Beranda / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 110. KEMARAHAN DAMIEN PADA ZARCH

Share

BAB 110. KEMARAHAN DAMIEN PADA ZARCH

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-04 09:33:09

Pagi ini Damien tiba di London, ia berjanji akan membawa Delana untuk pergi bersamanya lagi.

Sekalipun wanitanya itu tidak mau pulang kembali ke Barcelona, Damien akan mengajak Dalena tinggal di manapun dia inginkan, asalkan mereka kembali bersama.

"Tuan, sepertinya Nyonya besar juga melakukan pencarian Dalena," ujar Faro menatap Damien setelah ia memperhatikan ponselnya.

"Abaikan saja. Dia tidak akan menemukan Dalena secepat aku," jawab Damien dingin.

Faro mengangguk patuh. Mereka kini dalam perjalan menuju butik milik Zarch yang berada di tengah-tengah kota London.

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun tiba. Damien bergegas turun dari mobil diikuti Faro dan Thom. Mereka berdua masuk ke dalam butik tersebut.

Semua teman-teman Dalena menatap ke arah depan memastikan siapa yang datang.

"Waahhhh tampan sekali," bisik Kimy pada Arleta.

"Dia... Dia Papanya si kembar, Damien Escalante," bisik Arleta membalas Kimy. "Lebih tampan saat bertemu asli. Beruntung sekali Dalena dib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
iya kak, double kokk
goodnovel comment avatar
Sari
hari ini berharap double up...terima kasih
goodnovel comment avatar
Sari
damien damien ...semoga beruntung bisa menemukan kembar dan dalena
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 111. SIAPA YANG DATANG, RACCEL?

    "Mami... Airnya banyak sekali, ini tempat apa? Waahhh bagus ya!"Raccel melongo menatap pemandangan indah pantai di depannya. Anak itu tidak pernah melihat tempat seindah ini. Melihat ekspresi lucu Raccel, Dalena pun terkekeh gemas duduk merangkul dua buah hatinya. "Sayang, ini namanya pantai. Bagus kan... Raccel dan Cassel jangan main terlalu dekat dengan air, okay?!" "Okay Mami!" sorak keduanya senang. Anak-anak itu membawa banyak mainannya dan bermain pasir, Dalena sesekali menggandeng erat mereka berdua dan mengajaknya bermain di dekat air. Si kembar sangat senang, keduanya basah kuyup dan tertawa-tawa riang. "Ayo bawa airnya ke sana, kita buat kastil dari pasir. Ayo Mi..." Cassel menarik-narik tangan Delana. "Iya Sayang, kalian tunggu di sana ya," ujar Delana. Si kembar berlari menepi, sedangkan Delana mengambil air di dalam sebuah wadah yang ia bawa dari vila. Pantai indah itu berada tepat di depan vila milik Zarch. Semalam Dalena datang ke tempat ini, Zarch memintanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 112. PERTEMUAN DAN EMOSI KITA

    "Kembar..." Damien sangat amat terkejut saat pintu terbuka, dan dua buah hatinya yang membukakan pintu vila tersebut. Cassel dan Raccel nampak ketakutan. Perlahan Damien membuka pintu itu. "Sayang, ini Papi nak!" seru Damien merentangkan kedua tangannya. Anak-anaknya bukannya berlari memeluk, namun Cassel dan Raccel malah berlari ketakutan ke arah belakang. "Mami... Mami!" teriak Cassel. "Mamiku! Tolong...!" Raccel berlari di belakang Kakaknya. Sementara Dalena di belakang, wanita itu menoleh ke arah depan di mana kedua anaknya kini berlari ke arahnya. "Ya ampun Sayang, kenapa?" Dalena buru-buru mematikan kompornya dan berjalan menuju ruang makan di mana kembar berada di sana. "Gendong! Gendong pokoknya!" pekik Raccel lompat-lompat meminta gendong. Cepat Dalena menggendong si kecil, Cassel pun memeluk kakinya. Ia masih tidak paham kenapa si kembar ketakutan seperti ini. "Ada apa, Sayang? Kenapa kalian ketakut-"Ucapan Dalena terhenti saat ia menoleh ke depan memperhatikan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 113. KESEMPATAN KEDUA YANG BERHARGA

    "Aku mau di sini dan tidak ingin pulang denganmu. Kalau kau ingin pergi, silakan pergi sendiri!" Dalena mendorong lengan Damien dari pangkuannya. Wanita itu duduk di sofa, sedangkan Damien berada di hadapannya, meminta agar Dalena kembali ikut dengannya. "Tempat ini milik Zarch, mau sampai kapan tinggal di sini? Apa kau ingin rumah di dekat pantai?" Damien menatapnya. Iris mata cokelat Dalena tertuju pada Damien yang menunggu jawabannya. "Aku... Aku hanya tidak ingin berurusan lagi dengan keluargamu. Kau mengerti!" Dalena memukul pundak Damien. Laki-laki itu tersenyum manis, ia menegakkan tubuhnya dan memeluk Dalena dengan sangat erat. Damien tertunduk, ia mengusap pipi Dalena yang basah. "Kau ingin tinggal di sini, hem? Di London?" tanya Damien berbisik. Sejenak Dalena diam, wanita itu menatap kedua matanya dan mengangguk. "Heem. Aku tidak ingin kembali lagi ke Barcelona," jawabnya pelan. "Tinggal di sini denganku, okay?! Kita beli rumah di sini dan membesarkan anak-anak be

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 114. RUMAH BARU KITA, SAYANG

    "Papi kok tahu sih kita bertiga ada di London?" Cassel yang duduk di pangkuan Damien mulai bertanya-tanya. Papinya sibuk mengusap pucuk kepala si kecil yang sangat lengket dengannya. "Tentu saja, telepati Papi dan kalian berdua sangat kuat," jawab Damien. "Telepati? Apa itu?" Cassel menjentikkan jarinya di dagu. "Telepon ya?!" sahut Raccel yang tengah disuapi oleh Dalena. Mendengar ocehan kedua anak-anaknya, Damien terkekeh gemas. Sementara Dalena masih sedikit tak acuh dengan Damien. Sekalipun laki-laki itu kini mengajaknya pergi bersama di sebuah restoran mewah di kota. "Mom sudah, Raccel sudah kenyang." Anak itu mendorong tangan Dalena. "Minum dulu, Sayang..." Raccel meminum air mineral yang ia minta. Setelah itu, Raccel langsung turun dari atas sebuah kursi. Dia berdiri di sana menoleh ke kanan dan ke kiri sampai akhirnya menarik-narik lengan Dalena saat ia melihat sebuah area taman bermain di luar. "Mom... Ayo ke sana! Ayoo... Cassel mau main jungkat-jungkit, Mommy!" pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 115. RACCEL DAN SEMUA KENAKALANNYA

    "Rumah baru..." Dalena melongo dan terkejut mendengar apa yang baru saja Damien ucapakan. Mereka berdua keluar dari dalam mobil. Si kembar pun ikut, kedua anak itu menatap ruman megah di depannya dengan tatapan tak percaya. "Waahhh, Raccel lihat! Ada jungkat-jungkit di sana!" pekik Cassel menunjuk sebuah taman. "Ayo ke sana!" Raccel langsung berlari lebih dulu. Cassel berjalan terpincang-pincang, kakinya sakit setelah anak itu terjatuh. Sedangkan Damien langsung meraih tangan Dalena dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. "Ayo..." "Tapi anak-anak-""Ada Thom di sini, tenang saja." Damien menarik kembali lengan Dalena. Mereka berdua masuk ke dalam rumah megah tersebut. Hawa segar dan aroma wangi memenuhi rumah baru itu. Dalena merasa seperti Dejavu ke masa lalu, rumah ini memiliki sedikit sentuhan gaya yang mirip seperti rumahnya di masa lalu. Saat kedua orang tuanya masih ada. Dari ukiran-ukiran di dinding, hingga lukisan-lukisan bergambar kuda berukuran besar di beberapa dind

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 116. PERNIKAHAN KITA YANG MENDADAK

    "Byee... Byee Nicho! Besok-besok main ke rumah Princess lagi, ya!" Raccel berteriak seraya melambaikan tangannya pada si teman barunya, putra dari keluarga Gio Gabriel. Damien yang menggendong Raccel, ia tertawa dengan kecerdasan dan keramahan putrinya. "Raccel sok kenal sok dekat ya, Mi," ujar Cassel yang kini mendongak menatap Dalena. "Bukan begitu Sayang, tapi semakin banyak teman itu semakin bagus," jawab Dalena pada sang putra. Raccel menatap kembarannya dan menjulurkan lidahnya dengan tatapan mengejek. Anak perempuan itu beralih menatap Damien. "Dad, nanti Raccel mau pacaran sama Nicho!" seru Raccel rentangkan tangan. "Mana mau Nicho dengan Princess yang berisik dan cengeng seperti ini, hem?" Damien berjalan masuk dan menutup pintu. "Pokoknya ya harus mau! Kalau tidak mau Raccel gigit, Raccel pukul, Raccel-""Kau tidak akan laku kalau seperti itu!" sahut Cassel dengan tatapan kesal. "Apa sih Cassel! Ayo sini maju lawan Raccel! Ayo berantem sampai nangis!" serunya naik

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 117. AKU TIDAK INGIN HAMIL LAGI!

    "Besok aku harus ke Barcelona selam dua hari untuk mengurus beberapa hal penting perusahaan. Kau aku tinggal tidak papa, kan?" Damien menatap Dalena yang kini duduk di sampingnya, wanita itu sibuk merajut."Tidak papa kok, lagipula aku juga sering sendirian," jawab Dalena. "Hufffttt... Aku akan sangat sibuk selama di sini," ujar Damien, tiba-tiba dia berbaring dan menjadikan pangkuan Dalena sebagai bantalnya. Dalena menatap wajah laki-laki yang kini memejamkan kedua matanya. Ia meletakkan benang rajutannya dan beralih mengusap rambut hitam Damien. "Bagaimana dengan perusahaanmu di Barcelona?" tanya Dalena. "Tidak masalah, di sini kan ada cabangnya," jawab laki-laki itu santai. Dalena mendengus. "Orang kaya, mau ke mana saja bisnisnya ada di mana-mana." Kedua mata Damien langsung terbuka. "Tentu saja, Sayang." Damien meraih tangan Dalena, ia meletakkan di pipinya. Mereka berdua berada di dalam kamar, sementara si kembar sepertinya sudah tidur malam ini. "Kalau begitu bangun du

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 118. PERTEMUKAN MAMA DENGAN ISTRIMU

    "Kembar, di rumah jagain Mami ya... Ingat! Kalian berdua tidak boleh nakal, tunggu sampai Papi kembali, okay?!" Damien menekuk kedua lututnya di hadapan si kembar yang berdiri di teras. Cassel dan Raccel cemberut, padahal rencananya hari ini mereka ingin mengajak Damien main ke pantai. "Papi mau ke mana?" tanya Cassel mencebikkan bibirnya. "Papi akan pulang ke Barcelona, tapi besok Papi ke sini lagi, okay?!" Damien mengecup pipi Cassel. Raccel berjalan ke belakang mendekati Dalena. Anak perempuan itu mendongak menatap Dalena. "Mom, Daddy-ku bohong itu... Dia tidak akan kembali ke sini lagi!" bisik Raccel sembari berjinjit-jinjit. Senyuman terukir di bibir Dalena bersamaan dia mengangkat tubuh mungil Raccel. "Tidak Sayang, Daddy tidak akan bohong sama kita kok," jawab Dalena. Damien menoleh cepat, laki-laki itu terkekeh mengecup pipi Raccel. "Kapan Daddy-mu ini bohong, Princess!" "Sering kok, cuma tidak ditulis saja sama Raccel!" jawab anak itu cemberut. "Raccel kan tidak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07

Bab terbaru

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status