Share

Sepotong Kebenaran

“Farhan, kau melihatnya, kan?!” Suci berbisik tegas, matanya menelusuri bayangan di dinding yang semakin lama semakin kabur. Bayangan itu bukan milik mereka, tetapi bergerak seiring langkah kaki mereka. Farhan menoleh, menatap dinding kosong yang disorot lampu jalanan dari jendela kecil di samping mereka. Keringat dingin menetes di pelipisnya, namun ia tetap diam.

"Aku... aku melihatnya," jawab Farhan dengan suara bergetar, meski tak sepenuhnya yakin apa yang sebenarnya ia lihat. Bayangan itu bergerak seperti entitas hidup, seolah-olah menyelinap di antara keduanya, mendekat, kemudian menjauh lagi. Detak jantung mereka berpacu seiring dengan intensitas momen tersebut.

Suci menarik napas panjang, mencoba meredakan kecemasan yang menempel di punggungnya seperti beban berat. "Ini bukan hanya sekadar kasus, Farhan. Ini... sesuatu yang jauh lebih gelap." Suaranya terdengar rendah dan dalam, menyiratkan bahwa ia menyadari sesuatu yang lebih dari sekadar teka-teki yang me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status