Share

Bab 92

Penulis: Arizah Karimah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 19:14:36
Di bawah sinar lampu, tampak Jeremy yang duduk di sudut sofa dengan elegan. Tangannya yang ramping diletakkan di sandaran sofa. Ekspresinya tampak datar. Matanya yang hitam tampak dingin. Auranya yang kuat pun membuat orang tidak berani mendekat.

"Siapa yang suruh dia kemari?" tanya Jeremy dengan suara rendah. Suasana menjadi sunyi senyap. Semua orang bertatapan dan tidak berani bersuara.

Sesaat kemudian ....

"Kak Jeremy, Danuar yang menyuruhnya kemari. Ini bukan salahku ya," jawab Bastian dengan jujur.

Kelopak mata Danuar langsung berkedut. Dia hampir bangkit dari kursinya dan melayangkan tinju. "Dasar kamu ini ...."

"Aku yang menyuruhnya memberitahuku lokasimu. Aku sendiri yang mau kemari," ujar Eleanor.

"Kamu mencariku?" tanya Jeremy sambil memicingkan mata.

"Ya, ada yang ingin kubicarakan." Suara Eleanor mengandung amarah yang ditahan.

Jeremy seketika berminat. Dia mengaitkan jarinya. "Kemari."

Eleanor hanya berdiri diam di tempatnya. Suasana hati Jeremy sedang baik. Dia bertanya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 93

    Tangan Eleanor yang memegang tas sontak mengerat. Dia menatap Jeremy yang bertingkah seolah-olah tidak mengenalnya, lalu berkata dengan dingin, "Aku mencarimu memang karena ada urusan penting. Harus gimana supaya kita bisa bicara berdua?"Jeremy mengangkat alisnya dan menunjuk ke arah meja. Dia menyunggingkan senyuman. "Kalau kamu sanggup minum habis itu, kita bisa ngobrol."Alis Eleanor berkerut. Dia menatap vodka yang baru dibuka itu. Kadar alkoholnya sekitar 40 persen.Eleanor mengenyit dengan makin kuat. Dia tidak bisa minum.Bastian ingin membantu Eleanor, tetapi ditahan oleh Danuar. Danuar tersenyum sambil berbisik, "Ini pertengkaran suami istri. Kita nggak bisa apa-apa.""Kak Jeremy nggak takut istrinya kenapa-napa?"Danuar merangkul bahu Bastian, lalu terkekeh. "Itu urusan Kak Jeremy. Kalau kenapa-napa, dia sendiri yang bakal nyesal. Kita nonton saja.""Danuar, kamu jahat sekali."....Jeremy yang duduk di sofa tampak mengangkat alisnya dan menatap Eleanor dengan penuh minat. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 94

    Sudah tiga tahun sejak Eleanor pergi ke kasino di Leroria untuk pertama kalinya. Dia memang sudah lupa cara mainnya.Danuar mengumpat dengan tidak berdaya. Bukankah ini berarti mereka menindas wanita? Pemenangnya sudah dipastikan adalah mereka.Danuar tak kuasa menyunggingkan bibirnya sambil menoleh melirik Jeremy yang bersikap seolah-olah dia tidak punya urusan di sini. Jeremy benaran tidak ingin mengurus istrinya?Asap rokok membuat wajah Jeremy terlihat kabur. Dia juga tidak menyangka Eleanor tidak bisa bermain kartu. Wanita ini malah berani menantang mereka. Dari mana datangnya kepercayaan dirinya?Meskipun merasa agak tidak enak hati karena menindas seorang wanita, usul ini diberikan oleh Eleanor sendiri. Namun, Danuar tidak ingin mengalah."Tadi aku sudah membujukmu. Sekarang kamu kalah. Gimana kamu akan membayar 20 miliar? Gimana kalau kamu suruh Kak Jeremy yang bayar?" Danuar terkekeh-kekeh."Ya, minta tolong Kak Jeremy saja. Kalau kamu memohon padanya, dia pasti bakal membantu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 95

    Kedua bos yang menemani Eleanor bermain pun hanya bisa menggeleng dengan pasrah. Menurut mereka, Eleanor ini benar-benar tidak ada takutnya. Namun, kenapa mereka harus menolak jika ada orang yang ingin memberi mereka uang?Ronde kedua dimulai. Beberapa orang itu mengambil kartu. Jari ramping Eleanor mengambil sebuah kartu, lalu meletakkannya di atas meja dengan santai.Awalnya, beberapa orang itu menantikan kekonyolan Eleanor. Namun, setelah Eleanor meletakkan kartu terakhirnya, orang-orang itu seketika tidak bisa tertawa.Danuar menatap kartu di depan dengan tidak percaya. Dia mendongak menatap Eleanor. "Kamu menang?"Eleanor mengangguk. "Aku menang."Danuar mengejapkan matanya dengan heran. "Bukannya kamu nggak bisa main?""Nggak bisa, aku cuma beruntung."Danuar menatap Eleanor seperti menatap alien. Cuma beruntung? Lelucon macam apa ini?Di ronde pertama, Eleanor bahkan tidak tahu aturan main dan kalah telak. Di ronde kedua, Eleanor malah mengalahkan mereka!Jika Eleanor bukan hany

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 96

    Semua orang menatap Eleanor dan menunggu reaksinya. Jika itu wanita lain, mereka pasti sudah memohon sejak tadi.Eleanor mengembuskan napas. Tatapannya memperlihatkan emosi yang sulit untuk dipahami.Sebelum dia berbicara, Jeremy sudah tahu apa yang ingin dikatakannya. Dengan ekspresi suram, dia merobek kartu di depannya dan tersenyum mencela. "Eleanor, apa kamu bisa mati kalau mengalah sedikit padaku?"Eleanor selalu seperti ini. Lima tahun lalu, dia juga seperti ini. Wanita bodoh ini lebih memilih kehujanan di luar daripada pulang dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf kepada Yoana.Memangnya apa sulitnya meminta maaf?Semua orang menatap Jeremy dengan tercengang. Jadi, sekalipun wanita ini tidak memohon, Jeremy tetap akan mengalah kepadanya. Sebenarnya apa hubungan wanita ini dengan Jeremy?Eleanor lagi-lagi dikejutkan dengan tindakan Jeremy. Jeremy menatap wajah Eleanor, lalu tiba-tiba teringat pada sesuatu. Tatapannya tertuju pada bibir Eleanor.Semalam, Eleanor dan Charlie

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 97

    "Apa maumu?"Tatapan Jeremy yang dingin tertuju pada bibir Eleanor lekat-lekat. "Cium aku."Malam ini, Jeremy minum cukup banyak. Napasnya pun bau alkohol.Eleanor mendorong Jeremy lagi. "Kamu minum kebanyakan. Sepertinya kamu mabuk.""Masa? Aku nggak rasa begitu." Tiba-tiba, Jeremy menunduk dan perlahan-lahan mendekat.Jarak di antara mereka menjadi makin dekat. Jeremy berbisik di samping telinga Eleanor, "Beri tahu aku, di mana Charlie menciummu?"Eleanor terbelalak. Dia bukan terkejut dengan pertanyaan Jeremy, melainkan terkejut bagaimana Jeremy tahu tentang Charlie.Sekalipun Jeremy melihatnya semalam, ruang di dalam mobil sangat gelap. Jeremy berdiri di luar, di tambah lagi semalam turun hujan. Paling-paling, dia hanya bisa mengetahui ada orang di dalam mobil.Sekalipun Jeremy melihat wajah Charlie, bagaimana bisa dia mengenal Charlie? Bukankah identitas Charlie sangat misterius? Kecuali ...."Aku sudah menyelidikinya." Jeremy menjawab pertanyaan di dalam hati Eleanor.Wajah Elean

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 98

    "Charlie! Ciumannya jauh lebih hebat darimu, lebih hebat berkali-kali lipat!"Begitu mendengar jawaban ini, Jeremy sontak naik pitam. "Bagus! Bagus sekali!"Tatapan Jeremy menjadi suram. Lagi-lagi, bibir panas Jeremy mendarat di bibir Eleanor. Pria itu mencium dengan marah dan gila.Jeremy menggigit dan memelintir lidahnya, seolah-olah ini adalah hukuman bagi Eleanor. Dia tidak akan puas sebelum Eleanor merasa tersiksa.Jeremy juga tidak tahu apa yang sebenarnya ada di pikirannya. Jelas-jelas wanita ini terus membuatnya marah. Jelas-jelas lima tahun lalu, wanita ini menggunakan metode tercela untuk membunuh anak Yoana. Jeremy seharusnya membencinya.Hanya saja, meskipun membenci Eleanor, Jeremy tidak ingin ada pria yang menyentuhnya. Baik itu Charlie atau pria lain, tidak boleh ada yang menyentuh Eleanor! Eleanor adalah istrinya untuk selamanya! Meskipun yang ada hanya kebencian, yang boleh ada hati Eleanor hanya Jeremy seorang.Jeremy tidak mengerti mengapa dirinya begitu terobsesi pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 99

    "Sejak kapan aku berpura-pura? Jawab pertanyaanku, kenapa kamu memberinya hukuman fisik? Dia baru berusia 5 tahun. Kesalahan apa yang dia perbuat sampai kamu menghukumnya seperti ini? Kalau kamu membenciku, lampiaskan saja emosimu kepadaku.""Kamu merasa aku memberinya hukuman fisik?""Memangnya bukan?"Di rumah, Jeremy yang membuat keputusan. Kalaupun bukan Jeremy yang memberi instruksi, asalkan Jeremy tidak menyetujuinya, tidak akan ada orang yang berani memperlakukan Daniel seperti itu."Heh." Ekspresi Jeremy tampak sangat masam. Kemudian, dia terkekeh-kekeh.Jeremy merasa sangat kesal dengan pertanyaan Eleanor. Eleanor membuang anaknya. Atas dasar apa dia berdiri di sini dan mempertanyakan perbuatannya?"Kenapa memangnya kalau aku menghukumnya? Sekarang marganya Adrian. Dia nggak punya hubungan apa pun denganmu. Kalaupun aku menghukumnya, kamu nggak berhak ikut campur."Eleanor tidak menyangka Jeremy akan mengucapkan sesuatu yang begitu tidak tahu malu. "Aku mengandungnya selama 10

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 100

    Jika Jeremy tahu Daniel adalah anak kandungnya, mungkin dia akan memperlakukan Daniel dengan lebih baik.Eleanor merasa demikian. Namun, yang didapatkannya malah tawa sinis Jeremy. "Darah dagingku? Eleanor, apa serunya menipu diri sendiri?"Jeremy sangat jarang melakukan hal aneh saat mabuk. Dia yakin hal seperti itu hanya pernah terjadi sekali, yaitu saat kakeknya berulang tahun.Kala itu ketika dia bangun, wanita yang ada di sebelahnya adalah Yoana. Kemudian, Yoana pun hamil.Di luar dugaan, sebulan kemudian, Eleanor juga memberitahunya bahwa dirinya hamil, hamil anak Jeremy.Jeremy pun kebingungan. Dia menyuruh orang menyelidiki dan akhirnya mendapat informasi bahwa Yoana memberi obat kepada Eleanor. Obat itu membuat Eleanor memasuki kamar pria lain tanpa sadar. Itu sebabnya, dia hamil.Ketika memikirkan masalah ini, kepala Jeremy menjadi sangat pusing. Eleanor menunduk dan mengepalkan tangannya. Saat melihat celaan pada ekspresi Jeremy, hatinya terasa sakit."Kalau kamu nggak perca

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 108

    Begitu Eleanor mengangkat kepalanya, dia melihat Jeremy naik ke kapal dengan tubuh yang basah kuyup dan membawa hawa dingin yang menusuk. Wajah Jeremy tampak kelam, pandangan matanya tajam dan penuh kebencian saat dia menatap Eleanor.Eleanor segera berjaga-jaga dan mengarahkan pistol ke arahnya.Malam itu, langit tampak kelabu dan mendung, menambah suasana yang mencekam.Jeremy menatap Eleanor dengan dingin dan mengejek, "Kamu memang punya nyali." Dia sempat mengira Eleanor sudah mati di laut. Namun, ternyata wanita itu bukan hanya berhasil menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga berhasil membawa Vivi kembali. Kalau saja jaraknya ke daratan tidak terlalu jauh, mungkin dia juga bisa berenang sampai ke sana?"Kamu mau tembak aku?" Jeremy mengejek."Biarkan aku dan temanku pergi," Eleanor berkata tegas.Jeremy maju beberapa langkah dengan tatapan menghina. "Kamu pikir pistol kecil itu bisa mengancamku?"Dor!Peluru menembus papan kayu di depannya, hanya selangkah dari tubuh Jeremy.Je

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 107

    Melihat tindakan Eleanor yang nekat, Jeremy mendecakkan lidahnya dengan kesal dan mengerutkan kening. "Dia gila atau apa?"Air laut sedingin ini, kenapa dia berani melompat begitu saja tanpa ragu? Apakah wanita cerewet itu benar-benar sepenting itu baginya?Andy yang berdiri di samping kehabisan kata-kata. 'Bukankah Anda sendiri yang memancingnya berbuat seperti ini?' batinnya.Setelah beberapa saat berlalu, Eleanor tidak kunjung muncul ke permukaan. Ekspresi Jeremy semakin muram. Andy berpikir sejenak sebelum bertanya, "Bos, perlu kupanggil orang untuk menarik Nyonya ke atas?"Jeremy menatap tajam ke arah laut dan tidak melihat tanda-tanda keberadaan Eleanor sedikit pun. Dia tertawa sinis, "Dia sendiri yang nggak takut mati dan melompat ke sana. Kalau dia tenggelam, itu salahnya sendiri."Setelah mematikan puntung rokoknya, Jeremy menambahkan dengan dingin, "Nggak usah khawatir."Andy terdiam mendengarnya. Siapa yang sebenarnya khawatir di sini? Dia hanya bertanya karena melihat Jerem

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 106

    Ya, Andy memanggil Eleanor dengan sebutan Nyonya. Dia memang sengaja melakukannya.Charlie menatap pria di hadapannya dengan pandangan tajam penuh kebencian. Ekspresinya semakin dingin. "Pergi sana."Namun, Andy tetap bersikap sopan dan angkuh. "Saya harus bawa Nyonya dan Tuan Muda pulang." Sambil berbicara, dia melihat jam tangannya. "Tinggal dua menit lagi. Kalau Nyonya dan Tuan Muda nggak mau kembali, kami akan bertindak."Charlie tertawa sinis. Pandangan matanya dipenuhi aura membunuh yang mengerikan.Eleanor merasakan angin kencang berdesir di dekat wajahnya .... Sekejap kemudian, terdengar suara keras saat Andy yang berdiri tegap itu terjatuh ke tanah. Charlie mencekik lehernya dan menekan tubuhnya dengan kuat ke lantai.Aura membunuh dari tubuh Charlie menyebar begitu cepat dan kuat.Para pengawal di belakang Andy saling bertukar pandang dengan kaget. Mereka bahkan tidak sempat menarik senjata. Dalam sekejap mata, Charlie sudah berada di depan mereka dan menekan Andy ke tanah. J

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 105

    Sekarang Eleanor berhasil membawanya pergi, Papa pasti tidak akan setuju dan akan mengejar Mama. Itu semua salahnya hingga Mama berada dalam bahaya."Anak bodoh, kamu ngomong apaan? Kamu nggak salah. Ini semua urusan antara Mama dan Jeremy. Kamu dan Harry nggak seharusnya ikut terlibat. Kalau ada yang harus meminta maaf, itu seharusnya Mama," ujar Eleanor dengan lembut.Setelah emosi keduanya sedikit lebih tenang, Charlie yang mengemudi akhirnya membuka suara, "Apa yang kamu tukarkan sama Jeremy?"Eleanor terdiam sejenak, tatapannya menggelap. Melihat wajah Eleanor melalui kaca spion, pria itu tertawa dingin, sorot matanya dipenuhi cahaya berbahaya. "Dirimu atau kebebasanmu?"Eleanor menarik napas dalam-dalam, menunduk memandang anak kecil di pangkuannya. "Tenang saja, aku sudah punya rencana."Jika Eleanor memenangkan permainan ini, dia bisa membawa kedua anaknya pergi jauh dari tempat ini. Jika dia kalah, Jeremy akan menangkapnya kembali. Namun, Eleanor punya satu kelebihan ... penya

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 104

    Eleanor tidak mendengarkan ucapan Yoana lebih lanjut, dia buru-buru turun sambil memeluk Daniel. Yoana memandang punggung Eleanor yang menjauh, awalnya ingin mengikuti sarannya untuk berusaha menahan Jeremy.Namun, dia berpikir ulang. Bagaimana jika wanita sialan itu berbohong? Bagaimana jika ini hanya sandiwara dan dia sama sekali tidak berniat pergi? Jika Yoana benar-benar pergi menahan Jeremy, lalu malah membuat Jeremy marah, apa yang akan terjadi padanya?Pikiran itu membuat dahi Yoana berkerut. Tanpa memedulikan hal lainnya, dia langsung bergegas turun. Saat di lantai bawah, dia melihat Eleanor membawa Daniel naik ke mobil hitam.Yoana segera memotret pelat nomor mobil itu dan mengirimkannya ke Jeremy. Eleanor, masih mau nipu? Lucu sekali.Di dalam mobil, Charlie yang duduk di kursi pengemudi melihat Yoana memotret melalui kaca spion. Bibirnya melengkung tipis, sorot matanya memancarkan kebengisan yang menakutkan.Begitu Eleanor membawa Daniel masuk ke mobil, Charlie berkata denga

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 103

    Telepon kedua Eleanor ditujukan kepada Vivi. Jika dia melarikan diri, kemungkinan besar Jeremy akan menculik orang-orang di sekitarnya untuk memaksa dia kembali. Demi keselamatan Vivi dan dirinya sendiri, bersembunyi selama dua jam ini adalah pilihan yang paling aman bagi semua orang.Telepon ketiga, Eleanor menelepon Harry, lalu menjelaskan situasinya secara singkat. Hari ini dia tidak bisa membawa Harry pergi. Karena Jeremy tidak mengetahui keberadaan Harry, maka situasi Harry akan tetap aman selamanya.Jika Eleanor membawa Harry bersamanya dan tertangkap, semuanya akan hancur total. Dia dan Daniel sudah berada dalam bahaya, jadi dia tidak bisa menyeret Harry ke dalamnya. Asalkan bisa melewati dua jam ini, dia bisa menjemput Harry kapan saja.Tak lama kemudian, mobil Eleanor tiba di rumah sakit. Saat dia memasuki ruang perawatan, untuk pertama kalinya dia berdekatan dengan Daniel. Daniel memandang Eleanor dan terdiam sejenak. Matanya tampak terkejut, bibirnya bergerak, lalu tanpa sad

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 102

    Setelah mendengar perkataan Jeremy, wajah Eleanor sama sekali tidak menunjukkan rasa gembira. "Kalau aku nggak bisa bawa anak itu pergi?"Mulai sekarang, kamu harus patuh padaku. Aku panggil kapan saja, kamu harus datang. Apa pun yang aku suruh, termasuk menemaniku di ranjang."Seperti mainan, seperti milik pribadinya yang tidak bisa disentuh siapa pun.Tubuh Eleanor bergetar, wajahnya seketika berubah pucat. Dengan bibir bergetar, dia membalas, "Ini ibu kota, kamu menyuruhku membawa seorang anak melarikan diri dari tempat di mana kamu bisa mengendalikan segalanya. Jeremy, kamu sengaja mempersulitku."Hanya dengan sebuah perintah darinya, Jeremy bisa menangkap Eleanor kembali. Ini yang disebut memberinya kesempatan?"Ya, aku memang sengaja mempersulitmu."Jeremy mengangkat tangannya, jari-jarinya yang dingin sekali lagi menyapu lembut pipi Eleanor yang putih halus. "Eleanor, aku cuma ingin kamu belajar tunduk padaku. Kesempatan hanya ada satu kali, manfaatkan baik-baik.""Aku kasih kam

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 101

    Mata Jeremy meredup, tubuhnya diselimuti oleh aura dingin saat berkata, "Nggak perlu."Fakta sudah jelas di depan mata. Melakukan pemeriksaan lagi hanyalah membuang-buang waktu. Dia juga tidak ingin lagi menghadapi kenyataan bahwa istrinya pernah dinodai oleh pria lain, bahkan melahirkan seorang anak, dan anak itu dibesarkan di sisinya selama ini.Jeremy tidak mengizinkan siapa pun dari Keluarga Adrian mengatakan bahwa Daniel adalah anak haram. Selama tidak ada yang membicarakannya, dia bisa memperlakukan Daniel seperti anak kandungnya sendiri.Secercah harapan yang baru saja muncul di hati Eleanor kembali padam. Benar, dia percaya pada bukti yang ada di depannya, percaya Yoana, percaya petugas pemeriksaan, percaya Andy, tetapi satu-satunya yang tidak dia percaya adalah Eleanor.Seorang wanita yang dikenalnya selama sepuluh tahun, bahkan telah menjadi istrinya selama tiga tahun. Tidak ada kepercayaan sedikit pun.Eleanor merasa dirinya sangat bodoh. Mengapa dia masih berharap pada Jere

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 100

    Jika Jeremy tahu Daniel adalah anak kandungnya, mungkin dia akan memperlakukan Daniel dengan lebih baik.Eleanor merasa demikian. Namun, yang didapatkannya malah tawa sinis Jeremy. "Darah dagingku? Eleanor, apa serunya menipu diri sendiri?"Jeremy sangat jarang melakukan hal aneh saat mabuk. Dia yakin hal seperti itu hanya pernah terjadi sekali, yaitu saat kakeknya berulang tahun.Kala itu ketika dia bangun, wanita yang ada di sebelahnya adalah Yoana. Kemudian, Yoana pun hamil.Di luar dugaan, sebulan kemudian, Eleanor juga memberitahunya bahwa dirinya hamil, hamil anak Jeremy.Jeremy pun kebingungan. Dia menyuruh orang menyelidiki dan akhirnya mendapat informasi bahwa Yoana memberi obat kepada Eleanor. Obat itu membuat Eleanor memasuki kamar pria lain tanpa sadar. Itu sebabnya, dia hamil.Ketika memikirkan masalah ini, kepala Jeremy menjadi sangat pusing. Eleanor menunduk dan mengepalkan tangannya. Saat melihat celaan pada ekspresi Jeremy, hatinya terasa sakit."Kalau kamu nggak perca

DMCA.com Protection Status