Share

Mau Dede Baru

Penulis: Rias Ardani
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-28 00:53:12

Bab115

Mas Arya merangkulku, sembari berjalan menuju teras rumah.

"Aku kangen banget rasanya sama Cinta," ungkapku. Mas Arya tersenyum sembari memencet bell.

Tidak lama kemudian, pintu terbuka, dan seperti biasa, disambut senyuman manis Bi Siti.

Kami berdua mengucap salam, di sahut Bi Siti sembari mengatakan keberandaan Ibu mertua dan Cinta.

Saat kami berjalan menuju taman belakang, nampak terdengar suara ribut di kamar tamu.

"Bi, siapa di kamar tamu?" tanyaku, penasaran.

"Oh itu, adiknya Mas Zaenal," sahut Bi Siti.

"Oh nginap di sini? Nggak di hotel?"

"Kenapa?" timpal suara, yang berdiri di depan kamar tamu.

Aku terkejut, rupanya dia mendengar pertanyaanku pada Bi Siti.

Suamiku nampak mengernyit, melihat wanita itu yang tiba- tiba bertanya kenapa.

Saat tatapannya bertemu dengan mata suamiku, wajah wanita itu nampak malu, dan salah tingkah.

"Hanya penasaran," jawabku.

"Kirain keberatan. Em, Mas Arya, boleh kan aku menginap di sini? Ibu Helena begitu baik padaku, aku betah di rumah in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   Gas Poll

    Bab1167 hari setelah kejadian itu, kini Dede yang terkena air keras itu, sudah bisa di bawa pulang. Untungnya menurut cerita mereka, air keras itu tidak begitu parah melukai wajahhnya.Ibu mertua menyambut dengan antusias kedatangan keluarga Zaenal itu ke rumah. Mereka berencana menginap sehari lagi, sebelum berangkat pulang ke kampung halaman mereka."Terimakasih, kami telah di sambut dengan baik di rumah ini," ucap Bu Rokayah pada Ibu mertua.Aku dan mas Arya, bersama Cinta duduk bersantai di ruang keluarga, sembari menonton tivi."Oh iya, kan anak saya si Zara ini bulan depan lulus sekolah, rencananya akan melanjutkan kuliah di kota ini. Kira- kira, bisakah dia tinggal sementara di sini? Sampai kuliahnya selesai?" tanya Ibu Rokayah, membuatku terhenyak mendengarnya."Tidak masalah sih," jawab Ibu mertua."Terimakasih banyak, kalian memang keluarga yang baik. Anak saya, beruntung bamget ada di keluarga ini," imbuh Bu Rokayah.Aku menarik napas berat. "Ada apa?" tanya mas Arya, y

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   Tersulut Emosi

    Bab117Pagi ini, di moment wekeend, ponsel mas Arya terdengar berdering. Aku pun mendekati ponsel itu, sedangkan mas Arya masih nampak lelap dalam tidurnya."Anak dan Papa sama saja, suka sekali bangun siang," gerutuku sembari meraih ponsel itu.Nama D. Aletta, tertera. Aku mengernyit, kemudian gegas kujawab panggilan itu."Arya, bagaimana kondisi kamu sekarang?" tanya suara seorang perempuan di sebrang telepon, suara yang nampak khawatir, siapa dia? Apa maksudnya.Kondisi mas Arya? Memangnya suamiku ini kenapa?"Suamiku baik- baik saja, ini siapa?" jawabku dengan perasaan yang sudah tidak stabil lagi."Ah maaf. Saya rekannya, saya hanya bertanya.""Aneh sekali pertanyaan Anda. Tolong hargai, ini weeekend, jika tidak terlalu penting, jangan menghubungi.""Ah iya, maaf."Mengesalkan sekali wanita ini, ucapannya nampak santai sekali.Panggilan telepon langsung aku matikan, dadaku semakin sesak karena diracuni pikiran yang macam- macam."Wanita gila," gumamku masih sangat kesal. Kupandan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   Siapa Dia?

    Bab118"Heh, kenapa menatap saya seperti itu," bentak Bu Rokayah, menyadarkanku dari lamunan."Astagfirullah, untung cuma hayalan, andai itu benar, maka aku pasti akan menyesal," gumamku."Lihat, dia mulai aneh," timpal Zaenab."Kamu harus hati- hati, Erina. Apalagi serumah sama dia, bisa- bisa nanti Zaenal di goda sama tuh pelakor," lanjut Zaenab."Ngapain aku goda suami Erina? Sekalian aja suami kamu, kan lebih asik," sahutku kesal."Berani kamu ya!!" teriak Zaenab tersulut emosi."Kak, sudah!! Jangan terus ribut, malu!" bentak Zaenal pada Kakaknya."Kita ini di rumah mertua Zaenal, jaga sikap kalian. Jika Ibu mertua tau, kalian bully menantunya, Zaenal yang akan malu.""Kenapa kamu yang malu? Siapa yang bully dia? Ini kami ngomongin fakta," jawab Bu Rokayah."Dasar keluarga gila," gerutuku sembari menggeleng kepala, kemudian lanjut kuayunkan langkah, meski teriakkan mereka terdengar melengking."Dengar itu dia ngatain kita," pekik Zaenab.Aku tidak perduli, ora urus. Nampak Ibu mer

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   Janji

    Bab119"El, kamu kenapa harus berteriak begini sih? Tuh si Cinta ampe histeris," imbuh mas Arya, sembari turun dari ranjang dan meraih Cinta dari tempat tidurnya.Anakku itu masih menangis dan sulit di ajak kompromi untuk tenang."El, susuin dulu, dia terus marah ini," pinta mas Arya, yang kesal melihatku tidak bereaksi ketika Cinta menangis."Kalau kamu macam- macam! Akan kubawa mati anak ini," ancamku sembari meraih Cinta dari gendongannya.Mas Arya menggeleng- gelengkan kepalanya."Cinta, Ibumu cemburu buta itu," kekeh mas Arya, mengesalkan sekali, dia pikir ini lucu? Tidak! Aku sedang marah, woy.Pintu kamar diketuk, terdengar suara panik Ibu."Tuh kan! Jadi mengundang Ibu kemari, teriak aja terus, sama seperti anaknya," kata mas Arya, nampak kesal melihatku.Aku mencoba menahan diri, dan terus membujuk Cinta yang menangis, agar mau menghisap susu yang aku sodorkan.Tapi bayi mungil itu nampak marah dan merajuk padaku, dia terus meronta menolakku."Kamu belain Papa kamu, ya!!" tan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   Pertemuan Menantu dan Mertua

    Bab120"Hari ini kita bertemu dengan tuan Erlangga, sekertaris Mas sudah mengatur semuanya," ucap mas Arya.Aku hanya mengangguk."Eh, Mas." Suamiku menoleh."Kan Delima dipenjara, rumahnya juga sudah di sita, lalu Bi Ijah kemana ya?""Aku belum tau kalau hal itu," jawab mas Arya."Dia Bibiku, entah mengapa rasa marah kini berganti penyesalan." Aku menunduk, membayangkan bagaimana nasib Bi Ijah kini.Apakah dia kembali hidup sama Ayah? Atau pergi menghilang dari kehidupan kami semua? Entahlah.Sesuai dengan tempat perjanjian, kami pun memasuki sebuah restoran terbesar yang ada di kota ini. Restoran yang lumayan mewah dan nyaman.Setelan jas merah, kemeja putih, membuat mas Arya semakin tampan di mataku.Kami mengenakan baju warna senada, aku mengenakan gaun merah menyala terang, seterang semangat kami hari ini."Sepertinya tuan Erlangga belum datang, mari Tuan Arya, saya antar Anda," seru seorang pelayan, yang menyambut kedatangan kami.Kami pun mengikuti langkah pelayan itu, menuju s

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   Omelan Bi Ijah

    Bab121Aku dan mas Arya saling pandang. "Wanita itu sahabat dekat kami, sayangnya, dia memilih Wiharja, padahal aku sangat yakin, aku lebih tampan. Aku sulit menerima, sebagai lelaki, pantang bagiku kalah begitu saja."Ayah Erlangga menarik napas. "Aku memang strategi, merayunya, dengan kata- kata, hingga dengan uang, juga barang. Bak gayung bersambut, cintaku dia terima. Ayahmu? Dia patah hati, di putuskan begitu saja."Menarik, ceritanya penuh drama."Kami bertiga berdebat, aku sadar diri, aku yang salah. Akhirnya, aku memutuskannya dan memilih pergi ke luar negeri. Entah bagaimana, 6 tahun kepergianku, aku kembali ke Indonesia, dia sudah di kabarkan meninggal selama 1 tahun, bunuh diri. Kabar yang aku dengar lebih jelas, karena Ayahmu menikahi wanita lain, yang sekarang menjadi Ibumu."Aku meneguk saliva mendengarnya."Aku patah hati, aku dendam, marah. Nyaris semua wanita kupermainkan, hanya ingin mencari sosok dirinya yang pernah aku relakan, tapi di sia- siakan. Melihat kebaha

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   Batuk

    Bab122Di dalam rumah, di kamar mungil kami, aku dan mas Arya kembali berbincang."Kupikir tadi Ibu kamu, bagian dari masa lalu Ayahku juga, sempat syok tadi.""Haha, sama. Dasar lelaki di masa lalu! Rumit kita, rumit lagi mereka," kekeh mas Arya.Kemudian dia terbatuk- batuk kuat, hingga mengeluarkan darah dari mulutnya."Astagfirullah, Mas ...." Aku memekik, melihat darah di tangannya."Shut, tenang." Mas Arya memberiku kode, dan kembali terbatuk- batuk lagi."Astagfirullah, bagaimana mau tenang, kamu lagi begini," lirihku."Cuma batuk terlalu kuat ini, nggak apa," jawabnya sembari menarik napas berkali- kali. Aku menuntunnya untuk bersandar di dipan, perasaanku menjadi kacau melihatnya nampak lemas.Mas Arya juga nampak kesulitan bernapas, wajarkah ini?"Mas, kita ke rumah sakit, ya. Aku pengen kamu di periksa, takut kamu kenapa- kenapa," pintaku memohon. Mas Arya menggeleng."Mas tidak apa- apa, sudah ya, jangan buat mereka panik. Mas istirahat dulu, buatkan teh hangat aja, mau y

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   Rumah Sakit

    Bab123Ayah mulai sering berkunjung ke rumah, kadang bersama Bi Ijah juga.Mengenai masa lalu Ayah dan keluarga suami, kami sepakat untuk merahasiakannya dari Ibu mertua.Demi menciptakannya rasa damai, aku dan mas Arya sudah berjanji untuk mengubur masa lalu mereka dalam hati.Setiap bertemu dengan Cinta, Ayahku nampak ceria, begitu juga dengan Bi Ijah. "Besok kita jalan- jalan ke Pantai, yuk. Ayah Erlan tidak pernah ngajak kamu liburan," ucap Bi Ijah."Mau nggak?" tanya Bi Ijah padaku, kemudian bergantian bertanya pada Ayah."Boleh! Kapan kalian mau? Ayah selalu siap," jawab Ayahku antusias.Tentu saja aku juga tidak menolak, ini moment penting untuk kami semua merajut kasih yang sempat terlewat.Ibu mertua pun ikut, hanya Erina dan suaminya yang tidak ikut bersama kami. Bi Siti pun tetap di ajak, agar asisten Ibu itu juga tidak stress di rumah melulu.Saat perjalanan menuju pantai, mobil berhenti di lampu merah."Itu bukannya Arya!" tunjuk Bi Ijah, pada laki- laki yang menyetir mo

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   689

    Bab689"Selamat malam," ujar Abizar lagi."Ngapain kamu kemari? Setelah kamu membuat anak saya menderita, berani- beraninya kamu menampakkan batang hidung seolah tanpa dosa," bentak Kevin, yang langsung berdiri dengan emosi."Papah, sabar," pinta Elea, sambil memegang tangan Kevin."Manusia tidak tahu malu ini, dia datang ke rumah Galih dengan nyali besar, setelah menyia- nyiakan anak- anakku, aku tidak akan mengampuninya," pekik Kevin."Maaf, Pah. Saya datang kemari, hanya ingin kalian tahu, saya dan Cinta saling mencintai, kami ingin kalian restui hubungan kami lagi dan jangan menentang hubungan kami, cuma itu ...." "Apa?" Seluruh keluarga memekik.Cinta pun sangat syok, mendengar ucapan berani Abizar. Tiba- tiba Jelita tersandar, mendengar ucapan Abizar. "Jelita," pekik Abel. Wanita yang biasanya membenci Jelita itu, langsung memeluk Jelita yang nampak syok sekali."Brengsek!!" Cinta bangkit dari duduknya, menghampiri Abizar dan menampar keras wajah lelaki tidak tahu malu itu."D

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   688

    Bab688Melihat begitu banyak panggilan telepon dari Bagus, Cinta pun memutuskan, untuk menghubungi balik nomor Bagus.Dan lelaki itu dengan cepat menjawab telepon Cinta."Assalamualaikum, Tante ....""Wa'alaikumsallam, Gus.""Maaf Tan, saya mau tanya, Tante ada bicara apa sama Ibu? Sampai- sampai Ibu pingsan.""Maafkan Tante, Gus. Tadi ada berita buruk, yang sempat mengguncang perasaan kami semua. Kejadian siang tadi cukup mengejutkan, pesawat menuju Bandung mengalami kecelakaan. Dan Nenek, juga Kakek ke Bandung hari ini, itu yang Tante sampaikan sama Ibu kamu ....""Inalillahi, jadi bagaimana kabarnya, Tan. Maaf Bagus tidak tahu apa- apa.""Kuasa Allah, Gus. Rupanya mereka selamat, karena Kakek pingsan, sebelum mereka naik pesawat. Nenek membawa Kakek ke rumah sakit, dan mereka ketinggalan pesawat, Gus. Luar biasa, diluar dugaan kami semua, Allah masih memberi kita kesempatan, untuk berbakti kepada mereka berdua," jelas Cinta."Alhamdulilah, Allahu akbar, masya Allah, luar biasa, Tan

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   687

    Bab687"Allahu akbar, Abel, Kak Cinta ...." Galih menjerit, membuat orang yang kini di depannya jadi bingung.Mendengar jeritan Galih, mereka yang duduk di ruang keluarga pun berhamburan keluar menyusul Galih."Astagfirullah ...." pekikkan mereka semua terdengar bersamaan. Galih terlalu syok, membuatnya nyarus pingsan."Kalian jangan mengira Mamah setan ya," bentak Elea dengan kesal."Ini Mamah beneran?" Abel bertanya. Semua menjadi bingung, bahkan beberapa dari mereka terus- menerus mengusap mata dan wajah, memastikan yang di lihatnya adalah nyata, bukan halusinasi."Mamah sudah tahu, apa yang ada di dalam otak kalian. Jangan heran, jika Mamah datang dengan wajah acak- acakkan begini, bahkan tanpa menggunakan tas sama sekali. Mending bayarin taksi Mamah sana, orangnya dah nunggu," titah Elea."Ini Mamah kita," pekik Cinta yang langsung menghambur ke pelukan Elea, disusul Raisa dan lainnya memeluk Elea."Aduh ...." Elea pun memekik, melihat tingkah mereka semua yang langsung memelukny

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   686

    Bab686"Jelita belum tahu kabar duka ini, tadi aku sudah coba hubungi, tapi belum juga dia jawab panggilan teleponku," lirih Cinta."Aku juga bingung, Kak. Apa yang harus aku katakan sama dia, entah bagaimana reaksi Jelita, jika tahu Mamah dan Papah sudah tiada. Pesawat itu terbakar, sebelum benar- benar jatuh," ujar Galih kembali menangis. Bayangan wajah tua kedua orang tuanya menari- nari di pikiran mereka semua."Pantas Mamah memelukku berulang kali, mengingatkan kita terus- menerus, bahwa sesama keluarga harus saling menyayangi dan tolong- menolong. Mereka juga selalu berbicara tentang kematian, yang aku sendiri tidak tahu, bahwa itu adalah pertanda, mereka berdua akan pulang bersama- sama, untuk selamanya."Cinta menangis kuat, Kamila memeluk Ibunya dengan erat, begitu juga Raisa, memeluk Abel dan menangis di pelukan Ibunya."Rasanya tidak pernah sesakit ini, kehilangan yang begitu mengejutkan, membuat hati ini tidak siap. Berpuluh tahun hidup bersama dengan keduanya, hingga Rai

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   685

    Bab685"Nanti saja ah, malas. Lagian kita lagi makan gini, masa di gangguin hal- hal yang tidak jelas begitu," ujar Cinta, mengabaikan ucapan Galih tadi."Cinta, sudah 1 tahun kita bersama, tapi kenapa, kamu nggak pernah mau pertemukan aku dengan anak kita, Kamila?" tanya lelaki itu."Mas, tidak semudah itu. Kamila akan tahu segalanya, bahwa kamu pernah menikahi Jelita juga. Dan Enggar, juga Bagus, bagaimana tanggapan mereka pada kita? Kamu meninggalkan mereka, lepas tanggung jawab, dan malah bersamaku. Tentu saja, bukan cuma mereka yang akan kecewa sama kita, tapi Kamila juga.""Kemudian Mamah dan Papah, bisa- bisa aku mereka kutuk, Mas ....""Tapi mau sampai kapan, kita kucing- kucingan seperti ini? Aku juga ingin diakui, dan dianggap bagian keluarga kamu, Cin.""Belum waktunya, Mas.""Kapan waktunya, Ta? Aku dan Jelita, itu hanyalah kesalahan. Sedangkan aku sama kamu, itu cinta yang tulus. Aku mohon, pikirkan ini baik- baik, aku hanya ingin di akui, dan Kamila juga harus tahu, bahw

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   684

    Bab684Perjalanan panjang Bagus lalui bersama Jelita, Ibu yang kini sangat dia sayangi, dan dia utamakan kebahagiaannya."Pulang dari umrah, kita ke rumah Nenek saja ya, Gus.""Terserah Ibu saja, Bagus ngikut saja. Bagus tidak punya siapa- siapa untuk di bahagiakan, jadi segala waktu dan apapun yang Ibu mau, asal Ibu bahagia, Bagus akan selalu turuti, insya Allah," ujarnya.Jelita terharu dan menatap penuh kasih sayang pada Bagus. Sementara Bagus dan Jelita melaksanakan ibadah umrah, rupanya rumah mewah Elea, sudah terjual sesuai kesepakatan dengan pembelinya.Penjualan rumah, di saksikan Galih, karena hasil dari penjualan rumah mewah tersebut, 50% milik Galih, 30% milik Cinta dan sisanya barulah milik Elea dan Kevin.Setelah semua beres, Elea dan Kevin, memutuskan untuk tinggal di hotel. Sebelum rumah impian mereka di desa selesai di bangun.Hanya sisa 10% saja, rumah di desa itu akan selesai dan bisa mereka tempati.Galih sudah menyarankan, agar Elea dan Kevin mau tinggal di rumah m

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   683

    Bab683"Kenapa kamu terlambat?" tanya atasan Bagus, yang ada dibagian divisinya."Maaf pak Rahmat, saya menabrak orang tadi di jalan."Pak Rahmat, yang merupakan pengawas divisi pemasaran, tidak begitu berani bersikap keras pada Bagus, tapi dia tetap berusaha profesional, agar tidak terlalu nampak membeda- bedakan karyawan."Lain kali berhati- hati di jalan, Gus. Dan tolong jangan ulangi lagi, keterlambatan datang seperti ini. Hari ini saya maklumi, tapi kalau terulang lagi, saya akan berikan sangsi pemotongan gaji," jelas pak Rahmat memberi peringatan."Baik, Pak." Hanya itu jawaban Bagus. Sadar diri akan kesalahannya, Bagus tidak berani banyak bicara.Pak Rahmat meninggalkan divisi pemasaran, menuju ruangannya, untuk memeriksa laporan penjualan kemarin.Sementara Bagus duduk di meja kerjanya, dengan pikiran yang mulai tidak fokus. Bagus mulai memikirkan wanita yang di tolongnya tadi, dan itu sangat mengganggu kerjaannya.Tiba- tiba, HRD memasuki ruangan divisi pemasaran, bersama den

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   682

    Bab682"Bu ...."Jelita menatap Bagus."Bagaimana kalau kita pergi umrah?"Jelita terpaku sejenak, mendengar usulan Bagus."Gimana, Bu?" tanya Bagus lagi, membuat Jelita tersadar dari keterkejutannya.Anak yang biasanya cuek, hanya memikirkan kesenangannya sendiri, kini mengajaknya pergi umrah. "Kamu serius pengen umrah, Gus?" tanya Jelita balik, memastikan keinginan Bagus."Iya, Bu. Mumpung kita ada rezeki lebih. Kita ajak Enggar dan Lina juga, mana tau mereka mau. Tapi jika mereka menolak juga tidak apa- apa, kita berdua saja yang pergi ke sana, Ibu mau kan?""Tentu saja Ibu mau, Gus. Masya Allah, niat kamu baik sekali anakku, mana mungkin Ibu menolak."Bagus tersenyum. Dan niat mereka pun, di sampaikan kepada Enggar dan Lina, ketika mereka makan malam bersama."Dalam waktu dekat ini belum bisa, Bu, Mas. Enggar masih harus fokus ke perusahaan," jawab Enggar.Wajar sih, belum ada 1 tahun dia bekerja, masih tidak enak hati jika terus izin libur, untuk urusan pribadi.Sebagai calon pe

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua   681

    Bab681"Tugas kita sudah selesai, nampaknya anak, cucu dan cicit tidak ada masalah, dengan pembagian harta warisan kita," ujar Elea, ketika dia dan Kevin merebahkan diri di atas kasur mereka."Kuharap juga begitu, agar kita berdua bisa menjalani kehidupan yang tenang," jawab Kevin."Kulihat Abel juga tidak membuat masalah lagi." Elea merasa lega, melihat sikap menantunya itu, yang semakin baik dari sebelumnya.Galih membelikan rumah yang cukup mewah, untuk dia tempati dan istrinya. Galih tidak ingin menyatukan istrinya lagi sama Ibunya. Karena bagi Galih, jika keadaan sudah tidak nyaman, dan terus di paksakan, maka mereka akan saling menyakiti.Demi menjaga rumah tangga dan hati orang tuanya, Galih memutuskan untuk memiliki rumah sendiri.Tetapi dia tetap memperhatikan kedua orang tuanya, meskipun mereka tidak satu rumah.______>_______Karena perjalanan yang cukup jauh, Jelita mulai jatuh sakit. Badannya meriang, nyaris semalaman, Lina tidak bisa tidur, karena khawatir dengan kond

DMCA.com Protection Status