. Tak jarang, Sean mendapati dirinya terperangkap dalam pandangan mata Anggi yang penuh harap, yang meskipun disembunyikan, tetap tidak bisa ia abaikan begitu saja.Pagi itu, saat Sean sedang sibuk menyantap sarapan untuk

    Last Updated : 2024-11-28
  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 78 Perilaku Anggi Semakin Mencolok

    Arum sungkan untuk melanjutkan ucapannya. Dan terdiam menyambut kemunculan Anggi. ***Pagi itu, Angin berhembus pelan melalui jendela yang sedikit terbuka, menggerakkan tirai dengan lembut, seolah menyambut datangnya hari baru. Di meja makan, Sean sedang duduk, memandangi secangkir kopi yang ada di depannya, tetapi matanya kosong, seolah memikirkan hal-hal yang lebih dalam.Hania, yang duduk di sampingnya, mengamati setiap gerak-geriknya dengan hati-hati. Sejak kejadian beberapa hari yang lalu, dia mulai merasa ada yang aneh, meskipun Sean berusaha tetap terlihat tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran yang berlebihan.Anggi, pembantu rumah tangga mereka, baru saja masuk ke ruang makan. Ia membawa sebuah piring kecil berisi roti bakar yang terlihat lebih cantik dari biasanya, dihias dengan selai stroberi yang melimpah.Senyum Anggi saat menaruhnya di depan Sean tidak lagi sekadar senyum profesional, melainkan lebih terasa seperti senyum pribadi, senyum yang penuh dengan

    Last Updated : 2024-11-28
  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 79 Konfrontasi Hania dan Anggi

    Akan tetapi, sebelum ia sempat berkata apa-apa, pintu kamar terbuka perlahan. Anggi muncul dengan membawa nampan kosong, senyum yang terukir di wajahnya seperti biasanya, tetapi matanya ... matanya terlihat berbeda. "Maaf, Nyonya, Tuan, saya hanya ingin mengambil piring kosong ini," ucapnya melirik piring, mangkuk, dan gelas bekas Hania makan. Hania dan Sean hanya mengangguk. Membiarkan Anggi bergerak seperti biasa. *** Hati Hania terasa berat. Setelah beberapa hari merasa gelisah, kecurigaannya terhadap Anggi semakin menguat. Dia merasa ada yang tak beres, ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Sesuatu yang mengusik ketenangannya. Namun, dia juga sadar, selama ini dia hanya berdiam diri, membiarkan perasaannya berkembang tanpa mencari kepastian. Di ruang makan, Sebelum melakukan aktifitas sehari-harinya, Sean lebih dulu sarapan dengan tenang, seperti biasa. Meskipun wajahnya terlihat cerah, Hania tahu bahwa di dalam hatinya masih ada beban berat. Kehamilan y

    Last Updated : 2024-11-29

Latest chapter

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 91 Kemenangan Sean

    Anggi berdiri tegak, matanya menyiratkan keangkuhan yang menusuk. "Bukankah aku pernah berkata, Sean? Aku tidak akan membiarkanmu bahagia. Dan sekarang, jika kau tidak bahagia, maka aku telah berhasil dalam misiku." Nada bicaranya dingin, seperti es yang menusuk tulang.Sean merasakan darahnya mendidih. Tangannya mengepal erat, ingin sekali menghantam wajah wanita di hadapannya. Namun, ia menahan diri. Ia tahu, seorang wanita bukanlah tandingannya, setidaknya dalam hal fisik."Kau benar-benar licik, Anggi," desis Sean, suaranya bergetar menahan amarah. "Kau rela melihatku menderita demi kepuasanmu sendiri."Anggi terkekeh pelan, suaranya seperti tawa iblis yang mengerikan. "Menderita? Kau terlalu lemah untuk merasakan penderitaan, Sean. Kau hanya perlu sedikit waktu untuk menyadari bahwa kebahagiaan yang kau inginkan tidak akan pernah kau dapatkan."Tatapan mereka bertemu, penuh dengan amarah dan kebencian. Udara di antara mereka terasa panas dan menyesakkan. Sean merasakan amarah men

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 90 Ternyata Anggi Adalah Anggi

    Beberapa hari berlalu, mencekam dan penuh harap bagi keluarga Sean. Kegelisahan menggerogoti setiap detiknya. Bayangan Anggi Indrajaya, sosok yang selama ini menjadi misteri, menghantuinya. Akhirnya, telepon berdering, memutus lamunan Vin yang kelam. Sebuah suara tenang, tetapi tegas, terdengar dari seberang.“Saya sudah mendapat informasi tentang Anggi Indrajaya, Tuan. Saat ini ia sedang berada di sebuah restoran mewah seorang diri. Suasana di sana cukup sepi, menunjukkan ia sedang menunggu seseorang atau sesuatu. Saya akan kirimkan alamat restorannya. Lebih baik Tuan menemuinya sendiri,” ucap suara itu, nada seriusnya terasa menusuk.Jeda singkat terasa amat panjang, seakan-akan waktu berhenti berdetak. Vin merasakan jantungnya berdebar kencang, campuran antara ketegangan dan penasaran Pertemuan ini, akan menentukan segalanya.Ia segera mengakhiri panggilan, menunggu pesan singkat yang menentukan nasib perusahaannya. Bayangan Anggi, dengan segala misterinya, semakin jelas dalam bena

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 89 Anggi Indrajaya?

    "Sean, daddy tahu apa yang terjadi. Tak perlu kau jelaskan," ujar Vin, suaranya tenang, penuh keyakinan. "Daddy datang untuk membantu. Daddy akan berbicara dengan mereka yang membatalkan kontrak perusahaanmu." Sean tercengang, matanya terpaku pada wajah sang ayah, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Tapi, Dadd ...." "Tenanglah, Sean. Semua akan baik-baik saja!" Vin menepuk bahu Sean dengan lembut, senyum hangat terukir di wajahnya. "Daddy akan memastikannya." Tatapan Sean perlahan melembut, sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya. Seolah beban berat di pundaknya sedikit berkurang, digantikan oleh secercah harapan yang terpancar dari mata sang ayah. *** Waktu terus berlalu, setiap detiknya terasa mencekam. Vin, dengan kecepatan dan ketegasan yang luar biasa, membongkar satu per satu permasalahan pelik yang membelit perusahaan Sean. Bayangan kecurigaan mulai menggelayut, apakah ini sekadar rangkaian kesalahan, atau ada tangan jahat yang sengaja menghancurka

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 88 Terancam Bangkrut

    "Apakah sudah ada informasi mengenai penyebab pembatalan kontrak ini?" Suara Sean terdengar dingin, tertekan, di seberang telepon. Matanya menyipit, rahangnya mengeras, mencerminkan kegundahan yang mendalam."Belum ada informasi pasti, Tuan. Namun, kabar buruk datang lagi. Tim HC juga baru saja membatalkan kontraknya."Sean terdiam sejenak, seolah tertusuk duri tajam. Napasnya tersengal, "Apa? Lagi? Ini sudah keterlaluan! Kenapa semua ini terjadi? Saya tidak peduli bagaimana caranya, cari tahu apa yang sedang terjadi di balik semua ini!""Baik, Tuan. Kami akan segera menyelidiki."Panggilan terputus, meninggalkan Sean di tengah badai kekhawatiran. Pria yang dikenal lembut dan tenang itu kini tercabik-cabik oleh amarah dan kekecewaan. Bayangan perusahaan yang terpuruk, mimpi yang runtuh, dan masa depan yang tak menentu menghantuinya. Ia terjebak dalam pusaran pertanyaan tanpa jawaban, dihantui ketakutan akan kehancuran yang tak terhindarkan.Sean mengusap wajahnya kasar, jari-jarinya m

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 87 Ada Apa Dengan Perusahaan?

    Ada perubahan signifikan pada penampilan Anggi. Jika sebelumnya ia selalu tampil sederhana, kali ini ia terlihat sangat rapi dan elegan, layaknya seorang wanita karir sukses. Rambutnya tertata sempurna, pakaiannya mahal dan berkelas.Perubahan penampilannya itu semakin menambah aura misterius dan berbahaya yang terpancar darinya. Entah apa yang menyebabkan perubahan drastis ini, tetapi satu hal yang pasti, ia tampak lebih dingin dan penuh perhitungan.Setelah mengamati keluarga Sean cukup lama, Anggi meraih ponselnya. Jari-jarinya bergerak cepat, menghubungi seseorang. Suaranya terdengar dingin dan tanpa emosi, berbeda jauh dengan raut wajahnya yang penuh amarah.“Jangan menunggu waktu lama,” ucapnya dengan tatapan tajam, “Aku sangat muak melihat mereka. Secepatnya kalian hancurkan perusahaannya.” Nada perintahnya tegas dan lugas, tanpa ruang untuk penolakan.Ancaman tersirat dalam setiap kata-kata yang diucapkannya, menunjukkan niatnya untuk menghancurkan kebahagiaan keluarga Sean d

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 86 Kebersamaan Keluarga Sean

    Hania menanti kedatangan Sean dengan cemas. Bayangan Anggi, wanita yang telah mengusik ketenangan rumah tangganya, masih menghantuinya. Tatapannya mengikuti setiap langkah Sean begitu ia masuk kamar."Bagaimana, Mas? Kamu sudah bicara dengan Anggi?" tanyanya, suaranya sedikit gemetar.Sean mengangguk mantap, tetapi raut wajahnya masih menunjukkan sisa-sisa ketegangan. "Sudah, Han. Dia sudah pergi," jawabnya, kata-kata itu diucapkan dengan nada yang lebih berat daripada yang diharapkan Hania. Ada sesuatu yang tersirat di balik kata-kata itu.Hania mendesah lega, rasa syukur memenuhi hatinya. Namun, lega itu tak sepenuhnya menghilangkan rasa was-was. "Alhamdulillah," ucapnya lirih, "akhirnya hubungan kita dijauhkan dari perempuan seperti Anggi, Mas."Sean duduk di samping Hania, tangannya meraih dan menggenggam erat tangan istrinya. Tatapannya intens, mencari kedalaman mata Hania, mencari kepastian dan ketenangan. "Kamu tenang ya," bisiknya, suaranya lembut, tetapi tegas. "Tidak akan a

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 85 Keputusan Akhir untuk Anggi

    Tangan Anggi tiba-tiba menggenggam lengan Sean dengan sangat erat, dan matanya yang penuh air mata itu menatap dengan intens. “Jangan ... kalau kamu melangkah lebih jauh ... semua akan berubah,” kata Anggi pelan, dengan suara yang tiba-tiba penuh ancaman."Apa maksudmu? Anggi, lepaskan saya!"***Hania duduk di sofa, memandang kosong ke arah jendela. Matanya yang semula cerah kini terlihat lelah, terjaga hanya karena gelisah yang tak kunjung hilang. Pikirannya berkecamuk. Tidak ada lagi kebahagiaan yang terasa murni sejak Anggi datang ke dalam kehidupan mereka. Setiap sudut rumah yang dulu penuh tawa kini dipenuhi ketegangan yang tak terucapkan. Dan Hania merasa itu semua bermula sejak Anggi muncul.Dia bukan hanya menggoyahkan kedamaian rumah tangga mereka, tetapi juga merusak fondasi kepercayaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Anggi bukan lagi sekedar pembantu. Dia sudah menjadi ancaman yang nyata. Bukan hanya bagi Sean, tetapi juga bagi Hania sendiri, yang setiap hari me

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 84 Sean Membuktikan Kebenarannya

    Hari itu terasa lebih berat dari biasanya bagi Sean. Di luar jendela, cuaca tampak cerah, tetapi di dalam rumahnya, perasaan sesak itu masih tetap menggantung. Setiap langkah yang diambilnya menuju ruang tamu seolah membawa beban yang lebih berat. Hania, istrinya tercinta, semakin menjauh darinya, diselimuti oleh keraguan yang tak kunjung padam.Foto itu, meski telah dijelaskan dengan segala upaya, tetap menjadi bayangan gelap yang terus menghantui mereka. Sean tahu, jika dia tidak segera menemukan bukti untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah, semuanya bisa berakhir. Kepercayaan Hania padanya akan hancur, dan hubungan mereka bisa hancur begitu saja. Dia tidak bisa membiarkan itu terjadi. Tidak setelah segala yang mereka bangun bersama, tidak setelah bayi mereka yang baru lahir, yang masih memerlukan perhatian penuh dari kedua orangtuanya."Sean, aku tahu kamu bisa mengatasinya," suara Arum tiba-tiba terdengar dari belakangnya, mengalihkan perhatian Sean dari pikirannya. Arum berd

  • Misteri Janin Di Rahim Istriku   Ch 83 Manipulasi Anggi

    "Apa maksudmu, Han?" Sean terkejut dengan pertanyaan sang istri yang seorang menyerang. Dengan mata memerah Hania menunjukan foto tersebut. Dadanya naik turun, ia merasa begitu sakit hati. Sean terbelalak, ia tak mengerti dengan apa yang ada di hadapannya. Sean menggeleng berulang kali, ekspresi wajahnya menampakan ketidakpercayaan. ***Pagi itu, Hania duduk terpaku di meja makan. Cahaya matahari yang menyelinap masuk melalui jendela dapur seolah tak mampu menembus ketegangan yang melingkupi udara di rumah mereka. Ponsel Sean yang masih tergeletak di atas meja, dengan foto yang telah mengusik pikirannya, kini menjadi simbol dari segala kebingungannya.Hania menatap foto itu sekali lagi, mencoba mencari penjelasan yang masuk akal. Tapi setiap kali matanya beralih pada gambar itu, hatinya terasa semakin hancur. Sean, suaminya yang selama ini ia percayai, terlihat tertidur lelap di samping Anggi. Apa yang sebenarnya terjadi di malam itu? Bagaimana bisa foto seperti itu ada tanpa penjel

DMCA.com Protection Status