Beranda / Romansa / Michael Obsession / Bab 9. Jealousy

Share

Bab 9. Jealousy

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Casandra? Kenapa kau lama di toilet?” Gio menatap Casandra yang melangkah menghampirinya dengan langkah terburu-buru. Tampak raut wajah Gio menatap bingung Casandra yang nampak sangat berbeda.

“Tadi aku sakit perut, Sayang. Maafkan aku yang membuatmu menunggu.” Casandra mendekat, dan langsung memeluk sang kekasih. Casandra ingin sekali menangis kencang dalam pelukan sang kekasih, namun semua itu adalah hal yang tak mungkin. Casandra mengingat dirinya berada di tengah-tengah pesta.

Gio menangkup kedua rahang Casandra, menatap khawatir sang kekasih. Dia bisa melihat dengan jelas kalau ada yang tak beres dengan kekasihnya itu. “Kau benar hanya sakit perut saja? Apa ada masalah yang membebani pikiranmu?” tanyanya sangat cemas.

Casandra berusaha tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Manik mata cokelatnya memang menunjukkan kerapuhan. Namun, Casandra berusaha keras untuk menutupi itu. Tak mungkin dia memberi tahu Gio tentang kegilaan Michael.

“Aku tidak apa-apa, Sayang. Jangan khawatir. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Michael Obsession    Bab 10. Sly Way

    Gio memutuskan untuk bekerja dari apartemennya, dan memilih untuk tak mendatangi kantor. Sepertinya pria itu enggan untuk datang ke kantor. Itu kenapa dia lebih memilih menyelesaikan pekerjaannya dari apartemennya.Suara dering telepon berbunyi. Refleks, Gio mengambil ponselnya yang ada di atas meja, dan menatap ke layar tertera nomor Toland—asisten pribadinya. Pria itu segera menjawab panggilan tersebut.“Ada apa, Toland?” jawab Gio kala panggilan terhubung.“T-Tuan, kita dalam masalah besar,” ujar Toland gugup dan panik dari seberang sana. Kening Gio mengerut dalam. “Masalah besar apa yang kau maksud?” “T-Tuan—” Toland terdengar sangat panik, sampai tak bisa berkata. Gio mengembuskan napas kasar. “Ada apa, Toland? Kenapa kau gugup dan ketakutan seperti itu.”Toland menelan saliva-nya susah payah. “T-Tuan, dua investor besar di perusahaan kita menarik dana mereka. Dan dalam satu malam, saham perusahaan kita terjun bebas, Tuan. Redley Group hampir menyentuh batas merah.” Raut waja

  • Michael Obsession    Bab 11. Hopeless

    Casandra melangkahkan kaki gontai masuk ke dalam mansion-nya. Mata gadis itu sembab. Riasan wajahnya sudah tak lagi sempurna di wajahnya. Semua berantakan mencerminkan bahwa dia sangat putus asa.Casandra tetap bernapas, namun dia merasakan bahwa sudah tak lagi memiliki energy untuk melanjutkan kehidupan. Belum pernah Casandra merasakan selemah ini. Gadis itu yang selalu ceria dan kuat kini telah diterpa badai besar, hingga melumpuhkannya. Casandra ingin menangis sekencang mungkin, tapi rasanya air mata Casandra sudah mengering, hingga tak mampu lagi meneteskan air matanya. Jika dulu, dia memiliki ratusan cara untuk keluar dari masalah, kali ini Casandra merasa bahwa dirinya kalah sampai tak mampu melakukan apa pun.Ya, Casandra tahu sekeras apa pun dirinya berusaha, pada akhirnya hanya akan tetap kekalahan yang didapatkan. Kalau yang hanya terluka dirinya saja, maka Casandra tak peduli. Yang Casandra tak bisa terima adalah begitu banyak orang yang dirinya cintai harus terluka.Saat

  • Michael Obsession    Bab 12. Hard Decision

    Casandra mengurung diri di kamar selama satu hari penuh. Gadis itu bahkan tak mau mendatangi kantornya. Pun Casandra meminta Jean untuk tak mengganggunya lebih dulu. Selama satu hari, bisa dikatakan Casandra tak mau makan apa pun.Rasa lapar di perut Casandra telah hilang, digantikan dengan perasaan yang sangat kacau. Detik demi detik yang berjalan sama seperti malaikat maut menghampirinya. Jika saja dengan dirinya mati, ornag-orang yang dia cintai akan tetap bahagia, maka Casandra memilih untuk mengakhiri kehidupannya.Namun, bagaimana sebaliknya? Tidak ada jaminan orang-orang yang dia cintai tetap bahagia, di kala dirinya memilih untuk mengakhiri hidupnya. Michael Yates Hutomo adalah pria gila yang bisa saja berbuat nekat, kalau sampai dirinya mengambil keputusan untuk bunuh diri.Kemarin, Casandra sudah sedikit berbicara dengan ibunya, berusaha menenangkan ibunya itu, tetapi ibunya tak mau banyak bicara. Bahkan wajah ibunya hanya rapuh dan sedih. Casandra sudah menguatkan, tapi say

  • Michael Obsession    Bab 13. A Betrayal

    Casandra tak pernah mengira akan berada di titik terendah dalam hidupnya. Titik di mana dia telah putus asa, dan hanya satu jalan yang dia tempuh yaitu ‘Menyerah’. Casandra telah berada di ambang batas frustrasi. Tidak ada jalan lain untuk selamat selain menyerah.Akan ada orang yang terluka akibat keputusan yang dia ambil, namun jika dia tak mengambil keputusan sekarang, maka akan lebih banyak orang yang terluka. Apa yang dia putuskan pun telah melukai hatinya, tetapi Casandra tak memiliki jalan lain.“Nona Casandra.” Jean melangkah masuk ke dalam ruang kerja Casandra, dan menatap bosnya itu dengan raut wajah serius.“Ada apa lagi?” Casandra menatap Jean, dan bersuara dengan nada yang amat lemah.“Nona, dua investor kita yang kemarin ingin mencabut uangnya, telah membatalkan niat mereka. Sekarang mereka masih menginvestasikan uang mereka ke perusahaan kita. Kondisi perusahaan kita sedikit lebih baik, Nona. Tidak separah kemarin,” terang Jean melaporkan pada Casandra, tentang keadaan

  • Michael Obsession    Bab 14. A Betrayal II

    Jantung Casandra seperti ingin berhenti berdetak melihat foto telanjang Gio bersama dengan wanita lain. Tangan Casandra gemetar menyentuh foto itu. Air matanya pun tak henti berlinang—dan kini menatap Michael.“Kau pasti mengedit foto ini, kan?!” seru Casandra menuduh Michael.Casandra tahu bahwa Michael adalah sosok pria yang sangat licik. Casandra yakin pasti Michael berusaha memfitnah Gio, agar di matanya Gio adalah sosok pria yang jahat. Casandra berusha untuk meyakinkan bahwa yang dia lihat ini adalah foto rekayasa.Michael tersenyum samat mendengar tuduhan Casandra. “Jika kau tidak percaya padaku, kau bisa meminta orangmu untuk menyelidiki ke aslian foto itu. Atau mungkin kau bisa langsung bertanya pada kekasihmu.”Tubuh Casandra melemah. Kakinya benar-benar tak sanggup berdiri. Casandra ingin tak memercayai ucapan Michael, namun entah kenapa sekarang hati dan logikanya memaksa dirinya untuk percaya pada Michael.“Gio tidak mungkin berselingkuh dariku. Dia sudah melamarku dan ki

  • Michael Obsession    Bab 15. Why Did You Save Me?

    Pelupuk mata Casandra mulai terbuka. Gadis itu memijat pelan pelipisnya, di kala rasa sakit di kepalanya muncul. Perlahan, saat mata Casandra sudah terbuka sepenuhnya—gadis itu mengendar ke sekitar—melihat dirinya berada di sebuah kamar yang tak asing. Aroma parfume maskulin dan tatanan di kamar itu, membuat Casandra yakin bahwa dia mengenali kamar ini. “Kau sudah sadar?” Michael melangkah menghampiri Casandra. Refleks, Casandra mengalihkan pandangannya pada sumber suara yang mendekat padanya.Seketika raut wajah Casandra berubah di kala melihat Michael berdiri di hadapannya. Kepingan memorinya mulai tersusun di otaknya. Memori perih yang langsung menusuk hatinya.Casandra mengingat semuanya. Kejadian di mana dirinya bertengkar dengan Gio, dan berakhir dengan keputusasaan hingga membuatnya nekat memilih untuk bunuh diri.Casandra mengumpat dalam hati. Gadis itu mengharapkan dirinya mati, dan tak lagi ada di dunia ini. Tapi semua harapannya pupus, karena Michael menyelamatkannya.Ca

  • Michael Obsession    Bab 16. It’s Over

    Sinar matahari pagi menembus ke sela-sela jendela menyentuh wajah Casandra. Perlahan, mata Casandra mulai terbuka. Kepingan memori satu demi satu pun mulai terkumpul di benaknya di kala gadis itu membuka mata. “Mandilah, pakaianmu ada di sampingmu. Setelah kau mandi, kita sarapan bersama.” Michael yang sudah lebih dulu bangun, dan duduk di sofa, langsung mengeluarkan suara di kala Casandra sudah membuka mata.Casandra mengalihkan pandangannya, menatap Michael yang tengah duduk di sofa dan menyesap wine. “Aku ingin pulang. Aku tidak mau sarapan.”“Setelah sarapan, aku akan mengantarmu pulang. Aku akan menemui keluargamu untuk membahas pernikahan kita,” ucap Michael yang sontak membuat Casandra terkejut.“Michael, tapi aku belum memberi tahu kedua orang tuaku.” Mata Casandra sedikit melebar mendengar apa yang Michael katakan.Michael bangkit berdiri, melangkah mendekat pada Casandra, menundukan kepalanya bersejajar di wajah Casandra sambil berbisik serak, “Aku tidak mau menunda. Perni

  • Michael Obsession    Bab 17. One Step Closer

    Kabar pernikahan Casandra dan Michael sudah tersebar di media. Begitu pun dengan batalnya pernikahan Casandra dan Gio. Memiliki hubungan dengan Billionaire ternama di Amerika membuat kehidupan Casandra memang begitu tersorot oleh media. Bahkan beberapa wartawan sangat berharap Casandra mau diwawancarai, namun dengan tegas memang Casandra tak mau sama sekali diwawancarai.Casandra lebih memilih menutup kehidupan pribadinya, karena tak ingin media tahu tentang bagaimana dirinya. Jika Casandra mulai membuka suara, pasti selalu saja akan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dari media. Casandra sudah cukup lelah dengan apa yang telah terjadi di hidupnya.“Selamat pagi, Nona Casandra.” Jean melangkah menghampiri Casandra yang baru saja keluar dari lift kantor. Tampak jelas raut wajah Casandra amat muram, tapi gadis itu berusaha untuk menutupi kemuramannya.“Pagi, apa jadwalku hari ini?” Casandra menatap Jean. Memiliki banyak masalah, tak sama sekali mematahkan semangatnya dalam bekerja. Mal

Bab terbaru

  • Michael Obsession    Bab 84. Ending Scene (TAMAT)

    Bern, Swiss. Pemandangan alam yang menakjubkan sudah tidak lagi asing untuk Casandra setiap kali mengunjungi Swiss. Sebuah negara yang kaya akan pemandangan alam—menjadi salah satu tempat favorite Casandra.Calista dan Jessica sampai berlari-lari menelusuri pinggir sungai Aar yang ada di Bern. Tentu, mereka tidak berenang. Mereka hanyalah berjalan-jalan ditemani oleh para pengasuh dan pengawal mereka. Sedangkan Maximilian yang masih bayi—tengah terlelap di stroller-nya.Casandra tersenyum melihat Calista dan Jessica begitu menikmati bermain di pinggir sungai Aar. Suara tawa Calista dan Jessica bahkan terdengar di telinganya. Itu adalah pemandangan yang paling menyejukkan.Casandra duduk di kursi bersama dengan Michael. Mereka sama-sama melihat pemandangan indah di hadapan mereka. Bukan hanya pemandangan alam dari kota Bern saja yang menakjubkan, tapi kebersamaan mereka yang sangatlah indah.Casandra tak pernah mengira kalau Michael mencari waktu untuk bisa quality time. Sungguh, Casa

  • Michael Obsession    Bab 83. Extra Part IX

    Napas Gio sedikit memburu mendengar jeritan Casandra. Pria itu berdiri di luar ruang bersalin. Bingung, takut, cemas, dan khawatir melebur menjadi satu. Gio tak menemani Casandra di ruang bersalin, karena bagaimanapun yang wajib menemani Casandra adalah Michael, bukan dirinya.Tak dipungkiri mengantar Casandra ke rumah sakit dalam kondisi Casandra kontraksi membuat perasaan Gio campur aduk. Benaknya memikirkan—mungkin jika dirinya yang menikah dengan Casandra, maka hari ini akan menjadi hari di mana dirinya bukan hanya sekedar khawatir tapi juga sangat amat bahagia. Suara pintu ruang rawat terbuka. Dokter berdiri di ambang pintu. Refleks, Gio segera melangkah cepat menghampiri sang dokter.“Bagaimana keadaan Casandra? Kenapa dia terus berteriak kesakitan?” seru Gio bertanya dengan nada panik.“Tuan, kepala bayi sudah terlihat. Nyonya Yates bisa melahirkan sekarang. Apa Anda tidak ingin masuk menemani istri Anda?” balas sang dokter—yang seketika itu juga membuat Gio terdiam sebentar.

  • Michael Obsession    Bab 82. Extra Part VIII

    Casandra turun dari mobil masuk ke dalam supermarket bersama dengan dua orang pelayan. Kondisi supermarket terbilang tak terlalu ramai, karena memang posisinya ini bukanlah weekend atau hari libur. Setibanya di dalam supermarket, Casandra berjalan-jalan menuju ke tempat buah-buahan. Dua pelayan dengan sigap mengikuti ke mana pun langkah Casandra. Selain mereka harus berbelanja memenuhi dapur, mereka juga wajib menjaga istri dari bos mereka. Jika terjadi sesuatu hal buruk pada Casandra, maka sudah pasti dua pelayan tersebut sudah tidak tahu lagi bagaimana nasibnya.Berbagai aneka buah, daging segar, ayam, ikan, dan makanan ringan dipilih oleh Casandra. Makanan ringan sehat paling banyak karena Calista dan Jessica sering sekali mengemil di malam hari. Well, itu yang membuat tubuh Calista dan Jessica padat berisi—namun sangat menggemaskan.“Nyonya, apa Anda ingin membeli daging angsa?” tanya sang pelayan pada Casandra.“Hm, tidak usah. Itu saja. Nanti kalau ada yang kurang, pesan via on

  • Michael Obsession    Bab 81. Extra Part VII

    Casandra melakukan gerakan perlahan pada jemari-jemarinya guna melatih kemampuan tangannya. Terakhir, dokter mengatakan pada Casandra untuk sering menggerak-gerakan jemari serta menggenggam sesuatu benda kecil.Kondisi tangan Casandra bisa dikatakan sudah pulih delapan puluh persen. Meski belum pulih sepenuhnya, tapi Casandra sudah sangat amat bersyukur. Setidaknya, Casandra sudah bisa menggendong anaknya, meskipun tak bisa terlalu lama. Dulu, saat Calista masih bayi, sempat Casandra kesulitan menggendong Calista di kala tubuh putrinya semakin gemuk. Akan tetapi, Casandra tidak menyerah. Dia selalu berusaha untuk sembuh.Memang, Casandra sempat putus asa tapi untungnya dia memiliki support system yang luar biasa yaitu suami tercintanya. Entah, bagaimana hidup Casandra jika tak mendapatkan dukungan dari sang suami tercinta.Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Casandra duduk di taman seraya melihat keindahan bunga-bunga di taman mansion-nya yang begitu indah. Casandra selalu meminta

  • Michael Obsession    Bab 80. Extra Part VI

    “Calista, kenapa kau pelit sekali. Ayo beri tahu aku, siapa yang memberimu gelang itu.” Jessica bertolak pinggang, memaksa Calista untuk bicara padanya. Dia tidak bisa tenang di kamarnya. Dia penasaran pada teman baru Calista.Calista mengembuskan napas panjang. “Kak, nanti saat aku dewasa, kau juga pasti akan tahu. Aku bukan tidak mau cerita. Tapi—”“Calista, menunggu kita dewasa itu lama. Ayo beri tahu aku. Aku janji tidak akan membocorkan pada Daddy dan Mommy.” Jessica terus mendesak Calista untuk cerita padanya.Calista nampak berpikir sejenak. Gadis kecil cantik itu tidak langsung menjawab apa yang Jessica katakan padanya. Dia masih ragu, karena takut kakak sepupunya itu akan membocorkan rahasianya.Akan tetapi, jika Calista menyimpan sendiri rahasianya, dan tak memberi tahu Jessica, maka pasti kakak sepupunya itu akan terus mendatangi kamarnya, menanyakan siapa yang memberikan gelang padanya. Sungguh, ini menyebalkan. Calista pun kesal sendiri. Lihat saja, sekarang bibir Calista

  • Michael Obsession    Bab 79. Extra Part V

    Casandra mengusap perut buncitnya yang semakin besar. Wanita itu duduk di ranjang seraya bersandar di kepala ranjang. Dia baru saja selesai makan malam dengan Calista dan Jessica.Michael belum pulang ke kantor. Itu yang membuat Casandra hanya makan bersama dengan Calista dan Jessica. Malam ini, Michael pulang sedikit terlambat. Tentu, Casandra sempat kesal bahkan hampir menangis. Akan tetapi, Michael sudah melakukan video call guna menenangkan Casandra.Malam ini, Michael memiliki meeting penting yang tak bisa ditinggal. Meeting tersebut adalah meeting di mana Michael menggantikan Casandra. Sejak di mana kedua tangan Casandra mengalami cedera, memang perusahaan Casandra di bawah pimipinan Michael. Bahkan sekarang setiap kali membutuhkan tanda tangan, maka tanda tangan Michael berlaku.Dulu, Casandra tidak bisa tanda tangan akibat cedera di tangannya, tapi sekarang keadaan tangannya sudah mulai membaik. Dia sudah bisa tanda tangan, namun meski sudah bisa tanda tangan, tetap Michael ta

  • Michael Obsession    Bab 78. Extra Part IV

    “Na … na … na …” Calista berjalan sambil melompat-lompat kecil, menelusuri taman di mana gadis kecil itu berada. Dia senang tidak lagi diikuti oleh pengasuh dan pengawal. Para pengasuh dan pengawalnya hanya melihatnya dari kejauhan saja.Calista paling tidak suka jika diawasi oleh pengasuh dan pengawal. Gadis kecil cantik itu lebih menyukai berjalan-jalan sendiri. Akan tetapi, tentu dia tak bisa lepas dari pengawasan pengawal dan pengasuh, karena ayahnya begitu overprotective. Padahal Calista merasa bisa menjaga diri sendiri.“Bunga ini cantik sekali,” gumam Calista pelan sambil menyentuh bunga yang tumbuh di taman dengan sangat indah. Manik mata biru gadis kecil itu mengerjap beberapa kali, akibat kekagumannya pada bunga yang ada di hadapannya.“Bunga itu tidak secantik dirimu,” ucap seorang bocah laki-laki yang sangat tampan, menghampiri Calista.Calista mengalihkan pandangannya, menatap bocah laki-laki tampan yang ada di hadapannya. “Tadi kau bilang apa?” tanyanya polos.Bocah laki

  • Michael Obsession    Bab 77. Extra Part III

    Casandra melangkah perlahan masuk ke dalam kamar Calista. Tampak senyuman di wajah wanita itu terlukis melihat Calista tengah bermain dengan Jessica. Jessica memiliki kamar sendiri tepat di samping kamar Calista, namun terkadang memang Jessica tidur dengan Calista. Mereka berdua sepupu, tapi sudah seperti saudara kandung bahkan seperti sahabat.“Calista, Jessica,” panggil Casandra lembut.Calista dan Jessica mengalihkan pandangan mereka menatap Casandra dengan senyuman riang. “Mommy?”Casandra mendekat—dan Calista serta Jessica langsung memberikan pelukan ke tubuh Casandra. Tentu, Casandra membalas pelukan Calista dan Jessica. Kedua tangannya sudah membaik, membuatnya bisa memeluk kedua putrinya itu.“Mommy, jangan marah.” Calista dan Jessica mengucapkan kalimat kompak, sambil mengurai pelukan mereka.Casandra tersenyum. “Sayang, Mommy tidak marah. Maaf, tadi Mommy kesal karena perasaan Mommy sedang sensitive.”Calista membawa tangan mungilnya membelai pipi Casandra. “Mommy, maafkan a

  • Michael Obsession    Bab 76. Extra Part II

    Casandra masih diam dengan raut wajah yang menunjukkan jelas rasa kesal dan juga tak enak. Apa yang dikatakan oleh Michael memang fakta. Selama ini, Michael tidak pernah mengarahkan Calista untuk menyukai olahraga boxing.Hanya saja, memang Casandra kurang setuju jika Calista memilih olahraga boxing. Dia lebih menyukai olahraga yang dipilih Jessica yaitu balet dan sekolah modelling. Yang Casandra takutkan adalah saat besar Calista malah menjadi orang yang menyukai kekerasan.Michael menatap dalam manik mata cokelat gelap sang istri. Pria itu membawa tubuh istrinya itu duduk di pangkuannya, dan membelai pipi sang istri tercinta. “Casandra, aku tahu mana yang baik, dan tidak baik untuk putriku. Aku membiarkan Calista belajar bela diri sejak kecil, karena memang bela diri sangat penting. Kelak, Calista akan melindungi Jessica dan kau, jika kalian dalam keadaan bahaya dan aku sedang tidak ada. Calista juga bisa melindungi dirinya sendiri. Kemungkinan buruk mungkin saja terjadi, Sayang. It

DMCA.com Protection Status