Begitu Rea dan Reiki sampai di depan pack RedHunde, mereka tidak di perbolehkan masuk. “Siapa kau?” tanya warrior yang menjaga gerbang Rea yang tidak ingin berurusan dengan mereka memukul mereka hingga pingsan. Entah mengapa begitu sampai di pack ayahnya, emosinya meluap begitu besar. Apa lagi begitu masuk ke dalam, mata Rea di suguhi dengan keadaan pack yang begitu tentram dan hidup, seakan tidak pernah ada kejahatan di dalamnya. Ibunya tinggal dengan orang-orang yang begitu tidak peduli dengan keadaannya. Itulah yang di pikirkan Rea begitu masuk. Reiki yang mengerti suasana hati Rea hanya bisa diam sambil melihat sendu kearah Rea. Takdir wanita itu begitu berat. “Rea, kemana kita akan pergi?” tanya Reiki “Langsung ke pack utama. Aku akan langsung menemui ayahku dan wanita itu” ucap Rea dingin Reiki hanya mengangguk mengerti. Kemudian pria rubah itu tidak mengatakan apapun dan hanya mengikuti kemana langkah Rea pergi. Tidak susah menemukan pack utama. Karena bangunan pack utam
Reiki yang mendengar ucapan Ehaan melotot tidak setuju. Bagaimana bisa pria itu memberi ijin pada Rea untuk melakukan hal keji. Reiki tahu jika Rea sakit hati, tapi bukankah kejahatan yang di balas dengan kejahatan tidak akan membuat kita merasa lega setelahnya.“Rea, kamu yakin akan hal ini?” tanya Reiki“Apa maksudmu? Tentu saja aku yakin” sinis Rea“Bukan maksudku begitu. Hanya saja, kamu tahu bukan jika apa yang kamu lakukan sekarang tidak akan membuatmu puas setelah membalas mereka. Apa ini juga yang di inginkan ibumu? Jika iya, bukankah seharusnya ibumu bisa membalaskan dendam ini lewat keluargamu yang lain?” Rea terdiam mendengarnyaMemang ucapan Reiki benar adanya. Ibunya tidak membalaskan dendamnya karena pria di hadapannya ini adalah pria yang di cintai ibunya sekaligus ayah kandungnya.“Tapi, aku tidak membalas dendam pada ayahku, Rei. Aku membalas dendam kepada wanita itu dan keluarganya yang telah membuatku sengsara selama ini” mau bagaimanapun Rea, sekuat apapun dirinya,
Paginya setelah sarapan Rea mendatangi ayahnya. Mengatakan hal yang sudah dia bicarakan dengan Reiki semalam. Darren hanya diam saat putrinya berbicara. Darren seakan melihat Floricel berbicara atau mengomel padanya.“Baiklah. Sebentar lagi akan ada rapat dengan para petinggi RedHunde, datanglah. Ehaan akan terus berada di sampingmu. Ayah akan mengatakan pada mereka siapa dirimu pada mereka” ucap Darren“Lalu apa yang akan ayah lakukan?” Darren tersenyum haru saat Rea memanggilnya ayah tanpa emosi“Ayah akan menyerahkan semuanya padamu. Ayah yakin, jika mereka tidak akan terima akan kehadiranmu. Lihatlah sendiri wajah asli mereka, putriku” jawab Darren***Seperti yang sudah Darren duga. Saat dirinya memperkenalkan Rea sebagai putri sulungnya dengan Floricel banyak pihak yang sedari awal menentangnya semakin menentang. Mereka mengatakan hal buruk tentang Floricel di hadapannya dan Rea.Tangan Rea mengepal marah. Ibunya di cap begitu buruk oleh mereka. Ada sekitar 10 orang yang gencar
Rea dengan tangannya sendiri menarik pedang yang berada di pinggangnya dan tanpa aba-aba langsung memenggal kepala kakek Ehaan. Ehaan yang melihat kakeknya di penggal hanya diam membisu. Pria itu tidak tahu harus berekspresi seperti apa. Selama hidupnya dia tidak pernah dekat dengan kakeknya. Jadi dia hanya diam saat melihat kepala itu menggelinding. Berbeda dengan orang yang bersekutu dengan pria tua malang itu. Mereka semua bergetar ketakutan melihat hal itu. Selama ini Darren tidak melakukan apapun padanya karena memandang sang putra. Tapi kini mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini yang di inginkan oleh Darren sejak lama. Mereka yakin jika Darren tidak akan mendengarkan semua ucapan mereka. Sebenarnya tanpa di ketahui Rea dan Ehaan, dendam pria anak dua itu lebih besar. “Kalian lihat dan ingat dengan baik-baik. Ini yang akan kalian dapatkan jika melakukan kesalahan besar dan merugikan pack” ucap Ehaan lantang Sebenarnya dari awal Ehaan tahu semua kesalahan ibunya dan k
Untuk minggu ini cerita 'Menjinakkan Sang Alpha Tiran' maaf tidak bisa update 🙇 karna kondisi author yang ngga memungkinkan buat nulis 😖 tepar karna sakit, udah beberapa hari badan panas, ngga mau turun panasnya 😵 buat bangun aja kepala udah berasa berat dan pecah 🥲 jadi terpaksa libur dulu buat bikin cerita. Mata ngga bisa natap layar hp atau laptop terlalu lama. Tapi tenang aja cerita ini bakal update lagi kok minggu depan 😊 doakan cepet sembuh ya ☺️ biar bisa nulis lagi. Insyaallah jika tidak ada kendala lagi akan kembali untuk menemani weekend kalian. Terima kasih dan mohon maaf 🙇
Sudah berhari-hari Rea melakukan eksekusi. Setelah mengeksekusi Steffi adik dari ibu Ehaan dan dilanjutkan dengan kakak-kakak dari ibu Ehaan, kini tinggal 1 yang harus Rea singkirkan. Tak lain dan tak bukan adalah dalang yang membuat ibu Ehaan melakukan hal itu. Teman baik Isabela. Wanita itu memang tidak pernah muncul dalam rapat atau apapun karena memang bukanlah termasuk dalam petinggi pack. Selama ini wanita itu tidak terlihat terlibat karena mereka, Isabela dan wanita itu tidak pernah bertemu secara langsung setelah Darren memilih Floricel. Semua terungkap saat Rea mengeksekusi Steffi. Secara tidak sadar Steffi mengatakan semuanya. Dengan keinginan bebas dari maut, Steffi mengatakan segalanya. Namun Rea tetap tidak membebaskan wanita itu dan tetap menebasnya. Kini tinggal wanita bernama Rosalie itu yang masih hidup. Bahkan Darren yang baru tahu kebenarannya murka. Karena keinginan Rosalie untuk hidup dengan bergelimpangan harta, wanita itu sengaja menjadikan Isabela batu lonca
“Kamu akan pulang sekarang?” tanya DarrenRea hanya mampu menganggukkan kepala. Di depannya sang ayah sedang berusaha membujuknya agar tidak pulang ke pack milik Vali.“Tapi disini rumahmu juga”Tatapan Darren kali ini benar-benar membuat Rea tidak berdaya. Mata pria itu seakan berbicara ‘jangan pergi’ padanya. Rea tahu jika Darren masih menginginkan dirinya disina. Tapi masalahnya kesepakatan dengan Vali akan segera berakhir dan dia harus segera sampai ke packnya.Bahkan dia sudah mengundur kepulangannya selama 2 hari. Sekarang Rea sudah sudah tidak bisa mengundur waktunya lagi.“Tidak bisa. Mau bagaimana pun aku sudah menjadi milik Vali, tidak mungkin aku berada disini terus. Lagi pula kedua anakku pasti sudah menungguku”Jawaban Rea membuat mata Darren berbinar. Mendengar kata anak, Darren menjadi terharu. Putrinya benar-benar sudah besar, bahkan kini sudah memiliki anak.“Tunggu. Anak-anak?” bingung Darren“Iya”“Kenapa terasa seperti lebih dari satu?”“Karena mereka kembar”“Ya D
Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba. Malam ini akan diadakan pesta pengenalan anak Vali dan Rea. Selain para Alpha dan petinggi dari pack lain yang datang. Acara ini akan di buka untuk umum khusus bagi warga Black Diamond. Rea sibuk mendadani 2 malaikatnya. Kedua bayi itu sedari tadi merengek ingin ikut dengan Vali. Sedangkan Vali sedang sibuk mengurus persiapan pesta yang tinggal menunggu jam. “Rain, River, kalian diam dulu ya? Biar mama bisa memakaikan baju untuk kalian” pinta Rea Sedangkan Rain dan River sibuk menangis dan terus melihat ke pintu. Mereka kini tidak bisa di pisahkan dengan Vali. Bahkan Rea sebagai ibu akan menjadi nomor 2 jika ada Vali. “Kalau kalian tidak diam dan mama tidak bisa memakaikan kalian baju. Maka, kalian tidak bisa bertemu dengan papa” ancam Rea Bukannya mereda malah tangisan mereka semakin kencang, hanya saja mereka sudah tidak bergerak-gerak seperti tadi. Rea menulikan telinganya dan terus memakaikan kedua bayi itu pakaian. Pintu terbuka dan masu