Home / Romansa / Merebut Hati CEO Tampan / Mengapa Dia Mencari Wilona?

Share

Mengapa Dia Mencari Wilona?

Author: Piki
last update Last Updated: 2023-07-28 18:27:52

“Mereka beranu-anu!!!” seru Frisya. Membuat Anik dan karyawan lain terkejut. Namun, Prilly meminta mereka agar menjaga rahasia itu. Mereka pun mengangguk dan kembali beraktivitas.

Frisya yang masih syok memutuskan untuk duduk di kursi kerjanya. Prilly memberikannya air minum agar Frisya dapat lebih tenang. Frisya pun menerimanya dan langsung meminum hingga habis.

“Terimakasih Prilly” ujar Frisya.

“Iya, santai saja!”

“Kalau kamu masih trauma sama yang barusa. itu biar aku saja membawa berkasnya tapi nanti biar mereka selesai bermain dulu ha ha” tawa Prilly.

Prilly memang orangnya gampang tertawa dan mudah mencairkan suasana. Berbeda halnya dengan Frisya, dia sangat kalem namun tahu suaranya sopan santun terhadap orang lain. Karena saking kalemnya, membuat Anik dan Prilly suka mengajaknya bercanda. Barang kali, berkat mereka Frisya dapat ikut tertawa lepas.

“Terimakasih” ujar Frisya pada Prilly.

“Santai sis! Btw, aku kerja dulu ya!!!” seru Prilly.

Jam istirahat pun telah berbunyi dan Prilly lupa membawakan berkas itu pada Aris. Hingga, Prilly sedikit gelagapan. Namun, agar teman-temannya tidak khawatir, Prilly pun masih tertawa-tawa. Hingga Anik pun menegurnya, “Eh... Sana bawa berkasnya dulu! Nanti, si bos marah loh” ujar Anik serius.

“Iya... Iya! Aku bawa sekarang dehhh” ujar Prilly.

Saat Prilly sudah di ruangan Aris, dia pun langsung diberikan hadiah yang tidak akan dilupakan selama hidupnya. Prilly langsung di pecat walupun kinerjanya selama ini termasuk bagus. Bagi Aris, sekali telat tidak akan diberikan toleransi. Prilly yang dikenal humoris itu kini mulai menunduk bahkan merengek-rengek agar tidak dipecat. Namun, Aris tidak menggubrisnya dan bahkan memanggil sekuriti untuk mengusir Prilly.

Banyak karyawan pada terkejut apalagi Frisya, dia merasa bersalah karena gara-gara dirinyalah yang membuat Prilly jadi dipecat. Frisya juga tidak bisa menolong Prilly yang dipermalukan itu. Prilly langsung di usir sekuriti dan pintu gerbangnya di kunci.

“Tolong pak jangan pecat saya!!!”

***

Banyak karyawan hanya gencar mencari berita terkini yang akan membuat ranting acara televisi mereka menjadi tinggi. Mereka rela berbondong-bondong mencari target meski kadangkala harus merasakan penolakan hingga sampai ke beberapa kalinya. Beberapa diantara mereka melihat di pintu gerbang yang sudah dikunci oleh satpam. Di Rumah seperti istana terlihat para ajudan sedang mencari Tuan muda pewaris kekayaan nomor 1 di kota ini.

“Tuan muda!” seorang pria paruh baya melihat Tuan muda tengah mengenakan jas berwarna hitam dengan dilengkapi dasi hitam panjang sehingga membuat wajahnya semakin gagah dan tampan mempesona.

“Ada apa Pak Hasim mencari saya?” suara pemuda itu sangat lembut. Tidak seperti kebanyakan orang kaya yang mau berbicara nada rendah kepada para bawahannya.

“Tuan muda, apa benar Tuan Muda akan segera melaksanakan pesta pertunangan dengan Putri Gaulya dari putri Konglomerat?” tanya pak Hasim dengan penasaran.

“Siapa dia? Saya belum mengenalnya?” Pemuda tersebut ialah Reyhan yang akan dijodohkan dengan putri sederajat dengan kekayaan kedua orang tua Reyhan. Tanpa persetujuannya, kedua orang tuanya nekat menyiarkan siaran langsung di hadapan khalayak publik.

“Saya melihat Tuan Harizon dan Nyonya Fitrya sedang menyiarkan siaran langsung mengenai pesta tunangan Tuan muda bersama putri Gaulya” ujar pak Hasim yang selalu ajudan sepuh di rumah istana Reyhan.

Reyhan yang kebingungan mencoba melihat kondisi diluar. Betapa terkejutnya Reyhan saat melihat ada banyak sekali orang-orang yang sedang menanti dirinya untuk dimintai wawancara. Reyhan kesal kepada kedua orang tuanya namun ia tidak mungkin memberontak. Melihat di keluarga besarnya tersebut, Reyhan memang ditakdirkan untuk menjadi pewaris.

Hanya Reyhan putra satu-satunya dari Tuan Harizon dan Nyonya Fitrya. Sedangkan Reyhan memiliki kakak angkat perempuan yang bernama Syahnaz yang saat ini sudah menikah dengan pria yang bernama Bram. Namun, kelakuan Syahnaz yang menjadi Pelakor tidak ada yang mengetahuinya.

“Tuan muda, bagaimana ini Tuan? Ada banyak awak media yang sedang menyoroti Tuan?” tanya pak Hasim kembali.

“Saya akan mencoba berbicara langsung dihadapan mereka” Reyhan pun berjalan ke pintu pagar dan membuka kunci pintu tersebut. Reyhan yang tengah didampingi para pengawal pun meminta agar para awak media tidak main keroyokan dan harus bisa menjaga tata etika saat sedang dirumah orang.

Mereka memahami apa yang dikatakan oleh Reyhan. Dengan sopan mereka mulai bergiliran menanyakan soal berita terkini terkait hubungan Reyhan dengan Putri Gaulya. “Tuan muda, apa benar berita yang saat ini tengah hangat terkait pesta pertunangan Tuan muda dan putri Gaulya merupakan fakta?”

Reyhan mulai membalas pertanyaan mereka satu-satu dan Reyhan mempertegas kepada awak media bahwa dirinya sama sekali tidak mengenal putri Gaulya. Banyak awak media merasa tercengang mendengar jawaban Reyhan. Padahal kedua orang tuanya sendiri begitu terlihat bahagia saat mengumumkan pesta pertunangan tersebut.

“Tuan muda, apa yang akan Tuan muda lakukan saat ini terkait berita tersebut?” tanya salah satu awak media.

“Saya cukup mengacuhkan dan menganggap tidak terjadi apa-apa” ujar Reyhan.

Reyhan melirik jam di tangannya lalu meminta izin untuk pergi. Reyhan mengatakan bahwa dirinya tengah ada kesibukan yang jauh lebih penting ketimbang berita yang mengenai pertunangan tersebut. Reyhan berjalan menuju ke pintu mobil lalu masuk. Sementara itu beberapa ajudan tengah menyuruh orang-orang untuk minggir ke samping kiri dan ke samping kanan agar tidak menghalangi pergerakan mobil milik Tuan muda mereka.

Setelah semuanya sudah kondusif Reyhan pun segera menancap gas dan pergi. Reyhan menatap kaca spion dan menghela nafasnya dalam-dalam. Ia tidak habis pikir bahwa kedua orang tuanya begitu tega menjodohkan dirinya tanpa bilang terlebih dahulu kepadanya. Kemudian, Reyhan yang kebingungan harus kemana karena dimana-mana dirinya sudah ke kepung membuat Reyhan menjadi tidak bisa bebas bergerak.

Seketika ia mengingat wanita yang pernah ia tabrak beberapa minggu yang lalu dan Reyhan berniat untuk menjenguknya ke desa sewaktu ia mengantarkankuke desa. Tanpa basa basi Reyhan langsung mengarahkan mobilnya ke jalan menuju desa tempat tinggal Wilona. Perjalanan yang Reyhan tempuh sangat lama sehingga beberapa kali Reyhan mencoba mengistirahatkan tubuh dengan mampir ke hotel maupun ke restoran.

Setelah sudah fresh Reyhan kembali melanjutkan perjalanannya. Sementara itu, Siska tengah mencuci pakaian dengan menggunakan sikat penyucian dengan cara menggosokkan sikat tersebut ke pakaian kotor yang hendak di cuci. Salah satu tetangganya berteriak dan memanggilnya.

“Siska.... Ada yang sedang mencarimu!” suara wanita tersebut didengar oleh Siska lalu Siska memberhentikan aktivitasnya dan menemui wanita yang tadi memanggilnya.

“Eh ada Diva. Ada apa kamu memanggil aku?” tanya Siska kepada tetangganya itu.

“Tuhhhh ada tamu ganteng banget sumpah!” Diva menunjuk pemuda tampan yang sedang melihat pemandangan disana.

Siska menghampiri pemuda tersebut lalu menyentuh bahunya dengan sopan. Pemuda tersebut menoleh dan melihat Siska dengan tatapan mempesona. Diva yang berada dibelakang seperti sedang kepanasan saat melihat wajah pemuda tersebut yang dinilai terlalu ganteng.

Siska juga sedikit ternganga namun ia bisa mengontrol dirinya dan bertanya, “Mohon maaf.. Anda siapa?” tanya Siska dengan sopan kepada Reyhan.

“Perkenalkan Tante, saya Reyhan disini saya ingin menemui seorang wanita cantik yang bernama...” tiba-tiba saja Reyhan lupa nama Wilona dengan bersikeras berpikir akhirnya ia mengingat juga nama Wilona.

Siska dan Diva hanya mematung menyaksikan ekskresi gemas dari pemuda tersebut. Lalu saat sudah mengingat Reyhan langsung menyebutkan nama Wilona di depan Siska. Saat keponakannya dicari pemuda tampan, Siska sampai total percaya. Karena setahu Siska dan orang-orang di desa bahwa Wilona sudah menikah dengan Aris dan tinggal di kota Jakarta.

Diva yang sudah tidak tahan ingin menyapa pemuda itu dengan nyerocos menghampiri mereka dan berkata, “Si Wilona sudah pulang ke Jakarta. Daripada sama si Wilona mending sama aku sudah jamin masih enak kok goyangannku”

Siska menggelengkan kepalanya karena merasa tutur kata Diva tidak sopan. Sementara Reyhan dengan cepat meminta nomor handphoneku kepada Siska. ada perasaan bingung antara ia mau memberikan nomor handphone atau tidak memberikannya. Namun, Siska melihat pemuda dihadapannya itu sangat serius ingin bertemu dengan Wilona.

“Baik, tunggu saya mau mengambil ponsel saya yang ada di kamar tidur. Karena saya tidak hafal nomor ponsel keponakan saya si Wilona” ujar Siska dengan ramah lalu Siska masuk ke dalam rumah.

Reyhan yang sedang menunggu masih saja digoda oleh Diva. Ia tidak terlalu menghiraukan perkataannya namun demi menghormati orang yang mengajaknya mengobrol maka Reyhan cukup membalas dengan suara rendah. Diva semakin berani menyentuh tangan Reyhan dan mengatakan bahwa tangan Reyhan sangat halus dan bersih.

Siska yang sudah mengambil ponsel di kamar tidurnya dengan cepat kembali menuju ke teras rumah. Reyhan melihat kedatangan Siska dan Siska pun memberitahukan nomor handphone Wilona. Setelah mendapatkan nomor handphone Wilona, Reyhan pun pamit pergi. Diva yang tidak mau ditinggal langsung menarik tangan Reyhan dan merengek-rengek agar Reyhan tetap disini lebih lama lagi.

“Aduhhh ganteng... Nginap di rumah aku dulu yukkk kasihan kamu jauh-jauh kesini. Rumah aku sepi kok hanya ada aku sama satu anakku yang usianya 12 Tahun” ujar Diva yang tidak merasa malu dengan berani mengelus-elus tangan Reyhan dan sesekali menciuminya.

Related chapters

  • Merebut Hati CEO Tampan    Berawal Dari Rasa Bertanggungjawab

    Wilona fokus merapihkan seluruh beda-beda di rumah lamanya. Rasanya hampir separuh tulang ditubuhnya mulai mengilu. Wilona mengistirahatkan diri di kursi yang terbuat dari bambu asli. Sesekali melakukan peregangan otot. Sambil melakukan peregangan otot, Wilona melirik ruangan di hadapannya yang kini sudah lebih membaik daripada sebelumnya.DRETTTWilona melirik ponselnya yang tengah berbunyi dan Wilona melihat nomor yang tidak Wilona simpan sedang meneleponnya. “Apa aku angkat saja teleponnya?” gumam Wilona dalam hati. “Hallo?” Wilona mencoba mendahului. “Hai, Wilona!” terdengar suara laki-laki lembut dibalik telepon. Wilona belum memastikan siapa pemuda itu? “Maaf, ini siapa?” tanya Wilona memastikan.“Apa kamu sudah lupa sama orang yang telah menabrakmu?” tanyanya.Wilona baru menyadari bahwa Reyhan yang kini menelepon dirinya. Namun, Wilona bingung mengapa Reyhan bisa menghubungi dirinya? Sedangkan Wilona tidak pernah merasa memberikan nomor pribadinya pada orang asing.“Wilona,

    Last Updated : 2023-07-28
  • Merebut Hati CEO Tampan    Di Toko Emas

    Wilona berjalan beriringan dengan Reyhan. Namun kali ini ada cerita lucu yang berkaitan dengan pemuda itu, bagaimana tidak? Reyhan memilih untuk naik mobil sewaan bersama Wilona, padahal sudah jelas-jelas ia memiliki mobil pribadi. Atau jangan-jangan... Reyhan sengaja menyembunyikan mobilnya karena belum melunasi hutang? itu yang dipikirkan oleh Wilona.Wilona hanya merasa curiga saat Reyhan begitu menutup diri depan umum, seperti siang-siang bolong memakai jaket tebal, hingga masker mulut dan topi. Wilona tidak mempermasalahkan Reyhan miskin atau kaya karena Wilona pun juga pernah merasakan hidup melarat. Karena penasaran, Wilona pun langsung mempertanyakan hal itu pada Reyhan.“Kamu pasti lagi sembunyi dari kejaran hutang?” Terlihat, Reyhan terkejut ketika mendengar pertanyaan Wilona yang menganggapnya bersembunyi. Namun, Reyhan tidak menggubrisnya dan malah menarik tangan Wilona hingga ke arah toko emas yang ada di seberang jalan! Pegangan tangannya yang erat, membuat Wilona merasa

    Last Updated : 2023-07-28
  • Merebut Hati CEO Tampan    Apa Yang Salah?

    Sebuah tamparan keras kini tengah dirasakan Reyhan. Tuan Harizon benar-benar keras terhadap putranya itu namun Nyonya Fitrya merasa tidak tega. Dia meminta agar suaminya tidak memarahi putranya lagi. Reyhan sendiri hanya bisa diam, seakan tidak merasakan sakit. Nyonya Fitrya menghampiri putranya dengan khawatir.“Apa pipi kamu terasa sakit?” tanya Nyonya Fitrya.“Tidak, Bu” ujar Reyhan.Tuan Harizon kembali memperingati putranya bahwa Reyhan tidak boleh asal mendekati seorang wanita. Apalagi, wanita itu tidak sederajat dengan dirinya. Nyonya Fitrya sendiri meminta Reyhan agar masuk ke dalam kamar tidurnya. “Baik, Reyhan pergi” setelah Reyhan keluar dari ruangan itu, tuan Harizon dan Nyonya Fitrya terlihat seperti tidak memiliki hubungan harmonis. Sama-sama menjaga harga diri dan tidak mau mengalah satu sama lain.Namun, untuk urusan Reyhan, tuan Harizon meminta istrinya agar lebih tegas lagi terhadap putranya mereka. Nyonya Fitrya mengangguk seakan setuju dengan perintah suaminya. Kar

    Last Updated : 2023-07-29
  • Merebut Hati CEO Tampan    Surat Cerai Dari Mas Aris

    Malam ini Reyhan terlihat begitu rapih karena ia baru saja selesai mandi di rumah Wilona. Di saat Reyhan tengah berganti pakaian di kamar tidurnya, Wilona berpikir ingin bertanya pada Reyhan dengan pertanyaan yang cukup sederhana yakni apakah sekarang dia akan pulang? Namun rasanya Wilona sedikit canggung setiap kali harus menatap kedua bola mata Reyhan yang terlihat menarik.Saat ini Wilona tengah menunggu Reyhan di ruang tamu dengan diselimuti kegelisahan dan kebimbangan. Reyhan pun keluar dari kamar tidur dengan bau khas shampo dan sabun cair milik Wilona yang dipakai sedikit oleh Rayhan.“Wilona, apakah ada sisir rambut?” seketika Reyhan bertanya kepada Wilona. Wilona langsung menyahut, “Ada. Tunggu sebentar!” Wilona meraih sisir miliknya di kamar tidur lalu dengan cepat memberikan sisir itu kepada Reyhan.Reyhan meraih sisir tersebut dan segera menyisir rambutnya sendiri. Saat Reyhan menyisir rambut beberapa kali tetesan air di rambut basahnya mengenai wajah Wilona, sontak Wilona

    Last Updated : 2023-07-31
  • Merebut Hati CEO Tampan    Bertemunya Putri Gaulya Dengan Reyhan

    Kedatangan putri Gaulya bersama kedua orang tuanya ke rumah Tuan Harizon adalah untuk mempertegas hubungan kedua putra putrinya. Nyonya Ratu dan Tuan Airlangga ingin Putri sematang wayangnya mendapatkan kepastian dari pihak lelaki. Saat sampai di rumah Tuan Harizon, mereka sangat disambut baik oleh Tuan Harizon dan Nyonya Fitrya.“Astaga... Cantik sekali kamu Sayang” puji Nyonya Fitrya kepada calon menantunya.“Terimakasih Tante Fitrya” ujar Putri Gaulya.Ibu putri Gaulya melihat calon menantunya tidak datang menyambut mereka. Lalu dengan cepat ia bertanya kepada Tuan Harizon dan Nyonya Fitrya. “Saya ingin sekali melihat calon suami Putri saya. Dimanakah dia sekarang, Tuan Harizon, Nyonya Fitrya?” Dengan wajah tanpa kebohongan Nyonya Fitrya pun mengatakan bahwa putranya sedang sibuk melaksanakan kegiatan rutin. Sedangkan Tuan Harizon menyuruh mereka untuk duduk dan mengatakan bahwa putranya akan segera pulang.Pembantu di rumah itu pun membawa beberapa makanan dan minuman lalu menar

    Last Updated : 2023-08-01
  • Merebut Hati CEO Tampan    Keputusan Pengadilan

    Hari ini Wilona harus menghadiri pengadilan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh surat cerai tersebut. Wilona mencoba untuk menenangkan dirinya ke cermin. Seakan bercermin mampu membuatnya kuat sebelum menghadapi Aris. Wilona juga sudah pasrah saat Siska telah mengetahuinya. Bahkan, Siska sangat mendukung Wilona untuk bisa bangkit dan lepas dari bajingan itu. Wilona melirik jam sudah menunjukkan pukul 10:00 dan saat ini hanya menunggu kedatangan tantenya saja.DRETTTWilona melirik ponselnya dan melihat siapa yang saat ini sedang meneleponnya. Tidak lain dan tidak bukan, Siska telah menelepon Wilona dan dengan cepat Wilona mengangkat telepon tantenya.“Hallo, Wilona! Kamu ada dimana sekarang? Tante sudah ada didepan pintu pagar rumah kamu” ujar Siska. Wilona meminta tantenya untuk bersabar karena saat ini dirinya tengah sibuk mengunci kamar tidur hingga pintu depan rumahnya. Setelah itu, Wilona mulai membukakan pintu pagar rumah dan melihat ada mobil Avanza didepan. Siska turun

    Last Updated : 2023-08-01
  • Merebut Hati CEO Tampan    Topeng Putri Gaulya

    “Aku ingin segera dinikahi sama pemuda itu!” teriak Putri Gaulya didepan ibunya. Nyonya Ratu tersenyum melihat ketidaksabaran putrinya untuk menikah. “Sayang... Kamu tenang saja, pemuda itu akan menjadi milik kamu seorang. Hanya saja kita perlu menunggu dari pihak sana kapan waktunya diselenggarakan upacara pertunangan kamu sama putra mereka” ujar Nyonya Ratu dengan santai.“Aku hanya takut Reyhan mencintai wanita lain, Bu. Aku tidak ingin kehilangannya dan aku juga tidak mau reputasiku berkurang! Apalagi, ada ribuan pemuda yang mengantri dibelakang untuk mendapatkanku” ujar Putri Gaulya.“Nanti Ibu akan sampaikan keluhanmu itu kepada Ayahmu. Sekarang, beristirahatlah dulu dan jangan banyak berpikir hal yang tidak pasti” Nyonya Ratu pun pergi dari kamar tidur putrinya.Putri Gaulya menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk lalu memejamkan kedua bola matanya. Sambil memejamkan mata, putri Gaulya pun bergumam, “Mengapa dia bisa mengambil hatiku?” Putri Gaulya membuka kedua bola matanya dan

    Last Updated : 2023-08-01
  • Merebut Hati CEO Tampan    Kedatangan Syahnaz

    “Reyhan, dimana Mama?” terlihat Syahnaz sudah berada didalam rumah Tuan Harizon. Wanita Pelakor itu berpura-pura cemas dengan keadaan mamanya.“Mama berada didalam kamar tidur” ujar Reyhan singkat.Syahnaz melirik suami dan menyuruhnya untuk membawakan buah-buahan yang sudah dibungkus plastik yang masih berada di jok mobil. Suaminya pun keluar ke menuju ke arah parkir. Sembari menunggu, Syahnaz mulai menanyakan mengapa namanya bisa jatuh pingsan kepada Reyhan.“Apa ini gara-gara kamu ya?” tanya Syahnaz.Reyhan menunduk seakan tengah merasa bersalah. Syahnaz kembali memancing-mancing adiknya itu agar semakin merasa bersalah.“Reyhan, kakak itu enggak bisa ngebayangin kalau Mama meninggal”DEGReyhan terkejut namun Syahnaz sebaliknya. Bertepatan dengan keheningan, suami Syahnaz pun telah kembali sambil tangannya sibuk membawa bingkisan buah segar.“Ayo Mas Bram, kita masuk ke dalam sana!” ajak Syahnaz pada suaminya. Mereka pun melewati Reyhan yang masih terpaku dengan pikirannya sendiri.

    Last Updated : 2023-08-01

Latest chapter

  • Merebut Hati CEO Tampan    Akhir Dari Rencana (Tamat)

    Rahandi membelokkan mobilnya ke arah kiri sementara Reyhan tetap mengikutinya. Hingga mobil Rahandi berhenti ketika suasana di sekeliling dipastikan sepi dari pemukiman. Terlihat sisi kiri ada banyak hutan dan didepannya ada lapangan kosong. Seakan Rahandi telah mempersiapkan sesuatu hal buruk pada Reyhan.Rahandi maupun Viona turun dari mobil dan secara terang-terangan memperlihatkan wajah mereka. Seakan mereka menantang Reyhan. Tanpa basa-basi, Rahandi pun memanggil Reyhan dengan suara angkuh.“Saya tau kau telah mengikuti saya sedari tadi. Kau... Putra pewaris dari kakakku Tuan Harizon!” seru Rahandi.“Cepat kau maju dan tunjukkan wajah kau!” tantang Rahandi pada Reyhan.Tidak berselang lama, Reyhan keluar dari persembunyiannya. Rahandi maupun Viona tersenyum sinis seakan mereka sedang meremehkan kehadiran Reyhan.“Rupanya kau cukup pemberani wahai keponakanku” ujar Rahandi.“Hai, apa kamu masih menganggap aku kakakmu? Upz... Aku memang kakak sepupu kamu karena Papa kamu dan Papa a

  • Merebut Hati CEO Tampan    Jenazah Syahnaz

    Reyhan sebelumnya sedang berdiri di pintu dapur. Melihat Viona begitu pucat, Reyhan pun menanyakan hal itu. Viona tertawa canggung karena dirinya tidak mungkin berkata hal yang sebenarnya. Dengan berbohong, Viona pun mengatakan bahwa salah satu temannya sedang masuk di rumah sakit. Reyhan melihat bola mata maupun bibir yang diucapkan oleh kakaknya terlihat bertolak belakang. Namun, Reyhan mengiyakan saja.Dengan cepat, Viona pun bergegas pergi. Sementara itu, tanpa Viona sadari Reyhan juga diam-diam mengikutinya. Selama diperjalanan, Viona mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga membuat Reyhan sedikit kewalahan untuk mengejar kakaknya tersebut. Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, Reyhan tidak ingin melepaskan Syahnaz yang sedang terburu-buru itu. Reyhan merasa hilangnya Wilona dan Reyna ada hubungannya dengan Syahnaz.Di lain sisi, Wulan mengantar Wilona ke rumah Reyhan. Sampai di sana, tidak ada Reyhan namun ada beberapa teman-teman Reyhan yang belum pulang dari sana

  • Merebut Hati CEO Tampan    Pertemuan Tak Disengaja

    Ketika dokter mengatakan bahwa Reyna hanya mengalami syok ringan, membuat Wulan merasa lebih tenang. Dirinya tidak habis pikir jika Reyna tidak bisa diselamatkan, Wulan pasti benar-benar tidak apa bisa memaafkan dirinya sendiri. Sementara itu, Wilona masuk ke dalam ruangan UGD. Wilona hanya ingin melihat anak itu secara langsung dengan waktu yang lebih lama. “Kenapa aku seperti tidak asing melihat anak ini?” gumam Wilona dalam hati.Wilona meraih tangan Reyna dengan lembut seakan mereka memiliki ikatan batin. Seketika saja Wilona merasa pusing di kepalanya dan terlihat bayangan-bayangan tidak jelas kini muncul begitu saja. Di lain sisi, Wulan masih duduk di luar dengan maksud untuk menenangkan dirinya. Viona melintas dan mereka tidak sengaja saling berpapasan satu sama lain. Wulan yang melihat Viona, seketika dendamnya muncul. Dia berdiri lalu langsung menjambak rambut Viona dengan beringas hingga Viona meringis kesakitan. Andai saja Wulan tahu bahwa wanita yang saat ini dia lawan b

  • Merebut Hati CEO Tampan    Detik-detik Melahirkan

    Anisa segera dibawa ke ruang operasi karena kini akan segera melahirkan. Bram dalam pikiran kacau, antara marah ataupun haru semuanya menjadi satu dalam hari yang sama. Reyna diam namun dalam hatinya mendoakan Anisa dan bayi yang dikandung Anisa dapat terselamatkan. Dokter yang telah memeriksanya meminta keputusan kepada bram selaku suami dari Anisa.“Kondisi istri anda sangat lemah dan kami takut air ketubannya kering jika terlalu lama tidak ditindaklanjuti. Apakah anda mengizinkan kamu untuk melakukan tindakan operasi pada pasien?” tanya dokter pada Bram.“Apapun itu dok, asalkan anak saya baik-baik saja” ujar Bram dengan tegas.Bram tidak memikirkan Anisa dan seketika itu juga cintanya telah kandas begitu saja. Viona telah berhasil membuat gram berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya. Viona hanya bisa tersenyum ketika melihat situasi yang sangat indah menurut dirinya. Viona meminta izin untuk keluar dari ruangan kepada Bram sementara Reyna mencoba mengikuti kemana pe

  • Merebut Hati CEO Tampan    Racun

    Sebelum Reyhan berangkat bekerja, Viona sudah menyiapkan susu dan roti tawar di meja. Sembari menunggu Reyhan datang, Viona mencoba mengatur senyumannya semanis mungkin. Viona masih berpura-pura menjadi Syahnaz dan ia berniat untuk menghabisi nyawa Reyhan.Setelah menunggu beberapa menit, Reyhan pun lewat dan Viona menyapanya. Matanya terlihat berniar seakan hari ini merupakan hari yang ia tunggu-tunggu sejauh hari.“Reyhan, ayo saran pagi” ajak Viona.“Maaf kak, aku lagi buru-buru” ujar Reyhan yang berjalan ke depan. Viona yang tidak terima lantas berdiri dan mengejar adiknya itu.“Tunggu... !” teriak Viona.Reyhan memberhentikan langkahnya karena Viona kini berada di depan dirinya. Reyhan mengernyitkan dahi seakan memikirkan tingkah laku kakaknya.“Ayo dong kita sarapan pagi!” ajak Viona yang kini terlihat memaksa dan menarik tangan Reyhan agar duduk di kursi.Viona menaruh susu tersebut di samping Reyhan agar Reyhan meminumnya. Dengan santai Reyhan meraih susu itu dan memberikannya

  • Merebut Hati CEO Tampan    Wilona Sedikit Beruntung

    Wulan dan Wilona telah sampai di rumah Wulan. Wulan mempersilahkan Wilona untuk masuk ke dalam rumahnya dan mengajaknya untuk duduk terlebih dahulu di ruang tamu. “Bu Wilona mau minum apa?” tanya Wulan terlebih dahulu kepada Wilona.“Aku minta air putih saja” ujar Wilona yang masih kebingungan.“Baik, Bu. Aku ke dapur dulu” ujar Wulan.Setelah Wilona sendirian di ruang tamu, dia hanya bisa menatap beberapa foto yang terpanjang di tembok. Terlihat, foto seorang wanita sedang menggendong seorang bayi mungil yang lucu dan imut. Wilona dapat mengenali wajah wanita itu yang kini sedang bersamanya. Ya, foto itu adalah Wulan. Namun, Wilona kembali teringat ketika Wulan mengatakan bahwa dirinya tinggal seorang diri. Lantas, Siapa dan dimana anak itu? Wilona nampaknya mulai bertanya-tanya tentang hal itu. Bukan tanpa alasan, Wilona seakan melihat wajah si bayi seperti tidak asing dimatanya. Tidak lama kemudian, Wulan kembali dengan membawa hidangan. Dia memberikan Wilona air putih dan bebera

  • Merebut Hati CEO Tampan    Mantan Sekretaris

    “Lepaskan aku!” teriak seorang Wanita yang diikat kedua tangannya. Wanita itu tidak lain adalah Syahnaz yang asli.“Inilah akibatnya kalau kamu melanggar perintah!” paman Rahandi berdiri tepat di wajah Syahnaz.Syahnaz menggelengkan kepalanya dan menangis. Ia menasihati papanya agar segera menyerahkan diri ke kantor polisi. Alih-alih Rahandi mau mendengarkan nasihatnya putrinya, yang ada malah menamparnya dengan keras.“Anak tidak berguna!” seru Rahandi.“Tapi untungnya kamu memiliki kembaran yang bisa Papa andalkan” ujarnya.“Pa, mengapa Papa seperti ini? Dulu, aku menjadi jahat itu juga karena didikan Papa. Sekarang aku sadar... Aku telah berbuat dosa dan aku menyesali semua perbuatanku” ujar Syahnaz.“Dulu Papa memuji kelicikanmu. Sekarang kamu telah menjadi wanita lemah... Papa berharap Viona akan menggantikan posisimu yang dulu” ujar paman Rahandi sembari berlalu.Di tempat yang berbeda, Viona yang kini menyamar sebagai Syahnaz tengah asyik bermain ponsel hingga ia tidak sadar ba

  • Merebut Hati CEO Tampan    Reyhan Jatuh Sakit

    Hari sudah gelap dan kini Reyhan sudah berada didepan rumah. Sementara Syahnaz menghampirinya dengan tersenyum lebar. Setelah Reyhan sudah dekat dengan dirinya, Syahnaz pun menyapa.“Habis darimana kamu?” tanyanya santai.Reyhan tidak menggubris dan memilih masuk kedalam rumah. Terlihat, Syahnaz mengernyitkan dahinya ketika dirinya diacuhkan oleh Reyhan. Lalu dia menutup kembali pintu tersebut dan menuju ke dalam kamar tidur. Reyhan merebahkan tubuhnya ke kasur. Wajahnya lesu dan matanya menatap atap langit. Tak terasa butiran air mata jatuh membasahi pipinya. Reyhan yang hampir tidak pernah menangis kini berhasil mengeluarkan air matanya.Dia menatap foto pengantin yang terlihat begitu mesra. Reyhan ingat ketika itu ia begitu bahagia bersama diriku di hari istimewa mereka. Namun kini, semuanya pudar. “Wilona, dimana kamu berada? Maafkan aku bila aku tidak sempat menolongmu waktu itu. Wilona sungguh tidak becus menjadi seorang suami hiks” gumam Reyhan.Malam ini, Reyhan tidak bisa ter

  • Merebut Hati CEO Tampan    Identitas Paman Rahandi

    Sudah satu bulan lamanya Wilona tinggal bersama ibu Tuti dan Adi. Selama satu bulan itu juga aku tidak kunjung mengingat ingatan Wilona kembali. Hingga ibu Tuti berkata secara terang-terangan kepada Wilona, beliau ikhlas bila menganggap Wilona sebagai anaknya. Hal itu berarti, Wilona harus mengikhlaskan masa lalu yang tidak Wilona ingat dan kembali membuka lembaran baru. Antara senang dan sedih kini bercampur aduk dihati Wilona. Senang karena ibu Tuti begitu baik padaku dan sedih karena Wilona meninggalkan keluarga kandung Wilona. Ibu Tuti menyisir rambut Wilona yang hitam dan lebat. Dia memuji rambut Wilona yang katanya bagus dan Wilona hanya membalasnya dengan senyuman terbaik. Wilona yang tidak ingat nama sendiri kini telah memiliki nama yang baru. Yakni Andini, nama yang anggun dan Wilona menyukainya. Ibu Tuti telah selesai mengikat rambutku dan sekarang menyuruh Wilona untuk beristirahat. Sementara dirinya kembali sibuk dengan urusan pertanian. Sebenarnya Wilona ingin membantu i

DMCA.com Protection Status