Share

Keluar Kota

Penulis: Yani Artan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-16 18:06:03

Tiba di hotel, Naila langsung menuju ke resepsionis untuk check in. Setelah mendapatkan kuncinya, mereka menuju kamar masing-masing.

Naila sengaja memesan dua kamar sekaligus agar merasa nyaman saat beristirahat. Dia juga memikirkan privasi saudara sepupunya itu.

Setelah membersihkan diri, Naila menuju kamar Rani,"Ran, udah siap belum? Kita mau menghadiri pameran karya seni sekarang juga," ujar Naila.

"Iya udah siap, Mbak. Tadi kan udah diingetin sama Mbak Naila," sahut Rani.

Acara pameran yang digelar sangat ramai sekali. Dihadiri banyak pengusaha dari seluruh Indonesia. Beberapa turis mancanegara juga terlihat di sana. Maklum kota Yogyakarta juga salah satu kota yang bertaraf Internasional.

Produk yang Naila hasilkan juga terpampang di sana. Pameran ini bertujuan untuk mendobrak semangat para pengusaha lokal agar lebih bersemangat lagi.

"Senang bisa langsung bertemu dengan Bu Naila?" ucap salah satu pengunjung pameran.

"Saya j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kedekatan Ikhsan Dan Amanda

    ANAKKU JUGA CUCUMU, BU# PART22(27) Klontang!! "Maaf, Pak, Bu sudah mengganggu," ucap seorang Roomboy yang baru saja menjatuhkan besi yang dipegangnya. Naila yang merasa malu kedapatan berpelukan segera menjauh dari Rendi. Rendi lebih bisa menguasai suasana mempersilakan pria itu pergi. "Terima kasih, Nai," ucap Rendi yang kemudian segera berlalu dengan senyum manisnya. Sungguh malam ini hati Rendi bahagia. Dia telah mengatakan beban yang selama ini menghimpit dadanya. Dan serasa mimpi dia bisa memeluk seorang Naila. Sementara Naila merutuki kebodohannya. Dia merasa tak seharusnya melakukan hal bodoh semacam itu. Dia menyesal sungguh-sungguh menyesal. Untuk menghilangkan perasaan bersalahnya, dia mencoba mengirim pesan pada Sang Suami. Naila membuka aplikasi berwarna hijau lalu melihat kontak suaminya. Ternyata suaminya sedang online."Mas, Ikhsan kenapa tak menghubungiku sama sekali?" batin Naila. [Mas, udah tidurkah?]" Na

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-16
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kecurigaan Naila

    Naila mencoba menelpon suaminya untuk mengabarkan bahwa dia akan pulang. Tiket pesawat sudah dipesannya. Setelah beberapa kali mencoba menghubungi namun tak tersambung juga. Naila akhirnya memilih mengirim pesan pada suaminya itu, [Mas, mungkin nanti malam aku udah pulang] namun ternyata ponsel suaminya tak aktif. Hari- hari Ikhsan semakin berwarna, kali ini pria itu benar-benar jatuh cinta. Begitu juga dengan Amanda, dia seakan mabuk kepayang dengan pesona yang dimiliki oleh atasannya itu. Malam ini Ikhsan berniat menyatakan secara resmi perasaannya pada gadis yang menjadi idaman lain di hatinya. Dia telah menyiapkan kado spesial untuk Amanda. Bahkan dia juga sudah memesan tempat di restoran yang akan menjadi tempat spesial dia dan Amanda nanti malam. Seolah lupa statusnya, Ikhsan sama sekali tidak memikirkan perasaan Naila. Dia takut jika terlambat menyatakan hatinya, maka Amanda akan menjadi milik orang lain. Siapa yang tak suka dengan gadis secantik Amanda. Muda, cantik dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kebohongan Yang Terkuak

    Esok harinya, Ibu mertua Naila datang ke rumah. Dia ingin bertemu dan berbicara degan Naila secara langsung. Sementara Naila sedang menjaga Raka yang bermain di halaman rumah. Bocah kecil itu aktif sekali tak berhenti bergerak kesana kemari. "Naila, kata Ikhsan kamu baru dari luar kota?" tanya Bu Sukma. "Iya, Bu. Dari Yogyakarta." sahut Naila. "Pasti dapat oleh-oleh dong kalau dari sana. Mana bagian Ibu sama saudara iparmu?" tanya Bu Sukma. "Aku gak sempat beli oleh-oleh. Jadwal di sana kemarin padat banget, Bu." balas Naila. "Alasan aja kamu itu. Masa sama keluarga sendiri perhitungan." ketus Bu Sukma. "Yaudah, Naila kasih duitnya aja ya. Nanti Ibu bisa belanja sendiri sama Irda," sahut Naila. Bu Sukma tersenyum sumringah mendengar penuturan Naila. Setelah mendapatkan uang itu, Bu Sukma pamit dengan alasan Bagas nanti mencarinya. Ia bahkan tak menggendong Raka-cucunya-sama sekali. Naila tak ingin berurusan terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Lupa Diri

    ANAKKU JUGA CUCUMU, BU# PART24A(30) Amanda melihat-lihat foto di galeri ponselnya, gadis itu tersenyum sendiri melihat kemesraannya dengan sang kekasih. Dia selalu mengabadikan momen saat bersama dengan Ikhsan, saat di mobil, bergandengan mesra di mall, bahkan ada beberapa foto vulgar di sana. "Ehem." Seseorang di belakang Amanda berdehem membuatnya terkejut. "Eh kamu, Rik. Selau bikin kaget orang," gerutu Amanda. "Akan lebih kaget lagi kalau Naila yang ada di belakangmu saat ini," ketus Rika. "Ngapain tiba-tiba bahas soal Naila," sahut Amanda. "Manda, aku sudah pernah bilang padamu. Aku gak mau punya teman pe-la-kor!" Rika mengingatkan Amanda. "Apa hubungannya, Rik. Ak-aku gak ngambil suami orang kok,"elak Amanda. "Masa? By the way, foto-foto kamu sama Pak Ikhsan barusan bagus ya. Lebih bagus lagi kalau dibikin viral," Rika tertawa sinis dengan candaannya sendiri. "Apaan sih, Rik. Jadi serem gitu ngomongnya," gerut

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Bahagia Atau Sedih

    Permainan panas Ikhsan dan Amanda tak hanya berlangsung sekali saja. Seolah ingin melampiaskan hasrat liarnya, mereka melakukan untuk yang kedua kalinya. "Aku sayang banget sama kamu, Manda," bisik Ikhsan ditengah pergumulannya. "Aku juga, Mas," sahut Amanda. Ting ... ting ... ting! Ponsel Ikhsan berbunyi tanda ada panggilan masuk. Pria itu tak mempedulikannya, dia lebih memilih memadu kasih bersama wanita idaman lainnya. Setelah selesai menuntaskan hasratnya, Ikhsan mengucapkan kata-kata mesra pada Sang Kekasih. Manda beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Ikhsan masih duduk bersandar di ranjang. Pria itu meraih ponsel yang berada di atas nakas. Dilihatnya ada panggilan masuk dari Rani dan Bapak Mertuanya. Merasa penasaran kenapa mereka berdua kompak menelponnya, Ikhsan pun menghubungi Rani. "Halo, Ran. Tadi kamu menelponku?" tanya Ikhsan. "Iya, Mas. Mbak Naila tadi pingsan." jawab Rani.

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Marahnya Naila

    Sementara media sosial milik Naila, Amanda, dan Ikhsan kini sedang ramai oleh banyak komentar. Akun fake telah menandai akun media sosial berlogo biru milik mereka. Video yang dibagikan oleh akun fake itu menunjukkan kemesraan Amanda dan Ikhsan saat menuju hotel tadi sore. Dimulai dari mereka turun dari mobil, bergandengan tangan dan berangkulan menuju kamar, dan Ikhsan mencium Amanda sesaat sebelum masuk kamar hotel. Beragam komentar hujatan dari teman dan sanak famili terus mengalir. Ada juga komentar yang berempati dengan apa yang dialami Naila. [Ya ampun, gak nyangka Ikhsan lo bisa bejat gitu] [Istri udah cantik masih juga selingkuh, tobat Mas] [San, mending istri lo buat gue aja daripada lo sia-siain gitu] [Mbak Naila yang sabar ya, hukum karma pasti berlaku] Dan masih banyak komentar lain yang ditujukan pada mereka bertiga. Naila dan Ikhsan belum tahu akan video itu karena mereka sama sekali belum membuka sosial medi

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Terbongkar

    Naila menutup mulutnya terkejut, begitu pula dengan kedua orang tuanya. Mereka sama-sama tak menyangka dengan apa yang dilakukan Ikhsan. "Apa ini, Mas!?" teriak Naila mendekati Ikhsan. "Nai, a-aku bisa jelasin. Ini gak seperti yang kalian pikirkan," elak Ikhsan. "Ikhsan, kalian ke hotel dengan bergandengan tangan, berangkulan mesra bahkan berciuman di depan pintu kamar. Masih kau bilang tidak seperti yang kami pikirkan? Kau pikir kami semua bodoh, hah!?" teriak Azam. "Dan di dalam kamar seorang laki-laki dan perempuan dewasa, apa lagi yang kalian lakukan jika tidak berzina!?" geram Pak Ahmad. "Nai, kamu masih percaya sama aku, 'kan?" Ikhsan memohon pembelaan Naila. Plak!! "Diam kau, Mas! Aku benci kau! Pergi dari hadapanku sekarang juga!" Naila berteriak histeris. "Kita pergi sekarang, Mas." Amanda yang sedari tadi diam ikut bersuara. Naila menatap tajam gadis di depannya itu. Dia bahkan tak malu memegang tanga

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Karma Mulai Berlaku

    Ikhsan dan Amanda bingung mau menginap di mana malam ini. Mencari kontrakan juga tak mungkin, apalagi mereka belum menikah takut kena grebek. Akhirnya Ikhsan memutuskan untuk membawa Amanda ke rumah ibunya. Dengan motornya Ikhsan membelah jalanan malam yang sepi. Rumah Bu Sukma sudah gelap. Tampaknya penghuni rumah sudah tidur semua. Ikhsan mencoba mengetuk pintu. Setelah beberapa saat, Pak Jaka-Ayah dari Ikhsan-membukakan pintu. "Ikhsan, kenapa pulang malam begini?" tanya Pak Jaka. Amanda muncul dari balik pintu, berlindung di belakang tubuh Ikhsan. Pak Ikhsan merasa kali ini anaknya datang membawa masalah. "Ikhsan, siapa perempuan ini? Kenapa dia bersamamu," Suara bariton Pak Jaka menggelegar ditengah malam. "Dia temanku, Pak," jawab Ikhsan tertunduk tak mampu melihat wajah Sang Ayah. "Teman mana lagi?! Apa tidak cukup masalah Vanya tempo hari, hah?!" hardik Pak Jaka. "Kasihan dia, Pak. Dia diusir orangtuanya, bingung m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-20

Bab terbaru

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Pernikahan Naila dan Arya

    Amanda diusir dari tempat kost di mana ia tinggal bersama Anton. Ia kedapatan bermain serong dengan suami pemilik kost itu. Bukan hanya diusir, tapi juga dipermalukan di tempat umum karena mereka kepergok bermesraan di dalam kamar. Sedangkan Anton memilih tak peduli lagi dengan nasib perempuan itu. Karena sebenarnya dia juga hanya main-main dengannya, apalagi perempuan itu ternyata mudah sekali menjual harga dirinya. Anton berusaha menemui Irda untuk minta maaf, tapi Irda tak mau menerima suaminya itu kembali. Irda berpikir lebih baik bercerai dari pada menghabiskan seumur hidupnya untuk lelaki pengkhianat. Akhirnya Anton memilih pulang kampung ke tempat asal orangtuanya. Meskipun di sana dia sudah tidak ada orangtua setidaknya dia masih punya saudara yang mau menampungnya. Irda untuk saat ini hanya memikirkan mencari nafkah untuk anak semata wayangnya. Ia ingin menghidupi anak dan Ibunya dengan jerih payahnya sendiri. Takdir kehidupan membua

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Rencana yang Gagal

    Renata melihat kedua bocah itu bermain sendirian."Bim, ini waktu yang tepat. Cepat bawa paksa anak Naila sekarang juga!" Bimo, lelaki sewaan Renata menuruti perintah Bosnya. Dia berjalan santai ke arah dua bocah itu bermain. Sementara Naila merasa perasaannya tak tenang. Dia keluar mencoba melihat keadaan putranya. "Kamu mau kemana, Nai? tanya Arya yang sedang mencoba baju pengantinnya ketika melihat Naila keluar. "Bentar, Mas. Aku lihat anak-anak dulu." sahut Naila. Sekar masih asyik bermain dengan ponselnya. Dia tak menyadari bahaya mengintai buah hatinya. Bimo, lelaki sewaan Renata telah berada di hadapan Hazel dan Raka. Karena panik melihat Naila berjalan keluar, dia lantas menarik paksa salah satu bocah itu. Raka menangis dan Hazel berteriak meminta tolong, Naila yang mendengar teriakan minta tolong dan suara tangisan anaknya segera berlari. Dia melihat seorang lelaki menarik paksa Hazelia dan menggendongnya. Naila me

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Rencana Pernikahan

    Pak Andre dan Bu Hera berbicara kepada Arya soal rencana pernikahannya yang akan dipercepat. "Gimana, Arya? Kamu setuju kan jika pernikahanmu segera dilaksanakan?" tanya Bu Hera kepada putranya. "Iya, Ma. Aku sih setuju saja. Tinggal nanti minta tanggapan Naila dan keluarganya bagaimana." jawab Arya. "Rencananya jika kalian sudah menikah nanti, maka butik akan Mama serahkan kepadamu dan Naila. Sekar sudah sibuk dengan pekerjaannya jadi dia menolak mengelolah butik itu." Bu Hera menjelaskan. "Apakah Mama akan ikut Papa ke luar negeri?" tanya Arya. "Iya, Sayang. Lagian kamu juga sudah ada Naila, 'kan? Biar Mama dan Papa bisa bulan madu lagi di sana," sahut Pak Andre sambil melirik istrinya. Arya tersenyum mendengar perkataan Sang Papa. Dia berharap kelak bisa mengikuti jejak kedua orangtuanya. Tetap mesra meskipun usia sudah menua.**** Sekar telah mengetahui rencana pernikahan adiknya akan dipercepat. Mamanya sendiri yang telah me

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Perubahan Bu Sukma

    Sekar diam tak berani membantah lagi. Renata menatap Arya dengan wajah pias. Berharap sekali saja pria itu akan membelanya. Sedangkan Arya melengos ketika pandangan matanya tak sengaja bertabrakan dengannya. "Om, beri aku kesempatan sekali saja. Aku benar-benar tak bisa melupan Arya. Dia lelaki terbaik yang pernah hadir di hidupku." Renata memohon memasang wajah sedihnya. Pak Andre tidak lagi mengindahkan Renata. Dia teringat tujuan utamanya untuk makan malam kali ini. Dia lalu memandang Naila yang duduk di samping Arya. "Arya, diakah yang bernama Naila?" tanya Pak Andre. "Iya, Pa. Dia Naila, wanita yang aku cintai saat ini." ucap Arya dengan jantung berdebar. Pak Andre mengamati Naila lama. Tatapan matanya tajam memindai wanita itu. Naila mengangkat wajahnya ke arah pria yang memandangnya sedemikian rupa. Seketika timbul senyum di bibir manisnya. "Pak, Bapak yang di restoran waktu itu, 'kan? Terima kasih sudah membayar pesanan saya waktu itu," ucap Naila dengan senyum ramahnya.

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Makan Malam di Rumah Arya

    "Gak apa-apa dong, Mas. Nanti kita temui ayah kamu. Trus kenapa itu muka jadi kusut begitu?" tanya Naila mengajak Arya becanda. "Aku takut, Nai. Ayahku orang yang perfeksionis. Dia tak mudah menerima orang lain dalam keluarga kami. Aku takut kamu mundur jika dia mengatakan sesuatu yang tidak kita harapkan." Arya menjelaskan. Naila memandang mata kekasihnya. Digenggamnya tangan lelaki yang ada dihapannya saat ini. Dia mencoba meyakinkan pria itu akan kesungguhan hatinya. "Mas, selama kamu bersamaku dan memperjuangkan cinta kita, maka aku akan berjuang bersamamu." ucap Naila yakin. Arya tersenyum lega mendengar penuturan kekasihnya itu. Setidaknya Naila akan selalu bersamanya dalam situasi sulit sekali pun. "Oh iya, Nai. Ini ada titipan gamis dari Mama. Gunakan nanti saat makan malam ya," ucap Arya. Naila menerima gamis pemberian Bu Hera dengan senang hati."Iya, Mas. Terima kasih."**** Malam itu Naila sudah berpamitan kepada kedua

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Kekhawatiran Arya

    Rani tersenyum memandangi cincin pemberian Rendi yang terpasang di jari manisnya. Gadis itu masih tak percaya bisa sampai di tahap ini. "Eh, senyum-senyum sendiri. Ada kabar bahagia nih kayaknya," goda Naila pada sepupunya. "Mbak, liat ini cincin pemberian Mas Rendi." Rani menjawab seraya menunjukkan jari manisnya. "Cantik banget! Jadi dia sudah melamarmu?" tanya Naila turut bahagia. "Iya, Mbak. Mas Rendi gak mau lama-lama pacaran. Rencananya, minggu-minggu ini dia akan datang ke rumah bersama keluarganya untuk lamaran secara resmi," ujar Rani dengan mata berbinar. "Selamat ya, Ran. Semoga bisa sampai ke pelaminan," sahut Naila mendoakan. "Aamiin ... Semoga Mbak Naila bisa segera menyusul juga," sahut Rani balik mendoakan Naila. Kedua perempuan yang masih saudara sepupu itu saling berpelukan. Saling memberikan doa dan semangat untuk mencapai kebahagiaan.**** Rendi dan keluarganya datang ke rumah Rani untuk melamar secara

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Bertemu Pria Asing

    Rendi mengajak Rani dinner di sebuah restoran. Malam itu Rendi ingin membicarakan tentang sesuatu hal kepada kekasihnya. "Tempatnya asyik ya, Mas." ucap Rani. "Iya aku sengaja memesan tempat ini untuk berbicara hal penting sama kamu, Ran." jawab Rendi memasang wajah dingin di hadapan Rani. "Emang ada hal penting apa, Mas?" tanya Rani yang melihat ada perubahan di mimik wajah kekasihnya. "Ran, maafkan aku." Rendi berkata dengan menunduk menghindari tatapan dari perempuan di hadapannya. Rani merasa ada hal buruk yang akan disampaikan oleh pria di depannya itu."Ada apa, Mas?" "Aku-aku gak bisa lagi berpacaran denganmu, Ran ...." lirih Rendi sedih. Mata Rani mulai berembun,"kenapa, Mas? Apa ada orang lain di hati kamu?" "Aku gak bisa lagi menjadikanmu pacar karena aku ingin menjadikanmu istriku, Ran," ucap Rendi dengan senyum manisnya. Rani menangis mendengar ucapan Rendi. Air mata meluncur dari mata sendunya. Rendi gel

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Meminta Maaf

    Arya berjalan bolak-balik di depan teras rumah. Tangannya memegang ponsel untuk menelpon Naila berkali-kali namun tak tersambung. Dia telah bertanya pada tetangga sebelah rumah Naila. Katanya Naila bersama kedua orangtuanya pergi ke rumah Ikhsan, mantan suami Naila. Hal itu tentu saja membuat Arya khawatir. Dia takut pikiran Naila berubah dan akan kembali lagi ke suaminya. Tak lama mobil Naila memasuki halaman rumah. Arya tersenyum ramah pada Bu Rima dan Pak Ahmad. Dia juga menyempatkan diri menyapa Raka. Kedua orangtua Naila langsung masuk ke dalam membawa Raka cucunya. Mereka ingin membersihkan diri dulu. "Mas Arya, udah lama di sini?" tanya Naila. Arya dengan wajah dinginnya menyahut pertanyaan Naila," Iya sampai kering aku di sini," Naila menatap kekasihnya itu. Dia merasa sikap Arya tak seperti biasanya. "Masuk dulu, Mas. Kamu mau minum apa?" tanya Naila. "Air es aja biar dingin hatiku," sahut Arya cuek tanpa m

  • Mertuaku Selalu Pilih Kasih   Berita Duka

    Pak Jaka terlihat semakin pucat. Tangannya tak lepas memegang dadanya yang terasa sakit. Dia mencoba berbicara namun tak bisa. Tangannya mengisyaratkan minta tolong pada istrinya yang menangis sedih dengan kelakuan menantunya. "Bu ... Bu, to-" BUGH!! Pak Jaka jatuh terjerembab. Bu Sukma terlonjak kaget. Wanita itu menjerit histeris mendapati suaminya tak sadarkan diri. "Irda, tolongin Bapakmu, Nak!" seru Bu Sukma. Irda dan Anton menghambur ke arah Bu Sukma. Mereka menggoncang tubuh Pak Jaka. Namun, tak ada reaksi darinya. Ikhsan keluar karena suara ribut-ribut di depan kamarnya. Disusul Amanda di belakangnya. "Akhirnya keluar juga kamu, Mas," seru Irda dengan berurai air mata. "Ada apa ini, Bu? Irda? Kenapa sama Bapak?" tanya Ikhsan. "Ini semua karena ulah mereka, Mas," Irda menatap nyalang pada Amanda dan Anton. Anton menunduk takut di depan Ikhsan, sedangkan Amanda masih bingung dengan apa yang terjadi.

DMCA.com Protection Status