Beranda / Pernikahan / Mertuaku Selalu Pilih Kasih / Naila Dan Ikhsan Bertengkar

Share

Naila Dan Ikhsan Bertengkar

Penulis: Yani Artan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-13 18:12:28

Ibu dan Bapak mertua Naila datang. Irda dan Ima ikut serta bersama mereka. Ikhsan mengajak bapaknya untuk bergabung bersama laki-laki yang lain. Sementara Ibu dan saudarinya langsung masuk ke dalam.

Bu Sukma tidak ada keinginan membantu Naila yang repot. Alih-alih membantu justru kedatangan mereka malah merepotkan.

"Nai, sini bentar. Tolong ambilin kami makan soalnya tadi di rumah gak sempet." Perintah Bu Sukma kepada menantunya.

Naila lalu meminta orang dapur untuk menyiapkan makan buat mertua dan iparnya.

"Ini, Bu, Mbak Ima, Silakan dimakan," Naila mempersilakan.

"Eh Naila, gak ada teh manis atau apa gitu ya? Masak dikasih air putih doang," cibir Mbak Ima.

"Ada, Mbak. Emang belum sempat dibawa ke sini. Kalau mau ambil di dapur aja soalnya aku mau siap-siap ganti baju." jawab Naila.

"Eh kami ini tamu harus dilayani, malah disuruh ambil sendiri di dapur!" cibir Ima.

Belum sempat Naila menjawab, Irda ikut mengomel."Mbak, to
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Naila Mengalah

    Esok harinya, Naila menitipkan beras, gula dan minyak goreng untuk mertuanya. Ikhsan akan memberikannya sekalian berangkat kerja. Kali ini dia memilih mengalah daripada masalah terus berlanjut. Hanya karena masalah ini semalaman Ikhsan mendiamkan istrinya. Karena itu Naila merasa harus menuruti permintaan mertuanya. "Nduk, suamimu kenapa gak menyentuh sarapan yang kamu buat. Kopi pun masih belum diminumnya," "Mungkin dia terburu-buru, Bu." Naila mencoba menutupi masalah rumah tangganya dari orangtuanya. "Benar begitu? Apa kalian sedang ada masalah? Apa karena mertuamu marah-marah tadi malam?" tanya Ibu Naila. "Iya, Bu. Memang karena itu," Naila akhirnya jujur karena tidak bisa menyembunyikannya dari Sang Ibu. "Oalah, Nduk ... sampai kapan mertuamu itu selalu mencampuri masalah rumah tangga kalian. Percaya sama Ibu, rumah tangga kamu gak akan bisa tenang selama mertuamu itu gak bisa berubah," geram Bu Rima. "Entahlah, Bu ...." j

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-14
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Promosi Jabatan Ikhsan

    [Naila, aku setuju untuk mengenal Rani lebih dalam] Rendi mengirimkan pesan pada Naila. Sesaat kemudian Naila membalasnya [Alhamdulillah, semoga ini menjadi awal yang baik] [Pasti menjadi awal yang baik buat kita, Nai] balas Rendi. [Kita? Maksudnya kamu dan Rani gitu,'kan?] Naila merasa ada yang aneh dengan jawaban Rendi. [Aku memulai hubungan dengan Rani agar bisa lebih dekat denganmu, Naila] balas Rendi. [GILA!?]balas Naila. Tak ada jawaban lagi dari Rendi, setelah itu Naila mencoba mengirim pesan lagi kepada pria itu. [Harusnya kau memulai hubungan dengan ketulusan, Ren. Jangan permainkan adik sepupuku, jika tidak kau akan berurusan denganku]Pesan yang Naila kirimkan. [Tak pernahkah kau pikir bahwa kau juga mempermainkan perasaanku?] balas Rendi. [Jangan gila, Ren. Ini urusan hati] balas Naila. [Aku bahkan bisa lebih gila dari ini, Nai. Semua demi kamu, Ikhsan tidak pantas untukmu ... percayalah padaku]

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-14
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kesibukan Ikhsan

    Ikhsan dan Amanda akhirnya keluar untuk makan bersama di restoran tak jauh dari kantor mereka. "Terima kasih, Pak. Udah mau nemanin saya makan siang." ucap Amanda. "Iya sama-sama. Oh iya, ini ulang tahun kamu yang keberapa?" tanya Ikhsan basa-basi. "ke-21, Mas eh Pak" Amanda salah tingkah. "Santai aja sih. Sebenarnya usia kita beda tipis. Cuma mengingat aku atasan kamu di kantor jadi kamu mesti manggil aku Pak. Kecuali di luar kantor bebas kamu mau panggil apa saja," jelas Ikhsan. Kedua sejoli itu terlibat obrolan seru setelahnya. Sosok Amanda ternyata sangat menyenangkan di mata Ikhsan. Amanda juga gadis yang luwes dan mudah berbaur dengan siapa saja. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Setelah melihat jam di tangannya, Ikhsan mengajak Amanda untuk segera balik ke kantor. "Manda, bentar lagi udah masuk jam kantor. Balik yuk," ajak Ikhsan. "Cepet banget ya, Pak. Yaudah ayo ntar keburu masuk," jawab Amanda.**** "

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-15
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Berangkat Ke Luar Kota

    Tak lama terdengar suara mobil memasuki halaman. Dan Naila yakin itu pasti suaminya. Dia bergegas ke depan untuk membukakan pintu. "Belum tidur kamu, Nai?" tanya Ikhsan. "Nungguin kamu pulang. Lagian ada acara kenapa gak bilang-bilang sih, Mas. Gak biasanya kamu seperti ini," "Iya aku lupa, tadi itu acaranya Pak Manager jadi dadakan gitu," ucap Ikhsan. "Berarti kamu udah makan ya, Mas?" tanya Naila. "Udah barusan," jawab Ikhsan. "Ehm .... " Naila ingin menanyakan suatu hal tapi dia merasa ragu menyampaikan "Kenapa lagi, Nai. Ada yang mau kamu tanyakan?" tanya Ikhsan. "Mas, siapa gadis yang duduk dekat sama kamu di statusmu itu?" tanya Naila. "Oh dia Amanda anak magang baru 3 minggu ini, kenapa cantik ya?" tanya Ikhsan sembari menggoda Naila. "Bukan gitu, Mas. Harusnya kamu bisa menjaga perasaanku. Kamu pria beristri harus tahu batasan dalam pergaulan. "Cuma teman aja, Nai. Lagian hal itu udah biasa k

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-15
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Keluar Kota

    Tiba di hotel, Naila langsung menuju ke resepsionis untuk check in. Setelah mendapatkan kuncinya, mereka menuju kamar masing-masing. Naila sengaja memesan dua kamar sekaligus agar merasa nyaman saat beristirahat. Dia juga memikirkan privasi saudara sepupunya itu. Setelah membersihkan diri, Naila menuju kamar Rani,"Ran, udah siap belum? Kita mau menghadiri pameran karya seni sekarang juga," ujar Naila. "Iya udah siap, Mbak. Tadi kan udah diingetin sama Mbak Naila," sahut Rani. Acara pameran yang digelar sangat ramai sekali. Dihadiri banyak pengusaha dari seluruh Indonesia. Beberapa turis mancanegara juga terlihat di sana. Maklum kota Yogyakarta juga salah satu kota yang bertaraf Internasional. Produk yang Naila hasilkan juga terpampang di sana. Pameran ini bertujuan untuk mendobrak semangat para pengusaha lokal agar lebih bersemangat lagi. "Senang bisa langsung bertemu dengan Bu Naila?" ucap salah satu pengunjung pameran. "Saya j

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-16
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kedekatan Ikhsan Dan Amanda

    ANAKKU JUGA CUCUMU, BU# PART22(27) Klontang!! "Maaf, Pak, Bu sudah mengganggu," ucap seorang Roomboy yang baru saja menjatuhkan besi yang dipegangnya. Naila yang merasa malu kedapatan berpelukan segera menjauh dari Rendi. Rendi lebih bisa menguasai suasana mempersilakan pria itu pergi. "Terima kasih, Nai," ucap Rendi yang kemudian segera berlalu dengan senyum manisnya. Sungguh malam ini hati Rendi bahagia. Dia telah mengatakan beban yang selama ini menghimpit dadanya. Dan serasa mimpi dia bisa memeluk seorang Naila. Sementara Naila merutuki kebodohannya. Dia merasa tak seharusnya melakukan hal bodoh semacam itu. Dia menyesal sungguh-sungguh menyesal. Untuk menghilangkan perasaan bersalahnya, dia mencoba mengirim pesan pada Sang Suami. Naila membuka aplikasi berwarna hijau lalu melihat kontak suaminya. Ternyata suaminya sedang online."Mas, Ikhsan kenapa tak menghubungiku sama sekali?" batin Naila. [Mas, udah tidurkah?]" Na

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-16
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kecurigaan Naila

    Naila mencoba menelpon suaminya untuk mengabarkan bahwa dia akan pulang. Tiket pesawat sudah dipesannya. Setelah beberapa kali mencoba menghubungi namun tak tersambung juga. Naila akhirnya memilih mengirim pesan pada suaminya itu, [Mas, mungkin nanti malam aku udah pulang] namun ternyata ponsel suaminya tak aktif. Hari- hari Ikhsan semakin berwarna, kali ini pria itu benar-benar jatuh cinta. Begitu juga dengan Amanda, dia seakan mabuk kepayang dengan pesona yang dimiliki oleh atasannya itu. Malam ini Ikhsan berniat menyatakan secara resmi perasaannya pada gadis yang menjadi idaman lain di hatinya. Dia telah menyiapkan kado spesial untuk Amanda. Bahkan dia juga sudah memesan tempat di restoran yang akan menjadi tempat spesial dia dan Amanda nanti malam. Seolah lupa statusnya, Ikhsan sama sekali tidak memikirkan perasaan Naila. Dia takut jika terlambat menyatakan hatinya, maka Amanda akan menjadi milik orang lain. Siapa yang tak suka dengan gadis secantik Amanda. Muda, cantik dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kebohongan Yang Terkuak

    Esok harinya, Ibu mertua Naila datang ke rumah. Dia ingin bertemu dan berbicara degan Naila secara langsung. Sementara Naila sedang menjaga Raka yang bermain di halaman rumah. Bocah kecil itu aktif sekali tak berhenti bergerak kesana kemari. "Naila, kata Ikhsan kamu baru dari luar kota?" tanya Bu Sukma. "Iya, Bu. Dari Yogyakarta." sahut Naila. "Pasti dapat oleh-oleh dong kalau dari sana. Mana bagian Ibu sama saudara iparmu?" tanya Bu Sukma. "Aku gak sempat beli oleh-oleh. Jadwal di sana kemarin padat banget, Bu." balas Naila. "Alasan aja kamu itu. Masa sama keluarga sendiri perhitungan." ketus Bu Sukma. "Yaudah, Naila kasih duitnya aja ya. Nanti Ibu bisa belanja sendiri sama Irda," sahut Naila. Bu Sukma tersenyum sumringah mendengar penuturan Naila. Setelah mendapatkan uang itu, Bu Sukma pamit dengan alasan Bagas nanti mencarinya. Ia bahkan tak menggendong Raka-cucunya-sama sekali. Naila tak ingin berurusan terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17

Bab terbaru

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Pernikahan Naila dan Arya

    Amanda diusir dari tempat kost di mana ia tinggal bersama Anton. Ia kedapatan bermain serong dengan suami pemilik kost itu. Bukan hanya diusir, tapi juga dipermalukan di tempat umum karena mereka kepergok bermesraan di dalam kamar. Sedangkan Anton memilih tak peduli lagi dengan nasib perempuan itu. Karena sebenarnya dia juga hanya main-main dengannya, apalagi perempuan itu ternyata mudah sekali menjual harga dirinya. Anton berusaha menemui Irda untuk minta maaf, tapi Irda tak mau menerima suaminya itu kembali. Irda berpikir lebih baik bercerai dari pada menghabiskan seumur hidupnya untuk lelaki pengkhianat. Akhirnya Anton memilih pulang kampung ke tempat asal orangtuanya. Meskipun di sana dia sudah tidak ada orangtua setidaknya dia masih punya saudara yang mau menampungnya. Irda untuk saat ini hanya memikirkan mencari nafkah untuk anak semata wayangnya. Ia ingin menghidupi anak dan Ibunya dengan jerih payahnya sendiri. Takdir kehidupan membua

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Rencana yang Gagal

    Renata melihat kedua bocah itu bermain sendirian."Bim, ini waktu yang tepat. Cepat bawa paksa anak Naila sekarang juga!" Bimo, lelaki sewaan Renata menuruti perintah Bosnya. Dia berjalan santai ke arah dua bocah itu bermain. Sementara Naila merasa perasaannya tak tenang. Dia keluar mencoba melihat keadaan putranya. "Kamu mau kemana, Nai? tanya Arya yang sedang mencoba baju pengantinnya ketika melihat Naila keluar. "Bentar, Mas. Aku lihat anak-anak dulu." sahut Naila. Sekar masih asyik bermain dengan ponselnya. Dia tak menyadari bahaya mengintai buah hatinya. Bimo, lelaki sewaan Renata telah berada di hadapan Hazel dan Raka. Karena panik melihat Naila berjalan keluar, dia lantas menarik paksa salah satu bocah itu. Raka menangis dan Hazel berteriak meminta tolong, Naila yang mendengar teriakan minta tolong dan suara tangisan anaknya segera berlari. Dia melihat seorang lelaki menarik paksa Hazelia dan menggendongnya. Naila me

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Rencana Pernikahan

    Pak Andre dan Bu Hera berbicara kepada Arya soal rencana pernikahannya yang akan dipercepat. "Gimana, Arya? Kamu setuju kan jika pernikahanmu segera dilaksanakan?" tanya Bu Hera kepada putranya. "Iya, Ma. Aku sih setuju saja. Tinggal nanti minta tanggapan Naila dan keluarganya bagaimana." jawab Arya. "Rencananya jika kalian sudah menikah nanti, maka butik akan Mama serahkan kepadamu dan Naila. Sekar sudah sibuk dengan pekerjaannya jadi dia menolak mengelolah butik itu." Bu Hera menjelaskan. "Apakah Mama akan ikut Papa ke luar negeri?" tanya Arya. "Iya, Sayang. Lagian kamu juga sudah ada Naila, 'kan? Biar Mama dan Papa bisa bulan madu lagi di sana," sahut Pak Andre sambil melirik istrinya. Arya tersenyum mendengar perkataan Sang Papa. Dia berharap kelak bisa mengikuti jejak kedua orangtuanya. Tetap mesra meskipun usia sudah menua.**** Sekar telah mengetahui rencana pernikahan adiknya akan dipercepat. Mamanya sendiri yang telah me

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Perubahan Bu Sukma

    Sekar diam tak berani membantah lagi. Renata menatap Arya dengan wajah pias. Berharap sekali saja pria itu akan membelanya. Sedangkan Arya melengos ketika pandangan matanya tak sengaja bertabrakan dengannya. "Om, beri aku kesempatan sekali saja. Aku benar-benar tak bisa melupan Arya. Dia lelaki terbaik yang pernah hadir di hidupku." Renata memohon memasang wajah sedihnya. Pak Andre tidak lagi mengindahkan Renata. Dia teringat tujuan utamanya untuk makan malam kali ini. Dia lalu memandang Naila yang duduk di samping Arya. "Arya, diakah yang bernama Naila?" tanya Pak Andre. "Iya, Pa. Dia Naila, wanita yang aku cintai saat ini." ucap Arya dengan jantung berdebar. Pak Andre mengamati Naila lama. Tatapan matanya tajam memindai wanita itu. Naila mengangkat wajahnya ke arah pria yang memandangnya sedemikian rupa. Seketika timbul senyum di bibir manisnya. "Pak, Bapak yang di restoran waktu itu, 'kan? Terima kasih sudah membayar pesanan saya waktu itu," ucap Naila dengan senyum ramahnya.

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Makan Malam di Rumah Arya

    "Gak apa-apa dong, Mas. Nanti kita temui ayah kamu. Trus kenapa itu muka jadi kusut begitu?" tanya Naila mengajak Arya becanda. "Aku takut, Nai. Ayahku orang yang perfeksionis. Dia tak mudah menerima orang lain dalam keluarga kami. Aku takut kamu mundur jika dia mengatakan sesuatu yang tidak kita harapkan." Arya menjelaskan. Naila memandang mata kekasihnya. Digenggamnya tangan lelaki yang ada dihapannya saat ini. Dia mencoba meyakinkan pria itu akan kesungguhan hatinya. "Mas, selama kamu bersamaku dan memperjuangkan cinta kita, maka aku akan berjuang bersamamu." ucap Naila yakin. Arya tersenyum lega mendengar penuturan kekasihnya itu. Setidaknya Naila akan selalu bersamanya dalam situasi sulit sekali pun. "Oh iya, Nai. Ini ada titipan gamis dari Mama. Gunakan nanti saat makan malam ya," ucap Arya. Naila menerima gamis pemberian Bu Hera dengan senang hati."Iya, Mas. Terima kasih."**** Malam itu Naila sudah berpamitan kepada kedua

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kekhawatiran Arya

    Rani tersenyum memandangi cincin pemberian Rendi yang terpasang di jari manisnya. Gadis itu masih tak percaya bisa sampai di tahap ini. "Eh, senyum-senyum sendiri. Ada kabar bahagia nih kayaknya," goda Naila pada sepupunya. "Mbak, liat ini cincin pemberian Mas Rendi." Rani menjawab seraya menunjukkan jari manisnya. "Cantik banget! Jadi dia sudah melamarmu?" tanya Naila turut bahagia. "Iya, Mbak. Mas Rendi gak mau lama-lama pacaran. Rencananya, minggu-minggu ini dia akan datang ke rumah bersama keluarganya untuk lamaran secara resmi," ujar Rani dengan mata berbinar. "Selamat ya, Ran. Semoga bisa sampai ke pelaminan," sahut Naila mendoakan. "Aamiin ... Semoga Mbak Naila bisa segera menyusul juga," sahut Rani balik mendoakan Naila. Kedua perempuan yang masih saudara sepupu itu saling berpelukan. Saling memberikan doa dan semangat untuk mencapai kebahagiaan.**** Rendi dan keluarganya datang ke rumah Rani untuk melamar secara

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Bertemu Pria Asing

    Rendi mengajak Rani dinner di sebuah restoran. Malam itu Rendi ingin membicarakan tentang sesuatu hal kepada kekasihnya. "Tempatnya asyik ya, Mas." ucap Rani. "Iya aku sengaja memesan tempat ini untuk berbicara hal penting sama kamu, Ran." jawab Rendi memasang wajah dingin di hadapan Rani. "Emang ada hal penting apa, Mas?" tanya Rani yang melihat ada perubahan di mimik wajah kekasihnya. "Ran, maafkan aku." Rendi berkata dengan menunduk menghindari tatapan dari perempuan di hadapannya. Rani merasa ada hal buruk yang akan disampaikan oleh pria di depannya itu."Ada apa, Mas?" "Aku-aku gak bisa lagi berpacaran denganmu, Ran ...." lirih Rendi sedih. Mata Rani mulai berembun,"kenapa, Mas? Apa ada orang lain di hati kamu?" "Aku gak bisa lagi menjadikanmu pacar karena aku ingin menjadikanmu istriku, Ran," ucap Rendi dengan senyum manisnya. Rani menangis mendengar ucapan Rendi. Air mata meluncur dari mata sendunya. Rendi gel

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Meminta Maaf

    Arya berjalan bolak-balik di depan teras rumah. Tangannya memegang ponsel untuk menelpon Naila berkali-kali namun tak tersambung. Dia telah bertanya pada tetangga sebelah rumah Naila. Katanya Naila bersama kedua orangtuanya pergi ke rumah Ikhsan, mantan suami Naila. Hal itu tentu saja membuat Arya khawatir. Dia takut pikiran Naila berubah dan akan kembali lagi ke suaminya. Tak lama mobil Naila memasuki halaman rumah. Arya tersenyum ramah pada Bu Rima dan Pak Ahmad. Dia juga menyempatkan diri menyapa Raka. Kedua orangtua Naila langsung masuk ke dalam membawa Raka cucunya. Mereka ingin membersihkan diri dulu. "Mas Arya, udah lama di sini?" tanya Naila. Arya dengan wajah dinginnya menyahut pertanyaan Naila," Iya sampai kering aku di sini," Naila menatap kekasihnya itu. Dia merasa sikap Arya tak seperti biasanya. "Masuk dulu, Mas. Kamu mau minum apa?" tanya Naila. "Air es aja biar dingin hatiku," sahut Arya cuek tanpa m

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Berita Duka

    Pak Jaka terlihat semakin pucat. Tangannya tak lepas memegang dadanya yang terasa sakit. Dia mencoba berbicara namun tak bisa. Tangannya mengisyaratkan minta tolong pada istrinya yang menangis sedih dengan kelakuan menantunya. "Bu ... Bu, to-" BUGH!! Pak Jaka jatuh terjerembab. Bu Sukma terlonjak kaget. Wanita itu menjerit histeris mendapati suaminya tak sadarkan diri. "Irda, tolongin Bapakmu, Nak!" seru Bu Sukma. Irda dan Anton menghambur ke arah Bu Sukma. Mereka menggoncang tubuh Pak Jaka. Namun, tak ada reaksi darinya. Ikhsan keluar karena suara ribut-ribut di depan kamarnya. Disusul Amanda di belakangnya. "Akhirnya keluar juga kamu, Mas," seru Irda dengan berurai air mata. "Ada apa ini, Bu? Irda? Kenapa sama Bapak?" tanya Ikhsan. "Ini semua karena ulah mereka, Mas," Irda menatap nyalang pada Amanda dan Anton. Anton menunduk takut di depan Ikhsan, sedangkan Amanda masih bingung dengan apa yang terjadi.

DMCA.com Protection Status