Seperti yang sudah Rea katakan, mereka kini pergi menuju kediaman De Sade. Awalnya hanya Rea dan Reiki, tapi Vali ngotot ingin ikut. Di tambah si kembar yang tidak mau terpisah dari induknya. Akhirnya mereka pergi ke kediaman De Sade dengan beramai-ramai. Ini juga kali pertama si kembar ke rumah keluarga De Sade. “Apa disana akan menyenangkan seperti di rumah paman Ehaan?” tanya River “Mama tidak tahu. Kalian bisa cari tahu sendiri nanti, oke?” jawab Rea River mengangguk. Bocah kecil itu penasaran dengan rumah keluarga besar ibunya. Selama ini dia hanya pergi ke RedHunde saja, tidak pernah sama sekali Rea mengajaknya mengunjungi De Sade. Rea segera membuka portal teleportasinya. Begitu terbuka dengan segera mereka masuk ke dalamnya. Berbeda dengan Reiki yang santai, Vali terlihat gugup. Ini pertama kali dirinya bertatap muka dengan keluarga penyihir paling kuat yang telah melegenda. Apa lagi kisah mereka yang di katakan menghilang. Portal terbuka di sebelah barat kediaman De Sad
Tentang masa lalu Kerajaan Utara atau Kerajaan Penyihir yang pertama berdiri sebelum adanya kerajaan-kerajaan lain. Dimana dulu setiap penyihir mempunyai aliansi atau saling berkelompok antar beberapa kepala keluarga dan salah satu keluarga penyihir yang paling kuat adalah keluarga De Sade dan Goulet. Kedua keluarga itu saling membentuk kelompok masing-masing, dimana mereka yang menjadi ketuanya. Berbeda dengan kelompok keluarga yang di pimpin oleh Altreisa De Sade yang royal dan memiliki kepercayaan satu sama lain yang tinggi. Keluarga Goulet memiliki beberapa kelompok yang saling menusuk dari belakang. Puncaknya salah satu keluarga yang di bawah pimpinan Goulet, mengatakan ingin membuat sebuah kerajaan yang menaungi semua penyihir. dimana ada peraturan yang akan di tetapkan pada semuanya dan harus wajib di patuhi. Goulet mengatakan keinginan itu pada Altreisa. Altreisa bertanya siapa yang akan menjadi raja, karena jika mereka membuat kerajaan maka akan ada raja yang memimpin. Al
Masih dengan masa lalu Kerajaan Utara Ternyata tingkah sang Raja makin menjadi. Mengirimkan pembunuh bayaran pada keluarga De Sade. Bahkan banyak petisi yang di layangkan oleh raja itu. “Kau akan membiarkan semua ini, sayang?” tanya suami Altreisa “Apa yang harus aku lakukan dengan tindakan bodohnya itu?” “Sebenarnya tidak ada. Hanya saja aku tidak tega dengan putra putri kita. Mereka masih kecil, tapi sang raja malah ingin membunuh mereka” “Kau benar. Aku tidak bisa membiarkan semua ini semakin larut. Aku tidak ingin anak-anakku menjadi korban kegilaan mereka. Apalagi kekuatan anak kita masih belum bisa di bilang stabil” setuju Altreisa “Aku yang akan mendatangi raja itu sendiri. Akan aku buat dia mengatakan apa yang dia inginkan dari kita” putus Altreisa “Aku tahu kau bisa” Altreisa masuk ke dalam pelukan suaminya. Pelukan hangat yang mampu menenangkan perasaannya. *** Altreisa langsung masuk ke dalam ruangan sang raja tanpa mengetok pintu atau meminta ijin. Altreisa sudah
Kepala Altreisa terasa sakit sekarang. Banyak masalah silih berganti, apalagi tuduhan baru yang di layangkan pada dirinya. “Aku hampir gila karena ini semua” keluh Altreisa “Nyonya” panggil salah satu kepala maid kepercayaan keluarga De Sade “Ada apa, Piper?” “Tentang semua buku, gulungan dan beberapa barang yang mengandung sihir kuat akan kita apakan?” Selain Altreisa, Piper adalah satu-satunya orang yang mengetahui tentang hal itu. Altreisa adalah nyonya sehidup sematinya Piper. Dia adalah rubah ekor sembilan sama seperti Reiki. Dia lah yang membuat para rubah ekor sembilan hanya bisa melayani keluarga De Sade pilihan. Piper bersumpah jika keturunannya akan terus berada di samping sang kepala keluarga De Sade. Piper sendiri adalah satu-satunya orang yang berdiri di samping Altreisa sebelum bertemunya dia dengan sang suami. “Bagaimana menurutmu Piper?” tanya Altreisa balik “Kepalaku sudah penuh untuk kembali berpikir” “Jika menurut saya, sebaiknya nyonya simpan di tempat yang
Altreisa melihat ke arah sang Raja dan pria itu sedang tersenyum meremehkan. Altreisa menghembuskan nafas pelan. “Baiklah jika kalian memakssa. Maka aku juga akan memberi syarat akan tuduhan ini” Ucap Altreisa “Pembunuh tidak punya hak berbicara” tentang sang raja, Adair “Sayangnya, saya bukan pembunuhnya” jawab Altreisa “Apa bukti yang bisa kau tunjukkan untuk itu?” tantang sang Raja “Ingatan saya” jawab Altreisa pendek Adair terdiam, wajahnya menunjukkan kebingungan. “Ingatanmu bisa saja kau manipulasi agar terbebas dari kejahatan yang kau buat” “Yang mulia. Saya tidak menyangka jika anda sangat bodoh sekarang” ejek Altreisa “Tutup mulutmu pembunuh!” hardik Adair tidak terima “Kenapa saya harus menutup mulut saya?” tanya Altreisa “Apa yang saya katakan tidak lah salah. Anda sangat bodoh” “Kau yang duduk sebagai hakim” tunjuk Altreisa dengan tangan terantai “Apa kau lupa hukum penyihir yang mengatakan ‘jika sang pelaku terus mengaku tidak bersalah, sedangkan bukti ada di
Ingatan itu mulai memudar dan tubuh Altreisa meluruh seketika. Semua orang yang melihat ingatan milik Altreisa tidak bisa lagi membantah jika wanita itu tidak bersalah. Adair pun sudah tidak bisa lagi memojokkan Altreisa. Dengan di bantu salah satu penyihir agung, Altreisa berdiri. “Sekarang kalian sudah melihatnya, bukan? Aku sama sekali tidak ada hubungannya dengan kematian Daria” ucap Altreisa “Tapi kau yang mengatakan ada sihir pada mendiang Daria Goulet” Adair masih mencari celah Altreisa “Karena memang begitu adanya. Aku memang bisa melihat aliran sihir itu dari kecil, apa ada yang salah? Lagi pula aku masih lah gadis yang belum banyak mengetahui sihir saat itu” jelas Altreisa “Nyonya Altreisa terbukti tidak bersalah. Semua ingatannya benar adanya. Lagipula sihir dan racun yang membuat Nona Muda Goulet meninggal bukanlah sembarangan. Pantas jika Nyonya Altreisa tidak mengetahui hal itu di usia muda” jelas penyihir agung “Lalu sihir apa itu?” tanya Lorcan “Racun yang menge
Altreisa dan Piper mempersiapkan semua hal yang akan mereka butuhkan. Suami Altreisa baru saja sampai di mansion pagi tadi. Setelah sang suami mengatakan apa tujuan raja tamak itu terus memojokkan De Sade terus menerus, membuat Altreisa langsung memutuskan untukl segera melancarkan rencananya.Adair menginginkan semua kekuatan yang di miliki oleh keluaraga De Sade. Salah satu yang harus mereka lakukan adalah dengan membaca dan mengartikan artefak kuno yang berada di tangan De Sade.Karena Adair yakin jika Altreisa tidak akan menyerahkan semua itu, pria itu memilih untuk menghancurkan De Sade dan mengambil semua peninggalan sebagai barang sitaan. Altreisa yang mendengar hal itu langsung naik pitam.Altreisa sudah tidak memiliki banyak waktu untuk memindahkan semua artefak, buku kuno dan semua pernak pernik lainnya. Wanita itu sedang di buru waktu.“Sudah siap semua istriku?” tanya sang suamiAltreisa yang mendengar suara suaminya segera menghambur ke pelukan pria itu. Dia membutuhkan t
Dua jam keduanya terus bertarung tiada henti. Bahkan Piper sudah tertidur dengan posisi duduk. “Katakan, sebenarnya apa maumu penyihir?” tanya sang naga “Aku menginginkan guamu” “Untuk apa?” “Untuk menjaga hartaku, tentu saja” jawab Altreisa Melihat sang naga yang terdiam, Altreisa menyeringai. Naga begitu menyukai harta. “Berikan hartamu, maka aku berikan gua ini” ucapnya “Tidak akan, hartaku terlalu berharga” “Enyah saja kau dari sini” murkanya “Kenapa tidak kau saja. Aku tahu ini bukan tempatmu. Ini daratan Werewolf yang dimana naga tidak memiliki tempat disini” sang naga terdiam, karena itu memang kenyataannya Mereka kembali bertarung hingga akhirnya kemenangan berada di tangan Altreisa. Sang naga bernafas terengah karena kehabisan mana dan energi miliknya juga ikut terkuras. “Aku akan membiarkanmu tinggal disini dan membuat mereka tidak akan mengusirmu, dengan syarat, jaga harta berhargaku selayaknya nyawamu. Karena mungkin nanti banyak orang yang menginginkannya” ucap
Waktu berjalan dengan cepat, kini si kembar sudah berusia 10 tahun. Vali maupun Rea tidak menyangka jika mereka bisa bertahan selama ini.Si kembar kini juga sudah mulai melakukan pelatihan mereka sejak 3 tahun yang lalu. River yang sudah mulai di gembleng untuk menjadi Alpha penerus dan Rain yang berlatih untuk menjadi oenyihir hebat.Keduanya memang terlahir kembar, namun dengan takdir yang berbeda. Awalnya Rain sempat depresi sast tahu dia tidak akan bisa menjadi Werewolf dan hanya menjadi seorang penyihir. Sekarang dia sudah menerima takdirnya.Awalnya River juga sampai kepikiran, karena takut kembarannya melakukan hal di luar nalar. Tapi, karena dukungan dari orang tuanya, Rain bisa bertahan."Aku harap Rain tidak berkecil hati seperti dulu," harap Rea."Tidak akan. Dia akan menjadi pendamping kakaknya dengan kekuatannya. Mereka akan menjadi duo yang hebat," ujar Vali.Vali tidak masalah jika Rain tidak bisa menjadi Werewolf, takdir putrinya memang unruk menjadi penyihir. Karena
Seperti yang sudah Rea duga, Vali seperti kerasukan semalam. Kini tubuh Rea terasa remuk karena ulah Vali. Wanita itu kini sedang asik tiduran di ranjang. “Dasar. Dia kelewatan sekali setelah di kasih izin.” dengus Rea Berbeda dengan Rea yang sedang tiduran di ranjang karena badannya sakit, Vali malah terlihat begitu semangat seakan energinya telah diisi penuh. Bahkan pria itu sedari tadi tidak melunturkan senyumnya. Ehaan yang berkunjung hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Vali. Dia seperti pria yang baru saja mendapatkan cintanya, padahal kakaknya sudah berada lama di sampng pria itu. “Apa yang di berikan kakakku sampai membuatmu setengah gila?” tanya Ehaan Lyan yang berada di sebelah Ehaan mengangguk setuju. “Apa perlu aku jawab?” ucap Vali dengan senyum bodohnya “Tidak perlu. Sepertinya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Kakakku benar-benar mengubahmu menjadi pria yang bodoh ya sekarang.” tolak Ehaan “Enak saja. Mana ada aku bodoh.” protes Vali “Masih
Vali duduk dengan tidak sabaran. Pria itu merasa jika jalannya pertemuan Alpha ini begitu lama, di tambah bahasan mereka yang sangat ringan. “Apa kita tidak bisa pulang saja?” tanya Vali pada Lyan “Tidak bisa.” jawab Lyan tegas “Kenapa?” “Yang benar saja kau Vali. Sudah, diam saja. Kunci saja mulutmu itu.” ucap Lyan dengan kesal Pria itu sudah tidak mau menjawab segala pertanyaan tidak bermutu yang keluar dari mulut Vali. Sedari tadi Vali terus-terusan bertanya kapan ini selesai dan Lyan sudah jengah akan itu. Vali memilin ujung bajunya karena mulai bosan. Ini semua di karenakan kedatangan Rea, pria itu jadi tidak ingin pergi kemanapun, dia saja terpaksa datang karena hadiah yang di tawarkan Rea. Lyan yang melihat apa yang di lakukan Vali hanya menggelengkan kepalanya. Biarkan sajalah pikirnya. *** “Alpha Vali, apa tidak ada yang ingin Alpha katakan?” tanya salah satu Alpha Vali yang sedang menundukkan kepalanya seketika mendongak. Dengan wajah malas pria itu berkata, “Tidak
Semuanya sudah di selesaikan Rea dengan kurun waktu 2 minggu. Rea sudah harus segera kembali ke Black Diamond pack. “Seperti yang sudah aku jelaskan, kalian harus bisa saling membantu satu sama lain.” mereka semua mengangguk “Apa nenek akan kembali tinggal disini?” kini Rea beralih pada Wendy Wendy mengangguk. “Semua sudah berakhir. Sudah waktunya aku kembali kle rumah. Lagipula rumah kita meninggalkan banyak keningan indah.” jawab Wendy “Kami akan mengawasi mereka dengan ketat. Lagipula kamu sudah menghentikan mereka kemarin. Aku yakin mereka tidak akan bertingkah ceroboh untuk sementara waktu.” ucap Luci “Baiklah. Aku akan pulang. Suami dan anak-anakku sudah menungguku” Setelah berpamitan pada semua orang yang ada disana, Rea segera membuka portal dan masuk ke dalamnya di ikuti oleh Reiki di belakangnya. *** Begitu keluar dari pintu portal, Rea di sambut dengan suara rengekan Lyan pada suaminya. “Ayolah Val.” “Tidak!” tolak Vali “Minggu lalu sudah kenapa harus lagi?” “Mi
Sesuai dengan kesepakatan, Rea tetap berada di Uhuru. Sudah satu minggu wanita itu disana. Dia mengajari struktur pemerintahan sesuai yang dia ketahui. Nama Kerajaan Utara pun kini di ganti menjadi Uhuru. Para rakyat yang berada di sana pun setuju dengan ide yang di kemukakan oleh Rea. Ada beberapa pihak yang tidak setuju karena bagi mereka darah bangsawan mereka tidak bisa di sama ratakan dengan darah biasa penyihir. Tapi semua itu teratasi karena hampir semua mayoritas menyetujui. Selalu ada pro dan kontra dalam dunia pemerintahan, jadi Rea tidak kaget sama sekali. Reiki pun berada di sana. Dia Rea tugaskan untuk mencari segala informasi dari bangsawan penyihir yang masih kukuh dengan keputusannya. Reiki yang seorang rubah tentu saja sangat mudah mendapatkan semua itu. Dia hanya perlu menyamar menjadi orang yang biasa mereka percaya dan mengorek informasi tanpa perlu ketahuan. *** “Apa yang sudah kamu dapatkan?” tanya Rea “Mereka tetap ingin membelot. Mereka memang mengatakan
Setelah pembantaian keluarga kerajaan, kini ketua semua klan penyihir berkumpul. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Mengingat kini sudah tidak ada raja yang memimpin mereka dan mereka bebas melakukan apapun. “Kita harus membuat peraturan yang di setujui oleh semua pihak. Jika tidak akan banyak kejahatan, mengingat penyihir saat ini termasuk yang terkuat.” ucap salah satu ketua “Aku setuju. Kita tidak bisa hidup bebas tanpa aturan, karena akan merugikan banyak orang. Para penyihir kuat akan semakin menindas penyihir yang lemah.” Kenyataan itu tidak bisa mereka bantah. Karena kebanyakan yang memiliki mana lemah menjadi pelayan atau hanya sekedar pedagang yang tak jarang di pandang sebelah mata. “Kalau begitu kita angkat saja Raja yang baru. Bukankah anak Floricel cukup kuat, dia bisa menjadi pemimpin kita.” “Aku menolak.” tolak Rea “Kenapa?” “Aku sudah memiliki suami dan lagipula suamiku seorang Alpha Werewolf, kami tidak mungkin tinggal disini dan pack ka
“Sial! Kenapa telepati ku tidak berfungsi.” umpat Phelan “Mungkin mereka sudah tahu, Yang Mulia.” wajah Phelan berubah merah menahan emosi “Kita keluar.” titahnya Begitu sampai di luar, matanya langsungh tertuju pada satu objek, yaitu Rain yang sedang menangis. Phelan merasakan mana yang besar dan suci dari tubuh gadis kecil itu. “Aku akan mengambil gadis kecil itu.” ucapnya “Jangan yang mulia. Bisa saja ini jebakan untuk anda.” ucap orang kepercayaan Phelan “Tidak ada siapa-siapa disini. Aku yakin jika mereka tidak sengaja meninggalkannya disini dan mencari kita.” ucap Phelan sama sekali tidak curiga “Tapi yang mulia…” Phelan segera melangkah cepat kearah Rain yang bercucuran air mata. *** “Now.” Begitu aba-aba sudah keluar dan mereka melihat jika Phelan dan orang-orangnya sudah keluar, De Sade dan Olden keluar dari persembunyian mereka. Phelan dan anak buahnya terkejut saat melihat mereka di serang. Phelan tidak merasakan hawa keberadaan mereka saat keluar tadi. “Apa in
Seperti yang sudah mereka rencanakan, kini mereka telah bersiap untuk menyerang Phelan.“Kalian sudah siap?” tanya WendySemuanya mengangguk. Luci segera membuat portal penghubung ke istana. Keluarga Olden sudah menunggu mereka di bagian belakang istana. Mereka akan menyerang dari dua sisi agar Phelan dan antek-anteknya tidak bisa kabur.Rea yang menggendong Rain mengepalkan tangannya. Wanita itu masih tidak rela putrinya menjadi umpan. Dengan satu tarikan nafas, Rea masuk ke dalam portal..“Ini istananya?” tanya ValiKayne mengangguk. Mereka berjalan kedalam, yang membingungkan kenapa istana ini begitu sepi? Tidak ada penjaga yang berkeliaran di istana.“Apa Phelan sudah tahu kalau kita akan datang?”“Sepertinya begitu.”“Aceline.”Aceline kemudian memejamkan matanya dan mulai fokus mencari keberadaan orang-orang istana.“Istana benar-benar kosong. Tidak ada satupun yang berada di istana.” ucap Aceline“Bagaimana bisa?”3 jam sebelumnya“Yang mulia, saya merasa akan ada yang menyera
“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Kayne“Maksud kakek?” tanya Rea“Rea, aku yakin kamu sudah tahu siapa musuh kita. Jadi, kakek meminta untuk menyelesaikan ini secepatnya” ucap Kayne“Kamu sudah mendapatkan apa yang di perlukan bukan?” Rea mengangguk“Kita lakukan secepatnya” saut Wendy“Rea, sudah tidak ada waktu untuk mempersiapkan diri. Phellan semakin bergerak liar dan acak. Pria tua itu mulai menyerang untuk mendapatkan Rain”“Lalu?” tanya Vali“Lalu apa lagi? Tentu Rea harus mulai merapalkan mantra yang di perlukan serta mengontrol mananya agar tetap sama” jawab Wendy“Kita lakukan sekarang nek” Rea berdiri dari duduknya“Jaga si kembar selagi aku melakukan pelatihan singkat” Vali mengangguk***“Pejamkan matamu dan taruh tangan sebelah kananmu di atas buku. Lalu fokuskan pikiranmu dengan apa yang ingin kamu lakukan” ucap WendyRea segera memejamkan mata dan mulai melakukan seperti apa yang di ucapkan Wendy. Wanita itu mulai menaruh telapak tangannya di atas buku, lal