"Ada apa? kalian nampaknya jadi lebih sibuk," ujar Alyuura menyapa para pelayan yang sibuk beberes. Mereka jauh lebih kelihatan repot daripada biasanya. "Ah! Nona Alyuura, maaf kami membuat kebisingan yang mengganggu anda. Kami sebenarnya sedang mempersiapkan--"BrukkPelayan itu jatuh tersungkur karena disenggol oleh pelayan lain. Beruntung pelayan itu tidak sedang memegangi barang yang mudah pecah. Jadi tidak ada barang yang pecah saat dia terjatuh. "Hm? mempersiapkan apa?" tanya Alyuura. Pelayan yang menyenggol rekannya itu kemudian menjawab. "Tuan Lucas biasanya akan memeriksa kondisi istana dalam kurun waktu tertentu. Jadi kami bersiap-siap seandainya terjadi pemeriksaan mendadak. Karena, kalau keadaan istana tidak sesuai keinginannya maka kami akan dimarahi."Alyuura sebenarnya masih kurang puas dengan jawaban itu. Dia yakin ada sesuatu yang disiapkan dengan sengaja. Bukan hanya sekedar karena ada pemeriksaan keadaan istana. Pasti ada sesuatu yang hendak dilaksanakan di situ
"Ada apa? aku rasa wajahku tidak berantakan." Alyuura mengeluarkan cermin dari dalam boneka itu. Rpanya boneka itu multifungsi, pintar sekali Alyuura memilih boneka itu. Alyuura kemudian becermin dan menatap dirinya yang cantik dan rapih, tidak ada bekas puding yang tertinggal di wajahnya. Riasannya juga rapih dan cantik tanpa ada berantakan sedikitpun. Pelayan itu sudah membohongi dirinya. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh pelayan itu."Ada sedikit nagiannyang berantakan, Nona. Saya tidak akan lama memperbaiki riasan anda, anda percayakan saja pada saya," ujar pelayan itu. Alyuura memasang ekspresi datar. Dia berpikir sambil menatap pelayan itu. Di kemudian memasukkan cermin itu ke dalam bonekanya lagi dan kemudian mengangguk. Pelayan itu yang tadinya terlihat tegang kini tersenyum lega. Dia takut sekali kalau Alyuura tidak mau dibujuk dan pergi darinya begitu saja. "Bagian mana yang berantakan?" tanya Alyuura. "Bagian... di dekat mata dan di dekat pipi. Memang tidak te
"Dimana aku? kenapa semuanya gelap? aku tidak mungkin membuka pintu ya salah?" Alyuura tiba-tiba tersentak. Dia menutup mulutnya dan terpikir sebuah hal yang membuatnya takut. "Apa jangan-jangan aku... aku terjebak di dimensi lain lagi? tapi apa mungkin orang itu menggunakan kekuatannya sampai ke sini? bukankah Lucas sudah membuat pelindung untuk istana ini?"Tiba-tiba ada sebuah hembusan angin yang mengenai Alyuura. Hembusan angin yang tidak diketahui berasal dari mana itu cukup deras. Alyuura sampai mundur beberapa langkah dibuatnya. Alyuura tidak berani bergumam lagi, dia tidak berani bersuara. Bahkan dia rasanya enggan untuk bernapas karena takut suara hembusan napasnya itu terdengar oleh orang lain di tempat yang gelap itu. "Siapa kau? beraninya kau datang ke sini." Alyosha menoleh ke arah suara bisikan itu. Ada seseorang yang berbisik di telinganya. Namun Alyuura tidak tahu suara siapa itu. Alyuura menggerakkan tangannya di udara, berusaha meraba-raba daerah di sekelilingnya
"Kami sudah menemukan beberapa petunjuk. Dan petunjuk itu mengarah ke bangsa vampir. Kutukan yang dapat merubah darah, adalah kutukan yang dibuat oleh orang yang sangat kuat. Ada kemungkinan kalau bangsa druid juga melakukan hal ini. Namun setelah menginterogasi para ahli sihir yang berasal dari bangsa druid dan mengumpuljan bukti, kami menemukan fakta bahwa orang yang mengutuk Nona Alyuura adalah seorang vampir."Lucas melihat ke sekeliling, rumah yang sudah tua itu nampak sangat berdebu dan kusam. Banyak sarang laba-laba dan juga tikus-tikus yang berkeliaran di situ. Tentu saja, rumah itu sudah tak dihuni bertahun-tahun dan tak terurus, pastinya banyak hewan seperti itu di rumah itu. Lucas kemudian membuka sebuah kantong kain yang diserahkan oleh bawahannya tersebut. Dia membuka kantong itu dan menemukan tulang monster yang masih sangat kuat seperti besi baja. Tulang itu nampaknya sudah patah dan diambil beberapa bagiannya. "Dimana kau menemukan tulang Dura Cornum ini?" tanya Luca
"Tapi pastinya, vampir yang akan kau hadapi adalah vampir setara dengan Werewolf terkuat seperti dirimu. Dilihat dari besarnya energi yang diperlukan untuk membuat kutukan tersebut," ujar Yaris. Dia kemudian tersadar akan sesuatu dan menjentikkan jarinya. "Berarti kau harus fokus untuk mengawasi para vampir bangsawan. Karena banyaknya energi magis yang digunakan untuk mmebuat kutukan itu sangat besar, maka yang membuat perjanjian itu pasti kalangan bangsawan vampir.""Ya, ada beberapa yang aku awasi di kalangan bangsawan vampir. Terutama dari keluarga Elfruaikiamu."Yaris sedikit menengadah, mencoba mengingat-ingat anggota keluarga dari keluarga Elfruaikiamu. "Seingatku, mereka punya dua orang penerus yang sama-sama memiliki posisi tinggi di dalam hierarki Dignity. Kalau tidak salam nama mereka berdua adalah Rai dan Rusha.""Ya, aku curiga pada salah satu dari mereka berdua."Yaris menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa tidak keduanya?"Lucas berbalik, menatap jendela ruangan yang sudah m
"Selamat datang, Lucas."Lucas tidak tersenyum, tidak juga cemberut, dia berekspresi datar. Dia melihat Alyuura yang sudah menyambutnya dengan senyuman lebar. Membuat dia bertanya-tanya kenapa Alyuura tersenyum seperti itu."Bagaimana pestanya? kau suka?" tanya Lucas. "Maaf aku datang terlambat.""Tidak apa-apa, aku sangat senang dengan pesta ini. Terimakasih sudah menyiapkannya untukku," balas Alyuura. "Aku juga sudah menunggumu untuk melakukan hal ini.""Hm? melakukan apa?" tanya Lucas penasaran. Alyuura kemudian meminta para pelayan di situ untuk mengambilkan kue ulang tahunnya. "Kau belum memakan kue ulang tahun mu? Kenapa? apa rasanya tidak enak?" tanya Lucas, dia mulai terlihat marah. Bukan, dia tidak marah kepada Alyuura melainkan marah kepada pelayan yang bertugas menyiapkan perayaan ulang tahun tersebut. "Tidak, aku belum memakannya bukan karena tidak suka. Aku ingin menunggumu. Jadi aku memakan kue ini bersama mu," jelas Alyuura. Lucas berkedip-kedip pelan beberapa kali
Sehari setelah acara itu selesai dirayakan, Alyuura kini masih bersantai di istana dan berada di dalam kamarnya. Sambil memeluk boneka baru yang dibelikan oleh Lucas untuknya. Lucas masih tidak mengerti kenapa Alyuura begitu menyukai boneka-boneka seperti itu. Padahal usia Alyuura sudah terbilang dewasa dan bukan masanya lagi untuk bermain boneka. Tapi wajah menggemaskan milik Alyuura membuat Alyuura masih terlihat cocok untuk bermain boneka. Sebenarnya tak hanya itu saja yang dibelikan oleh Lucas. Ada ponsel baru, tas baru, bahkan Alyuura dibuatkan taman khusus yang di dalamnya ada hewan-hewan lucu agar Alyuura tak perlu repot-repot lagi keluar istana untuk mencari hewan-hewan seperti itu. Tidak bisa dibayangkan seluas apa lahan di istana itu. Lucas adalah orang kaya yang membuat hampir satu dunia pangling olehnya."Nona, saya akan membantu anda untuk membersihkan diri. Di sini ada pilihan sabun baru yang langsung dibelikan Tuan Lucas dari Eropa. Anda mau memilih sabun yang mana?"
"Tahan dulu ya, Nona. Anda tidak boleh membuat lipstik anda terkena noda es krim. Setelah acaranya nanti selesai, maka anda boleh makan es krim sepuasnya. Tuan Lucas sudah menyiapkan hidangan yang sangat lezat untuk acara besar hari ini," ujar salah satu pelayan dengan warna rambut biru tua. Dia dengan telaten memoles kuku Alyuura, dengan cat kuku berwarna merah muda bercampur putih."Acara? ada acara apa memangnya hari ini? Lucas tidak memberitahu ku kalau dia mengadakan sebuah acara."Pelayan itu hanya bisa diam, dia tidak tahu harus menjawab apa. Sedangkan Alyuura sudah tidak sabar untuk mendengarkan jawaban dari pertanyaannya tadi."Mercy, katakan padaku ada acara apa hari ini? Kenapa semuanya seakan-akan merahasiakannya padaku?" tanya Alyuura. Dia sedikit mengguncang lengan pelayan berambut biru tua itu. Sontak para pelayan di situ melirik ke arah Mercy, ya naman pelayan itu adalah Mercy. Mereka semua nampaknya sudah sepakat untuk merahasiakan tentang acara apa yang akan diselen