Share

Bab 19

Esok paginya, Serena mengetuk pintu rumah Aruna dengan senyum yang sudah dipersiapkan. Di tangannya, ia membawa bingkisan buah-buahan segar yang diikat dengan pita cantik, seolah-olah kunjungan ini murni karena perhatian dan kasih sayang. Aruna membukakan pintu, wajahnya masih tampak lelah dan sedikit pucat. Serena melangkah masuk dengan anggun, mengalirkan aura kepedulian yang terlihat tulus di permukaan.

"Gimana kabarmu, Aruna? Aku bawakan sedikit buah-buahan segar untuk kamu," kata Serena sambil menyerahkan bingkisan itu.

Aruna tersenyum tipis, mengangguk pelan. "Terima kasih, Serena. Aku baik-baik aja, cuma butuh istirahat."

Serena duduk di sofa, melirik sekeliling rumah yang tampak sepi. "Aku harap bayimu juga baik-baik aja," katanya, mencoba menambahkan kehangatan pada ucapannya.

Aruna hanya mengangguk, tidak ingin memperpanjang percakapan. Namun, Serena belum selesai dengan permainannya. Ia merogoh tasnya dan mengeluarkan ponsel, denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nenghally
Woy, Bastian.. Astaga...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status