Share

Bab 87. Diskusi Panas

last update Last Updated: 2025-03-02 00:17:25
"Kamu pemimpinnya. Tentu saja kamu harus bertanggung jawab," ujar Hasan ketika duduk bersama Jeremy.

Jeremy terbang ke Makassar, untuk menemui sang ayah guna membahas soal proyek panti asuhan yang terhenti, akibat ambruk. Setelah banyaknya pertimbangan didalam otak, Jeremy memutuskan meninggalkan Alka menjaga Naufal. Ia perlu membahas tentang proyek yang tersendat bersama sang ayah.

"Tentu saja aku harus bertanggung jawab. Sebab aku bukanlah seorang pecundang yang selalu lari dari masalah. Aku bukan seperti papa," sindir Jeremy.

Hasan berdecak sinis. "Ya ... ya ... ya. Papa tahu. Papa tahu kamu sangat berbeda dari Papa."

"Sebanyak 20 anak yang menjadi korban dalam peristiwa ambruknya Panti Asuhan tersebut. Kasus ini dalam penyelidikan kepolisian. Dan kepolisian menduga kami melakukan permainan dalam melakukan pembangunan ini," beritahu Jeremy.

Sudah lebih dari satu minggu, insiden ambruknya panti yang sedang direnovasi. Tim INAFIS menduga bahwa perusahaan keluarga Arthur melakukan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 88. Alasan Hasan Menjatuhkan Jeremy

    "Apa maksud kamu berbicara seperti itu?" tanya Hasan dengan nada membentak. Entah benar atau tidak yang telah dituduhkan oleh Jeremy, Hasan tak suka jika ada orang yang mencurigai, dan menudingnya secara terang-terangan. Hasan selalu penuh perhitungan jika ingin melakukan sebuah kecurangan. Supaya tidak ada yang bisa mencurigai dirinya. Dan Jeremy, sangat paham tentang itu. Tatapan tajam yang dilontarkan oleh putranya, membuat suasana tegang menyelimuti ruangan itu. Jeremy mengepalkan tangan dan tetap menatap tajam seolah ingin menguliti pria paruh baya itu. Hasan merasa bahwa, Jeremy ingin menyerang dan menyudutkan dirinya. "Entah mengapa, aku merasa seperti papa hanya ingin memanfaatkan kekuasaan ku, " cetus Jeremy. "Memanfaatkan? Apa maksudmu?" Hasan menampilkan raut muka yang datar. "Papa menyerahkan posisi kepemimpinan perusahaan kepadaku. Papa sengaja menyerahkan perusahaan itu dengan alasan ingin fokus pada dunia politik yang Papa jalani. Tapi sampai detik ini, aku yang

    Last Updated : 2025-03-02
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 89. Suster Mencurigakan

    "Selamat siang, suster. " Alka masuk ke dalam ruangan putra nya dan menyapa suster yang menggunakan masker. Suster yang menutupi mulutnya dengan masker tersebut, terlonjak kaget melihat kedatangan Alka. "Selamat siang, ibu Alka." Tangan sebelah kiri milik suster tersebut, disembunyikan kesamping agar tidak terlihat oleh Alka. Alka memperhatikan setiap gerak-gerik suster yang menurutnya mencurigakan. Dari tatapan mata suster itu, terlihat kegugupan yang tertangkap karena tak berani menatap Alka terlalu lama. "Anda menggunakan masker. Apa anda sakit?" tanya Alka dengan tatapan mengintimidasi. Suster tersebut, menghela napas berat, dan kemudian menjawab, "Iya benar. Saya sakit." Alka menaikkan kedua alisnya. "Tapi kalau anda sakit, kenapa harus berangkat bertugas? Bukankah setiap peraturan di rumah sakit ini, staf medis yang sakit, diperbolehkan untuk izin libur dulu? Anda tidak melakukan cuti?" Pemilik rumah sakit ini, adalah teman akrab Jeremy. Alka sedikit tahu aturan kerja rum

    Last Updated : 2025-03-03
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 90. Tak Bernapas

    "Apa sih, Mas?" gerutu Alka sambil menjauhi Jeremy yang tersenyum jahil menatapnya. Alka merasa risih dengan Jeremy yang mengganggu aktivitasnya menyuapi Naufal. Ia tak masalah jika suaminya ingin terus menempel padanya. Tapi Jeremy terus menciuminya, dan membisikkan sesuatu yang frontal membuat wajah Alka memerah menahan malu. Alka menggaruk kulit wajah yang terasa gatal karena cambang milik Jeremy yang tumbuh, menusuk ke pori-pori kulit. "Jangan marah-marah gitu dong, Sayang," ujar Jeremy mengedipkan sebelah matanya. Alka memutar bola matanya. Sedari dulu hingga sekarang, pria itu tak pernah berubah. Jeremy gemar sekali menjahilinya. "Ayah sama ibu ngomongin apa sih? kok bisik-bisik?" tanya Naufal. "Ya begitulah ayahmu kalau kamu mau tahu. Dia itu jahil," cetus Alka. "Ayah nggak ngapa-ngapain kok. Ayah cuma ngajak ibu kamu supaya buat adik. Adik bayi buat teman kamu main nanti," beritahu Jeremy membuat Alka membeliak kesal "Adik bayi?" tanya Naufal dengan wajah polosnya. "

    Last Updated : 2025-03-04
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 91. Autopsi atau Visum

    "Naufal, Mas. Bagaimana ini, Mas?" tangis Alka seketika pecah setelah lama coba ia tahan. Jeremy berusaha untuk tenang dan menekan tombol di samping ranjang putranya untuk memanggil dokter. Alka tak henti-hentinya memanggil nama Naufal dan mengguncang tubuh putranya yang tak bergerak sedikitpun. Disaat yang tegang, Kelvin, datang untuk menjenguk Naufal, sekaligus mengantarkan berkas untuk Jeremy tandatangani. "Ada apa kalian berdua jadi panik begitu?" tanya Kelvin dengan raut wajah bingung. "Naufal tidak bernapas. Denyut nadinya pun tak ada," jawab Jeremy dengan wajah frustasi. Kelvin membelalakkan matanya. "Serius?" Suara pintu terbuka dan menampilkan kedatangan dokter untuk memeriksa Naufal. Alka yang melihat kedatangan dokter, langsung melangkah mendekati. "Dokter! Tolong periksa anak saya! Kenapa dia tidak bergerak? Dia juga tidak bernafas," ujar Alka sambil menangis. Dokter yang terkejut mendengar penuturan Alka, kemudian dengan cepat mengambil stetoskop yang ada di kanton

    Last Updated : 2025-03-05
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 92. Saat Terakhir

    "Keracunan makanan?" tanya Jeremy mengulang penuturan sang dokter."Benar. Di lambungnya terdapat sebuah racun sianida," jelas dokter.Jeremy merasakan kepalanya pening. Hampir saja tubuhnya limbung jika tidak ditahan oleh Kelvin yang berdiri di belakangnya. Jeremy mencoba menguatkan hati dan dirinya. Karena jika ia terus seperti ini, tak akan ada yang menguatkan Alka."Memangnya Naufal makan apa?" tanya Kelvin."Semalam ia menyantap hidangan yang dibuat oleh dapur rumah sakit ini untuk makan malam. Ibunya yang menyuapi," jawab Jeremy dengan lesu. "Apakah makanan yang disantap anakmu masih ada sisa? Jika ada, bisa diperiksa itu mengandung racun atau tidak," usul Kelvin."Kami akan meminta tim kami untuk melakukan pemeriksaan pada sisa makanan yang terdapat di dapur rumah sakit. Jika ada sisa, kemungkinan itu masih ada di kotak sampah," sahut dokter."Segera lakukan dokter!" perintah Kelvin, "saya juga akan memeriksa CCTV rumah sakit ini. Siapa tahu kami bisa menemukan seseorang yang

    Last Updated : 2025-03-06
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 93. Ibu Tiri Datang Lagi

    Hari ini pemakaman Naufal digelar. Suasana duka menyelimuti areal pemakaman. Jeremy ikut turun ke liang lahat untuk menurunkan tubuh Sang putra ke bumi. Jeremy juga mengajani putranya. Sedangkan Alka tak henti-hentinya menangisi kepergian sang buah hati. Ia dirangkul oleh kedua sahabatnya bersama dengan kakak sepupunya, Nena. Nena baru saja tiba kemarin sore dari Yogyakarta setelah dikabari oleh Jeremy."Sudah ... jangan menangis. ikhlaskan dia. Kalau kamu seperti ini, dia tidak akan bisa tenang di sana.Wilda, ibu Jeremy, pun turut hadir di prosesi pemakaman cucunya. Ia sengaja datang dari Makassar setelah menelpon putranya. Jika seandainya Jeremy tidak ia tanya mengapa tidak pernah mengabarinya, mungkin ia tidak akan tahu bahwa cucunya meninggal. Wilda tahu bahwa Jeremy marah sikapnya beberapa waktu lalu saat mengancam Alka menggunakan Naufal.Wilda berdiri tak jauh dari Alka. Wanita paruh baya itu melirik sinis kepada Alka. Lirikan itu dapat ditangkap oleh Nena. Nena mendengus ke

    Last Updated : 2025-03-07
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 94. Rasa Tak Adil

    "Mengapa bukan ibu kamu yang merasakannya Jeremy?" tanya Hermin dengan nada yang dingin dan datar. Wilda menatap nyalang wanita yang merupakan mantan istri Hasan sebelum dirinya. Ia mengetatkan rahangnya mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Hermin. Wilda merasa bahwa, kalimat Hermin merendahkan dirinya. Jeremy tersenyum menanggapi pertanyaan bernada tak suka dari ibu tirinya itu. Ia cukup tahu bagaimana perasaan Hermin. Wanita itu pasti pernah mengharapkan agar ia mati. Supaya Wilda dapat merasakan hal yang sama dengan Hermin. "Karmanya tidak berlaku untuk ibuku. Tetapi berlaku padaku," jawab Jeremy."Ibuku pantang untuk mendapatkan karna. Sehingga aku yang menanggung beban dosa. Aku dan istriku yang merasakan sakit kehilangan seorang anak," tambah Jeremy. Hermin tertawa miris sekaligus menatap sinis pada Wilda. "Tetapi menurutku, ini tidak adil. Karena ada seorang wanita berhati tulus yang tak bersalah harus menanggung ini semua."Hermin merasa tak terima karena Jeremy dan

    Last Updated : 2025-03-08
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 95. Mencoba Ikhlas

    Alka tengah berdiam diri di dalam kamar yang menjadi tempat tidur putranya. Kamar yang disiapkan oleh Jeremy dirumah yang berada di jakarta. Sekaligus rumah yang menjadi saksi perjuangan Jeremy merintis usaha dan ditemani oleh Alka.Alka berdiam di sana, untuk mengenang putranya. Ia ingin merasakan keberadaan putranya dengan berada di sana walaupun hanya lewat halusinasi yang ia miliki. Alka membuka lemari pakaian, dan mengambil sehelai baju milik Naufal. Baju itu terdapat sobekan di bagian bahu."Ibu merindukan kamu, Sayang."Alka memeluk erat pakaian terakhir yang digunakan oleh putranya sebelum terjadinya peristiwa ambruknya Panti Asuhan itu. Sudah satu minggu berlalu, semenjak kepergian Naufal kepangkuan sang maha kuasa. Putranya yang kini telah berada di surga, dan tak bisa ia peluk lagi. Alka masih terus merasakan kekosongan yang dalam setelah kepergian Naufal. Ia sering kali terdiam dalam kesedihan, membiarkan air mata mengalir tanpa henti. Meskipun ia tahu bahwa Naufal kini

    Last Updated : 2025-03-09

Latest chapter

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 129. Kehamilan Kedua

    Alka terbangun ketika merasakan usapan hangat di kepalanya. Saat pertama kali ia membuka mata, wajah tampan sang suami, berada di dekatnya. Jeremy menatapnya dengan tatapan yang sendu, dan juga dalam. "Mas! Apa yang terjadi padaku?" lirih Alka. Jeremy menghela napas, dan menampilkan senyum. Ia kemudian meraih tangan istrinya, dan mengecup dengan lembut. "Ada kabar baik untuk kamu, Sayang," beritahu Jeremy. Alka mengerutkan kening. "Kabar baik apa, Mas?" Jeremy diam cukup lama sambil menatap wajah cantik istri. "Kamu hamil, Sayang." "Ha-hamil?!" Alka terkejut dan membelalakkan matanya. Jeremy mengangguk. "Iya benar. Dokter bilang, kandungan kamu sudah berusia 12 Minggu. Ada malaikat kecil kita di dalam perut kamu." Alka menggigit bibirnya dan mengalihkan pandangan ke arah lain. Ia bukan tak senang dengan kehamilan ini. Kabar ini mengejutkan, sekaligus membuat ia bimbang. Alka tak menyadari bahwa ia mengalami keterlambatan datang bulan. Namun dengan kondisinya yang sakit,

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 128. Pertengkaran Ayah Dan Anak

    "Segera lakukan apa yang saya perintahkan sekarang juga!" Jeremy memerintahkan seseorang lewat ponsel terkait dengan misi yang dia laksanakan. "Kamu atur bagaimana caranya dengan rapi dan tidak ketahuan. Setelah selesai laporkan kepada saya!" Tut.Jeremy mengakhiri panggilan tersebut diiringi dengan senyuman menyeringai. Ia menatap ke luar jendela dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Di saat yang bersamaan, pintu ruangan terbuka. Hasan, sang ayah, menghampiri Jeremy dan melayangkan sebuah tinju kepada putranya hingga tersungkur ke sofa. "Dasar anak durhaka!" maki Hasan."Kamu tega mengkhianati ku seperti ini? Apa salahku padamu? tidakkah cukup aku memberi kamu pendidikan dan juga kehidupan yang layak? Bahkan aku dan ibumu melewati jalan yang terjal untuk menjadikanmu pewaris satu-satunya." Hasan mencaci maki sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah Jeremy. Setelah ia melayangkan sebuah pukulan kepada putranya, dadanya terlihat kembang kempis naik turun dibarengi dengan

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 127. Kerjasama Hermin dan Iqbal

    Alka tengah belajar di ruang tamu. Aktivitasnya terus sih ketika mendengar seorang pria masuk ke dalam rumah tanpa permisi dan berteriak-teriak memanggil suaminya. Ketika menyadari siapa yang datang, ternyata itu adalah ayah mertua."Dimana Jeremy?" tanya Hasan dengan marah.Alka menutup laptop dan bangkit dari duduknya. "Suamiku sedang pergi ke Surabaya. Ada apa?"Alka melihat sorot mata, dan raut wajah Ayah mertuanya dipenuhi kemarahan. Kemungkinan ada sesuatu hal yang tidak beres membuat pria itu murka. Dan maksud kedatangannya mencari Jeremy, pasti ada hubungannya dengan sang suami. "Beritahu kepada suamimu untuk membersihkan namaku." Hasan mengangkat jari telunjuknya ke wajah Alka."Apakah dia sudah gila ingin menjerumuskan ayahnya sendiri? Atau mungkin, karena kamu dendam kepada kami jadi kamu meminta suamimu melakukan itu padaku?" Hasan memberondong pertanyaan tak masuk akal kepada Alka yang mengarah ke sebuah tuduhan. "Atas dasar Papa menuduhku?" Alka bertanya sambil mengeru

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 126. Rencana Ke Taiwan

    "Jadi, adanya kamu membiarkan Diana tetap bisa berkeliaran dari kasus pembunuhannya yang direkayasa, dan dilemparkan ke orang lain, karena kamu tahu ini akan terjadi?" tanya Kelvin pada Jeremy. Jeremy sedang menyandarkan punggung di kursi kerja nya. Mata pria itu menatap langit-langit ruangannya. Hembusan napas lelah ia keluarkan dari sela-sela bibirnya. "Iya benar," jawab Jeremy sambil memejamkan mata, "aku tidak semata-mata membiarkannya tanpa satu alasan yang jelas. Dan inilah alasannya sekarang. Kamu tahu sendiri."Kelvin mematikan cerutu nya dengan meletakkan nya di asbak. "Dari mana kamu tahu kalau, mereka akan menyerang ayahmu hingga ke dalam kesulitan seperti saat ini?"Jeremy memajukan badan nya, dan mengambil cangkir berisi kopi. "Jaksa yang ikut dalam penyidikan bersamaku, memberitahuku jauh hari sebelum Diana membunuh istri Rangga."Saat ini, berita mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Hasan Arthur, menghiasi layar televisi, dan dunia maya setiap harinya. Bahkan beb

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 125. Saya Bukan Orang Seperti Itu

    "Apa kamu mencurigai saya?" tanya Hermin kepada Alka.Alka menghela nafas sejenak, kemudian menggeleng pelan. "Saya hanya merasa aneh saja. Jeremy, adalah putra dari wanita yang telah merebut suami Anda. Dan anda sangat membenci ibu mertua saya." "Itu benar. Lalu?" Hermin tersenyum manis "Dengan kebencian besar yang tertanam dalam diri anda kepada Nyonya Wilda, Anda mendekati Jeremy. Anda tidak berniat untuk menjerumuskan Jeremy ke jalan yang salah bukan?" tanya Alka dengan hati-hati.Hermin menunduk dalam, dan kemudian mengangkat kepalanya kembali lalu tersenyum. "Saya bukan orang yang seperti itu."Alka menggigit bibirnya. "Mohon anda jangan menyeret suami saya ke dalam kesulitan. Dan anda, sebaiknya tidak perlu melakukan pendekatan atas nama keluarga kepada suamiku. Jika hendak melakukan pendekatan dan ingin menganggap suamiku sebagai putra anda juga, harusnya anda lakukan itu sejak dulu."Semenjak Jeremy mengatakan kepadanya bahwa Hermin sering menemui pria itu, serta berkomunik

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 124. Menerka Maksud Hermin

    Alka tengah berjalan menuju ruangan suaminya dengan senyuman yang mengembang. Jeremy memintanya untuk segera datang dan membawakan makan siang. Namun, ketika Alka berada tepat di depan ruangan Jeremy, terdengar dari dalam suara seorang wanita sepantaran dengan ibu mertuanya. khawatir membicarakan masalah penting, Alka memilih untuk diam sejenak sebelum masuk ke dalam."Wilda tentu saja tidak mau mengaku. Karena dia berusaha membersihkan namanya." Alka menaikkan kedua alisnya. Ia pernah mendengar suara itu. Dan sepertinya itu adalah ibu tiri Jeremy. Sebab, wanita tersebut juga menyinggung nama Wilda."Dan lagi, seseorang yang tidak diketahui identitasnya yang menyuruh Alda itu, bersembunyi di belakang layar. Dan tidak ingin ketahuan dan melemparkan kesalahan dengan mengkambing hitamkan orang lain. Menurutku dia adalah ibu kamu. Bukankah istri kamu pernah bilang saat bersaksi di pengadilan bahwa ia pernah diancam oleh Wilda mengenai keselamatan anak kalian?""Nyonya Hermin! Wanita ya

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 123. Hadiah Dari Hermin

    ["Bagaimana hasilnya? Apa kamu bisa membujuk menantumu?"] tanya Hasan menelpon istrinya. Wilda mengeram kesal mendengar pertanyaan dari Hasan yang menyebut Alka sebagai 'menantunya'. Walaupun, pada kenyataannya memang wanita itu adalah istri putranya. Namun ia masih belum bisa menerima wanita itu menjadi bagian dari keluarganya. "Aku tidak berhasil," jawab Wilda dengan kesal. ["Bagaimana bisa kamu tidak berhasil? Apakah dia wanita yang sepintar itu bisa menolak permintaanmu?"]Wilda menghembuskan napas dalam-dalam. "Jeremy mengikuti istrinya pergi dengan ku. Aku juga tidak tahu bagaimana Jeremy bisa mendengarkan pembicaraan kami berdua."Hasan di seberang telepon terdengar mendesah kesal. Bahkan, Wilda sampai memejamkan matanya karena mendengar suara seperti piring atau barang berbahan kaca dibanting. Sepertinya, pria itu tengah melampiaskan amarahnya.["Bagaimana bisa? Masa kamu tidak bisa mempengaruhi wanita itu? Apakah kamu rela melihat suamimu ini dipenjara?"] cerca Hasan. Wil

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 122. Tak Ingin Membantu

    Wilda dan Alka sama-sama terkejut melihat kedatangan Jeremy yang entah kapan berdiri di dekat mereka. Jeremy menatap lekat wajah sang istri."Jangan kamu turuti apa kata ibuku, Alka!""Mas Jeremy sejak kapan di sini?" tanya Alka heran."Bahkan sejak kamu masuk ke tempat ini, aku sudah tahu. Jadi, aku mendengar semua apa yang kalian bicarakan," ucap Jeremy dengan datar.Alka terdiam mendengar jawaban suaminya. Sedangkan Wilda menghela napas sembari memejamkan mata. Wanita paruh baya itu, mengepalkan kedua tangannya dengan erat. "Orang tuamu sedang mengalami kesulitan," ujar Wilda menggertakkan giginya, "mengapa kamu tidak mau membantu ayahmu? Kamu bahkan dengan sengaja menyebutkan nama ayahmu di depan jaksa.""Papa memang pantas mendapatkan itu. Karena Papa memang bersalah," jawab Jeremy dengan santai.Entah apa dan bagaimana tujuan Hasan mengkorupsi sebagian dana pembangunan smelter, dan hingga terseret saat ini, Jeremy memang sudah menyelidikinya sebelum kasus ini tercium oleh media

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 121. Permintaan Wilda Untuk Jeremy

    "Ada salah satu mahasiswi yang magang di perusahaan mu. Dia dari salah satu mahasiswi berbakat dari Universitas ternama di negeri ini, " beritahu Kelvin pada Jeremy sambil menyerah kan map berisi dokumen. Jeremy segera membuka map tersebut, dan mengerutkan kening ketika membaca nama yang tak asing baginya. "Riska Anastasya?" "Iya." kelvin mengangguk. "Kalau kamu tidak lupa, dia hampir saja menjadi istri ketigamu waktu dulu masih bersama Diana. "Jeremy menatap lekat wajah sahabatnya. Pria itu kembali beralih menatap lembaran dokumen berisi data-data pribadi atas nama Riska Anastasya. Gadis muda belia yang dulu hampir saja menjadi istri ketiganya jika Jeremy tidak dengan cepat bertindak. Ingatan Jeremy tertarik ke masa lalu sebelum akhirnya sang ibu menyerahkan sepenuhnya apa yang menjadi impian kebahagiaan Jeremy. Dan Jeremy bersyukur bisa melakukan itu sendiri. Membatalkan pernikahan ketiganya diam-diam di belakang wilda. "Dia kuliah jurusan ekonomi," sambung Kelvin. "Berikan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status