Share

Memilih untuk pergi

Penulis: Fei Adhista
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-09 22:38:40

Mobil Reza memasuki halaman rumah, tepat setelah mesin dimatikan dia bersiap untuk turun. Namun, mobil lain ikut masuk dan parkir tak jauh dari tempatnya. Reza mengurungkan niatnya. Memilih tetap di dalam mobil untuk melihat siapa yang datang.

Orang yang pertama turun ternyata Randi, dia berputar ke pintu penumpang di depan, dan langsung membukakan pintu tersebut. Tentu saja Via langsung terlihat oleh mata Reza, istrinya itu tersenyum hangat dan mengucapkan terima kasih pada Randi. Sungguh pemandangan yang membuatnya hatinya panas.

“Baiklah, Vi. Aku pulang dulu. Selamat istirahat,” ucap Randi lembut diiringi senyuman.

“Iya. Terima kasih untuk semuanya. Aku senang karena tak merasa sendirian.”

“Tenang saja. Aku akan selalu ada untukmu, Vi. Jika ada apa-apa, jangan ragu untuk mencariku.”

Via mengangguk senang. Beradu tatap beberapa saat dengan pria yang akhir-akhir ini membuatnya nyaman.

Sementara itu, Reza semakin tak tahan. Dia akhirnya turun dan mendekati mereka berdua. “Sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Tak ada jawaban

    Di tengah kekalutan, Reza memutuskan untuk menghubungi Raysa. Namun, kali ini dia meminta Dani agar menemani. Khawatir ada mata-mata yang memperhatikan dia dan menyampaikan sesuatu yang membuat kesalahpahaman di antara dirinya dan Via semakin melebar. Sementara Via, tak kuasa menahan tangis setelah kepergian Reza. Dia kesal, cemburu, tak ingin pisah dengan Reza, tetapi ego terus mendorongnya agar tak mudah untuk memaafkan dan mendengar penjelasan sang suami begitu saja. Menuntut keyakinan dan kepastian lebih besar dari pria itu. Di tengah kesedihan, tiba-tiba Via merasa kepalanya cukup sakit, dan ada mual. Kesibukan serta rumitnya pikiran, berhasil memengaruhi daya tahan tubuh. Alhasil, karena tidak kuat, dia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya di sana. Di lain tempat, Reza telah berhasil menghubungi Raysa. Mereka janji bertemu di sebuah kafe yang lumayan jauh dari tempat tinggal Reza. Sengaja memilih tempat tersebut guna meminimalisir paparazi yang dicurigai

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Reza Panik

    Begitu sampai rumah, Reza langsung bergegas melihat kondisi Via. Dia yang panik meminta Dani untuk menyiapkan mobil segera sementara dirinya membawa sang istri dalam gendongan. Suasana ramai yang tercipta karena kepanikan, membuat Diana terbangun. Wanita yang tak lain adalah mertua Reza itu keluar dari kamar. Terkejut dengan semua kebisingan, dia menatap sejenak sebelum akhirnya bertanya pada Reza yang kebetulan lewat di hadapan. “Ada apa?” “Via demam, Bu. Aku ingin membawanya ke rumah sakit.” “Ya ampun, sejak kapan?” Raut khawatir terlihat jelas di wajah Diana. Dia terkejut sekaligus sedih karena tak mengetahui itu dari awal. Padahal, dia ada di rumah, dia ibunya. Reza terdiam, karena dia juga tidak tahu kapan tepatnya. “Belum lama, Bu. Via sepertinya kelelahan,” jawab Lisa yang segera merapat ke Diana. Menenangkan wanita yang keadaannya belum seratus persen pulih itu. Dia memang sudah mengingat Via, mulai bisa beradaptasi, tetapi terkadang masih ada saat-saat di mana dia bahka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Via Tersadar

    Via tersadar, setelah meresapi dan merenungkan yang terjadi di antara dirinya dan Reza. Rekaman suara yang didengar, cukup membuka matanya, merubah pandangan tentang apa yang selama ini dia lihat tentang Reza dan Raysa. Pengakuan tidak langsung dalam rekaman, cukup untuk menjelaskan. Dengan dukungan Dani yang mengukuhkan, Via sepenuhnya yakin jika apa yang terjadi antara dirinya dan sang suami, merupakan sebuah alur dari skenario busuk yang dirancang oleh Raysa. “Jadi, ini semua permainan? Dan aku terjebak di dalamnya?” Via tertawa hambar. Benar-benar merasa bodoh karena terlalu mengikuti ego dan rasa cemburu. Namun, tentu saja rasa itu tak sepenuhnya diperlihatkan di depan Reza. Ada gengsi yang harus dipenuhi. Wanita, selalu enggan terlihat salah. Sebaliknya, Reza malah mengakui kebodohan itu. Dia menyesal karena tak memperhitungkan langkah dengan tepat, terlalu khawatir sehingga tanpa sengaja malah menyakiti perasaan Via. “Aku benar-benar minta maaf untuk semuanya,” ucap Reza tul

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Masalah Baru

    Reza kembali ke rumah sakit dengan hati bergejolak. Seakan di setiap langkah disertai oleh percikan api yang siap membakar habis siapa saja yang telah mengganggu ketenangan hidupnya. Namun, sesampainya di depan ruang rawat Via, dia berusaha menurunkan emosi. Walau ingin sekali mengatakan setiap kekesalan setelah membaca chat pribadi Randi dan Via. Pria itu sudah terlalu banyak menjelekkannya dan ikut campur terlalu jauh. “Ada apa dengan wajahmu?” tanya Via saat melihat Reza masuk ke ruangan yang hanya diisi oleh satu ranjang tempatnya beristirahat saat ini, dengan wajah masam dan tertekuk. “Ada sedikit masalah yang membuatku kesal. Tapi, tak apa, toh semuanya sudah selesai dan aku bisa memaklumi. Walaupun tidak semuanya.” “Ada masalah apa lagi?” Via mendadak jadi sangat khawatir. Apalagi saat mendengar nada bicara Reza yang jelas sekali jika sedang menahan marah. Reza menyerahkan ponsel Via, dia menghela napas dalam. “Maaf, aku tak sengaja membukanya karena penasaran.”Sambil meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Egois

    “Sebenarnya apa saja yang kamu yang kerjakan?” Raysa langsung membentak Randi begitu panggilan teleponnya terjawab. “Pekerjaan apa?” Randi yang tidak tahu menahu soal kekesalan Raysa tentu saja merasa bingung dan terkejut. Raysa mengambil napas dalam, karena sebenarnya Randi tak tahu menahu tentang apa yang dia bicarakan dengan Reza semalam. Gengsi terlalu kuat, Raysa belum mau mengakui kekalahan. Setidaknya untuk sekarang. “Kamu sudah mengirim fotoku dengan Reza semalam? Sudah membuat Via cemburu?” Randi sempat terdiam sejenak, sebelum akhirnya me jawab pertanyaan Raysa. “Aku sudah melakukannya. Namun, belum ada balasan dari Via. Pesannya juga baru dilihat pagi ini dan dia belum datang. Ada apa, kenapa kamu terdengar sangat kesal?” Helaan napas kasar terdengar di telinga Randi. Pertanda bahwa lawan bicaranya memang sedang dalam kondisi yang tidak baik. “Rencanaku soal Reza tidak berjalan mulus. Bahkan dia mulai curiga kalau kecelakaan itu hanya sebuah sandiwara. Bagian dari renca

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Pura-pura Tidak Tahu

    Randi melepaskan tubuhnya dari pegangan dua orang karyawan yang tadi menahannya. “Ngapain masih di sini, Kerja!” bentaknya dengan tatapan tajam, menyiratkan ketidaksukaan. Beberapa karyawan yang semula berkerumun untuk membantu atau hanya sekadar ingin tahu, otomatis membubarkan diri. Memilih untuk tahu diri, daripada kehilangan pekerjaan. Pura-pura untuk tidak tahu dan tak membahas kejadian sebelumnya. Setidaknya, tidak di hadapan Randi. Setelah memberikan perintah, Randi bergegas ke ruang kerjanya. Di sana, dia mengaktifkan kamera ponsel untuk memeriksa keadaan wajah. Ada lebam yang cukup kentara di pipi kiri, sudut bibir juga sobek sehingga memperlihatkan cairan berwarna merah yang sedikit menggumpal di sana. Randi menyeka bagian itu dengan kasar. Kemudian, dia berteriak seraya menggenggam ponselnya. Beruntung tidak sampai hancur. Keadaannya benar-benar kacau sekarang. Bukan hanya penampilan, tetapi juga pikiran. Dia mulai merasa takut dan gelisah tentang respon Via. Apalagi se

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Lebam

    Tanpa berlama-lama, Reza menuruti keinginan Via. Satu botol air mineral berukuran sedang, yang tutupnya sudah dibuka, dengan segera dia berikan pada sang istri. Setelahnya barulah Reza bergegas keluar untuk memanggil perawat. Tak perlu waktu lama, Reza sudah kembali bersama dua orang perawat. Mereka menyapa Via dengan ramah, kemudian memeriksa keadaannya. “Untuk trimester awal, memang normal terjadi seperti ini. Untuk kedepannya, mungkin bisa lebih diperhatikan soal makanan apa saja yang memang tidak bisa masuk, kemudian bisa diganti dengan makanan lain,” jelas salah satu perawat. “Tapi, ini tidak berbahaya bukan?” Dua perawat itu tersenyum, “Tidak, ini normal dan biasanya berhenti sendiri ketika usia kandungan memasuki trimester dua. Untuk membantu asupan nutrisi, Ibu mungkin bisa mulai mengkonsumsi susu khusus untuk ibu hamil.” “Baik. Terima kasih, sus,” ucap Reza. Kedua perawat itu mengangguk, kemudian pamit karena Via sudah baik-baik saja sekarang. Mualnya juga sudah hilang.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Raysa Tak Percaya

    “Ada apa denganmu?” tanya Raysa. Keningnya mengkerut dan tatapannya serius memperhatikan Randi yang baru saja datang. Mereka jadi bertemu di kafe yang tak jauh dari klinik. Awalnya Randi menolak karena masih merasa marah dan tak ingin bertemu siapa pun. Namun, karena Raysa sudah sampai dan merengek akhirnya dia menuruti wanita itu. “Dari awal seharusnya aku tidak ikut campur dalam ide gilamu itu,” ketus Randi seraya membuang napas kasar. “Apa terjadi sesuatu?” “Menurutmu?” Randi membulatkan mata, menatap tajam Raysa. Sementara telunjuk kanannya menunjuk tepat pada luka di wajah. “Kamu tidak melihat ini?” “I-itu–” “Reza sudah tahu semuanya. Tak ada harapan, kacau!” Mata Raysa membesar, membulat sempurna. Rasa tenang yang di bawa sebelumnya, langsung lenyap tanpa sisa. Untuk beberapa saat, Raysa hanya bisa terdiam. “Saat kita bicara lewat telepon tadi, Reza ada di belakangku.” Raysa mengembus napas kasar, jemari menyentuh kening, dan sedikit menekannya. Dia seketika men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17

Bab terbaru

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Amplop Misterius

    Beberapa minggu setelah insiden di perusahaan keluarga, suasana di rumah Eyang Wiryo mulai membaik. Hubungan antara Chandra dan Randi perlahan mencair, meskipun Chandra masih menyimpan sedikit kewaspadaan. Reza, yang berusaha keras menjadi penengah, merasa lega karena konflik besar berhasil diselesaikan tanpa memecah belah keluarga.Suatu sore, di ruang keluargaChandra duduk di sofa sambil membaca laporan proyek perusahaan. Di depannya, Randi terlihat serius mempelajari dokumen-dokumen lain. Suasana hening, namun tidak lagi tegang seperti sebelumnya.“Randi,” Chandra tiba-tiba membuka suara, membuat Randi menoleh. “Kamu kelihatan serius banget. Ada yang bisa aku bantu?”Randi tersenyum kecil. “Nggak apa-apa, Mas Chandra. Aku cuma mau memastikan semua ini sesuai dengan standar perusahaan. Aku nggak mau kejadian kemarin terulang lagi.”Chandra mengangguk, sedikit terkesan dengan sikap Randi. “Bagus kalau kamu punya niat seperti itu. Aku nggak suka basa-basi, tapi aku akui, aku sempat s

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Kecurigaan Chandra

    Ketegangan di rumah keluarga Eyang Wiryo semakin terasa. Chandra terus menunjukkan sikap curiga terhadap Randi, sementara Reza mencoba mencari jalan tengah untuk meredakan konflik. Namun, temuan Chandra mengenai dokumen mencurigakan menjadi puncak perdebatan keluarga.---Sore itu, di ruang keluargaSemua anggota keluarga berkumpul atas permintaan Chandra. Suasana terasa tegang. Chandra berdiri di tengah ruangan dengan dokumen di tangannya, sementara Randi duduk di salah satu sudut, terlihat kebingungan dengan situasi ini. Reza berdiri di dekat Randi, mencoba bersikap netral, sementara Eyang Wiryo mengamati semuanya dengan pandangan serius.“Baik, semuanya,” Chandra membuka pembicaraan, nada suaranya dingin. “Aku menemukan dokumen ini di laporan keuangan perusahaan. Ada transfer dana yang mencurigakan, dan tanda tangannya sangat mirip dengan milik Randi.”Randi langsung mengangkat wajahnya, terkejut. “Apa? Maksudmu aku yang melakukannya?”Chandra menatapnya tajam. “Aku nggak menuduh,

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Semakin Memanas

    Beberapa hari kemudian, Eyang Wiryo memutuskan untuk mengadakan pertemuan keluarga besar di rumahnya. Semua anggota keluarga diundang, termasuk Randi. Chandra, yang sejak awal merasa curiga, terlihat kurang setuju dengan keputusan ini, tetapi ia tetap hadir karena menghormati Eyang.Ketika semua sudah berkumpul, Eyang Wiryo membuka pertemuan itu dengan nada serius.“Kalian semua sudah tahu alasan pertemuan ini. Randi mengaku sebagai anak dari almarhum Arman, dan jika ini benar, dia adalah bagian dari keluarga kita. Namun, aku ingin semuanya transparan. Karena itu, aku telah mengatur tes DNA lanjutan untuk memastikan hubungan ini.”Randi yang duduk di sudut ruangan, menunduk sesaat sebelum menjawab, “Saya siap, Eyang. Saya hanya ingin kebenaran. Apapun hasilnya, saya akan menerima.”Chandra, yang duduk di sebelah Reza, mendengus pelan. “Kamu ngomongnya gampang, tapi tahu nggak, klaim seperti ini bisa bikin keluarga kacau? Kamu datang dengan bukti, tapi itu belum cukup buat saya percaya

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Aku Tahu Perasaanmu

    Beberapa hari setelah pertemuan itu, keluarga besar mulai terguncang oleh kabar tentang Randi. Reza, yang belum tahu sepenuhnya tentang klaim Randi, datang ke rumah Eyang Wiryo bersama Via dan bayi mereka, Arya.Ketika mereka tiba, suasana rumah terasa tegang. Chandra duduk di ruang tamu dengan wajah muram, sementara Eyang Wiryo tampak termenung di kursinya.“Eyang, ada apa? Kok semua kelihatan nggak seperti biasanya?” tanya Reza sambil menaruh tas perlengkapan Arya di sofa.Eyang Wiryo menatap Reza, seolah ragu untuk memulai percakapan. Namun, akhirnya ia berkata, “Reza, ada sesuatu yang harus kamu tahu.”Reza mengernyit. “Ada apa, Eyang?”Chandra, yang sejak tadi diam, mendadak angkat bicara. “Ada seseorang datang mengaku sebagai saudara tirimu, Reza. Namanya Randi.”Reza tertegun. Ia merasa seperti dunia di sekitarnya mendadak hening. “Apa? Saudara tiri? Dari mana asalnya cerita ini?” Reza pura-pura tidak tahu. Eyang Wiryo menarik napas panjang, lalu menyerahkan dokumen yang sebel

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Meminta Warisan

    Di sebuah rumah besar yang dipenuhi nuansa klasik, Eyang Wiryo duduk di kursi favoritnya di ruang tamu. Usianya yang senja tak mengurangi pancaran wibawa dari pria tua itu. Hari itu, tamu yang tak diundang datang mengetuk pintu rumah.“Permisi, Eyang,” sapa seorang pemuda, suaranya terdengar tegas namun sopan.Eyang Wiryo memandang ke arah pintu, mengamati pemuda itu dengan dahi berkerut. “Kamu siapa, Nak? Saya belum pernah melihatmu sebelumnya.”Pemuda itu tersenyum kecil, melangkah masuk tanpa diminta. “Nama saya Randi, Eyang. Saya datang untuk bicara soal sesuatu yang penting.”Eyang Wiryo memandangnya lekat-lekat. “Randi? Apa hubunganmu dengan keluarga ini?”Randi menarik napas panjang. “Saya... saudara tiri Reza.”Perkataan itu membuat Eyang Wiryo terdiam. Sebelum ia sempat merespons, langkah kaki terdengar mendekat. Chandra, cucu kesayangan Eyang Wiryo, masuk ke ruangan dengan wajah bingung.“Eyang, siapa dia?” tanya Chandra sambil melirik ke arah Randi.Eyang Wiryo menghela nap

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Ini Baru Permulaan

    Reza menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau. Via menatapnya dengan tatapan penuh tanya, tapi ia memilih untuk tidak mendesak. “Mas,” ucap Via pelan, nada suaranya penuh kelembutan. “Apa pun itu, aku yakin kita bisa menghadapinya bersama.” Reza duduk di sampingnya, memandang Arya yang tertidur lelap dalam gendongan Via. Senyum kecil terbit di wajahnya, meskipun hatinya masih penuh dengan kebimbangan. “Ada seseorang yang datang menemuiku hari ini,” kata Reza, memulai dengan hati-hati. Via mengangkat alisnya, penasaran. “Siapa?” “Randi.” Via terdiam sejenak, mencoba memahami apa hubungan Randi dengan ekspresi serius Reza. “Dia bilang apa?” Reza mengusap wajahnya dengan kedua tangan, lalu menatap Via dengan mata penuh beban. “Dia bilang... dia mungkin saudara tiriku.” Kata-kata itu membuat Via terdiam. Ia mencoba mencerna informasi yang baru saja ia dengar, tapi sulit baginya untuk langsung percaya. “Apa maksudmu?” tanyanya pelan, suaranya sediki

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Kita bersaudara

    Reza menekan tombol jawab pada ponselnya, meski ragu. Suara di ujung sana langsung menyapa dengan nada tenang, namun penuh misteri.“Reza, ini aku, Randi. Lama tidak bertemu,” ucap suara itu.Reza mengernyit. Nama itu membuat pikirannya melayang ke masa lalu, ke hubungan Via dengan Randi yang dulu sempat menjadi masalah di antara mereka. “Randi? Ada apa? Kenapa meneleponku?”“Aku hanya ingin memberi tahu sesuatu yang penting. Ini tentang keluargamu. Bisa kita bicara secara langsung? Ada hal yang lebih baik aku jelaskan secara tatap muka,” kata Randi, nadanya serius.Reza menggenggam ponselnya lebih erat, pandangannya melirik ke arah Via yang sedang menggoda Arya di ruang tamu. “Katakan saja sekarang, Randi. Aku tidak punya waktu untuk permainan.”“Aku pikir kamu tidak akan mau mendengarnya jika aku tidak menjelaskan langsung,” jawab Randi. “Kamu bisa datang ke kafe di dekat taman kota besok sore? Ini soal Via dan masa lalu keluargamu.”Kata-kata itu membuat Reza terdiam. Perasaan geli

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Proses Lahiran

    Siang itu, Via melangkah perlahan menuju kamar perawatan ibunya di pusat terapi. Perutnya yang membesar membuat setiap langkah terasa lebih berat, namun ia tetap berusaha tersenyum. Hari itu, ia ingin memastikan ibunya merasa nyaman di tempat baru tersebut. Saat tiba di depan pintu, Via mendengar suara tawa pelan dari dalam ruangan. Ia membuka pintu dengan hati-hati dan menemukan ibunya sedang duduk di kursi, ditemani Lisa, seorang perawat yang bertugas merawat Bu Diana. "Via!" seru Bu Diana begitu melihat putrinya masuk. Wajahnya berseri-seri. "Mama senang kamu datang. Lihat, Lisa tadi membantu Mama memilih baju baru untuk hari ini." Lisa tersenyum hangat ke arah Via. "Bu Diana terlihat sangat cantik hari ini. Kami tadi juga sempat berbincang tentang cucu yang sebentar lagi lahir." Via tersenyum, meskipun ada sedikit rasa canggung setiap melihat Lisa. Bagaimanapun, ia tahu perawat itu tulus menjaga ibunya. "Terima kasih, Mbak Lisa, sudah merawat Mama dengan baik." Lisa menga

  • Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya    Perawatan Bu Diana

    Pagi itu, Reza duduk di meja makan sambil membaca laporan pekerjaan di tablet-nya. Via, dengan perut yang sudah membesar, tampak sibuk memotong buah di dapur. Meski kehamilannya sudah memasuki trimester terakhir, ia tetap berusaha aktif, meski langkahnya mulai melambat.“Sayang, duduk dulu, istirahat,” kata Reza tanpa menoleh dari tablet.Via menoleh dengan senyum tipis. “Sebentar lagi, Mas. Aku mau siapkan jus dulu.”Reza menurunkan tablet dan menatap Via dengan serius. “Aku bisa bikin jus sendiri. Kamu tuh harus lebih banyak istirahat.”Via mengangkat alis. “Mas, aku masih bisa gerak, kok. Enggak usah khawatir berlebihan.”Reza mendesah, tapi memutuskan untuk tidak memperdebatkannya. Setelah Via selesai dan duduk di depannya, ia membuka pembicaraan yang sejak tadi ada di pikirannya.“Sayang, aku mau ngomong soal Mama,” kata Reza hati-hati.Via menghentikan gerakannya, menatap Reza dengan ekspresi penasaran. “Kenapa dengan Mama?”Reza mengusap dagunya, mencari kata yang tepat. “Aku p

DMCA.com Protection Status