Share

Di Tempat Asing

Penulis: Stefani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jake berpikir berulang kali sebelum naik ke pesawat. Sudah pukul 19.20, saatnya boarding bagi penumpang penerbangan menuju ke Paris.

Jake mencoba menghubungi ponsel Alice. Sekali panggilan, tidak diangkat. Yang kedua kali, juga demikian. Dia kemudian memutuskan untuk berbalik pergi menuju pintu keluar, namun belum sampai di pintu keluar, ponsel miliknya berbunyi.

Jake menatap pada layar ponselnya, panggilan itu berasal dari 'Alice'. Jake mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, Alice?"

"Bukan, ini aku. Aku mendengar ponselnya terus menerus berbunyi di saku celananya."

"Gavin? Bagaimana Alice?"

"Dia kini bersamaku, dia masih tidak sadarkan diri."

"Baguslah, jika begitu aku serahkan dia padamu. Aku harus kembali ke Paris, ada hal yang harus aku urus."

"Ya," jawab Gavin singkat.

Setelah menutup panggilannya, Jake bergegas melangkah ke pesawat penerbangan menuju Paris.

Di pintu masuk pesawat, Katy dan Sonia berdiri memeriksa tiket penumpang dan mengarahkan mereka ke tempa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Menemukan Peledak

    Saat ini di ruang kedatangan di Bandara Paris pukul 22.00, Wella duduk bersebelahan dengan Henry, sedangkan Jake duduk agak jauh dari mereka. Wella dan Henry duduk berdekatan, mereka bersikap seolah mereka adalah sepasang kekasih. Henry menerima sebuah pesan di ponselnya, "Henry, kalian ikuti pramugari yang bernama Sonia itu. Aku akan mengikuti Katy." Henry menunjukkan isi pesan itu kepada Wella dan kemudian membalas, "Ya, Jenderal!". Sonia menarik tas berwarna hitam pekat itu dan berjalan menuju ke parkiran. Dia masuk ke dalam mobil miliknya, dan mengemudi perlahan meninggalkan Bandara Paris. Dia mengemudi selama 20 menit dan sampai di sebuah perusahaan. Sonia turun dari dalam mobil dan juga menarik tasnya masuk ke dalam perusahaan itu. Henry dan Wella mengendap-endap mengikuti Sonia. Mereka dengan gesit masuk dan menyelinap ke dalam perusahaan yang berlogo GW. "Mengapa hari ini kamu yang membawa paket itu?" suara seorang pria paruh baya terdengar. "Katy hari ini tidak

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Ternyata Agen Rahasia

    Jake mengikuti Katy hingga tiba di sebuah gudang yang sangat sepi. Sedari tadi wanita itu terus berada dalam pengawasannya, namun entah bagaimana dia tiba-tiba menghilang dari pandangannya. "Sial, kemana perginya wanita itu?" Jake melihat ke sekeliling, namun tidak menemukannya. Ketika dia melangkah semakin jauh, Jake tiba-tiba dikelilingi banyak orang. Semua dari mereka menggunakan pakaian berwarna hitam. "Hmmm, kalian orang-orang dunia bawah tidak bisakah melanjutkan visi misi ke arah yang lebih baik setelah Peter Aldimor dihukum mati? Ck, bukankah melelahkan bekerja di dunia hitam?" celetuk Jake. "Jangan membawa-bawa nama Ayahku yang sudah mati, Jenderal Jake!" Katy keluar dan menodongkan senjatanya ke arah Jake. "Ayah? Ternyata kamu adalah putri Peter Aldimor? Hahaha." "Apa yang membuatmu tertawa Jake?" Katy agak geram setelah mendengar Jake tertawa. "Aku hanya menertawakan kebodohanmu dan Mario. Kalian sesungguhnya orang-orang cerdas dan harusnya memiliki masa depan yang

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Kembali Ke Albain

    "Ugh.." Alice terbangun ketika matahari telah terbit dan hampir berada diatas kepala. Matanya berkedip-kedip mencoba menyesuaikan dengan cahaya matahari yang menyilaukan melewati kaca jendela. Semalam Gavin hanya memborgolnya sesaat, dia segera melepaskannya ketika melihat tangan Alice lecet dan terluka karenanya. Dia melihat pria yang masih memeluk pinggangnya ditempat tidur. Alice perlahan memindahkan tangan Gavin dari atas pinggangnya. Dia berhati-hati beranjak dari tempat tidur dan mengambil pakaiannya yang berserakan. Alice menuju ke kamar mandi dan membersihkan dirinya sejenak, kemudian mengenakan pakaian secepatnya. Dia membuka pintu kamar mandi dengan hati-hati agar tidak membangunkan Gavin. Dia mengendap-endap berjalan ke arah pintu kamar. Tangannya memutar kunci yang telah terpasang di pintu. Klek klek ceklek 'Yeay, pintunya telah terbuka!' sorak Alice dalam hati. Alice melangkah keluar pintu dan menarik perlahan pintu agar tertutup kembali. Sayangnya sebelu

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Aku Tidak Pernah Setuju Bertunangan

    "Alice, kita telah mendarat di Albain." Gavin memegang pipi Alice dan membangunkannya."Emm, kita sudah tiba di Albain?" Alice membuka matanya perlahan."Ya, ayo kita kembali ke rumah!" Gavin menautkan jemarinya dan jemari Alice.Sepanjang perjalanan dari Bandara Albain hingga mereka tiba di kediaman utama Welbert, tidak sekalipun Gavin melepaskan genggamannya pada jemari Alice."Rumah ini sudah dibangun kembali?" Alice takjub menatap bangunan rumah utama Welbert yang telah dibangun sama persis seperti sediakala."Ya, aku telah memerintahkan untuk membangun rumah ini sama persis seperti sebelumnya."Gavin menuntun Alice masuk ke rumah, seluruh pelayan menunduk hormat pada keduanya. Weni baru saja datang dari arah dapur, langkahnya terhenti ketika melihat Alice.Dia mematung, antara percaya dan tidak dengan apa yang dilihatnya saat ini."Tu_Tuan? Wanita yang di sebelah Anda adalah_?" Weni berkata dengan gagap dan matanya mulai berkaca-kaca.Gavin tersenyum, "Dia adalah Alice Welbert. I

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Tidakkah Kamu Marah?

    "Gavin, aku malu. Mengapa kamu mengatakan semua itu di depan semua orang?" Alice kini berada di tempat tidur, terkunci dalam kungkungan Gavin. "Tidakkah kamu marah? Wanita lain menggoda suamimu di hadapanmu, tapi kamu makan dengan lahap." Gavin menahan dagu Alice dengan jarinya agar terus menatapnya. "Bagaimana selir ini harus marah, dia kan 'Calon Sang Ratu' di masa depan?" Alice tersenyum dan mengejek dirinya sendiri. "Hentikanlah pemikiran itu. Sudah aku katakan kamu harus percaya padaku. Hanya kamu satu-satunya milikku, dan hanya kamu lah yang akan menjadi Ratuku." Tangan Gavin mulai bergerak nakal dan bergerilya ke dalam baju Alice. "Tapi aku sudah mempelajari silsilah keluargaku dengan benar, tidak ada kemungkinan bahwa aku adalah keturunan bangsawan." "Sudah aku katakan, ibumu masih memerlukan waktu untuk mengungkapkan yang sebenarnya. Bersabarlah!" Gavin menciumi seluruh wajah dan bibir Alice, sementara tangannya meraba-raba seluruh tubuh Alice. "Uh..ini masih sangat pag

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Maafkan Ibu

    "Elisa, sayangku. Ibu ingin memelukmu dan berlama-lama di sini, namun Ibu harus segera kembali. Maafkan Ibu, Elisa." Sara memeluk Elisa dengan erat, sebelum kemudian ia melepaskan pelukannya dan pergi dari rumah Sera. Sara memakai kacamata hitam untuk menutup genangan airmatanya yang sulit untuk dibendung. Sejak melahirkan keduanya, tidak sekalipun ia berkesempatan merawat kedua putri kembarnya. Terkadang ia hanya melihat mereka sesekali dari kejauhan. Hatinya sakit harus berpisah dari kedua putrinya, namun apa daya, keselamatan keduanya jauh lebih penting daripada kebersamaan mereka. Sejak lama Sara mengetahui bahwa Logan adalah pria yang berambisi dan punya niat jahat terhadap tahta kerajaan Yustan. Itu sebabnya Sara tidak pernah ingin melahirkan seorang anakpun selama pernikahannya dengan Logan. Sera merangkul pundak Elisa. "Dengar Elisa, kami melakukan ini semua demi keselamatan kalian." "Aku mengerti Bu, dan aku sangat bersyukur dibesarkan bersama Ibu dan keluarga Rayes.

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Ansara Anabel

    "Sayang, apa kamu lelah?" ujar Gavin dengan seringai licik. Alice memelototi Gavin, "Mengesalkan sekali! Apa kamu tahu bahwa ini sangat menyakitkan? Huh!" Alice sangat kesal. "Maafkan aku, kalau Brigitta tidak mendengar auara desahanmu, dia tidak akan pergi dari depan pintu kamar dan akan terus menerus mengganggu kita." "Apa? Jadi kamu sengaja membuatku menjerit?Huh dasar kamu, Gavin! Rasakan ini!" Alice mencubit pinggang Gavin karena kesal. "Au, ampun Sayang. Hentikan, ini terasa geli dan sakit." "Sudahlah, aku mau melihat ponselku, siapa tahu tadi itu telepon penting." Alice beranjak dari tempat tidur sambil memegang selimut untuk menutupi tubuhnya. Dia mengambil ponselnya di sofa. Setelah Alice melihat ponselnya, alisnya agak berkerut. "Siapa yang meneleponmu?" tanya Gavin penasaran. "Panggilan dari Ibu, dan sebuah nomor ponsel yang tidak aku kenal juga menelepon berkali-kali." Alice kemudian memainkan jarinya diatas layar ponselnya dan menelepon Sera. Setelah beb

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Hanya Kamu Harapan Satu-Satunya

    Alice menatap heran pada wanita yang saat ini duduk di ruang keluarga. Jika saja ia tidak memperhatikan dengan seksama wanita itu, dia akan berlari dan memeluknya karena mengira dia adalah ibunya, Sera.Wanita itu memiliki rambut sebahu berwarna coklat dengan tatanan rambut bergelombang dan wajahnya dirias dengan sangat terampil. Sedangkan Sera, dia tidak begitu mahir berdandan. Ibunya seringkali tampil natural tanpa riasan apa pun di wajahnya.Bahkan semakin mendekat Alice padanya, semakin dia dapat melihat perbedaan wanita paruh baya itu dengan Sera. Warna iris matanya persis seperti warna mata Alice, yakni berwarna hazel. Tubuh wanita itu juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan Sera yang bertubuh mungil."Alice_ Putriku, akhirnya aku dapat berjumpa denganmu, Nak." Sara mendekat dan memegang kepala Alice dengan lembut."Maafkan aku, tapi Anda adalah_?" Alice merasa bingung dengan panggilan 'putriku' yang disematkan wanita itu padanya."Aku adalah Ibu kandungmu, Ansara Anabel. Aku

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Cerita Tambahan

    "AYO, KERAHKAN TENAGA KALIAN!" Alice berteriak kencang memerintahkan para tentara pasukan elit Albain untuk melalui halang rintang yang dibuatnya di tengah-tengah hutan lebat pegunungan Albain. Ratusan tentara elit Albain itu telah melalui pelatihan Alice selama hampir 1 bulan ini. Pelatihan yang diberikan Alice benar-benar mengerikan. Sang Alpha, menciptakan neraka untuk membentuk tentara-tentara terlatih dan profesional. Ketika pelatihannya berakhir, Alice melihat kembali seluruh catatan skor dari setiap orang. "Bagus, bagus. Kalian mengalami peningkatan, meskipun hanya sedikit." Alice memuji para peserta pelatihannya. Seluruh peserta bukannya senang, mereka malah merasa merinding. Jika Alice mengucapkan kata 'peningkatan sedikit' itu artinya, besok harinya akan dibuat sebuah rintangan pelatihan yang baru dan lebih sulit. "Ada apa dengan wajah kalian? Mengapa di wajah kalian aku melihat ada 'keluhan'?" Alice menatap barisan tentara itu satu persatu. "TIDAK, YANG MULIA RATU!

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Pemakaman

    Alice melangkah perlahan di komplek pemakaman dengan memegang seikat karangan bunga Krisan Putih di tangannya. Langkahnya terhenti di sebuah makam keluarga yang terlihat masih baru. Tanahnya masih basah, belum ditumbuhi subur oleh rumput hias yang cantik seperti makam di sekitarnya. Dia berjongkok dan meletakkan bunga Krisan Putih yang dipegangnya. Dipegangnya pusara dengan hati-hati. Perutnya kini agak membuncit, jadi Alice tidak tahan berjongkok lama-lama. Ketika Alice akan bangkit berdiri, sepasang tangan merangkul bahunya dari belakang untuk membantunya. Lalu pada bahunya disampirkan sebuah mantel hangat. "Mengapa kau tidak menggunakan pakaian yang agak tebal? Sekarang sudah hampir musim dingin. Bagaimana nanti jika sakit?" Suara hangat pria mengalun di telinga Alice. Alice menatap pria itu kemudian tersenyum, "Ada kau di sisiku, aku tidak akan sakit." Alice melingkarkan tangannya di pinggang Gavin, dan menyandarkan kepalanya di dadanya. Gavin mengecup pelan dahi istrinya

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Gavin Belum Sadar

    Berjam-jam waktu telah berlalu, Alice masih duduk di kursinya tanpa beranjak sedikitpun. Wajahnya terlihat lelah dan juga pucat. "Alice, sebaiknya kamu dan Ibu pulang dan beristirahat. Aku dan Jake akan menunggu di sini. Kami akan mengabari kamu jika Gavin telah sadar." Elisa merangkul bahu Alice yang duduk di sisinya. Semalaman Alice tidak tidur. Kini hari sudah berganti pagi. Waktu menunjukan pukul 09.00 pagi. Namun Gavin belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Mereka juga hanya bisa duduk dan menunggu di luar, karena Gavin saat ini masih berada di ruang observasi. "Ya, aku juga akan tetap di sini." Mario juga sejak semalam masih berada di sana. "Kami akan mengantarkan kamu, Bos!" Wella berkata kepada Alice sambil menunjuk dirinya dan Henry. "Benar Alice, setidaknya kau harus menjaga kondisimu juga. Beristirahatlah sejenak!" Ujar Jake pada Alice. Alice sebenarnya merasa tidak tenang jika harus pergi meninggalkan Gavin di rumah sakit. Tapi memang benar, dia harus menjaga k

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Gavin Dioperasi

    Tuuuuuuuutttt Dokter melakukan teknik Resusitasi Jantung Paru kepada Gavin, namun tidak juga ada tanda-tanda detak jantungnya kembali. Mesin masih terus berbunyi, tanda detak jantung Gavin tidak terdeteksi. "Siapkan defibrillator!" Dokter meminta perawat memberikan alat kejut jantung. "50 Joule!" Perintah dokter pada perawat yang memegang alat defibrillator. "Everybody clear!" Dokter memberikan kejut jantung pertama kepada Gavin. Namun tidak ada reaksi apapun. "100 Joule!" Perintah dokter lagi pada perawat. "Everybody clear!" Tetap tidak ada reaksi apapun pada Gavin. "150 Joule!" Perintah dokter lagi pada perawat. "Everybody clear!" Tut...Tut...Tut... "Oke, jantung mulai berfungsi. Siapkan ruang operasi. Aku akan mensterilkan diri." Dokter kemudian keluar dari ruang gawat darurat. "Nyonya, sebaiknya Anda menunggu di luar. Kami akan mempersiapkan pasien untuk dioperasi." Alice mengangguk, namun sebelumnya ia memegang tangan Gavin sebelum keluar, "Sayangku

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Akhir Dari Firlo dan Logan

    "Ya, aku bersedia bersaksi untuk kerajaan." Louis bersuara. Entah sejak kapan dia masuk ke dalam ruang rapat Parlemen. "Louis?" Isabela menatap tajam kepada pembunuh putrinya itu. Sebenarnya Isabela tahu bahwa yang meracuni Ansara adalah Louis dan Logan. Hanya saja, dia tidak punya cara untuk membuktikannya. Mereka berdua telah bersekongkol dengan sangat rapi. Seluruh rekaman kamera pengawas telah dihapus pada bagian dimana mereka memasukkan racun ke dalam makanan dan minuman Ansara. Setiap kali mereka secara bergantian meracuni Sara. "Aku akan menyerahkan diri dan mengakui perbuatanku. Aku juga akan menjadi saksi kejahatan Logan. Aku menyimpan beberapa bekas botol racun yang telah kosong. Aku rasa itu cukup kuat untuk dijadikan alat bukti." Louis berkata sambil menunjuk Logan. "Pria bajingan ini memaksa aku dan putraku untuk menjadi kaki tangannya. Namun, ketika kami sudah tidak dibutuhkan lagi, dia memerintahkan orang untuk membunuhku. Beruntung bagiku, Matheo tiba di rumah ber

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Lebih Baik Membangun Kembali dari Awal

    "Rekam baik-baik semua bukti yang akan aku tunjukkan kepada kalian hari ini!" Lalu proyektor menampilkan seluruh bukti transfer uang senilai 1 milyar kepada seluruh anggota Dewan Parlemen yang berasal dari rekening Firlo More. Setelahnya, menampilkan seluruh percakapan Ketua, Wakil, dan beberapa anggota Dewan Parlemen sebelum rapat hari ini dimulai. 'Apakah kalian telah menerima uang senilai 1 milyar yang dikirimkan Firlo?' Terdengar suara Ketua Dewan Parlemen. 'Hahaha, kami telah menerimanya. Pokoknya, apapun yang tuan Firlo minta, akan kita lakukan. Jika mengikutinya, kita akan semakin kaya raya.' Seorang anggota merasa sangat senang. 'Ya, yaa.. Nominal 1 milyar setiap bulan, sangat besar. Tuan Firlo memang sangat murah hati.' Wakil Ketua Dewan Parlemen terdengar sangat bersemangat. 'Hei, sudah. Itu, Perdana Menteri telah datang!' Seseorang dari mereka meminta untuk menghentikan obrolan. 'Tuan Firlo, terima kasih atas hadiahnya. Hahaha.' Ketua Dewan Parlemen bersuara.

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Kejutan di Rapat Parlemen

    Pimpinan Rapat Dewan Parlemen mengamati waktu pada jam tangannya. "Sudahlah Pak Ketua Parlemen, lebih baik kita segera mulai saja rapatnya. Ini sudah pukul 09.05. Tidak baik menunda lebih lama lagi." Firlo mendesak Pimpinan Rapat agar segera mengetuk palunya dan membuka rapat. "Baiklah, semuanya harap tenang. Dengan mengucap syukur kepada Yang Maha Esa, maka Rapat Dewan Parlemen dalam rangka penetapan berlakunya konstitusi baru, telah dimulai secara resmi." Kemudian Pimpinan Rapat yang juga merupakan Ketua Dewan Parlemen, mengetuk palunya di atas meja. Tok "Hari ini adalah voting terakhir pemberlakuan konstitusi baru Negara Yustan tentang Anggaran Belanja Negara Perlengkapan Militer. Seperti yang kita ketahui, sebulan yang lalu, hanya Putri Mahkota Alice Anabel yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pemberlakuan konstitusi baru. Beliau berjanji, akan membawa bukti dan bantahan untuk menggagalkan pemberlakuan konstitusi baru ini." "Benar sekali. Namun, Putri Alice Anabel

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Rencana Jebakan

    "Alice, pakaianmu ini seluruhnya berwarna hitam. Tidakkah kamu ingin menambahkan warna lain?" Sera menyerahkan sebuah saputangan putih untuk Alice letakkan di saku jasnya. Karena menurut kebiasaan di Yustan menggunakan setelan jas serba hitam dan perlengkapan serba hitam, hanya boleh dilakukan ketika pemakaman. Menurut kepercayaan mereka, jika menggunakan pakaian dan perlengkapan serba hitam selain di acara pemakaman dapat membawa kesialan. "Tidak, Bu. Hari ini memang akan menjadi hari kesialan dan pemakaman bagi beberapa orang." Alice memasukkan sebuah saputangan berwarna hitam di saku jasnya. "Aku pergi Bu, Nenek." Alice melihat ke seseorang yang berdiri di belakang Sera. "Alice, kau terlalu tergesa-gesa untuk mendorong pergi Logan dan Firlo." Isabela merasa tidak setuju dengan rencana Alice yang membahayakan dirinya. Padahal dia dapat menyingkirkan mereka perlahan setelah menjabat sebagai Ratu Yustan kelak. "Nenek, untuk menyingkirkan rumput liar, harus mencabut hingga ke ak

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Hari ke-30

    "Kau, ajaklah Firlo dan Logan bertemu. Laporkan bahwa kau berhasil membunuh Alice." Jake memerintahkan Maxim keluar dari ruang tahanan untuk segera berpakaian rapi, kemudian mengembalikan ponsel miliknya. "Beberapa hari ini, mereka terus menerus menghubungimu. Aku tidak ingin mereka tahu bahwa kalian gagal membunuh Alice," sambung Jake lagi. "Maksudmu, agar mereka mengira rencananya berhasil dan mereka kemudian lengah?" Maxim menebak rencana mereka. "Ya, katakanlah seperti itu," ujar Jake sambil tersenyum. "Jangan mencoba berpikir untuk kabur! Kami akan mengikuti mu dan memantau setiap pergerakan mu." Jake memperingatkan Maxim. "Bagaimana jika aku berhasil kabur?" Maxim menatap sinis ke arah Jake yang tampak meremehkannya. "Pertama, aku yakin karena kau akan membawa alat penyadap ini di tubuhmu. Kedua, karena pasukanmu masih berada di bawah pengawasan kami. Dan ketiga, adik kandungmu ada di antara mereka. Kau tidak akan berani mengambil resiko dengan melakukan itu." Jake me

DMCA.com Protection Status