Bab 60. Melodi Amarah LangitKetegangan terjadi membuat semua orang mengepalkan tangan, semua penonton tidak terima melihat semua peserta mengeroyok putri Venesa, disisi lain semua sekte juga tidak ingin kalau putri Venesa dan An Lan terus memenangkan turnamen, sindiran penonton sempat membuat keadaan menjadi panas, untung saja Pemimpin Akademi obat menengahi perdebatan dua belah pihak.Semua mata tidak berkedip melihat jalannya pertandingan, di pulau langit sosok cantik berdiri setinggi pohon di hutan, di sekeliling 30 peserta mengelilingi satu sosok, kecapi emas membuat angin berhembus kencang, rambut putri Venesa terurai tertiup angin. "Pangeran, bagaimana ini… putri akan menggunakan pusaka itu?" "Buat pelindung tubuh menggunakan energi spiritual, serang dia bersama-sama!""Baik pangeran!"Putri Venesa memejamkan mata "Melodi Jiwa Kedamaian!"Melodi terdengar membangkitkan semangat semua orang, semua peserta mengerutkan keningnya, perlahan pikiran semua peserta menjadi tenang, ta
Bab 61. Keributan terjadiKeributan terjadi di antara penonton, mereka baru saja menyaksikan kejadian yang tidak terduga, kaisar Nirvana turun ke arena pertempuran untuk melindungi putranya, keadaan semakin ricuh tak terkendali, satu persatu penonton demo kepada kepala acara, prajurit penjaga kesulitan mengendalikan keadaan."Kami tidak setuju!""Ini tidak adil!""Turnamen apa ini, tidak sesuai aturan suci!""Tangkap dan penjarakan siapa saja yang tidak setuju!" perintah kaisar Nirvana."Aku tidak setuju!" teriak An Lan tanpa rasa takut."Jenderal, tangkap anak itu!" Jendral Hin dan Jendral Fu Su muncul di samping An Lan, saat itu juga Hou Tian dan Jianzhong mendorong mundur dua jendral."Kaisar, dia adalah murid Alkemis Akademi obat .. apakah kamu ingin menyinggungku?" "Dia juga bagian dari Aliansi Gerhana!" ucap Hou Tian."Jendral, apakah kalian tidak mampu mengatasi ini?!" tanya Kaisar Nirvana."Kami mampu!"Dua Jendral mencoba menahan An Lan, namun Hou Tian dan Jianzhong menghal
Bab 62. Hutan PhoenixDiao Chan dan Lan Shi sudah tiba di Sekte Lembah Nirvana, ia berlari Menuju kediaman kakek An Hui, sosok tua melihat kedatangan cucunya, dua sosok berpelukan erat, Lan Shi menceritakan semua kejadian yang terjadi di turnamen, sosok tua mengepalkan tangannya mendengar Kasiar Nirvana ingin membunuh cucunya."Kakek, mungkin aku akan dicari prajurit kekaisaran… ayo kita pergi kek?""Kemana?""Mencari ibu dan ayah!""Sebaiknya kita pergi sekarang, sudah tidak ada waktu… aku takut prajurit Kaisar mengejar kita!" ucap sosok cantik."Nona Diao Chan, tunggu aku sebentar menyiapkan barang bawaan!""Jangan lama!""Em!" "Peri, kamu cantik sekali!""Kamu juga sangat tampan… sekarang kamu memiliki empat lencana, aku juga berhasil mencuri kunci kedua dari gebang dimensi!""kapan kamu melakukannya?""Saat kaisar ingin mencengkram lehermu, aku melihat kucing di kantong jubahnya!""Sekarang kita bisa pergi ke dunia manusia, kita harus mencari ibu dan ayah…!""Tentu saja!""Aku su
Matahari pagi menyilaukan mata, suara burung dan hembusan angin membangunkan tiga sosok, ketiganya menguap, mata masih terasa berat, dengan semangat An Lan terbangun dari tidur, ia mendengar suara dengkuran.Lan Shi menggoyang tubuh "Kakek bangun, sudah pagi!""Ahhh….. sudah pagi!""Aku akan mengaktifkan gerbang, berkemaslah!""Oke!"Peri kecil melayang menuju gerbang besar, empat lencana hancur menjadi bola kecil, empat bola masuk ke empat lubang kecil. Atas, bawah, kiri dan kanan, An Lan dan Diao Chan memasukan dua buah kunci secara bersamaan."Mundur!"Tiga sosok mundur beberapa langkah, pintu dimensi terbuka membuat hembusan angin masuk ke gerbang."Ayo kita masuk!"An Hui melesat lebih dulu "Akhirnya aku meninggalkan Nirvana!""Hore…!" teriak An Lan penuh semangat.Tiga sosok sudah berada di lorong waktu, pintu dimensi menghilang dari kehampaan."Saling berpegangan, kita tidak tahu akan keluar dimana!""Iya!"An Lan memegang tangan dua orang disampingnya, sinar cahaya terlihat se
Bab 63. Pangeran Ren Shili Lan Shi, Diao Chan, dan An Hui sudah tiba di dunia manusia, tiga sosok menyusuri hutan belantara, hewan-hewan legendaris berlalu lalang, Lan Shi berhasil mendapatkan seekor burung Phoenix, sedangkan Diao Chan mendapatkan kelinci putih, seharian penuh melakukan perjalanan, mereka melihat sebuah kota kecil, di depan gerbang tertulis kota gelap.Kota gelap adalah kota yang dihuni orang-orang jahat dan pembunuh, dari depan gerbang sudah terlihat aura membunuh, An Hui melihat ke arah Diao Chan."Nona, apakah kita harus singgah?""Tidak ada pilihan lain, kita sudah melakukan perjalanan jauh… lagi pula siapa yang ingin bertarung disini? Aku layani sampai orang itu mati!""Baiklah, ayo kita masuk!""Oke!" Tidak butuh waktu lama tiga sosok sudah berada di penginapan, An Hui meminta pelayan membawakan makanan, semua orang di penginapan menikmati kecantikan Diao Chan, sebagian lainnya jatuh pingsan tidak tahan melihat sosok cantik, Lan Shi terbaring menahan lapar."M
Bab 64. Mencari cara masuk aliansi kekaisaranLan Shi baru saja bertemu adik tirinya, meskipun hanya adik tiri tapi ikatan keluarga tetap tidak bisa dipisahkan, Lan Shi juga tidak mengetahui kalau sosok anak seusianya barusan adalah adiknya sendiri. Pangeran Ren Shili meminta semua pengawalnya untuk pergi menuju ibukota, ia ingin mengadu kepada ayah dan ibu."Pangeran, kereta kuda sudah siap!""Ayo kita pulang, aku harus memberitahu ayah? Kalau aku di kalahkan… aku tidak terima dan harus meminta jurus baru!" "Tentu saja Pangeran, kamu harus membalasnya di masa depan kalau bertemu dia lagi!""Ayo kita berangkat!" Kereta kuda berjalan meninggalkan kota gelap, Pangeran melihat anak yang baru saja menjadi lawannya bertarung."Hei kamu … tunggu di masa depan, aku akan mengalahkanmu!""Jangan bermimpi!" ejek Lan Shi."Heh…!"Lan Shi, Diao Chan, dan An Hui melesat terbang meninggalkan kota gelap, semua orang dikagetkan melihat sayap energi yang dipadatkan, metode tersebut tidak ada yang me
Bab 65. Rintangan TakdirTiga sosok berdiri di depan gerbang istana, bangunan besar menjulang tinggi membuat mata harus melihat, bunga-bunga indah tersusun rapi menjadi hiasan, di belakang sebuah kereta kuda menuju gerbang istana, semua prajurit membukakan jalan untuk pangeran Ren Shili, kereta kuda berhenti di depan Lan Shi, satu sosok menuruni kereta kuda."Kamu lagi, menyebalkan sekali.. kenapa aku terus bertemu dirimu!"Lan Shi memalingkan wajah "Siapa juga yang ingin bertemu denganmu!""Prajurit, dimana ibu!""Ratu baru saja pergi menuju pusat kerajaan, dia bilang ada rapat besar?!""Ah… !""Kamu beruntung ibuku tidak ada, kalau dia ada? Kamu pasti dipenjarakan!""Memangnya aku salah apa sampai begitu;""Kamu sudah memukulku!"Mendengar itu semua prajurit istana mengepung tiga sosok, Lan Shi mengepalkan tangannya ingin sekali memukul wajah anak seusianya."Kamu… terlalu banyak bicara!"An Hui menangkap tangan cucunya "Jangan, kita datang untuk meminta izin pergi ke pusat empat ke
Bab 66. Hodan Saudara JianzhongPertarungan singkat baru saja terjadi, An Hui terkena racun mematikan, Lan Shi langsung membuat pil anti racun, namun ia gagal karena tidak bisa fokus dan tungku api Phoenix meledak, perasaan putus asa terlihat di wajah anak 12 tahun, Lan Shi mendapatkan ide untuk menyelamatkan kakeknya, energi padat memenuhi gua. 12 menit berlalu, energi padat berhasil dibentuk, dua sosok merapalkan segel tangan, perlahan energi padat mengalir ke tubuh Lan Shi, saat itu juga racun ikut tertarik masuk, An Hui kembali tersadar batuk darah.Lan Shi memeluk An Hui "Kakek, kamu akhirnya selamat!" "Terimakasih nak, kamu menyelamatkanku dari kematian!""Iya!""Lan Shi, lihat energi dalam tubuhmu!""Iya!"Lan Shi memejamkan mata, darah suci bersatu dengan racun, itu dikarenakan racun ikut terdapat dalam energi, darah suci membawa racun mengalir keseluruh tubuh, semua racun yang pernah menghinggap ikut bercampur."Apa yang terjadi, aku tidak mengerti!" gumam Lan Shi berkering
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m