Share

267. Ancaman Berlanjut.

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-03-24 06:32:48

Malam telah larut ketika Noah akhirnya tiba di rumah setelah seharian berkutat dengan pekerjaan di perusahaan. Cahaya lampu di ruang tamu masih menyala, memberikan suasana hangat yang menyambutnya. Langkah kakinya ringan ketika ia melepas jas dan menggantungnya di dekat pintu. Keheningan di rumah itu hanya ditemani oleh suara jam dinding yang berdetak pelan.

Jasmine sedang duduk di sofa dengan secangkir teh di tangannya. Matanya yang semula fokus pada layar ponsel segera beralih begitu melihat Noah berjalan mendekat. Wajahnya masih menyiratkan kelelahan, tetapi ada kehangatan dalam tatapannya.

"Kau pulang lebih larut dari biasanya," ucap Jasmine pelan.

Noah menghela napas dan duduk di sampingnya. "Ada beberapa laporan yang harus kuselesaikan. Aku ingin memastikan semuanya beres sebelum akhir pekan."

Jasmine tersenyum kecil, kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu Noah. "Jangan terlalu memaksakan diri

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   268. Ketakutan Jasmine Mendalam

    Malam itu, langit di atas Arthaloka berwarna pekat tanpa bintang. Angin dingin berembus pelan, menggoyangkan tirai-tirai di dalam kamar Jasmine dan Noah. Suasana rumah yang biasanya terasa hangat, kini terasa sedikit berbeda. Ada ketegangan yang mengendap di udara, seperti bayangan yang mengintai di sudut-sudut gelap.Jasmine duduk di tepi ranjang, memeluk kakinya sambil menatap jendela. Cahaya lampu jalan memantulkan bayangan samar di kaca, tetapi pikirannya sedang melayang jauh. Sejak kejadian beberapa hari lalu, di mana seseorang mengawasi mereka dari jauh, ia merasa ada yang tidak beres. Sekalipun Noah telah meningkatkan keamanan di rumah mereka, perasaan tidak nyaman itu tetap mengusiknya.Pintu kamar terbuka perlahan. Noah masuk dengan wajah serius, tetapi ketika melihat Jasmine dalam posisi seperti itu, ekspresinya melunak. Ia mendekat, duduk di sampingnya, lalu menyentuh pundaknya dengan lembut."Masih memikirkan

    Last Updated : 2025-03-25
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   269. Mengawasi Pergerakan Noah

    Suasana di rumah Noah dan Jasmine semakin terasa mencekam setelah serangkaian ancaman yang mereka terima. Meskipun keamanan rumah telah diperketat, baik Noah maupun Jasmine tahu bahwa ini hanyalah awal dari badai yang lebih besar. Mereka tidak bisa lagi menganggap enteng ancaman Zora dan orang-orang yang membantunya.Di dalam kamar mereka, Jasmine duduk di tepi ranjang, mengusap lembut tangan mungil anak mereka yang sedang terlelap di dalam boks bayi. Hatinya terasa sesak mengingat semua yang telah terjadi belakangan ini. Seolah kebahagiaan yang baru saja mereka bangun sedang diuji oleh kekuatan yang tak terlihat namun berbahaya.Noah, yang baru saja selesai berbicara dengan tim keamanannya, masuk ke dalam kamar dengan ekspresi serius. Ia berjalan mendekati Jasmine dan meraih tangannya, menggenggamnya erat."Kita tidak akan membiarkan mereka menang, Jasmine," ucap Noah dengan suara penuh ketegasan.J

    Last Updated : 2025-03-25
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    270. Langkah Pertama Menuju Kemenangan

    Malam itu, Jasmine berdiri di balkon kamarnya, menatap langit kota yang dipenuhi cahaya. Angin malam yang dingin menerpa kulitnya, tetapi pikirannya jauh lebih berkecamuk dibandingkan udara yang menusuk. Ia menggenggam erat ponselnya, membaca ulang pesan dari Noah yang meminta kehadirannya dalam rapat dewan direksi esok hari.Jasmine menarik napas dalam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang tidak beraturan. Ini bukan hanya sekadar pertemuan bisnis. Ini adalah langkah pertamanya untuk membuktikan bahwa dirinya bukan lagi gadis lemah yang bisa diinjak-injak oleh siapa saja.Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. "Masuk," ujarnya dengan suara datar.Pintu terbuka, dan Noah muncul, masih dengan kemeja putihnya yang tergulung di lengan, wajahnya tampak lelah tetapi tetap terlihat dingin seperti biasanya."Kau sudah bersiap untuk besok?" tanyanya langsung, suaranya rendah namun tajam.Jasmine menoleh, menatap Noah dengan mata penuh determinasi. "Aku sudah membaca laporan keuangan pe

    Last Updated : 2025-03-25
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    271. Perang yang Sesungguhnya Dimulai

    "Kau pikir aku tidak tahu apa yang sedang kau lakukan?" Noah menatap Pradipta dengan tajam, jemarinya mengetuk permukaan meja dengan ritme lambat, tetapi penuh tekanan.Pradipta tersenyum tipis, berusaha tetap tenang meskipun keringat mulai mengalir di pelipisnya. "Saya tidak mengerti maksud Anda, Tuan Noah."Jasmine yang berdiri di sisi Noah menyilangkan tangan di dada, matanya menajam. "Sangat aneh jika seseorang yang tidak bersalah langsung membela diri sebelum dituduh. Bukankah begitu, Tuan Pradipta?"Ruangan rapat Dirgantara Group mendadak terasa lebih sempit. Para eksekutif saling bertukar pandang, merasakan tekanan dari ketegangan yang menggantung di udara.Noah melemparkan sebuah dokumen ke meja di depan Pradipta. "Bukti transaksi mencurigakan. Ada dana besar yang keluar dari perusahaan dalam beberapa bulan terakhir. Dan setelah kami telusuri, benang merahnya mengarah kepadamu."Pradipta menunduk, membaca sekilas dokumen itu sebelum kembali

    Last Updated : 2025-03-26
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   272. Langkah Licik dalam Kegelapan

    "Kita punya masalah."Pradipta melemparkan ponselnya ke meja dengan kasar. Wajahnya mengeras, matanya menatap Leonard yang duduk dengan santai di kursi kulit hitam. Di tangannya, Leonard memegang segelas bourbon, menggoyangkannya perlahan seakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Leonard mendesah pelan, menaikkan sebelah alis. "Kau terlihat terlalu tegang, Pradipta. Apa sekarang kau baru sadar bahwa ini permainan yang berbahaya?"Pradipta mendengus. "Mereka semakin dekat. Noah dan Jasmine tidak akan berhenti sampai mereka menemukan semua bukti. Aku tidak bisa terus menutupi jejak selamanya."Leonard meneguk bourbonnya, kemudian meletakkan gelasnya dengan tenang. "Lalu, apa rencanamu? Menyerah?"Pradipta mengepalkan tangannya. "Aku butuh waktu untuk menutup semua celah. Mereka pasti akan mengaudit semua transaksi dalam waktu dekat."Leonard tersenyum tipis. "Kau tahu cara terbaik untuk mengalihkan perhatian mereka? Beri mereka sesuatu yang l

    Last Updated : 2025-03-26
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   273. Jejak Pengkhianatan

    "Aku ingin laporan lengkapnya dalam waktu satu jam. Jangan ada satu detail pun yang terlewat."Noah menutup telepon dengan wajah tegang. Di tangannya, ponsel itu terasa seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Jasmine, yang duduk di sofa di seberangnya, memandangnya dengan ekspresi serius."Pesan itu... siapa yang mengirimnya?" tanya Jasmine.Noah melemparkan ponselnya ke meja, menyandarkan tubuh ke kursi. "Nomor tak dikenal. Tidak ada identitas yang bisa dilacak. Tapi isinya jelas bukan ancaman biasa."Jasmine mengambil ponsel itu dan membaca kembali pesan misterius yang mereka terima tadi malam:"Kau ingin tahu siapa musuh terbesarmu? Mulailah dengan melihat siapa yang tidur di ranjang musuh."Jasmine mengernyit. "Ini bisa berarti banyak hal. Tapi satu hal yang pasti, seseorang ingin kita menggali lebih dalam."Noah mengangguk, tangannya mengetuk meja dengan ritme pelan. "Dan aku berniat melakukannya."Di temp

    Last Updated : 2025-03-26
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   1. Ketika Waktu Menjadi Musuh

    "Maaf, Nona Jasmine. Kami membutuhkan persetujuan dan pembayaran dalam waktu tiga hari. Jika tidak, kami tidak bisa melakukan tindakan medis lebih lanjut untuk Nenek Anda."Suara seorang petugas kasir rumah sakit RSUP Candra Mulia terdengar tegas.Jasmine berdiri kaku, memandang tagihan medis yang terasa seperti bom waktu di tangannya."Tiga hari?" gumamnya, hampir tidak percaya."Benar, kondisi pasien sangat kritis. Operasi katup jantung harus dilakukan segera. Kalau tidak, risiko gagal jantung akut meningkat," tambah wanita di balik meja dengan nada profesional tetapi dingin.Jasmine hanya bisa mengangguk perlahan, menggenggam tagihan itu erat-erat. Langkah kakinya lemah saat meninggalkan loket pembayaran.’Tiga hari... Bagaimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Tuhan, aku bahkan tidak tahu harus mulai dari mana.’ Jasmine mendesah panjang, tangan gemetar saat meremas tagihan di pangkuannya.Matanya menerawang, mengingat masa kecilnya. "Aku cuma gadis desa dari Cipta Mandala.

    Last Updated : 2024-12-19
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    2. Solusi yang Menghancurkan Prinsip

    Keesokan harinya, ’Apa yang harus aku lakukan? Tiga hari saja, tapi rasanya seperti tiga tahun. Nenek terbaring di rumah sakit, menunggu operasi yang mungkin bisa menyelamatkan nyawanya. Tapi, bagaimana caranya aku mendapatkan uang sebanyak itu? Aku sudah mencoba semua cara, tapi tidak ada yang berhasil.’ Jasmine duduk termenung di toko serba ada milik Zora, sepupunya. Tangannya sibuk menyusun rak barang, tetapi pikirannya melayang-layang.’Aku tidak bisa kehilangan Nenek. Nenek adalah segalanya bagiku. Aku harus mencari cara, tidak peduli seberat apa pun. Tapi, apa yang bisa aku lakukan? Aku hanya gadis desa yang tidak punya apa-apa.’Zora, yang sedang memeriksa laporan keuangan di kasir, mengangkat wajah dan memperhatikan Jasmine.’Apa yang terjadi dengan Jasmine? Wajahnya terlihat lebih suram dari biasanya. Apakah ada masalah atau ada hal lain yang mengganggu pikirannya? Aku harus mencari tahu dan membantunya.’ Zora berbicara dalam hati."Jasmine, ada apa? Kamu kelihatan kusut se

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   273. Jejak Pengkhianatan

    "Aku ingin laporan lengkapnya dalam waktu satu jam. Jangan ada satu detail pun yang terlewat."Noah menutup telepon dengan wajah tegang. Di tangannya, ponsel itu terasa seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Jasmine, yang duduk di sofa di seberangnya, memandangnya dengan ekspresi serius."Pesan itu... siapa yang mengirimnya?" tanya Jasmine.Noah melemparkan ponselnya ke meja, menyandarkan tubuh ke kursi. "Nomor tak dikenal. Tidak ada identitas yang bisa dilacak. Tapi isinya jelas bukan ancaman biasa."Jasmine mengambil ponsel itu dan membaca kembali pesan misterius yang mereka terima tadi malam:"Kau ingin tahu siapa musuh terbesarmu? Mulailah dengan melihat siapa yang tidur di ranjang musuh."Jasmine mengernyit. "Ini bisa berarti banyak hal. Tapi satu hal yang pasti, seseorang ingin kita menggali lebih dalam."Noah mengangguk, tangannya mengetuk meja dengan ritme pelan. "Dan aku berniat melakukannya."Di temp

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   272. Langkah Licik dalam Kegelapan

    "Kita punya masalah."Pradipta melemparkan ponselnya ke meja dengan kasar. Wajahnya mengeras, matanya menatap Leonard yang duduk dengan santai di kursi kulit hitam. Di tangannya, Leonard memegang segelas bourbon, menggoyangkannya perlahan seakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Leonard mendesah pelan, menaikkan sebelah alis. "Kau terlihat terlalu tegang, Pradipta. Apa sekarang kau baru sadar bahwa ini permainan yang berbahaya?"Pradipta mendengus. "Mereka semakin dekat. Noah dan Jasmine tidak akan berhenti sampai mereka menemukan semua bukti. Aku tidak bisa terus menutupi jejak selamanya."Leonard meneguk bourbonnya, kemudian meletakkan gelasnya dengan tenang. "Lalu, apa rencanamu? Menyerah?"Pradipta mengepalkan tangannya. "Aku butuh waktu untuk menutup semua celah. Mereka pasti akan mengaudit semua transaksi dalam waktu dekat."Leonard tersenyum tipis. "Kau tahu cara terbaik untuk mengalihkan perhatian mereka? Beri mereka sesuatu yang l

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    271. Perang yang Sesungguhnya Dimulai

    "Kau pikir aku tidak tahu apa yang sedang kau lakukan?" Noah menatap Pradipta dengan tajam, jemarinya mengetuk permukaan meja dengan ritme lambat, tetapi penuh tekanan.Pradipta tersenyum tipis, berusaha tetap tenang meskipun keringat mulai mengalir di pelipisnya. "Saya tidak mengerti maksud Anda, Tuan Noah."Jasmine yang berdiri di sisi Noah menyilangkan tangan di dada, matanya menajam. "Sangat aneh jika seseorang yang tidak bersalah langsung membela diri sebelum dituduh. Bukankah begitu, Tuan Pradipta?"Ruangan rapat Dirgantara Group mendadak terasa lebih sempit. Para eksekutif saling bertukar pandang, merasakan tekanan dari ketegangan yang menggantung di udara.Noah melemparkan sebuah dokumen ke meja di depan Pradipta. "Bukti transaksi mencurigakan. Ada dana besar yang keluar dari perusahaan dalam beberapa bulan terakhir. Dan setelah kami telusuri, benang merahnya mengarah kepadamu."Pradipta menunduk, membaca sekilas dokumen itu sebelum kembali

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    270. Langkah Pertama Menuju Kemenangan

    Malam itu, Jasmine berdiri di balkon kamarnya, menatap langit kota yang dipenuhi cahaya. Angin malam yang dingin menerpa kulitnya, tetapi pikirannya jauh lebih berkecamuk dibandingkan udara yang menusuk. Ia menggenggam erat ponselnya, membaca ulang pesan dari Noah yang meminta kehadirannya dalam rapat dewan direksi esok hari.Jasmine menarik napas dalam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang tidak beraturan. Ini bukan hanya sekadar pertemuan bisnis. Ini adalah langkah pertamanya untuk membuktikan bahwa dirinya bukan lagi gadis lemah yang bisa diinjak-injak oleh siapa saja.Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. "Masuk," ujarnya dengan suara datar.Pintu terbuka, dan Noah muncul, masih dengan kemeja putihnya yang tergulung di lengan, wajahnya tampak lelah tetapi tetap terlihat dingin seperti biasanya."Kau sudah bersiap untuk besok?" tanyanya langsung, suaranya rendah namun tajam.Jasmine menoleh, menatap Noah dengan mata penuh determinasi. "Aku sudah membaca laporan keuangan pe

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   269. Mengawasi Pergerakan Noah

    Suasana di rumah Noah dan Jasmine semakin terasa mencekam setelah serangkaian ancaman yang mereka terima. Meskipun keamanan rumah telah diperketat, baik Noah maupun Jasmine tahu bahwa ini hanyalah awal dari badai yang lebih besar. Mereka tidak bisa lagi menganggap enteng ancaman Zora dan orang-orang yang membantunya.Di dalam kamar mereka, Jasmine duduk di tepi ranjang, mengusap lembut tangan mungil anak mereka yang sedang terlelap di dalam boks bayi. Hatinya terasa sesak mengingat semua yang telah terjadi belakangan ini. Seolah kebahagiaan yang baru saja mereka bangun sedang diuji oleh kekuatan yang tak terlihat namun berbahaya.Noah, yang baru saja selesai berbicara dengan tim keamanannya, masuk ke dalam kamar dengan ekspresi serius. Ia berjalan mendekati Jasmine dan meraih tangannya, menggenggamnya erat."Kita tidak akan membiarkan mereka menang, Jasmine," ucap Noah dengan suara penuh ketegasan.J

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   268. Ketakutan Jasmine Mendalam

    Malam itu, langit di atas Arthaloka berwarna pekat tanpa bintang. Angin dingin berembus pelan, menggoyangkan tirai-tirai di dalam kamar Jasmine dan Noah. Suasana rumah yang biasanya terasa hangat, kini terasa sedikit berbeda. Ada ketegangan yang mengendap di udara, seperti bayangan yang mengintai di sudut-sudut gelap.Jasmine duduk di tepi ranjang, memeluk kakinya sambil menatap jendela. Cahaya lampu jalan memantulkan bayangan samar di kaca, tetapi pikirannya sedang melayang jauh. Sejak kejadian beberapa hari lalu, di mana seseorang mengawasi mereka dari jauh, ia merasa ada yang tidak beres. Sekalipun Noah telah meningkatkan keamanan di rumah mereka, perasaan tidak nyaman itu tetap mengusiknya.Pintu kamar terbuka perlahan. Noah masuk dengan wajah serius, tetapi ketika melihat Jasmine dalam posisi seperti itu, ekspresinya melunak. Ia mendekat, duduk di sampingnya, lalu menyentuh pundaknya dengan lembut."Masih memikirkan

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   267. Ancaman Berlanjut.

    Malam telah larut ketika Noah akhirnya tiba di rumah setelah seharian berkutat dengan pekerjaan di perusahaan. Cahaya lampu di ruang tamu masih menyala, memberikan suasana hangat yang menyambutnya. Langkah kakinya ringan ketika ia melepas jas dan menggantungnya di dekat pintu. Keheningan di rumah itu hanya ditemani oleh suara jam dinding yang berdetak pelan.Jasmine sedang duduk di sofa dengan secangkir teh di tangannya. Matanya yang semula fokus pada layar ponsel segera beralih begitu melihat Noah berjalan mendekat. Wajahnya masih menyiratkan kelelahan, tetapi ada kehangatan dalam tatapannya."Kau pulang lebih larut dari biasanya," ucap Jasmine pelan.Noah menghela napas dan duduk di sampingnya. "Ada beberapa laporan yang harus kuselesaikan. Aku ingin memastikan semuanya beres sebelum akhir pekan."Jasmine tersenyum kecil, kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu Noah. "Jangan terlalu memaksakan diri

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   266. Paket Misterius  

    Malam semakin larut, tetapi kediaman Noah dan Jasmine masih terang benderang. Jasmine duduk di sofa ruang tamu, menatap layar ponselnya dengan perasaan tak menentu. Sejak ancaman yang mereka terima, perasaannya menjadi tidak tenang. Sesekali ia melirik ke arah bayi mereka yang tertidur lelap di dalam boks, wajah mungilnya begitu damai seakan tidak menyadari kekacauan yang sedang terjadi di sekitar mereka.Noah yang berdiri di dekat jendela menatap ke luar dengan sorot mata tajam. Sistem keamanan rumah ini sudah diperketat sejak insiden kemarin, tetapi firasatnya tetap tidak bisa tenang. Ia tahu Zora tidak akan berhenti begitu saja, dan itu membuatnya semakin waspada."Kau masih memikirkan ancaman itu?" tanya Noah, berjalan mendekati Jasmine dan duduk di sampingnya.Jasmine mengangguk pelan. "Aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja, Noah. Aku merasa mereka mengawasi kita setiap saat."Noah menghela

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   265. Pesan Ancaman.

    "Jasmine, kau yakin tidak ingin beristirahat lebih lama?" suara Noah terdengar lembut, tetapi ada nada kekhawatiran yang jelas dalam nada bicaranya. Ia berdiri di ambang pintu kamar mereka, melihat Jasmine yang tengah mengayun-ayunkan bayi mereka di dalam dekapan.Jasmine tersenyum kecil, tetapi ada sedikit kelelahan di matanya. "Aku baik-baik saja, Noah. Aku hanya ingin memastikan dia tidur nyenyak."Noah mendekat, duduk di sisi Jasmine di tepi tempat tidur. Matanya mengamati bayinya yang perlahan-lahan terpejam dengan napas tenang. Tangannya terulur, menyentuh lembut punggung Jasmine sebelum beralih ke kepala bayi mereka. "Aku hanya tidak ingin kau terlalu lelah. Kau baru saja melalui begitu banyak hal."Jasmine menghela napas, menyandarkan kepalanya ke bahu Noah. "Aku tahu. Tapi aku merasa lebih tenang kalau berada di dekatnya."Noah tidak membantah. Sebagai seorang ayah, ia pun merasakan hal yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status