Tak terasa waktu telah berlalu. Sekitar jam 7 malam di dalam Kamar Aldo, terlihat pria berpedang hitam membuka matanya.
“(Mungkin ini karma yang kudapat saat menebas Nijiro dulu. Tubuhku merasa sangat lemas)” Pikir Aldo yang tampak lesu.
Kemudan pria berpedang hitam itu mencoba melihat sekelilingnya. Terlihat di sampingnya ada gadis berambut hijau sedang tertidur duduk di kursi saat menjaganya.
“Morine Chan.” Panggil Pria berpedang itu dengan nada lemah. Mendengar panggilan darinya, Gadis itu terbangun.
“Kamu jangan paksakan dirimu. Kamu harus banyak istirahat, Minum air doa dari Nina ini.” Ujar Morine sembari memberikan segelas air.
Kemudian Aldo meminum segelas air yang diberikan olehnya.
“Terima Kasih.” Ujar Aldo sembari meminum gelas berisi air tersebut.
“Sebaiknya kamu jangan bergerak dulu. Biarkan aku bawakan makan malam ya.”
“Maafkan aku jadi merepotkanmu.” Ucap Aldo yang merasa malu.
Saat Morine keluar d
Pasca ledakan Nuklir mini di Planet Elevon, Keadaan Kota Merbon 90% hancur lebur. Banyak Korban jiwa, Para Master, Grand Master Worns beserta Prajurit terluka sangat parah. Disana juga terlihat Pasukan Pemerintahan Cosmos sedang mengevakuasi Korban yang terluka. Komandan Pasukan Pemerintah Cosmos R1 berada di dalam kapal induk.. “Bagaimana keadaan Kota Merbon?” Tanya Komandan sambil melihat peta dan Camera drone yang terbang di langit kota Merbon. “Keadaannya sangat Parah, Komandan. Sebagian Korban selamat, tapi sebagian prajurit dan armada kita telah hancur.” “Lapor, Komandan. Anggota dari Pasukan Warlord dan Grand Master Worns sudah ditemukan.” “Bagaimana kondisi mereka?” “Untuk para Master, mereka baik-baik saja. Namun, Grand Master Worns menerima luka yang sangat fatal. Tubuhnya terkena mutasi genetik.” Jawab prajurit lain memberi laporan. “Segera kirim mereka semua ke Hospital Galatic!” Ucap Komandan itu. “Baik, Komandan!”
Di dalam Kamar Aldo, “Bagaimana ini, Master?” Tanya Natasha kepada Nina dengan raut wajah khawatir. “Biarkan saja, Nanti dia akan kembali kesini dalam keadaan sakit perut.” Jawab Nina mengedipkan matanya. “Iya...” Ujar Natasha tersenyum berkeringat. Sepuluh menit kemudian sesuai dengan yang dikatakan olehnya, Pria berpedang hitam itu kembali ke rumah Kayu dalam keadaan sakit perut. “Hebat... Kenapa balik lagi? Janganlah pulang dulu om.” Ucap Nina berdiri tersenyum seram sambil menyindirnya. “Maafkan saya.” Aldo terlihat ketakutan dan bersujud memohon maaf. Nijiro yang melihat juga merasa takut dengan aura seram Nina. “Besok Keluar lagi ya. Kalau perlu tak usah balik lagi.” Imbuh Nina mengedipkan matanya. “Ndak do, Nina Chan. Aku janji gak akan keluar lagi.” “Good Boy.” Nina mengelus kepala Aldo. Nijiro menjadi cemburu dan memberi tatapan seram kepadanya. Erina dan Ria hanya tertawa saja. xD
Kembali ke daerah ladang Hutan Magazone, sekitar Rumah Kayu, “Oh tidak... Bagaimana ini?” Nina tampak kaget dan panik saat mendengar berita darinya. “Apakah ini sangat penting?” Tanya Poidon. “Iya... Karena ini pelantikan Master Legends untuk pertama kali.” Jawab Ria. “Aduh... Poidon San, aku benar-benar mohon maaf. Sepertinya misi ini harus kita tunda. Aku benar-benar tidak tahu jika ada acara yang sangat penting pada hari ini.” Ucap Nina sambil menundukkan kepalanya di hadapannya. Melihat gadis berambut pirang emas itu menundukkan kepalanya, Pria biru itu segera menghampirinya dan memegang tangannya. “Tidak apa-apa. Ini merupakan acara penting dan kamu harus berada disana. Kita akan memulai perjalanan kita esok hari saja.” Ujar Poidon yang tampak tidak merasa keberatan. “Apakah Kamu yakin? Bagaimana dengan Dewa Naga Angin?” “Aku yakin dia baik-baik saja.” Jawab Poidon dengan tenang. Mendengar perkataannya, Hat
Pukul 12.30 di Ruang Kerja Istana, semua anggota Master Legends berkumpul. disana terlihat Lerry dengan wajah yang penuh dengan lebam karena dihukum oleh Morine dan Ria. Disana juga ada Verto, Asami, Lei, dan Natasha sudah tiba di Akademis. “Aku sudah tidak sabar lagi.” Ujar Ria tampak bersemangat dengan senyuman iblisnya menatap pria elf yang malang itu. “Ampun ,kak. Aku keceplosan menggunakan sihir itu.” Ujar Lerry memohon ampun kepada Morine yang menjewernya. “Sudahlah tu, hari ini kita punya acara penting.” Ujar Erina tersenyum berkeringat saat melihat aksi keji mereka. “Udahlah, Aku sudah tidak mood lagi. Jangan merusak kebahagiaan orang hari ini.” Ucap Morine melepaskan tali yang mengikatnya. “Iya.” Lerry tampak menangis, dirinya lega karena dia selamat dari siksaan mereka berdua. Nina segera menggunakan sihir penyembuhan untuk menyembuhkan wajahnya yang bonyok. “Kalian semua, silakan ganti pakaian yang sudah kusiapkan.” Ucap Mah
Di Ruang Aula Akademis, Maha Master melanjutkan pengumumannya. “Selanjutnya Seorang Pria yang dijuluki God (dewa) karena kemampuan yang mampu mengendalikan 5 elemen sekaligus dengan Role sebagai seorang Fighter, Nijiro.” Kemudian Nijiro muncul dari Portal dengan memakai baju ala kantoran, Nina juga ikut menyelip keluar (Mengingat sihir kutukan dari Grand Master Worns) dan menyembunyikan diri dengan sihir Stealth. “Kyaa....... Nijiro Sama... <3” Terdengar sorakan dari Para peserta perempuan. Nijiro melambaikan tangan ke arah mereka sambil tersenyum dan berdiri disamping Ria. “Dan terakhir, seorang Gadis yang dijuluki sebagai Dewi Remang-remang, memiliki kemampuan manipulasi Jiwa, dengan role supporter, Anami Nina.” Tiba-tiba Nina muncul di samping Nijiro dan menyapa para hadirin. Gadis berambut pirang emas itu memakai gaun berwarna ungu (Ala putri Raja), memakai sepatu hak tinggi dan melambai tangannya ke semua peserta.
Pasca Pelantikan Kapten Master Legends di akademis, Kegiatan belajar di Akademis mulai berjalan seperti biasa. Di sisi lain, Semua Kapten Master Legends kembali ke Istana. Pada ruang rapat Istana... “Aku mohon maaf membuat kalian menunggu begitu lama. Mari kita segera memulai rapatnya.” Ujar Maha Master berjalan kemudian duduk di kursi meja bundar. Saat hendak memulai rapat, tiba-tiba dari ponselnya ada panggilan masuk. Maha Master mengangkat telepon tersebut. Beberapa saat kemudian, “Maafkan saya, Ada sesuatu hal yang saya lupa.” Ujar Maha Master kemudian bergegas meninggalkan Meja Bundar. “Tunggu, Maha Master...” Ujar Ria menghentikannya, namun dia sudah pergi. “Aku harap ini segera berakhir. Aku seharusnya tidak terlalu berharap menjadi seorang Kapten Master Legends. Tampaknya setiap hari bakal merepotkan.” Morine duduk di salah satu kursi meja bundar, dia tampak mulai mengeluh. “Jangan bilang begitu, Morine Chan. Menjadi se
Di dalam Ruang Rapat Istana, Poidon mulai menjelaskan perihal semua mengenai Dewa Naga Asgardian. “Kami merupakan Dewa Naga yang bertugas melindungi Asgardian. Ozziedyrth, The Nocturnal Dragon King, beliau merupakan Raja dari Dewa Naga Asgardian. Mungkin ini kejadian lebih tepat beberapa bulan yang lalu, saat kemunculan kelompok ESDA, Master Orion. Di Istana utama kerajaan Dragon Skyland yang terletak di pulau langit, Tiba-tiba saja ada sebuah benda berbentuk aneh yang terbuat dari besi mendarat di istana.” “Kemudian dari benda aneh tersebut muncul beberapa orang. Para prajurit Naga kami berhasil dikalahkan dalam sekejap. Seorang pria bermata Hitam, berkulit coklat Gelap, berkumis hitam, berambut hitam, memakai sebuah jubah berwarna merah lengkap dengan seragam penyihirnya. Dia datang dan membantai seluruh naga yang ada di kerajaan.” “Apakah jangan-jangan....” Ujar Aldo. “Iya. Grand Master Worns yang kalian kenal saat ini. Namun pada waktu itu,
Di ruang bawah tanah istana, “Aku mengerti yang kamu rasakan. Tapi kamu tidak boleh terus menerus seperti ini. Kamu harusnya memanfaatkan waktu ini untuk melatih kemampuanmu. Waktu jangan disia-siakan. Jika kamu kuat, kamu pasti bisa melindunginya.” Kata Erina mencoba memotivasinya. Mendengar perkataannya, dia mulai meneteskan air matanya. “hiks... hiks... Aku masih terlalu hiks... lemah... Aku ingin menjadi lebih kuat.” Ujar Meldina tampak bersedih. “Kamu pasti bisa menjadi kuat. Percayalah padaku.” Ujar Erina. “Kalau begitu, kamu juga harus masuk ke Akademis Legends. Disana kamu bisa berlatih.” Ucap Morine. “Tapi, kak. Bagaimana caraku mendaftar, kak?” Tanya Meldina dengan polos sambil mengusap matanya. “Tenang saja. Kamu hanya perlu isi formulir dan test bola sihir. Dari situ kami bakal tahu, role mana yang harus kamu kuasai.” Ucap Erina menjelaskan prosedur pendaftaran. “Baiklah. Master, mohon bimbing saya. Saya ing