Share

19. Toilet rusak

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-08 08:30:13

"Ada apa, Fania? Aku nggak punya waktu banyak. Aku udah hampir terlambat menghadiri kelas."

Mentari menatap dingin adik tirinya.

Mentari mati-matian menahan diri untuk tidak kehilangan kendali di depan Fania. Semenjak dirinya diusir dari rumah gara-gara drama yang Fania dan ibunya buat membuat Mentari muak melihat muka Fania.

Fania tertawa setan tapi Mentari justru tetap bergeming ditempatnya. Entah apa lagi yang Fania akan lakukan pada dirinya.

"Nggak perlu buru-buru, bodoh! Harusnya lo nggak perlu kuliah lagi biar masa depan lo bener-bener hancur," sarkas Fania.

"Kamu nggak ada hak buat ngatur hidup aku lagi, Fania. Sekarang aku bukan lagi bagian dari kalian, aku rasa telinga kamu belum tuli saat ayah aku memutuskan hubungan dengan putri kandungnya sendiri hanya karena hasutan kamu dan ibumu," balas Mentari begitu menohok.

Fani mengepalkan tangannya. Harga dirinya serasa diinjak-injak karena sekarang Menteri si gadis bodoh suda
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mentari Pernikahan Dini    20. Bingung

    Arumi mengerutkan keningnya saat kelas sudah dimulai namun Mentari belum menampakkan batang hidungnya."Sahabat gue dibawa kemana sih sama si Gala?" Arumi berdecak pelan dan bergumam seorang diri.Ia persis seperti anak ayam kehilangan induk ditinggal mendadak oleh Mentari seperti ini.Yang Arumi tau dirinya dan Alzi ditinggalkan begitu saja oleh Gala dan Mentari saat di kantin tadi.Karena sibuk berdebat dengan Alzi, Arumi jadi tidak ngeh dengan keadaan sekitar.Arumi tidak tau kalau Menteri pergi ke toilet seorang diri dan Arumi juga tidak tau kalau Gala langsung kembali ke kelas karena malas menjadi obat nyamuk.Jadilah sekarang Arumi mengira bahwa Mentari menghilang karena ulah Gala yang membawa pergi sahabatnya itu diam-diam. 'Dari pada sibuk nebak-nebak kenapa nggak gue chat aja orangnya? Arumi ... Arumi lemot banget sih otak Lo.' rutuk Arumi pada dirinya sendiri lalu meraih ponsel dari dalam tas miliknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Mentari Pernikahan Dini    21. Gara-gara chat

    Kedua pria yang masih berada didalam mobil itu saling pandang bingung."Daripada menerka-nerka disini lebih baik kita periksa ke dalem. Siapa tau aja si Mentari emang lagi nggak dirumah?" ucap Alzi diangguki Gala.Gala turun dari mobil Alzi tergesa-gesa. Ingin rasanya Gala cepat-cepat sampai kedalam dan memastikan istrinya baik-baik saja.Alzi melengos melihat pergerakan Gala yang tak ubahnya seperti preman mau maling ayam. Gala begitu terburu-buru seperti dikejar anjing peliharaan.Bergerak dengan malas dibelakang Gala, Alzi yang merasa pengap karena gelap gulita menghidupkan senter dari ponselnya."Orang kalau lagi panik itu ternyata emang selalu keteteran." Alzi mencak-mencak melihat Gala yang bergerak dalam kegelapan."Minimal idupin dulu senter HP lo, Gal! Panik boleh, bahayain diri sendiri jangan! Kalau lo kesandung terus jatoh 'kan bisa bahaya." Alzi berkicau tiada henti membuat Gala menatapnya jengah.Tidak ingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Mentari Pernikahan Dini    22. Over thinking

    Wajah Gala menegang saat itu juga. "Gue yakin banget terjadi sesuatu sama istri gue. Pasti ada orang yang sengaja rencanain ini semua."Gala mengepalkan tangannya kuat-kuat. Entah apa yang sudah terjadi pada Mentari? Gala tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu yang buruk terjadi pada istrinya. "Terus kita harus gimana? Diluar lagi hujan deras sementara Mentari nggak tau ada dimana?" Arumi meratap pilu, pasti saat ini Sahabatnya sedang tidak baik-baik saja."Gue yakin Mentari masih di kampus," ucap Gala begitu yakin."Kalau lo emang seyakin itu Mentari ada di kampus, nggak ada salahnya kita coba cari dia kesana," sahut Alzi diangguki Gala."Gue ikut!" pekik Arumi."Tapi---""Nggak ada tapi-tapian Alzi. Pokoknya aku harus ikut," pinta Arumi tidak mau dibantah.Alzi hanya bisa mengalah dan menyetujui Arumi untuk ikut dari pada masalah ini berlarut-larut. Setelah menjemput Arumi kerumahnya, bar

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Mentari Pernikahan Dini    23. Penakut

    "Kakak harus mencari kamu dimana lagi, Sayang? Kamu nggak kabur ninggalin Kakak karena nggak tahan hidup miskin 'kan?" gumam Gala dengan segala over thinking nya.Alzi dan Arumi tercengang mendengar ucapan Gala yang diluar nalar. Mereka tak menyangka Gala masih bisa memikirkan hal seajaib itu disaat saat keadaan sedang genting seperti ini.Sungguh kadang-kadang pemikiran orang yang terlalu pintar seperti Gala ini sangat mengejutkan bukan?Plak"Asu! Kenapa lo malah nabok gue, hah? Lo nggak liat gue lagi sedih?" Gala mengumpat sangat keras sambil mengelus lengannya yang terasa panas akibat tangan Arumi yang tenaganya tak main-main, tak lupa juga Gala menunjukkan wajah sedihnya.Arumi yang gemas dengan ucapan Gala tak tahan untuk melayangkan tabokan mautnya."Siapa suruh lo punya pemikiran seburuk itu tentang sahabat gue?" Arumi komat kamit seperti membaca mantra mengomeli Gala yang yang sembarangan menilai Sahabat baiknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Mentari Pernikahan Dini    24. Dobrak

    Alzi melirik gemas Arumi yang masih setia menempel di sebelahnya. Ingin rasanya Alzi menendang Arumi jauh-jauh karena gadis itu sangat mengganggu pergerakannya.Tapi Alzi mana mungkin berani melakukan itu, bisa-bisa dirinya yang ditendang jauh-jauh dari hatinya oleh Arumi setelah itu.Alzi tidak akan mampu jika tetap hidup tanpa cinta Arumi. Terdengar lebay namun, memang itulah kenyataannya.Tidak ada yang mencintai Alzi dengan tulus tanpa memandang Alzi berasal dari keluarga konglomerat selain Arumi."GUE NEMU HP MENTARI!" teriak Gala dari depan wastafel.Arumi dan Alzi segera mendekat. Arumi langsung melepaskan diri dari tubuh Alzi karena rasa takutnya tiba-tiba lenyap mendengar suara teriakan Gala."Iya ini emang handphone nya Tari. Berarti dia ada disini." Arumi menggerakkan matanya ke seluruh penjuru tapi tidak ada Mentari disana."Apa jangan-jangan Mentari ada disalah satu bilik ini?" tanya Arumi."Coba ki

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Mentari Pernikahan Dini    25. Kesedihan

    Gala bergeming dengan wajah memucat disamping pintu melihat pemandangan mengerikan di dalam sana."I-tu bukan istri gue 'kan?" tanya Gala terbata.Gala melangkah bak robot kekurangan baterai, begitu kaku menghampiri seorang gadis yang tersandar tak berdaya di dinding toilet.Dari baju, celana kulot dan tas yang gadis itu pakai sudah sangat jelas bahwa itu Mentari. Sebenarnya Gala sangat mengenali bahwa itu adalah istrinya, tapi Gala menepis dengan keras kalau itu bukan Mentari.Gala ingin menolak kalau itu benar-benar istri yang sedang ia cari."Itu beneran Tari, Gal. Hiks siapa yang tega ngurung dia disini." Arumi menyahut dengan tangis pilunya.Arumi sudah tidak tahan lagi menahan tangisnya melihat keadaan sahabatnya yang sepertinya tidak baik-baik saja.Arumi mendorong kasar tubuh besar Gala yang masih berdiri seperti patung di depan pintu toilet. Dengan langkah lebarnya kini Arumi sudah berjongkok di hadapan orang ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Mentari Pernikahan Dini    26. Perlakuan buruk

    Penampilan Gala sangat kacau tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya sedikitpun, penampilan Gala sama kacaunya dengan perasaannya saat ini.Istrinya tengah berjuang antara hidup dan mati di dalam ruangan ICU. Apakah seburuk itu keadaan istrinya hingga ruangan yang isinya hanya dihuni oleh orang-orang sekarat itu saja tempat yang harus istrinya huni?Gala menarik rambut hitamnya kuat-kuat. Memikirkan hal buruk yang bisa saja terjadi pada sang istri membuat Gala sangat frustasi."Kamu harus bertahan, Sayang. Disaat sebentar lagi kehidupan kita akan berubah kamu malah memilih berbaring disana," gumam Gala sambil menatap sendu pintu ruangan ICU yang tertutup rapat.Dokter masih ada di dalam sana, tadi setelah mereka membawa Mentari ke IGD para tenaga medis langsung memindahkan Mentari ke ICU membuat hati Gala serasa diremas-remas.Gumaman Gala terdengar samar oleh Alzi dan Arumi. Mereka hanya bisa diam menemani Gala agar pria itu tidak berb

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Mentari Pernikahan Dini    72. Jangan sampai

    "Sayang!" panggilnya dengan suara serak dan bergetar."Kakak cemburu tau sama mereka-mereka yang nemenin kamu tidur," adu Gala sambil menunjuk selang infus, alat bantu bernapas dan masih banyak lagi alat-alat medis yang menempel pada tubuh istrinya dan Gala tidak tau namanya apa."Harusnya Kakak yang nemenin kamu tidur bukan alat-alat sialan ini," ucap Gala begitu lirih bahkan hampir terdengar seperti bisikan."Maaf Sayang maaf, maafin Kakak atas kelalaian Kakak dalam menjaga kamu! Mungkin beribu kata maaf pun nggak akan cukup dan nggak akan pernah membayar rasa sakit yang kamu rasakan." Gala menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Kakak janji akan membalas rasa sakit kamu ini dengan cara yang lebih kejam dari yang dia lakukan. Jadi Kakak mohon kamu harus bangun secepatnya dan kasih tau Kakak siapa orang yang sudah melakukan hal biadab ini sama kesayangannya Kakak."Kilatan api dendam sangat terlihat jelas dari mata seorang Galaksi Bimantara. Dendam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10

Bab terbaru

  • Mentari Pernikahan Dini    63. Berubah manis (Ending)

    Tahun demi tahun telah berganti, kini kehidupan Galaksi dan Mentari telah banyak berubah.Kontrakan kecil mereka dulu kini sudah berubah menjadi rumah mewah yang di bangun dari hasil kerja keras Gala dan Mentari, Alzi juga sudah mekahi Arumi dan berhasil merebut kembali haknya dari Om Nino setelah ia lulus kuliah.Gala dan Alzi juga telah membangun sebuah rumah sakit mewah untuk istri mereka sesuai dengan cita-cita kedua perempuan itu yang ingin memiliki rumah sakit sendiri.Fakta mengejutkan juga terjadi, Bu Santi ternyata adalah ibu kandung Gala dan Tuan Surya si lintah darat ternyata ayah kandungnya. Saudara kembar Gala ternyata telah meninggal dunia setelah kejadian naas yang menimpa keluarganya kala itu, dan Tuan Surya kini sudah tobat dan berhenti menjadi rentenir.Gala sudah menerima orang tuanya, mereka terpisah bukan karena keinginan orang tuanya. Gala tidak membenci mereka karena ia tau mereka juga tersiksa karena mencari dirinya selama

  • Mentari Pernikahan Dini    62. Suara indah

    Gala memandang nanar kaki kirinya yang terpasang gips, mendengar dari istrinya bahwa kaki kirinya retak membuat Gala syok berat. Mentari masih setia memeluk sang suami sambil menangis, Mentari tak kuasa melihat wajah sedih Gala saat pertama kali ia katakan bahwa kaki Gala retak dan butuh waktu selama empat bulan untuk menyembuhkannya. “Kak Gala nggak perlu mikirin apapun, cuma empat bulan, Kak. Abis itu kaki Kakak bakalan sembuh lagi.” Gala menatap istrinya begitu sendu. “Iya cuma empat bulan, tapi menjalang itu kita gimana? Gimana caranya Kakak bisa kerja dalam keadaan kaki di gips kayak gini?” Gala pusing membayangkan mereka akan makan apa kedepannya, dengan apa ia harus membayar uang kontrakan kalau dirinya tidak bekerja. Untungnya skripsi Gala telah selesai dan tinggal menunggu hari wisuda, harusnya Gala sudah langsung bekerja di salah satu perusahaan besar setelah mendapatkan ijazah. Tapi

  • Mentari Pernikahan Dini    61. Tangisan

    “Keadaan pasien sudah baik-baik saja, operasinya berjalan lancar.” “Hufff ….” Mentari menghela nafas lega, pasokan udara yang mulanya seolah menghilang dari paru-parunya kini kembali terisi penuh dan Mentari sudah bisa bernafas dengan leluasa. Begitu pula dengan Alzi dan Arumi, keduanya juga nampak lega mendengar kabar baik dari Dokter yang baru saja selesai menangani operasi Gala. “Tapi saya juga membawa kabar buruk, kaki kiri pasien mengalami retak sehingga harus dipasangkan gips.” Deg Ucapan Dokter itu membuat Mentari kembali menegang, sebenarnya tak apa apapun yang terjadi pada Gala Mentari akan tetap menerima asalkan nyawa suaminya itu terselamatkan. Tapi Mentari memikirkan bagaimana nanti reaksi Gala saat mengetahui bahwa kakinya retak, Mentari sangat paham kalau tulang retak tidak akan bisa sembuh dalam waktu singkat. Paling cepat mungkin bisa mencapai waktu empat bulan, b

  • Mentari Pernikahan Dini    60. Tentang keadaan Galaksi

    Duduk sendirian di atas lantai dingin rumah sakit dengan perasaan kalut luar biasa, itu yang Mentari rasakan saat ini. Di depan ruangan operasi yang lampunya sedang menyala pertanda bahwa operasi sedang berlangsung Mentari duduk seorang diri.Tangis perempuan berusia dua puluh satu tahun itu tidak reda sejak melihat langsung betapa menyedihkannya keadaan sang suami yang kini tengah berjuang antara hidup dan mati.Orang-orang yang berlalu lalang di koridor rumah sakit hanya bisa menatap iba Mentari, mata gadis itu sudah bengkak dan memerah tapi tangisnya belum berhenti.“Apa engkau juga akan mengambil suamiku setelah engkau renggut ibu ku, Tuhan? Aku harus dengan siapa kalau Kak Gala benar-benar pergi?”Mentari menjerit pilu, ia tak peduli akan semua orang yang tengah menatapnya. Yang Mentari inginkan sekarang hanyalah keselamatan Galaksi, suaminya.Dunia Mentari sekarang berpusat pada Gala, hanya demi Gala ia memilih tetap hidup di dunia

  • Mentari Pernikahan Dini    59. Hancur

    Dunia seakan runtuh tepat menimpa kepala Mentari saat ini, tubuhnya bergetar hebat dengan nafas terasa berat melihat pemandangan menyakitkan mata di depan sana.“K-kak Gala.” Bahkan untuk bicara sepatah kata saja suara Mentari langsung bergetar, bahkan hampir tak terdengar.“Maaf, Nak. Kamu kenal korban itu?”Kesadaran kembali mengambil alih tubuh Mentari.“Di ma-na korban motor Scoopy merah itu, Pak?” tanya Mentari terbata, jari telunjuknya terulur menunjuk motor Scoopy yang mentari yakini seratus persen adalah motor suaminya.“Ada seberang sana, Neng.” Bapak-bapak itu menunjuk halte bus di seberang jalan. “Keadaannya cukup parah, tapi masih beruntung dari pada korban lain yang langsung meninggal di tempat.”Mata Mentari tertuju ke halte bis yang ditunjukkan oleh warga itu, di sana Mentari dapat melihat ada beberapa orang yang tengah menjaga korban kecelakaan.“Bilang sama Tari, kalau itu bukan Kak Gala.” Mentari terus berceloteh di sepanjang larinya menuju seberang jalan.Karena kec

  • Mentari Pernikahan Dini    58. Tragedi di tengah hujan

    “Kak Gala kok nggak bisa dihubungi ya, Alzi juga nggak angkat telpon dari aku. Harusnya Kak Gala udah sampai di cafe.”Mentari meremas erat ponsel yang baru saja ia gunakan untuk menghubungi Gala dan Alzi, tapi ponsel keduanya yang sama-sama tidak bisa dihubungi membuat perasaan Mentari semakin cemas.Jika ponsel Gala tidak aktif, Alzi malah tidak menjawab panggilan darinya.“Kemana aja sih mereka?”Dalam rasa gelisah yang melanda, Mentari juga merasa kesal dalam waktu bersamaan.Sudah tiga puluh menit sejak Gala pergi, harusnya suaminya itu sudah sampai di cafe.“Kalau Kak Gala udah sampe kenapa dia nggak ngabarin aku?” Pertanyaan itu lolos dari bibir Mentari.Hati Mentari semakin tak tenang memikirkan keberadaan suaminya, kenapa disaat ia benar-benar butuh kabar seperti ini Gala malah tidak memberinya kabar.“Aku makin nggak tenang kalau gini caranya, aku harus susul Kak Gala sekarang juga.”Tanpa pikir panjang, Mentari langsung menyambar tas selempang kecil yang hanya muat satu han

  • Mentari Pernikahan Dini    57. perasaan gelisah

    Mentari mengayunkan langkah gontai nya keluar dari rumah, ia melirik Fania yang diantar ke sekolah dengan mobil oleh ayahnya.Menatap uang lima ribu dalam genggamannya, bibir pucat Mentari yang menahan lapar mengeluarkan napas kasar.“Apa ayah mengizinkan hari ini aku ikut nebeng ke sekolah?” Mentari Memandang nanar ayahnya yang tengah memberikan selembar uang lima puluh ribu kepada Fania.Senyum getir lagi-lagi terpatri di bibir Mentari, uang lima puluh ribu jelas sangat berbeda jauh dengan jatah jajannya hari ini yang hanya lima ribu.Di sini yang merupakan anak kandung ayahnya sebenarnya dirinya atau Fania, kenapa ayahnya seolah memperlakukannya bak anak tiri.Hanya terkadang saja Mentari mendapat jatah jajan lima belas ribu, itu pun kalau ibu tirinya tengah berbalik hati.Menatap ayahnya ragu-ragu, Mentari mengayunkan langkah secara perlahan hingga sekarang ia sudah berdiri di samping mobil sang ayah.“Ayah, Tari boleh ikut berangkat sekolah bareng, Ayah?” Mentari meremas tali tas

  • Mentari Pernikahan Dini    56. Masa lalu

    “HEY, TUNGGU! JANGAN LARI KALIAN!” Para emak-emak yang dipanggil Bu Santi terus mengejar Fania dan dan ibunya sambil membawa sapu, ember, bahkan panci untuk menimpuk kepala ibu dan anak yang sudah membuat gaduh di lingkungan mereka. “Gimana dong, Bu? Kita bisa bonyok di tangan emak-emak sekampung.” Fania terus berlari sesekali menoleh ke belakang di mana ada banyak kaum manusia terkuat di dunia yang diberi julukan emak-emak. “Diam dulu kamu, Fan. Kita salah langkah, ternyata anak nggak tau diri itu banyak pelindungnya di sini.” Rosa membuka kasar pintu mobilnya berbarengan dengan Fania masuk. Tidak ada tempat yang lebih aman bagi mereka untuk berlindung selain di dalam mobil. Rosa melirik ke belakang, wanita itu melotot melihat betapa bar-bar nya para tetangga Mentari. “Sialan, merk lempar mobil kita pakai tanah lumpur, Fan.” Rosa mengepalkan tangannya kuat-kuat. Kini mobilnya telah kotor oleh tanah basah akibat perbuatan emak-emak itu. tidak ingin mobilnya semakin kotor, R

  • Mentari Pernikahan Dini    55. bantuan para tetangga

    “Mau apa kalian kesini?” Gala melempar pertanyaan sarkas kepada dua tamu tak diundang yang datang ke kontrakan Bu Santi, Gala juga langsung pasang badan di depan Mentari untuk melindungi sang istri dari dua ular beracun yang tidak Gala harapkan kehadirannya. Dari raut wajah Gala yang berubah dingin orang akan langsung bisa menebak bahwa pria itu sangat membenci dua orang yang datang itu. “Saya ke sini untuk mencari anak tidak tau diri itu, sudah dibesarkan bukannya balas budi tapi malah menjelek-jelekkan saya di depan umum.” Mendengar jawaban Rosa, kekehan sinis keluar begitu saja dari bibir Gala. “Makasih yang seperti apa yang Anda minta? Makasih atas ketidak adilan yang selama ini kalian semua perbuat kepada istri saya, iya?” Rosa mengepalkan tangannya, keberadaan Gala sungguh membuat rencananya untuk memberi Mentari pelajaran harus terganggu. “Kamu, laki-laki miskin nggak usah ikut campur, ini bukan urusan kamu.” Rosa menatap nyalang Gala yang kini menyeringai kepadanya.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status