Share

15. Tangis pilu Martin

Penulis: Damaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 20:47:50
Media sedang digegerkan dengan berita kecelakaan tunggal seorang pengusaha muda yang sedang berada di puncak kejayaan. Diketahui sebelum meledak dan terbakar mobil sedan dengan nomor xxx itu lebih dulu menerobos pembatas jalan hingga akhirnya masuk jurang.

Dikutip dari narasumber yang sekarang masih ada di tempat kejadian peristiwa, hanya ada satu penumpang di dalam mobil naas tersebut, dan ketahui sang pengemudi.

“Sayang, bukankah itu nomor mobil Ghavin? Mama tidak mungkin salah mengenali.” Sushmita menyakinkan, masih dengan pandangan belum beralih dari layar televisi, ia sedang bicara dengan putrinya yang juga ikut menyimak berita.

“Sepertinya memang iya, Ma.” Detik berikutnya mereka saling bertukar pandang, sebelum akhirnya kompak beralih ke layar televisi lagi. “Apa dia mati?” ujar Marissa menduga-duga.

Sushmita tidak menjawab, pilih kembali serius ke layar televisi yang menanyakan kobaran api melahap mobil, dan diketahui milik Ghavin Pramana.

“Ghavin!!” Begitu nama itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   16. Dyra panik

    Sehari setelah berita kecelakan Ghavin, Martin bersikeras ingin mendatangi lokasi kecelakaan putranya. Ditemani Galih dan juga Dyra, Martin dapat melihat dari tepi jurang tim evakuasi tengah berusaha mengaitkan tali di badan bangkai mobil Ghavin yang kemudian akan ditarik helikopter. Tidak hanya medan yang curang dan sulit dilalui, kondisi mobil yang tinggal kerangka tentu saja meninggalkan kesedihan di hati Martin serta beberapa pemegang saham G2 yang ikut menyaksikan. Bagaimanapun juga kecelakaan naas tersebut telah merenggut pemimpin muda kompeten dan sangat berpengaruh dalam dunia bisnis. Sehingga hari kematian Ghavin dianggap pantas ditetapkan sebagai hari berkabung.“Sebaiknya kita pergi sekarang, Paman.” Khawatir kondisi sang paman bisa semakin memburuk,  Galih yang siaga di belakang kursi roda Martin berniat mengajak pergi. Tapi Martin segera menolak.“Tunggu sebentar lagi. Aku ingin melihat jasad putraku.” Galih menoleh Dyra yang b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   17. Pengalihan

    “Ya Tuhan.. aku pasti akan gila kalau saja tidak bisa menemukannya,” ujar Dyra pelan disertai helaan nafas lega begitu melihat pelayan tengah mengajak putrinya berputar-putar di bawah pohon rindang yang ada di halaman belakang. Terlalu tidak sabaran, Dyra tadi sampai tidak sempat mengucapkan terima kasih pada Malik. Lantaran langsung berlari ketika baru turun dari mobil mewah pria itu. Menganggap dirinya hanya terlalu cemas, Dyra akhirnya pilih menghampiri pelayan yang mendorong stroller putrinya. “Dimana Zaenab?” Tidak menemukan keberadaan pelayan itu, Dyra bertanya sambil menoleh putrinya yang ternyata sedang terlelap. “Tadi ada kerabat dari kampung yang datang menjemputnya, Nyonya. Katanya Mbak Zaenab harus pulang hari ini juga. Ibunya sedang sakit keras,” jelas pelayan muda itu. “Begitu ya.. . Lalu dimana Mila sekarang?” Mengingat tidak ada siapapun di rumah, itu artinya tidak hanya satu tapi dua pelayan yang pergi Dua hari sebelum peristiwa naas itu terjadi, Ghavin tel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   18. Siapa yang membunuhnya

    “Tante Mia dan Paman Darwin siang tadi datang.” Dyra menjelaskan pelan ketika tahu Martin sudah menghabiskan makan malamnya. “Aku sengaja tidak membangunkan Papa karena tahu pasti sangat lelah.” Selain Darwin beserta istri datang disaat Martin sedang istirahat setelah satu jam melakukan makan siang, Dyra juga tahu semalam ayah mertuanya itu tidak tidur. Martin diam termenung di depan foto putra kembarnya ketika masih remaja. Senyum Ghavin juga Ghava terlihat lepas di gambar itu, siapa sangka keduanya akan pergi lebih dulu dibanding orangnya, pun secara mendadak. “Maaf, aku terpaksa membiarkan mereka pergi tanpa bertemu Papa,” lanjut Dyra disertai raut penyesalan. “Tidak apa-apa, Nak. Sebenarnya tadi samar-samar papa mendengar percakapan kalian, hanya saja papa sengaja tidak keluar. Papa belum ingin bertemu siapapun lagi.” Setelah menunggu hampir tiga jam, dengan harapan tim evakuasi bisa menemukan Ghavin, tapi ternyata Martin malah harus menelan kekecewaan. Mereka mengatakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   19. Sosok misterius

    Pria bertopeng menggeram marah begitu tahu ada yang menghabisi nyawa wanita itu di tempatnya. Ia yang tidak bisa hanya mengandalkan anak buahnya, bergegas mengambil dua senjata di dalam kotak dekat kursi goyang yang beberapa saat lalu ia duduki untuk ikut mengejar. Setelah memastikan kedua senjatanya telah terisi amunisi, pria itu segera lari lewat pintu belakang.Penyusup memang berhasil melenyapkan targetnya, tapi sebagai gantinya dia tidak akan bisa keluar hutan dengan selamat.Di tempat berbeda, Dyra tengah berdiri di depan lemari empat pintu yang menyimpan pakaiannya dengan berbagai model. Ia ingin berganti pakaian lantaran pakaian yang ia kenakan terkena tumpahan susu Megan. Namun anehnya, Dyra malah dibuat bingung saat akan menentukan pilihan. Tidak biasa seribet sekarang, Dyra selalu asal tarik dan apapun modelnya akan langsung dikenakan.“Kenapa tidak ada satupun pakaian sebanyak ini yang membuatku tertarik, sekalipun yang belum pernah aku pakai sejak membelinya.” Beralih dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   20. Jalan zigzag

    “Kubur jasadnya, dan pastikan siapapun tidak ada yang bisa menemukannya.” Pria bertopeng memberi perintah pada ketiga anak buahnya. “Siap, Bos.”Setelah berhasil membereskan menyusup yang telah melenyapkan targetnya, pria bertopeng itu pergi meninggalkan hutan mengendarai motor trail. Selain harus mengambil jalan zigzag agar tidak mudah ditelusuri, banyaknya akar pohon besar yang timbul di permukaan tanah mengharuskannya mengendarai kendaraan roda dua tersebut dibanding mobil. Kedatangan menyusup tadi menjadi acuan untuk segera mencari tahu siapa yang telah mengirimnya, dan artinya tempat itu tidak lagi aman untuk dijadikan markas. *******Dyra perlahan mulai membuka mata saat samar-samar mendengar suara yang paling menenangkan. Suara tegukan Megan yang tidak sabaran ketika minum susu, ternyata menjadi obat terampuh dari semua kesakitan dan kepedihannya selama ini. Setiap kali mengetahui Megan begitu lahap menikmati sumber makannya, sebagai seorang ibu yang selalu memperhatikan tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   21. Pemimpin pengganti

    Berjalan di depan Martin yang kursi rodanya didorong Galih keluar dari ruang meeting, aura Dyra tampak sangat luar biasa kuat. Ia juga terlihat percaya diri saat kembali berjalan mengenakan high heels yang sudah lebih satu tahun tersimpan rapi di dalam lemari. Dyra mampu membungkam mulut nyinyir sebagian besar karyawan yang tidak menyukai dirinya dengan cara yang elegan. Tidak sulit bagi Dyra untuk menyakinkan para petinggi dan pemegang saham G2 Group, mengingat mereka juga sudah paham bagaimana loyalitas dan integritas Dyra saat bekerja. Sehingga ketika Martin selaku pendiri G2 Group menjelaskan akan menjadikan Dyra pemimpin sementara menggantikan putranya yang belum ditemukan, mendapat sambutan baik dari semua yang hadir di ruang meeting. “Aku akan mengantar Paman pulang, Mbak bisa langsung ke ruangan Mas Ghavin sekarang.” Galih menjelaskan ketika mereka sudah keluar lift. “Sekali lagi terima kasih, kau sudah banyak membantuku, Galih.” Selain dukungan Ghavin dan juga Martin, Gali

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   22. duo menantu Pramana

    “Wanita licik!” hardik Marissa tanpa tedeng aling-aling. “Jadi ini tujuanmu merebut suamiku?! Ingin menguasai hartanya?!” Dengan wajah brutal Marissa berjalan cepat menghampiri Dyra, lantas menyeretnya agar menjauh dari kursi kerja Ghavin. “Kau tidak pantas duduk di sana, Wanita Rendahan!”Benar kata Martin tempo hari saat Sushmita datang melabrak, Marissa tidak jauh berbeda dari ibunya. Tapi sekarang Dyra tentunya sudah penuh perhitungan, tidak akan membiarkan dirinya disakiti lagi. “Aku bisa ada disini atas keinginan papa.” Dyra menyentak tangan Marissa hingga terlepas, dan kembali duduk dengan tenang. Sambil bicara Dyra menggoyangkan kursi Ghavin—sengaja memamerkan apa yang telah didapatkan dari Martin.“Baiklah. Aku akan jelaskan padamu jika kau memang belum paham juga.” Dyra mengabaikan kemarahan Marissa. “Sekalipun papa mertua kita sudah menyerahkan hampir seratus persen saham di perusahaan ini kepada kedua putranya. Tapi beliau masih pemilik sah dan jauh lebih berwenang dari s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   23. Sekutu

    “Kenapa ingin bertemu denganku?” Melihat kesinisan Bella saat beranjak duduk, Marissa masih sangat tenang menyesap minumannya.“Sepertinya aku tidak perlu menjelaskan lagi padamu apa yang sudah terjadi hari ini.” Marissa memang bisa sangat menyebalkan. Dia yang menginginkan pertemuan mereka, tapi malah bicara omong—kosong. Bella mendengus kesal dalam hati. “Jangan bilang kau belum tahu kehebohan hari ini?” Tapi detik berikutnya Marissa dibuat terhentak melihat reaksi Bella biasa saja. “Kalau kau memang tahu sesuatu, cepat katakan. Jangan berbelit-belit. Aku tidak punya banyak waktu mendengar omong kosongmu!” Bella bicara masih dengan nada sinis.Sudah jelas sekarang, Bella memang belum tahu apapun. Marissa saja yang sepertinya lupa, meski memiliki sifat keras kepala tapi sebenarnya Bella sangatlah lugu dan terlalu mudah dimanfaatkan.“Baiklah. Melihat reaksimu yang sekarang, aku bisa menduga kau belum tahu Dyra telah diangkat ceo sementara G2 Group oleh paman suamimu.” Marissa member

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   45. Setidaknya berbeda

    “Sepertinya aku akan tetap di rumah sepanjang hari ini.” Ghavin menjawab pertanyaan Dyra sebelumnya, setelah melepaskan belitan tangannya di panggang sang istri.“Janji jangan membuatku takut lagi.” Dyra menatap penuh harap. Sebelumnya ia sampai membakar jaket denim Ghavin yang berlumuran darah. Meski setelah memastikan tidak ada luka serius di tubuh suaminya, tetap saja mendapati bercak darah manusia menempel pakaian Ghavin, Dyra tidak bisa membayangkan apa yang terjadi sebelum suaminya kembali.Sementara Ghavin malah yakin, berhasil menggetarkan pihak lawan dengan tewasnya sniper andalan mereka yang sering ditugaskan pengintaian dan melakukan serangan jarak jauh. Bahkan pria itu juga telah berhasil menewaskan empat anak buah Ghavin yang bertugas menjaga hutan dari jarak puluhan meter. Janur, orang kepercayaan Ghavin yang dipercaya menjadi komando saat bertugas di hutan, menjelaskan bukan hanya menghasut mereka dengan iming-iming kesenangan duniawi, tetapi Romi juga telah melakuka

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   44. Ayah pada umumnya

    “Apa rencana Mas hari ini?”Ghavin yang masih menimang Megan, beralih menatap wajah cantik Dyra lewat pantulan cermin. Sesaat Ghavin tertegun dengan kecantikan Dyra. Hanya dengan sentuhan make up tipis saja wajah istrinya itu bisa sangat memikat mata. Tidak bosan dipandang meski dalam waktu yang lama. Tapi mendadak muncul kecemasan di hati Ghavin, bagaimana jika perasaan itu juga dimiliki laki-laki lain? Ia juga langsung teringat kedatangan Romi kemarin lusa, pun kata Dyra yang menjelaskan Romi dalam keadaan mabuk. Ghavin mulai dilema apakah akan tetap baik jika masih menjadikan Dyra pengganti sementara dirinya?“Mas?” Dyra segera berbalik saat tahu Ghavin malah melamun. Mengetahui panggilan pelannya tak mampu mengembalikan kesadaran Ghavin, Dyra pilih segera mendekat lantas menyentuh lengan lelakinya. “Apa yang Mas pikirkan, hm?”Tersentak dengan sentuhan sekaligus suara lembut Dyra, reflek Ghavin kembali menggoyangkan badan pelan—ingat masih menimang putrinya. “Aku terlalu cemas

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   43. Keseriusan palsu

    “Aku minta maaf belum bisa mengunjungi Nyonya Sushmita sampai dengan hari ini.” Saat Marissa menoleh, Romi langsung menunjukkan gelas di tangannya yang masih menyisakan sedikit cairan merah beraroma khas pada Marissa. “Mau minum?”“Tidak!” Marissa menjawab cepat.“Setidaknya jangan tunjukan wajah itu di pestaku, Risa. Semua yang ada di sini harus bebas. Happy party!” Dilihat dari semua yang hadir, memang hanya Marissa yang tidak bahagia. Wajah angkuhnya seperti sedang banyak pikiran. “Apa ada yang mengganggu pikiranmu?” lanjut Romi.“Aku baik-baik saja. Pergilah. Temui artismu yang berpotensi itu.” Dari konotasi yang Marisaa gunakan terselip kesinisan, Romi yakin wanita itu sedang kesal padanya. Bisa saja karena ia mematikan ponsel dua hari kemarin. Atau dari beberapa nama yang ia sebutkan tadi tidak ada nama Marissa.“Ayolah, Risa. Penghargaanmu sudah terlalu banyak. Sekarang biarkan mereka merasakan kebahagiaan yang sama denganmu. Bisa berdiri di atas sana.” Panggung yang Romi tunju

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   42. Dua raga dalam satu rasa

    Dyra masih bertanya-tanya saat melihat Ghavin membuka topeng setelah turun dari mobilnya, dan sepertinya tidak tahu sedang diperhatikan. Sebenarnya bukan dari mana suaminya itu pergi yang Dyra cemaskan, melainkan melihat banyaknya noda darah di jaket denim yang Ghavin kenakan memunculkan berbagai dugaan buruk di kepala.Baru ketika sudah membuka pintu kaca, Ghavin yang sejak tadi berjalan menunduk terkejut mengetahui keberadaan Dyra. “Sayang! Sejak kapan kau disini?” Ghavin berusaha tetap tenang meski sebenarnya was-was Dyra akan takut padanya.“Kenapa bisa ada banyak darah disini? Apa Mas terluka?” Alih-alih menjawab, Dyra malah melontarkan pertanyaan yang membuat Ghavin ragu untuk langsung menjawab. Terlebih ketika tahu, tidak hanya tangan Dyra yang bergetar saat meraba jaketnya yang banyak noda darah, tetapi juga disertai bulir bening yang ikut merangsek keluar. Ghavin jadi tahu Dyra sedang mencemaskan dirinya.Dyra terlalu takut membayangkan sesuatu yang buruk menimpa suaminya. M

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   41. Tiba-tiba pergi

    “Boleh aku masuk?” Dyra langsung meringis mual, dan tiba-tiba kakinya reflek bergerak mundur satu langkah. Dari jarak kurang lebih dua meter saja, aroma alkohol sudah sangat menyengat ketika Romi bicara. Tidak tahu berapa banyak pria itu menegakkan cairan perusak akal sehat. Tapi yang pasti, sekarang Dyra mendadak mual. Ia benci aroma itu. “Tidak! Kau sedang mabuk, dan aku tidak suka!” tolak Dyra tegas. Ia juga sudah akan menutup pintu tapi dengan cepat Romi menahannya. “Setidaknya hargai perjuanganku mencari tempat tinggalmu.” “Itu urusanmu!” Dyra mendorong Romi agar menjauh. Namun, ketika hendak kembali menutup pintu, Romi bisa lebih dulu menyelinap dan akhirnya berhasil masuk. “Kau!” Dyra berubah tegang sambil susah payah menelan salivanya melihat Romi terus mengikis jarang diantara mereka. “Stop! Berhenti disana! Atau aku akan memanggil pelayan untuk mengusirmu!” Tapi peringatan Dyra sama sekali tidak Romi hiraukan. Kakinya tetap melangkah maju. Sampai kemudian.. “B

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   40. Mual

    “Apa sudah merasa lebih baik?” Galih bertanya seraya menoleh Bella yang memungunginya. Seharian hanya berbaring seperti orang sakit, Galih merasa seluruh tubuhnya seperti remuk redam. Tidak tahu kenapa Bella hari itu benar-benar manja padanya, bukan hanya melarangnya pergi ke kantor, tapi juga minta ditemani berbaring. Benar-benar hanya berbaring, seperti dua orang dewasa yang tidak punya keinginan kesenangan duniawi. “Belum. Kepalaku masih pusing setiap aku membuka mata.” Jawaban yang sudah beberapa kali Galih dengar sejak siang. “Ini jelas ada yang tidak beres. Aku panggilkan dokter.” Tidak bisa menahan diri lagi, Galih bicara sambil beranjak turun dari ranjang. Kali ini Bella tidak lagi melarang suaminya meninggalkan ranjang. Setelah berjam-jam berada di situasi yang tidak biasa, ia juga mulai curiga. Tidak lama Galih kembali datang, dan langsung memberitahu Bella. “Dokter akan datang sebentar lagi.” Bella hanya mengangguk. Bahkan mengintip pun tidak dilakukan saat me

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   39. Kakak penyelamat

    “Bagaimana kau hidup sebelum datang ke kota untuk menjadi sekretarisku?” Memijat pelan punggung Dyra yang duduk di atas pengakuannya—menatap gelapnya malam lewat kaca jendela yang sudah dibuka, Ghavin masih belum percaya mereka bisa sedekat sekarang.“Dua tahun setelah pertemuan kita, ibuku meninggal. Sampai akhirnya nenek dari mendiang ayahku datang. Mengajakku tinggal bersamanya di kampung berbeda.” Dyra menghela nafas panjang lebih dulu sebelum lanjut bercerita.Setelah ibunya meninggal, Dyra sempat berhenti sekolah lantaran harus bekerja menghidupi dirinya sendiri. Tidak banyak yang bisa ia lakukan, karena untuk melakukan pekerjaan berat juga tenaganya belum mampu. Dyra bekerja di warung kecil yang pemiliknya merupakan teman baik sang ibu. Ia akan mendapat makan tiga kali sehari serta sedikit uang setelah seharian bekerja.Tidak hanya mencuci piring, Dyra juga ditugaskan mengantar pesanan pelanggan yang tidak bisa datang ke warung. Berun

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   38. Pura-pura bahagia

    “Lumpuhkan anak buahnya yang paling berpengaruh. Jika dia tidak mau diajak berdamai, habisi tanpa melibatkan orang terdekatnya.” Ghavin langsung memberi ultimatum. “Mas.” Mendengar suara Dyra baru melewati pintu membawa nampan, Ghavin seketika bangkit dan langsung memutus panggilan bahkan ketika orang di seberang sana masih bicara. “Aku buatkan kopi untukmu.“ Dyra bicara sambil berjalan mendekati meja kerja suaminya. Ghavin lantas berjalan memutar setelah meletakkan ponsel ke atas meja. “Terima kasih.” Begitu sudah berdiri di depan Dyra, ia ambil alih nampan dari tangan sang istri dan memindahkanya ke atas meja kerjanya. Setelahnya membawa tubuh Dyra ke dalam pelukannya. “Maafkan aku.” “Maaf untuk apa lagi?” Dyra pura-pura tidak tahu. Sambil membalas pelukan Ghavin, Dyra tengah menghirup dalam-dalam aroma maskulin lelakinya. Ia sedang berdamai dengan keadaan. Meleburkan kemarahan pada orang-orang serakah yang telah merebut miliknya lewat pelukan hangat Ghavin. Sekarang Dyr

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   37. Kabar bahagia

    Setelah pria bertopeng itu menemui dirinya dan mengatakan ada dipihaknya untuk menghancurkan G2 Group khususnya keturunan Pramana, sebenarnya Romi tidak percaya begitu saja. Sebelum mengetahui wajah dibalik topeng itu, ia merasa belum tenang. Karena selain misterius, pria itu bisa saja hanya ingin menjebaknya dengan membuat tak tik licik. Karena itu begitu mendapat informasi pria bertopeng tinggal di tengah hutan, Romi dengan beberapa anak buahnya langsung meluncur malam itu juga. Mereka tidak peduli meski harus memasuki hutan saat hari sudah pagi. Setelah melakukan pengintaian, dan tidak melihat pergerakan dari dalam rumah gubuk tersebut, Romi langsung bergerak. Naasnya, setelah melubangi pintu dengan banyak timas panas, sebelum akhirnya jebol oleh tendangan salah satu anak buah Romi, ternyata di dalam tidak ada siapapun. Rumah itu hanya gubuk reyot yang tak terawat. Sempat terkejut saat diberitahu ada mayat di dekat gubuk, Romi justru semakin terkejut saat tahu mayat itu tiba-tib

DMCA.com Protection Status