Share

(S2) Wanitaku

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Saat makan siang, Olivia sengaja meminta para koki untuk memasakkan lebih banyak menu dari biasanya. Karena siang ini Bianca sudah bisa ikut makan di meja makan. Olivia ingin menjadi calon mertua yang baik untuk calon menantunya itu.

Tentu saja semua itu juga demi kesehatan Bianca. Olivia ingin memperbaiki keadaan buruk yang sempat terjadi dan membuat Bianca syok. Sebagai wanita hamil, tentu saja perasaannya sangat sensitif saat ini. Bianca tak bisa menerima tekanan terlalu berat atau berlebihan.

Jadi, Olivia melakukan semua ini demi membuat suasana hati Bianca kembali cerah dan bahagia. Karena, hati yang bahagia juga sangat berpengaruh pada kesehatan janinnya.

"Al, jangan lupa yang aku katakan tadi!" Olivia mengingatkan suaminya saat akan keluar dari kamar utama.

"Hmm... Aku belum tua dan aku belum pikun, Sayang." jawabnya pria itu sambil merapikan rambutnya dengan sisir.

"Kau itu sudah tua. Sebentar lagi jadi kakek. Jangan berlagak masih mud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Panggil aku Mami.

    "Sayang, kenapa kau diam saja? Apa kau sedang tidak enak badan?" tanya Olivia di tengah suasana bahagia di meja makan itu. "Ti-tidak, Mi. Aku baik-baik saja." jawab Zahra yang terkejut karena mendapat pertanyaan mendadak dari Olivia. "Lalu, mengapa makanmu sangat sedikit tadi? Apa karena tidak ada menu favorite mu di sana? Maafkan Mami, ya. Mami tidak tau kalau kau akan pulang siang ini. Karena kau tidak pernah melakukannya setelah beberapa bulan terakhir." ungkap Olivia dan membuat suasana kembali menjadi tegang. "Iya, tidak apa-apa. Aku memang sengaja pulang tanpa memberi tahu Mami dan Daddy. Aku pikir itu akan menjadi kejutan. Aku tidak tau kalau akan ada hal lain yang lebih membuatku terkejut." "Kami tidak merencanakan semua ini sebelumnya. Jadi, wajar saja jika kau terkejut." "I-iya. Oh ya, Zack. Selamat ya, sebentar lagi kau akan menikah dan menjadi seorang ayah. Kau pasti sangat bahagia bukan?" Zahra melempar tatap pada Zacky.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Ayo, kita coba!

    "Dari mana kalian?" tanya Gerald saat melihat Zahra yang menggendong Dayana baru saja turun dari mobilnya. "Aku dari mansion orang tuaku." Zahra menjawab dengan wajah yang ketus dan langsung berjalan masuk ke dalam rumah Gerald. Gerald yang baru saja pulang dari kantor, mengikuti Zahra dari belakang. Ia baru saja keluar dari mobilnya saat melihat mobil Zahra juga memasuki pekarangan rumah. Jadi, Gerald sengaja menunggu Zahra untuk bertanya dan masuk bersama ke dalam rumah. Namun, sepertinya suasana hati Zahra tidak sedang dalam keadaan baik. Gerald menyusul ketertinggalannya karena memiliki langkah kaki yang cukup besar. Kaki panjangnya itu bisa mengambil selangkah lebih besar dari langkah Zahra. "Tunggu!" cegah Gerald dan mencekal pergelangan tangan Zahra. "Aw...sakit! Kenapa kau menggenggam tanganku dengan sangat kuat?" protes Zahra yang langsung menghentakkan tangannya itu. "Ada apa denganmu? Apa terjadi sesuatu di kediaman or

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Aku belum pernah melakukannya.

    "Kenapa wajahmu memerah?" tanya Gerald saat jarak bibir mereka hanya tinggal 3 inchi lagi. "Ka-kau..jauhkan wajahmu dariku!" ucap Zahra dengan gugup dan mendorong pelan dada Gerald hingga sedikit berjarak dari wajah Zahra. Gadis itu lantas mengatur posisinya kembali menjadi duduk. Zahra terlihat salah tingkah karena perlakuan Gerald. Zahra tidak menyangka ada sisi mesum dalam diri Gerald yang selama ini dia kenal sangat dingin dan tertutup. "Kenapa kau jadi salah tingkah seperti itu? Lihatlah wajahmu, sudah seperti kepiting rebus. Apa otakmu memikirkan sesuatu yang mesum?" tanya Gerald yang sengaja menggoda Zahra. "Apa tidak salah? Kau lah yang mesum!" bantah Zahra yang langsung memalingkan wajahnya dari Gerald. "Aku? Mesum? Memang, apa yang aku lakukan?" "Kau masih bertanya apa yang kau lakukan? Apa kau secepat itu menjadi pikun?" "Sepertinya aku tidak melakukan sesuatu yang salah." "Kau mengatakan 'ayo kita coba!' lal

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Jangan panggil aku Sayang!

    "Apa kau masih marah padaku?" tanya Gerald saat makan malam bersama Zahra di ruang makan mewahnya itu. "Tidak," jawab Zahra singkat dan dengan ekspresi datar. "Katakan saja jika memang kau masih marah. Kau tidak pandai berbohong, Sayang." "Jangan memanggilku dengan sebutan sayang. Simpan saja itu untuk wanita lain yang mungkin kau sayangi nanti." "Apa maksudmu?" tanya Gerald dengan tatapan heran pada Zahra. "Bukan kah sudah cukup jelas yang aku katakan? Jangan memanggilku sayang lagi mulai saat ini. Sebaiknya, kau simpan kalimat itu untuk wanita lain," jawab Zahra saat menyudahi makan malamnya. Zahra makan sangat banyak malam ini. Begitulah ia jika sedang dalam keadaan marah atau kesal. Dia akan memakan apa saja yang terhidang di depannya tanpa memikirkan berat badannya yang akan naik drastis setelah itu. Dengan meneguk segelas air hangat, Zahra benar-benar menyudahi sesi makan malamnya. Kemudian, ia menggeser kursi ke be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Bukan cinta pertamanya.

    Di kediaman Albert dan Olivia, semua sedang duduk menikmati sarapannya masing-masing. Sejak Bianca ada di mansion itu, Zacky pun kembali tinggal di mansion. Itu membuat Olivia sangat senang karena suasana kembali ramai seperti saat dulu. Hanya saja, Albert terlihat tidak begitu bersemangat menyantap roti dan susunya. Olivia dapat melihat dengan jelas perubahan pada diri Albert. Apalagi yang akan menjadi penyebabnya kalau bukan Zahra. Albert memikirkan putrinya itu siang dan malam. Ia sebenarnya tak ingin terjadi hal seperti ini dengan Zahra. "Jika Daddy tak mau memberikan restu untuk aku merawat bayi ini 24 jam dan mencoba mengganggu hubunganku dengan Gerald, Daddy tak akan pernah bisa bertemu denganku lagi selamanya!" ucap Zahra dengan lantang di meja makan siang itu. "Apa yang kau katakan? Jangan mengancam Daddy. Apa kau ingin meninggalkan Daddy?" Albert yang tak percaya dengan ucapan Zahra balik bertanya dengan nada sumbang. "Iya. Aku a

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Dasar, pria genit.

    "Aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengan wanita itu dengan tenang besok siang. Lihat saja apa yang bisa aku lakukan untuk merusak acaramu. Beraninya kau bertemu wanita lain di belakangku! Padahal, baru saja kau mengatakan perasaanmu padaku. Apa karena aku marah, lantas kau langsung mencari wanita lain? Mana usahamu untuk membujukku? Dasar laki-laki payah!" Zahra masih asik mengomel sendiri di depan cermin kamarnya.Ia tak bisa membayangkan akan ada kejadian apa besok siang di dalam ruangan kantor Gerald. Jika di telepon saja Gerald bisa berkata mesra dengan wanita itu, sudah bisa dipastikan saat bertemu nanti mereka akan lebih intim lagi dari pada itu. Mana mungkin Zahra membiarkan hal itu terjadi begitu saja.Dengan segala tekad dan kenekatannya, Zahra sudah berniat untuk menggagalkan apapun hal yang akan dilakukan oleh Gerald besok siang di dalam ataupun di luar kantornya. Zahra berpikir bahwa Dayana bisa menjadi alasan terkuatnya untuk mengganggu Gerald. Gerald tidak

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Dayana terus mencarimu.

    Dengan perasaan yang was-was, Zahra akhirnya pergi ke kantor Gerald. Di sana, tidak ada yang mengenali siapa Zahra. Namun, ada beberapa di antara mereka yang mengenali wajah baby Dayana, karena Gerald pernah beberapa kali memposting fotonya bersama Dayana di akun sosial media miliknya.Ternyata, untuk bisa sampai ke depan ruangan Gerald saja Zahra harus berjuang sangat keras. Karena, beberapa orang yang awalnya tidak tahu siapa dia dan Dayana tentu saja melarang dan menghalangi niat Zahra untuk bisa ke ruangan Gerald. Ditambah lagi, ia tidak tau dimana ruangan Gerald berada. Tidak satupun dari karyawan wanita itu awalnya yang mau memberitahukan pada Zahra."Tolong, antar aku ke ruangan Gerald!" pinta Zahra pada seorang wanita di bagian resepsionis."Maaf, Nona. Itu bukan tugas saya. Ada petugas lain yang akan mengantarkan Anda. Tapi, apakah Anda sudah membuat janji terlebih dahulu dengan Tuan Gerald?" tanya karyawan wanita yang terlihat masih sangat muda itu."Aku ti

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Keputusan Zahra.

    "Aku ke sini karena Dayana yang terus mencarimu!" ucap Zahra menjelaskan sesuatu yang bahkan belum ditanyakan oleh Gerald. Gerald melirik ke arah Zahra dengab tatapan yang tak bisa diartikan."Benarkah?" tanya Gerald yang sengaja menaikkan sebelah alisnya dan mendekati Zahra dengan senyum penuh makna."Te-tentu saja. Memangnya kau pikir apa? Aku yang mencarimu? Begitu?" Zahra berkata dengan sangat gugup."Mungkin, hal itu bisa saja terjadi, bukan?" goda Gerald lagi."Jangan terlalu percaya diri. Aku masih marah padamu. Kau bahkan tidak berusaha membujukku!" "Membujukmu? Aku sudah melakukannya kemarin, tapi kau sepertinya tidak suka dibujuk," ucap Gerald dan akhirnya mengambil Dayana dari dalam pelukan Zahra.Saat mengambil Dayana, wajah mereka menjadi sangat dekat dan Zahra bahkan bisa merasakan deru napas Gerald yang wangi dan sangat meggoda itu di dekatnya."Apa yang kau pikirkan?" tanya Gerald yang lagi-lagi berhasil membuat Zahra salah ting

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mafia Berbahaya

    “Apa kau benar-benar tidak akan datang, Sam?” tanya Queen yang saat ini masih membuka jendela kamarnya dan menunggu kedatangan sang kekasih.Dia berharap, Samuel bisa segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali menemui dirinya. Cinta baru saja bersemi di antara mereka. Tentu saja hati berbunga bunga dan masih tetap ingin bersama lebih lama. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi malam ini dan Queen tidak bisa lebih lama menunggu.Gadis itu terlelap setelah jam dinding berada di angka satu. Dia tidak bisa lagi menahan kantuknya dan dia sadar bahwa Samuel tidak akan datang malam ini.“Selamat malam, Sayang. Apa kau menungguku datang?” tanya sebuah suara yang berbisik di telinga Queen saat ini.Perlahan, Queen membuka matanya dan wajah seorang pria tampak samar-samar di hadapannya saat ini. Pria itu tersenyum dengan sangat manis padanya dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya. Dari kecupan itu saja, Queen tahu bahwa Samuel telah datang malam ini.“Aku menun

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Memancing Gairah

    Charlos tidak pernah menyangka jika hidupnya akan didatangi oleh seorang gadis ingusan seperti Thabita. Dia tidak hanya menyebalkan, tapi juga sangat menganggu sehingga Charlos kehilangan waktu istirahatnya karena gadis itu terus saja mengusik ketenangannya.“Berhentilah bermain-main, Thabita. Aku tidak suka bercanda untuk masalah pernikahan!” tegur Charlos sekali lagi kepada Thabita dengan wajah yang masam.“Aku juga tidak pernah main-main soal pernikahan. Bukankah pernikahan itu adalah impian semua orang? Aku selalu bermimpi mempunyai suami yang usianya lebih tua dariku,” sahut Thabita yang tidak mau kalah.“Kalau begitu, kau carilah sugar daddy yang mau mengurusmu! Aku belum terlalu tua asal kau tahu!”“Usiamu bahkan sudah menginjak kepala 4 bukan? Apa itu belum terlalu tua namanya?” tanya Thabita dan jelas ucapan gadis itu membuat Charlos kehilangan kendalinya saat ini.Bagaimanapun juga, Charlos adalah pria biasa yang masih memiliki emosi tak terkontrol. Dia sudah biasa dilatih d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menikahlah Denganku, Paman!

    Namun, meskipun Thabita senang mendengarnya dia tentu juga merasa bingung dengan pernyataan Charlos tadi. Apakah benar pria itu akan membawanya pulang bersama rombongan tuan besarnya? Bukankah Charlos hanyalah seorang ajudan dan semua itu pasti tidak mudah baginya untuk berhasil meyakinkan bos untuk membawa wanita asing bersama mereka pulang.“Apa lagi yang kau pikirkan? Jangan banyak bergerak dan tetaplah tenang di atas ranjang ini. Aku tidak akan mengobati lukamu lagi jika kau masih tidak mendengarkan aku!” ancam Charlos pada Thabita dengan tegas dan terdengar tidak main-main.“Baiklah, Sayang. Apapun yang kau katakan,” sahut Thabita sengaja menggoda Charlos dengan sebutan sayang.Benar saja, wajah Charlos langsung memerah seperti merasa malu dan tidak bisa tenang di depan Thabita. Bagaimana bisa dia menjadi tidak konsen saat Thabita memanggilnya sayang seperti tadi? Apa yang gadis itu pikirkan dan Charlos membalikkan badan untuk membuang kecanggungannya dengan alasan akan meletakka

DMCA.com Protection Status