Share

Bab 43

Penulis: Arizah Karimah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-11 18:24:20
"Kalau begitu, peluk aku dong," ucap Vivi sambil membuka kedua lengannya lebar-lebar.

Daniel melirik Eleanor sambil bertanya dengan matanya. Dia tidak terlalu terbiasa berinteraksi dengan orang lain.

Namun mengingat sifat hangat Harry, Daniel merasa harus berpura-pura agar tidak ketahuan. Akhirnya, dia mendekat dan memeluk Vivi sebentar.

Vivi terlihat sangat gembira sampai-sampai tidak bisa berhenti tersenyum. Dia bertanya, "Oh ya. Eleanor, sudah ketemu sekolah buat Harry?"

Eleanor menjawab seraya mengangguk, "Sudah. Lusa, dia bisa mulai sekolah."

"Bagus. Kamu pasti sibuk sama pekerjaan nanti. Gimana kalau kita bergantian untuk jemput Harry?" usul Vivi.

Eleanor sudah mempertimbangkan masalah antar jemput. Usulan Vivi memang bagus, tetapi Eleanor tidak ingin terus merepotkannya.

Eleanor menolak, "Kamu adalah CEO perusahaan, pasti lebih sibuk daripada aku. Aku berencana mencari pengasuh untuk mengantar jemput Harry. Kurasa, lebih praktis begitu."

Vivi pun mengangguk, lalu berucap, "Biar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 44

    "Suruh Daniel turun." Suara Jeremy terdengar berat. Di sisi lain, Yoana dan Rina saling bertukar senyum secara diam-diam.Yoana berjalan mendekati Jeremy, lalu menghela napas panjang sebelum berujar, "Sudahlah, Remy. Aku nggak marah sama Daniel. Dia itu masih anak-anak, wajar kalau belum mengerti. Nanti kalau dia turun, jangan marahi dia ya. Bicaralah baik-baik."Di sudut tangga, Harry yang bergerak santai memperhatikan Yoana mulai berakting. Dia tentu tidak bisa kalah dalam hal ini.Dengan langkah lambat, Harry mendekati Jeremy. Dia melirik sekilas ke arah Yoana, lalu langsung bersembunyi di belakang Jeremy dengan ekspresi ketakutan, tanpa menunggu reaksi orang lain.Pakaian yang dikenakan anak itu sangat tipis. Ditambah sikapnya yang terlihat gemetar, Harry terlihat sangat lemah dan menyedihkan.Yoana memicingkan mata. Dia memikirkan trik apa lagi yang ingin dimainkan anak ini. Jeremy berucap dengan serius, "Daniel, ke sini!"Harry mendongak dengan hati-hati dan melirik Jeremy yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 45

    Harry menyeka air matanya sambil menggerutu pelan, "Bibi cuma bilang yang sebenarnya. Dia orang paling baik yang pernah aku temui. Mana mungkin dia jahat? Aku yang salah. Aku harus introspeksi diri. Kenapa aku cuma jadi pengganggu setelah bertahun-tahun di rumah ini?"Ekspresi Jeremy menjadi makin muram. Dia bertanya pada Yoana, "Kamu yang bilang semua itu padanya?""Aku ... aku nggak ...." Yoana menatap Jeremy dengan cemas. Dia tahu sudah dijebak oleh anak itu dan sekarang tidak ada cara untuk membela diri.Yoana pun melirik ke arah Rina untuk meminta bantuan dengan ekspresi penuh kecemasan. Rina yang tanggap langsung berbicara, "Tuan Jeremy, kali ini memang Tuan Daniel yang salah duluan. Nona Yoana sudah sangat bersabar terhadapnya."Tatapan dingin Jeremy menyapu Rina, lalu dia berujar, "Kamu jago sekali membelanya."Rina terdiam. Suaranya mulai bergetar ketika membalas, "Tuan Jeremy ... aku cuma menyampaikan apa yang kulihat dengan jujur."Jeremy menoleh ke arah Yoana. Wanita itu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 46

    Malam itu, sebenarnya Jeremy ingin menyelidiki siapa pria yang pernah berhubungan dengan Eleanor, tetapi ternyata dia tidak menemukan apa-apa. Tatapan Jeremy menjadi gelap dan raut wajahnya sangat kesal."Kalau Papa sudah tahu, kenapa tetap membantuku?" tanya Harry.Jeremy mengangkat alisnya yang tajam sambil menjawab, "Karena menurutku, kamu nggak sepenuhnya salah."Kalau bukan orang dewasa yang memberi tahu, mana mungkin anak kecil bisa tahu kata-kata kejam seperti itu?Di rumah ini, Jeremy sudah tegas melarang siapa pun untuk membicarakan masalah itu. Satu-satunya yang berani adalah Yoana.Sejak Jeremy memutuskan untuk mengadopsi Daniel, itu artinya Daniel adalah anaknya. Jeremy tidak akan membiarkan siapa pun menindas anaknya.Jeremy memberi tahu, "Ingat. Kalau ada yang bicara begitu lagi, jangan dengarkan. Kamu adalah anakku selamanya. Rumah ini juga akan selamanya menjadi rumahmu."Harry menatap mata Jeremy dalam-dalam. Meski ayahnya biasanya terlihat galak, tatapan matanya kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 47

    Setelah pengobatan setengah jalan, tiba-tiba ingin berhenti. Apa maksud Jeremy? Main-main dengan kesehatannya?"Um ... Ini ...." Andy juga tidak bisa menebak apa yang ada di pikiran Jeremy. Andy memang labil, terutama sejak kabar kematian Eleanor bertahun-tahun yang lalu.Andy sudah terbiasa dengan perubahan ini. Dia memberi tahu, "Nona Eleanor, aku juga nggak tahu pasti. Mungkin hari ini suasana hati Bos lagi buruk. Mungkin kalau suasana hatinya membaik, dia akan membiarkan kamu melanjutkan pengobatannya."Eleanor tersenyum sinis. Membiarkan dia melanjutkan pengobatan? Bukankah sebelumnya Jeremy yang memintanya untuk mengobatinya?Kenapa sekarang jadi seolah-olah Eleanor yang memaksakan diri untuk mengobatinya? Eleanor kehabisan kata-kata. Dia hanya ingin bertemu dengan anak itu, kenapa harus sesulit ini?"Nona Eleanor, silakan kembali," ucap Andy sebelum berbalik dan pergi.Eleanor menatap jendela besar di depan rumah itu, lalu melepaskan beberapa pukulan kombinasi ke arah jendela se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 48

    "Bos, Dokter Bastian sudah datang," ucap Andy sambil membawa Bastian masuk.Melihat Jeremy sedang sarapan, Bastian langsung duduk di sebelahnya tanpa bersikap sungkan. Dia mengambil mangkuk dan mulai makan juga."Kak Jeremy, ada apa mencariku?" tanya Bastian sambil melihat wajah Jeremy yang jelas kurang tidur. Kemudian, dia langsung paham. Kemungkinan besar dia diminta kemari untuk memeriksa kesehatannya. Bastian pun menoleh ke arah Jeremy seraya berujar, "Ini nggak masuk akal. Aku dengar, dokter itu sudah mulai mengobatimu. Tapi, kenapa kamu masih terlihat seperti belum tidur nyenyak? Apa dokter itu cuma punya reputasi hebat, tapi sebenarnya nggak ada keahlian?"Bastian mulai menganalisis sendiri dengan penasaran. Harry yang sedang menyeruput buburnya menimpali, "Bukan begitu. Papa yang nggak mau diobati dokter itu."Bastian menatap anak itu, lalu bertanya, "Papamu sendiri yang nggak mau diobati?""Ya, Papa benar-benar banyak tingkah," jawab Harry.Mendengar itu, Jeremy terdiam. Bast

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 49

    Mungkin Eleanor memang ingin membawa pergi anaknya. Akan tetapi, Jeremy sudah merawatnya dengan penuh dedikasi selama lima tahun. Tidak mungkin Eleanor bisa semudah itu membawanya pergi. Namun ...."Kak Jeremy, bagaimanapun juga jangan sampai kesehatanmu jadi korban," ujar Bastian dengan nada perhatian. Jeremy memandang jauh ke arah punggung Harry. Tatapannya sulit diterka.Pada saat itu, guru piano mendekat dan memberi tahu, "Pak Jeremy, Daniel sudah berlatih piano dengan baik akhir-akhir ini. Kamu bisa datang mendengarnya kalau ada waktu."Jeremy melihat jam tangannya. Kebetulan dia tidak terburu-buru, jadi dia bangkit dan berjalan ke ruang latihan.Sementara itu, Harry duduk di kursi piano. Dia berpikir keras bagaimana caranya keluar dari situasi ini.Tak disangka, Jeremy datang dan duduk di sofa sebelah seolah-olah siap untuk mendengarkan dia bermain. Harry langsung tertegun. Dia membelalak ketika bertanya, "Pa, kenapa duduk di sana?""Aku mau dengar kamu main piano," balas Jeremy.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 50

    Otot di wajah Jeremy sedikit berkedut. Bastian menahan tangan Jeremy, lalu tertawa sebelum meledek, "Kak Jeremy, minat anak-anak harus didorong. Jangan sampai kita merusak kepercayaan diri mereka di saat seperti ini."Jeremy menarik napas panjang. Dia memejamkan matanya, lalu berucap dengan susah payah, "Oke ... teruslah berlatih."Harry merasa lega di dalam hatinya. Apakah ini berarti dia berhasil lolos? Dia membalas sambil mengangguk dengan patuh, "Pa, aku akan berlatih dengan sungguh-sungguh."Guru piano di samping terlihat tidak percaya saat menatap Harry. Dia berkomentar, "Padahal ... latihan sebelumnya sudah berjalan dengan baik .... Kenapa sekarang jadi seperti ini?"Harry hanya tersenyum untuk meminta maaf kepada gurunya, lalu buru-buru kabur.....Di Grup Stelea.Eleanor berjalan menuju resepsionis dengan langkah cepat. Wanita di sana memandangnya dan bertanya, "Nona, ada yang bisa kami bantu?"Eleanor menjawab, "Aku mau cari Bu Vivi. Namaku Eleanor."Wanita itu berujar, "Oh,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 51

    "Sudah, masuklah." Bella memberi isyarat kepada Yoana agar tidak takut pada Jeremy dan mendekat padanya.Yoana menggigit bibirnya, lalu menyandarkan tangannya ke lengan Jeremy. Dengan suara lembut, dia berkata, "Jeremy, sebelumnya aku memang salah. Aku tahu tindakanku semalam keterlaluan. Setelah kembali nanti, aku bakal minta maaf langsung sama Daniel, ya?"Jeremy menatapnya dengan dingin. Suaranya yang rendah dan parau terdengar datar, "Nggak usah."Jeremy berjalan duluan ke depan. Sementara itu, tangan Yoana yang mencoba untuk meraih lengannya malah meleset. Melihat pria itu tidak menunggu dirinya, senyuman di wajah Yoana nyaris pudar."Jeremy!" Melihat sikapnya ini, Bella tampak kesal.Yoana menoleh dan menatap Bella dengan ekspresi penuh kesabaran dan sedikit kesedihan. Dia menggeleng dengan pelan, "Bibi, aku nggak apa-apa."Bella menghela napas, "Maaf sudah buat kamu sedih.""Nggak kok, Bi." Yoana mendorong kursi roda Bella, lalu buru-buru menyusul langkah Jeremy. Setelah berhasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 108

    Begitu Eleanor mengangkat kepalanya, dia melihat Jeremy naik ke kapal dengan tubuh yang basah kuyup dan membawa hawa dingin yang menusuk. Wajah Jeremy tampak kelam, pandangan matanya tajam dan penuh kebencian saat dia menatap Eleanor.Eleanor segera berjaga-jaga dan mengarahkan pistol ke arahnya.Malam itu, langit tampak kelabu dan mendung, menambah suasana yang mencekam.Jeremy menatap Eleanor dengan dingin dan mengejek, "Kamu memang punya nyali." Dia sempat mengira Eleanor sudah mati di laut. Namun, ternyata wanita itu bukan hanya berhasil menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga berhasil membawa Vivi kembali. Kalau saja jaraknya ke daratan tidak terlalu jauh, mungkin dia juga bisa berenang sampai ke sana?"Kamu mau tembak aku?" Jeremy mengejek."Biarkan aku dan temanku pergi," Eleanor berkata tegas.Jeremy maju beberapa langkah dengan tatapan menghina. "Kamu pikir pistol kecil itu bisa mengancamku?"Dor!Peluru menembus papan kayu di depannya, hanya selangkah dari tubuh Jeremy.Je

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 107

    Melihat tindakan Eleanor yang nekat, Jeremy mendecakkan lidahnya dengan kesal dan mengerutkan kening. "Dia gila atau apa?"Air laut sedingin ini, kenapa dia berani melompat begitu saja tanpa ragu? Apakah wanita cerewet itu benar-benar sepenting itu baginya?Andy yang berdiri di samping kehabisan kata-kata. 'Bukankah Anda sendiri yang memancingnya berbuat seperti ini?' batinnya.Setelah beberapa saat berlalu, Eleanor tidak kunjung muncul ke permukaan. Ekspresi Jeremy semakin muram. Andy berpikir sejenak sebelum bertanya, "Bos, perlu kupanggil orang untuk menarik Nyonya ke atas?"Jeremy menatap tajam ke arah laut dan tidak melihat tanda-tanda keberadaan Eleanor sedikit pun. Dia tertawa sinis, "Dia sendiri yang nggak takut mati dan melompat ke sana. Kalau dia tenggelam, itu salahnya sendiri."Setelah mematikan puntung rokoknya, Jeremy menambahkan dengan dingin, "Nggak usah khawatir."Andy terdiam mendengarnya. Siapa yang sebenarnya khawatir di sini? Dia hanya bertanya karena melihat Jerem

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 106

    Ya, Andy memanggil Eleanor dengan sebutan Nyonya. Dia memang sengaja melakukannya.Charlie menatap pria di hadapannya dengan pandangan tajam penuh kebencian. Ekspresinya semakin dingin. "Pergi sana."Namun, Andy tetap bersikap sopan dan angkuh. "Saya harus bawa Nyonya dan Tuan Muda pulang." Sambil berbicara, dia melihat jam tangannya. "Tinggal dua menit lagi. Kalau Nyonya dan Tuan Muda nggak mau kembali, kami akan bertindak."Charlie tertawa sinis. Pandangan matanya dipenuhi aura membunuh yang mengerikan.Eleanor merasakan angin kencang berdesir di dekat wajahnya .... Sekejap kemudian, terdengar suara keras saat Andy yang berdiri tegap itu terjatuh ke tanah. Charlie mencekik lehernya dan menekan tubuhnya dengan kuat ke lantai.Aura membunuh dari tubuh Charlie menyebar begitu cepat dan kuat.Para pengawal di belakang Andy saling bertukar pandang dengan kaget. Mereka bahkan tidak sempat menarik senjata. Dalam sekejap mata, Charlie sudah berada di depan mereka dan menekan Andy ke tanah. J

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 105

    Sekarang Eleanor berhasil membawanya pergi, Papa pasti tidak akan setuju dan akan mengejar Mama. Itu semua salahnya hingga Mama berada dalam bahaya."Anak bodoh, kamu ngomong apaan? Kamu nggak salah. Ini semua urusan antara Mama dan Jeremy. Kamu dan Harry nggak seharusnya ikut terlibat. Kalau ada yang harus meminta maaf, itu seharusnya Mama," ujar Eleanor dengan lembut.Setelah emosi keduanya sedikit lebih tenang, Charlie yang mengemudi akhirnya membuka suara, "Apa yang kamu tukarkan sama Jeremy?"Eleanor terdiam sejenak, tatapannya menggelap. Melihat wajah Eleanor melalui kaca spion, pria itu tertawa dingin, sorot matanya dipenuhi cahaya berbahaya. "Dirimu atau kebebasanmu?"Eleanor menarik napas dalam-dalam, menunduk memandang anak kecil di pangkuannya. "Tenang saja, aku sudah punya rencana."Jika Eleanor memenangkan permainan ini, dia bisa membawa kedua anaknya pergi jauh dari tempat ini. Jika dia kalah, Jeremy akan menangkapnya kembali. Namun, Eleanor punya satu kelebihan ... penya

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 104

    Eleanor tidak mendengarkan ucapan Yoana lebih lanjut, dia buru-buru turun sambil memeluk Daniel. Yoana memandang punggung Eleanor yang menjauh, awalnya ingin mengikuti sarannya untuk berusaha menahan Jeremy.Namun, dia berpikir ulang. Bagaimana jika wanita sialan itu berbohong? Bagaimana jika ini hanya sandiwara dan dia sama sekali tidak berniat pergi? Jika Yoana benar-benar pergi menahan Jeremy, lalu malah membuat Jeremy marah, apa yang akan terjadi padanya?Pikiran itu membuat dahi Yoana berkerut. Tanpa memedulikan hal lainnya, dia langsung bergegas turun. Saat di lantai bawah, dia melihat Eleanor membawa Daniel naik ke mobil hitam.Yoana segera memotret pelat nomor mobil itu dan mengirimkannya ke Jeremy. Eleanor, masih mau nipu? Lucu sekali.Di dalam mobil, Charlie yang duduk di kursi pengemudi melihat Yoana memotret melalui kaca spion. Bibirnya melengkung tipis, sorot matanya memancarkan kebengisan yang menakutkan.Begitu Eleanor membawa Daniel masuk ke mobil, Charlie berkata denga

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 103

    Telepon kedua Eleanor ditujukan kepada Vivi. Jika dia melarikan diri, kemungkinan besar Jeremy akan menculik orang-orang di sekitarnya untuk memaksa dia kembali. Demi keselamatan Vivi dan dirinya sendiri, bersembunyi selama dua jam ini adalah pilihan yang paling aman bagi semua orang.Telepon ketiga, Eleanor menelepon Harry, lalu menjelaskan situasinya secara singkat. Hari ini dia tidak bisa membawa Harry pergi. Karena Jeremy tidak mengetahui keberadaan Harry, maka situasi Harry akan tetap aman selamanya.Jika Eleanor membawa Harry bersamanya dan tertangkap, semuanya akan hancur total. Dia dan Daniel sudah berada dalam bahaya, jadi dia tidak bisa menyeret Harry ke dalamnya. Asalkan bisa melewati dua jam ini, dia bisa menjemput Harry kapan saja.Tak lama kemudian, mobil Eleanor tiba di rumah sakit. Saat dia memasuki ruang perawatan, untuk pertama kalinya dia berdekatan dengan Daniel. Daniel memandang Eleanor dan terdiam sejenak. Matanya tampak terkejut, bibirnya bergerak, lalu tanpa sad

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 102

    Setelah mendengar perkataan Jeremy, wajah Eleanor sama sekali tidak menunjukkan rasa gembira. "Kalau aku nggak bisa bawa anak itu pergi?"Mulai sekarang, kamu harus patuh padaku. Aku panggil kapan saja, kamu harus datang. Apa pun yang aku suruh, termasuk menemaniku di ranjang."Seperti mainan, seperti milik pribadinya yang tidak bisa disentuh siapa pun.Tubuh Eleanor bergetar, wajahnya seketika berubah pucat. Dengan bibir bergetar, dia membalas, "Ini ibu kota, kamu menyuruhku membawa seorang anak melarikan diri dari tempat di mana kamu bisa mengendalikan segalanya. Jeremy, kamu sengaja mempersulitku."Hanya dengan sebuah perintah darinya, Jeremy bisa menangkap Eleanor kembali. Ini yang disebut memberinya kesempatan?"Ya, aku memang sengaja mempersulitmu."Jeremy mengangkat tangannya, jari-jarinya yang dingin sekali lagi menyapu lembut pipi Eleanor yang putih halus. "Eleanor, aku cuma ingin kamu belajar tunduk padaku. Kesempatan hanya ada satu kali, manfaatkan baik-baik.""Aku kasih kam

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 101

    Mata Jeremy meredup, tubuhnya diselimuti oleh aura dingin saat berkata, "Nggak perlu."Fakta sudah jelas di depan mata. Melakukan pemeriksaan lagi hanyalah membuang-buang waktu. Dia juga tidak ingin lagi menghadapi kenyataan bahwa istrinya pernah dinodai oleh pria lain, bahkan melahirkan seorang anak, dan anak itu dibesarkan di sisinya selama ini.Jeremy tidak mengizinkan siapa pun dari Keluarga Adrian mengatakan bahwa Daniel adalah anak haram. Selama tidak ada yang membicarakannya, dia bisa memperlakukan Daniel seperti anak kandungnya sendiri.Secercah harapan yang baru saja muncul di hati Eleanor kembali padam. Benar, dia percaya pada bukti yang ada di depannya, percaya Yoana, percaya petugas pemeriksaan, percaya Andy, tetapi satu-satunya yang tidak dia percaya adalah Eleanor.Seorang wanita yang dikenalnya selama sepuluh tahun, bahkan telah menjadi istrinya selama tiga tahun. Tidak ada kepercayaan sedikit pun.Eleanor merasa dirinya sangat bodoh. Mengapa dia masih berharap pada Jere

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 100

    Jika Jeremy tahu Daniel adalah anak kandungnya, mungkin dia akan memperlakukan Daniel dengan lebih baik.Eleanor merasa demikian. Namun, yang didapatkannya malah tawa sinis Jeremy. "Darah dagingku? Eleanor, apa serunya menipu diri sendiri?"Jeremy sangat jarang melakukan hal aneh saat mabuk. Dia yakin hal seperti itu hanya pernah terjadi sekali, yaitu saat kakeknya berulang tahun.Kala itu ketika dia bangun, wanita yang ada di sebelahnya adalah Yoana. Kemudian, Yoana pun hamil.Di luar dugaan, sebulan kemudian, Eleanor juga memberitahunya bahwa dirinya hamil, hamil anak Jeremy.Jeremy pun kebingungan. Dia menyuruh orang menyelidiki dan akhirnya mendapat informasi bahwa Yoana memberi obat kepada Eleanor. Obat itu membuat Eleanor memasuki kamar pria lain tanpa sadar. Itu sebabnya, dia hamil.Ketika memikirkan masalah ini, kepala Jeremy menjadi sangat pusing. Eleanor menunduk dan mengepalkan tangannya. Saat melihat celaan pada ekspresi Jeremy, hatinya terasa sakit."Kalau kamu nggak perca

DMCA.com Protection Status