Benarkah itu Nak'Edro,ibu tidak tau kalau tidak ada nak Edro ,mungkin Ludas sudah tiada .Terimakasih nak ,kita tidak punya saudara atau kerabat kenalan di Jakarta.Jika tidak ada nak 'Edro entah apa yang akan terjadi pada kita semua."
Tiba -tiba suster mengatakan bahwa Ludas sudah sadar pasca oprasi yang ia alami.
Namira ,Edra dan sang ibu langsung menemui Ludas."Kaka...bagaimana kondisi kaka?"
"Kaka merasa lemas."
"Ludas ,kamu di tabrak oleh pria yang tidak saya kenal ,apakah kamu punya musuh?"Ucap Edra.
"Tidak,saya baru pertama kali ke kota ini,dengan tujuan ingin lebih dekat dengan mu,tapi naas nasib ku sungguh tidak beruntung baru pertama menginjakakan kaki di kota ini ,sudah ditabrak oleh orang tidak aku kenal."
"Ludas, Nak Edro sudah menolong nyawa kamu,dia telah menyumbangkan darahnya untuk kamu Ludas.Karena persediaan darah golongan darah mu sudah habis di rumah sakit ini,ibu tidak tahu bahaimana nasib kamu jika tidak ada nak'Edra."
Tujuan ku datang ke Jakarta ialah untuk menyelidiki siapa sosok Edro apakah ia Edro orang jahat atau bukan ,aku ingin memastikan ia itu adalah laki-laki baik dan tepat untuk Namira. Sepertinya aku tidak perlu lagi menyelidiki sosok Edro .Karna yang aku lihat dia pria yang sangat baik,aku berhutang nyawa padanya,jika aku tidak merestuinya aku akan sangat merasa tidak enak padanya .Aku juga ingin melihat Namira menikah dan hidup bahagia ,Namira memiliki pendamping hidup sebelum aku tiada,pekerjaan yang aku sembunyikan ini penuh resiko membahayakan nyawa ku sendiri ,cepat atau lambat bisa saja sewaktu-waktu aku tertangkap.Gumam Ludas.
"Edro,bagaimana tentang tantangan yang sudah aku berikan,apa kamu sudah bisa?"
"Saya baru menguasai sepertiganya."
"Memangnya tantangan apa yang sudah kamu berikan?"Tanya ibu .
"Aku memberi tantangan pada Edro Ibu,jika nanti mereka menikah akan terasa mudah untuk berkomunikasi,aku merestui kamu menikahi Namira,aku titipkan Adik aku padamu ,jangan kamu sakiti dia,dia segalanya untuk ku."
Sebenarnya perasaan ku sangat dilema ,tapi dia sudah menyelamatkan nyawa kaka,jika aku menolaknya ,itu sangat menyakitkannya karna ia ingin memenuhi permintaan terakhir ibunya.Gumam dalam hati Namira.
Tiba-tiba di tengah-tengah Ponsel Edra berbunyi .
"Permisi sebentar."Ucap Edra
"Hallo Mr."
"Saatnya menangkap Ludas ,ini adalah waktu yang tepat,jika Ludas di tangkap,kamu tidak perlu menikahi Adiknya yang bisu itu."
"Belum Mr ,dia baru saja sadar ,dia masih membutuhkan perawatan."
"Tapi jika nanti kita menunda-nuda Ludas akan melarikan diri ".
"Saya mohon Komandan peecatakan penuh Ludas kepada saya.Kita semua tau Ludas itu sangat pandai melarikan diri,tapi kita butuh strategi, kita tahan dulu Mr,ingat lembaga kita memang lembaga yang meringkus mafia tetapi kita juga memiliki alasan kemanusiaan ,kita tidak bisa menangkap Ludas dalam keadaan menggunakan selang infus dan selang oksigen.Kita tunggu pernyataan dari dokter yang menanganinya lalu kita rencanakan penangkapannya!"
Rencana para tim badan Intel untuk menangkap Ludas telah bocor dan sampai ke mata-mata Bos Toni.Toni memberitahu Ludas tentang hal ini,Toni memperingati Ludas agar supaya ia berhati-hati ,Ludas berencana ingin menyerahkan diri kepada pihak berwajib setelah pulih benar namun ia berencana sebelum ia menyerahkan diri ia ingin melihat Namira menikah dengan Edra.Ludas meminta Edra dan Namira menikah secepatnya,Namira pun tidak dapat menolaknya ,Namira sadar betul pengorbanan yang sudah Edra berikan pada keluarganya .
Ludas menyuruh Edra untuk mengurus surat -surat pengantar nikah dan persyaratan dokumen yang lain-lainnya .Apa sebenarnya yang Ludas rencanakan mengapa dia ingin cepat -cepat aku menikahi Namira Ya Tuhan aku harus berbuat apa sekarang ,apa aku turuti saja kemauannya dan menikahi Namira,apa dia ingin menyerahkan diri pada pihak berwajib.Setelah aku menikah dengan Namira.Gumam Edra.
"Kalau boleh saya tahu apa alasan kamu Ludas untuk mempercepat pernikahan aku dan Namira?"
Ada rahasia besar yang akan saya katakan ,akan tetapi saya ingin mengatakan rahasia itu ketika Namira sudah mempunyai pasangan hidup.Saya ingin melihat Namira dan ibu bahagia, bisa ada yang melindungi mereka,dan membahagiakan mereka.Saya melihat kamu adalah sosok pria yang tepat untuk Namira ,dan hanya kamu yang mampu menerima kekurangannya.Sebelumnya Namira juga pernah hampir mau menikah namun setelah mengetahui kecacatan Namira ,dia langsung meninggalkan Namira begitu saja,aku sangat berhutang nyawa sekali pada mu ,andai saja ada permintaan yang ingin kamu minta dari ku pasti akan aku lakukan Edro.Gumam Ludas.
Apa aku harus terus terang saja kepada Ludas tentang siapa jati diri aku sebenarnya sebelum pernikahan ini di lakukan,sepertinya Ludas sudah sadar dan ingin menyerahkan diri,aku harus cegah pernikahan ini kalau tidak kasihan Namira pasti akan sangat terluka di saat mengetahui jati diri palsuku dan Namira akan jauh merasakan sakit yang teramat dalam ketika dia mengetahui jati diri ku yang asli bahwa adalah pria sejati.Dan aku adalah anggota badan Intelejen yang di tugaskan untuk menangkap kaka kandungnya sendiri.Tapi kalau aku berkata sejujurnya kepada Ludas aku takut nantinya dia mengurungkan niatnya untuk menyerahkan diri dan berkata jujur kepada ibu dan Namira ,oh Tuhan bagaimana ini,aku terjebak dalam drama yang sudak aku ciptakan sendiri.Aku tidak menyangka kalau akhirnya akan serumit ini.Apakah memang Namira adalah jodohku Tuhan.Aku sudah terlajur jauh melangkah ke dalam drama yang sudah saya buat.bagaimana saat ijab kobul nanti ,pasti nama ku akan di pertanya
Para tim badan intelejen sudah bersiap-siapuntuk menangkap Ludas yang pada hari itu hendak ingin menyerah pada pihak yang berwajib namun tidak di sangka,anak buah bos Toni datang mencoba membawa Ludas untuk membantunya melarikan diri.Bos Toni tidak mengijinkan Ludas untuk mengundurkan diri.BosToni tidak ingin jika Ludas menyerahkan diri,karna Ludas adalah anak buah yang paling bisa di andalkan oleh bos Toni."Lapor bos,Ludas sudah berhasil kita amankan.""Bagus,cepat kalian bawa Ludas ke tempat rahasia kita.""Baik bos.""Tim jalur dua,tim jalur dua melapor Ludas melarikan diri di bantu rekan-rekannya."Ini pasti ulah atasan Ludas,dia pasti sudah mengirim mata-mata untuk memata-matai tindakan ku,jangan-jangan atasannya tahu tentang identitasku.Gumam Edra dalam hati.Sementara itu Namira menemui Ludas di ranjang rawat inap namun ia tak berjumpa dengan sang kaka.Dalam hati Namira berkata.Kaka di mana ya kenapa d
Berita tentang Namira bersuamikan seorang pria penyuka sejenis,telah tersebar ke seluruh penjuru dari desa ke desa lainnya,mereka mendesak Namira untuk menceraikan Edro.Di suatu hari krumunan orang-orang desa berkrumun berduyun-duyun mendatangi kantor kepala desa,mereka berusaha menyampaikan apresiasi mereka untuk mendatangi bapak Lurah untuk berbicara tentang Namira dan suaminya."Pak Lurah,kami seluruh warga desa Mengger dengan serentak,menolak suami Namira yang bernama Edro orang kota itu untuk menginjakan kaki di desa tercinta kita ini,kami tidak ingin di dalam desa kita ada warga yang menikah dengan orang yang memiliki kelainan macam seperti itu,kami ingin desa kita bebas dari orang-orang semacam itu,kami takut desa kita nanti terkena azab,kami kawatir anak cucu kami jadi terbawa pergaulan menyimpang semacam itu."Ujar salah satu warga."Tenang-Tenang,para warga yang saya hormati.Alangkah baiknya masalah ini di bicarakan secara kekeluargaan,nanti biar saya da
Tapi Namira,percuma kamu menikah,karna suami kamu tidak mungkin memberimu nafkha batin dia hanya tertarik pada pria."Sahut salah satu warga.Namira dan Edra pun mengajukan percakapan dengan mereka."Saya memang sangat terluka dan merasa sakit,mengapa kisah tentang perjodohan saya ini sungguh sanggat memilukan,ketika saya bertemu dengan seorang pria yang mau menerima saya dengan kecacatan yang saya miliki,dia memang berbeda dengan semua pria-pria yang sudah menolak saya,dia memang mau menerima saya,pertanyaan dari saya. Apakah karena saya yang tidak sempurna ini tidak berhak mendapatkan seorang suami yang sempurna tanpa kekurangan?"Dia homo saya bisu kita cocok bukan?"kita sudah jadi suami dan istri,jadi jika keberadaan dia sangat meresahkan warga sekitar di sini,jika kehadirannya tidak di inginkan di sini, kalau suami saya di usir dari desa ini,saya juga akan ikut kemamapun dia pergi."Namira,semula aku berfikir,nantinya kamu bakal marah sama aku kal
"Ibu mau tanya Edra?"Apa Namira itu seorang gadis idaman kamu Dra?" "Apa maksud Ibu ?" "Kamu dan Namira itu sudah menikah,pernikahan kalian sah di mata hukum,apa kamu tidak mau memberi nama untuk hubungan pernikahanmu?" "Aku tidak tahu Ibu harus memberikan nama apa di dalam hubungan pernikahan ini, dari awal aku tidak berniat ingin menikahinya, aku hanya berniat untuk menangkap Ludas, namun seiring berjalannya keadaan pernikahan ini sudah seperti pernikahan sungguhan, Namira memperlakukanku seperti suami sungguhan." "Apa kamu menyimpan perasaan untuk Namira?" "Ibu tahu Namira memang gadis bisu,tapi ibu tau betul kamu bukan tipe pria yang suka memandang wanita dengan sebelah mata, menurut ibu dia gadis baik,nanti setelah kamu beritahu dia tentang yang sebenarnya,apa kamu akan terus bersama dengan Namira,?"Atau kamu akan menceraikan Namira?"Ibu sangat kasihan sama Namira,dia itu tidak tahu apa-apa tentang Ludas,meskipun Ludas i
Malam itu Edra nampak terlihat sedikit canggung harus satu kamar dengan Namira,malam itu Namira memakai baju tidur sedikit terbuka,entah mengapa Edra terus menerus menatap Namira.Mas Edra kenapa ya ko liatin aku terus,kenapa ya gitu banget liattin aku,bukannya dia itu gak tertarik ya sama perempuan,ko aku ngrasa, dari tatapan matanya dia seperti laki-laki pada umumnya,laki-laki yang normal-normal aja,tatapan matanya mengingatkan aku sama tatapan mata mas Bagja.Apa mungkin cuma perasaanku aja kali ya.Bukannya kalau pria gak normal itu cuek-cuek aja ya,gak pernah lirik -lirik atau natap-natap sampai begitu. Gumamnya.Namira terlihat cantik pakai baju tidur itu,bajunya pas di badannya,ya ampun aku kenapa sih,ko aku ngrasain kaya gini sih. Gumam Edra"Kita tidur di satu ranjang?"Ujar Namira."Iya apa kamu keberatan,kalau keberatan aku pindah tidur di sofa yang di situ.""Tidak perlu mas,biar aku saja yang tidur di karpet lantai Mas.""Jangan,"A
Sejak masih kecil sekitar umur enam tahun,aku mengalami demam tinggi,di sertai sesak nafas,lalu rasa sakit di daerah tenggorokanku lalu suara ku menjadi serak lama kelamaan menghilang sampai sekarang.Dulu aku mau di oprasi tapi karna usia ku masih kecil jadi kaka ku tidak mengijinkan aku di oprasi.""Bagamana dokter apa ada harapan untuk istri saya bisa memiliki suara lagi dok?""Kelumpuhan pita suara bisa terjadi ketika impuls saraf ke laring terganggu, sehingga membuat penderitanya mengalami sesak napas dan suara serak.Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.Misalnya infeksi virus, kerusakan saraf akibat operasi, atau pengaruh kanker.Jika istri anda ingin sembuh saya sarankan untuk melakukan tindakan oprasi,Bulk injection.Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntik zat, seperti kolagen, lemak, dan beberapa zat khusus ke otot pita suara untuk mengembalikan fungsi pita suara yang melemah. Biasanya, prosedur bulk injection dilakukan oleh dokter ahl
"Bukan,bukan begitu jika kamu bisa bicara kita, maksud aku kamu jadi gampang mempunyai komunikasi yang jelas dengan semua orang,kamu tidak perlu lagi repot-repot menulis atau menggunakan bahasa isyarat untuk menjelaskan sesuatu yang ingin kamu katakan.""Keputusan ku sudah bulat yaitu ,"Tidak."Baru kali ini aku bertemu dengan seorang gadis yang memiliki keteguhan hati yang begitu dalam,Namira adalah gadis berhati mulia dia lebih memilih untuk di sakiti daripada menyakiti,dia paham betul dan merasakan bagaimana sakitnya di sakiti oleh lisan seseorang sehingga dia tak mau menyakiti orang dengan lisannya,aku salut sama dia,dalam hidupnya dia berkeinginan kuat untuk tidak menyakiti siapapun,tidak membohongi siapapun dan tidak memfitnah siapapun.Aku malu ya Tuhanaku malu padanya dalam hidupnya dia tidak mau membohongi siapapun tapi aku,apa yang sudah aku lakukan,aku malah memberikan dia begitu banyak kebohongan."Baiklah aku tidak memaksa,ayo ikut aku se
"Namira maafkan aku, sekarang aku sudah tidak bisa memberi uang belanja banyak, seperti dulu kala.""Gak papa mas, sebagai istri aku hargai keputusan kamu untuk mengundurkan diri dari pekerjaan kamu yang dulu, aku paham dan aku bisa ngertiin keputusan kamu mas, aku dukung kamu mas, uang blaja yang kamu kasih udah cukup ko, buat makan kita sehari-hari.""Iya, sekarang memang cukup, tapi nanti kalo anak kita mulai sekolah, yang segitu pasti kurang.""Ya kan nanti aku bisa jualan Mas.""Jualan,"Kamu mau jualan apa?""Apa aja , nasi goreng, atau tahu gejrot.""Kamu ini, ngurus anak aja kamu capek banget.""Gak papa kan aku bantu suami sendiri.""Terimakasih ya, kamu udah jadi istri yang baik untuk aku.""Sama-sama mas, terimakasih juga kamu juga sudah jadi suami yang baik untuk aku dan juga sudah jadi ayah yang baik untuk Salman."Oh sungguh bahagia hidup bersama keluarga, penuh kasih sayang mesra, rukun damai sejahtera rumahku itulah surgaku di dunia oh sungguh bahagia. Gumam Namira.Nam
"Itu tidak akan terjadi, kamu sudah di tangkap Toni."Jawab Edra.Beberapa menit kemudian Edra menemui Ludas di ruang tahanan ."Kak,ada Ranti mau bertemu ka Ludas, Ranti itu cinta mati sama ka Ludas, dia sanggup menunggu ka Ludas."Tutur Edra"Tapi orang tuanya sangat benci sama aku." Jawab Ludas."Aku tidak punya alasan lagi untuk menerima dia kembali."Sambung Ludas lagi."Kalau sudah menyangkut orang tua memang susah sih Ka.""Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya.""Terus kaka mau putusin Ranti?""Entahlah, itu membuatku lelah, ini semua sangat melelahkan.""Kenapa kamu jadi ikut-ikutan panggil aku dengan sebutan ka.""Soalnya di suruh Namira.""Ayolah kita ini kan seumuran.""Nanti Namira bisa ngambek kalau denger aku panggil kaka pake nama doang.""Kak, sekarang kaka sudah menjadi paman, karena Namira sekarang sudah melahirkan.""Benarkah."'Iya nanti aku vidio call ya."Edra menelpon Namira, Ludas melihat wajah keponakannya itu lewat siaran vidio call, Lud
"Nak, maapin ayah ya nak'ayah gak bisa temenin kami di saat-saat kamu akan lahir ke dunia ini, kamu harus tahu sudah datang sekali sama kamu Nak."Sambung Edra kembali sambil mencium perut sang istri.Esok harinya Edra mengantar sang istri, ibu mertua dan ibu kandungnya, mereka di asingkan ke tempat yang di rasa jauh lebih aman,mereka berangkat menggunakan pesawat terbang milik pertahanan negara, pesawat terbang milik TNI angkatan udara."Nak, hati-hari di jalan ya'Nak ayah pasti akan merindukanmu, sayang kamu masih ingat kan nanti kalau anak kita lahir nama calon anak kita masih kamu hafal?"Tanya Edra."Iya masih mas."Jawab Namira sambil mengangguk."Nak nanti kalau mau lahir, jangan lama-lama ya di dalem, kasihan ibu kamu, nanti kalau mau lahir kamu gak boleh bikin mamah kelamaan ngerasain sakit ya nak, yang nurut yang cepet keluarnya ya Nak!" Tutur Edra sambil mengelus-elus, dan mencium perut Namira.Tak terasa air mata dari keduanya mengalir, Namira tak kuasa harus berpisah dengan
Sebenarnya Ludas juga sangat merindukan Ranti, sudah bertahun-tahun Ludas berpisah jarak dengan Ranti, Ludas pikir Ranti akan meninggalkan nya sendirian, tapi kenyataannya Ranti memilih setia menunggunya.Hari silih berganti, bulan silih berganti bulankandungan Namira sudah semakin membesar, kini kandungannya sudah berkisar tujuh bulan, perutnya nampak sudah mulai membesar, berita tentang selamatnya Namira dan Edra terdengar oleh Toni, Toni tidak menyangka ternyata Edra dan Namira bisa selamat dari ledakan bom yang dulu ia pasang, Toni merencanakan berencana menculik Namira dengan cara menyamar sebagai dokter kandungan, namun semua trik dan rencananya sudah tercium oleh tim Intel, Namira di perintahkan untuk pergi dari kampung halamannya, Namira akan di asingkan ke luar negeri agar persalinannya berjalan dengan lancar dan selamat."Komandan Edra sepertinya mayor harus berpisah dengan sang istri , karena istri komandan harus di asingkan ke sebuah tempat demi keselamatan istri komandan
"Terimakasih dokter kita pamit pulang dulu dokter."Tutur Namira.Mereka pun pulang dengan membawa rasa tak sabar ingin cepat-cepat janinnya terlihat dan detak jantungnya terdengar."Andai saja Ludas menculik kamu pada saat kita pengantin baru, mungkin sekarang kamu sudah melahirkan."Tutur Edra."Mas kok ngomongnya gitu sih.""Salah masudnya kalau aja,aku eh maksudnya kalau aja,malam pertama kita sudah kita lakukan di awsl kita menikah ,kamu pasti udah hamil,bahkan kamu bisa jadi udah melahirkan.""Mas gak ada yang lebih indah dari rencana Allah,rencana Allah memang di luar dugaan kita.""Iya ,kamu benar Namira, kehendak Allah itu memang indah, meski di awal sangat pahit,tapi setelah semua ini kita mengikuti takdir yang Allah rencanakan." Ujar sang ibuSetelah sampai di rumah, Edra dan Namira berbaring sejenak sebelum mereka menyantap hidangan makan malam yang sudah di masak ibu."Aku udah siapin nama untuk calon anak kita."Tutur Edra." Mas kayaknya udah gak sangat ya mau cepet-cepet
Semua warga terkejut ternyata Edra itu menyamar dan seorang anggota Intel."Nah,ibu-ibu bapak-bapak. Saudara Edra sudah cukup jelas memberikan pernyataan, jadi ibu-ibu dan bapak-bapak jangan mudah terprofokasi.Dan tentang urusan Ludas,biarkan polisi yang mengurusnya,kita tidak perlu ikut campur urusan keluarganya ibu Aminah,karena negara kita ini negara hukum,sudah saya kira masalah ini sudah selesai ,mari sekarang kita semua bubar!" Edra Memutuskan untuk membawa Namira pergi ke kota, karena ia merasa di kampungnya Namira sudah tidak aman dan nyaman untuk Namira tinggal."Namira kamu sama ibu ikut aku aja ya ke Jakarta, aku takut nanti bibi Ribka berbuat hal-hal yang gak baik lagi, apalagi kamu sekarang lagi hamil anak aku.""Ibu di sini saja, tapi kalau Namira ibu rasa ikut nak Edra saja.""Kenapa ibu gak mau ikut Edra Bu?""Karena ibu lebih betah di kampung, dari pada tinggal di kota, ibu dari kecil sudah biasa hidup di kampung.""Tapi ibu kan belum sembuh benar, aku kawatir kalau
"Aku tidak mengarang cerita, memang Mba Elvira itu seorang ibu yang gagal, dia tidak becus mengurus anak-anak nya, di mulai dari putranya yang di tangkap polisi terus Namira yang hamil hasil kumpul kebo." Tutur Bibi Ribka"Tutup mulut kamu Ribka." Sambung ibu Aminah."Loh,"Emang kenyataannya Ludas di tangkap polisi kan."Ujar bibi Ribka"Perkara tentang Ludas di tangkap polisi itu memang benar, tapi perkara tentang Namira hamil karena hasil kumpul kebo itu adalah fitnah kejam." Tutur Edra."Bibi Ribka,dendam itu seperti racun pekat yang ada di dalam hati , berdamailah dengan masa lalu bibi,pak Lurah dan warga setempat, perkenalkan nama saya'Edra Prakasya, dan saya punya saudara kembar bernama' Edro Prakasya, saya adalah salah satu anggota dari tim badan Intelejen negara republik Indonesia, yang sedang menyamar sebagai Edro, dan saya itu laki-laki normal, anak yang ada di dalam perut istri saya itu adalah anak saya, sebenarnya sosok laki-laki yang sering di sebut-sebut gay itu adalah ka
"Namira."Sahut Bagja."Kang Bagja, eh maaf dr .Bagja, dokter lagi ada di kampung?""Iya, aku ambil cuti, ijin pulang kampung, kamu lagi ada di kampung juga?""Iya dokter, ibu lagi sakit, tapi sekarang udah mendingan, udah sehat sekarang mah.""Oh.""Duluan ya dokter, mau pulang.""Iya."Tak terduga mendadak kepala Namira terasa pusing, dan Namira terjatuh pingsan, dr. Bagja yang belum jauh berjalan langsung menolong Namira yang terjatuh pingsan, dr. Bagja membawa Namira ke pukesmas terdekat di desa itu, di pukesmas itu Bagja langsung memeriksa keadaan Namira."Nampaknya tidak ada gangguan di tenggorokan bekas operasinya, ada hal lain yang menakutkan Namira jatuh pingsan." Tutur Bagja kepada salah satu nakes di pukesmas tersebut.Bagja pun meminta bantuan bidan yang sedang berjaga di pukesmas tersebut, terang saja dugaan Bagja benar Namira sedangberbadan dua. Berita tentang ketuhanan Namira sontak membuat heboh dan menggemparkan isi jagat raya desa itu, bagaimana mungkin Namira yang b
Jadi nggak Edra sudah jujur sama Namira?" Tanya ibu."Iya Bu, Masa Edra udah cerita semua tentang dirinya sebenarnya, kita sudah resmi jadi suami istri beneran Bu.""Ibu bahagia sekali mendengar rumah tangga kalian baik-baik saja, ibu berharap kamu bahagia selalu sama suami kamu ya nak."Tiba-tiba terdengar suara bunyi ponsel Edra berbunyi Edra di hubungi Letnan untuk melakukan seribuan misi dalam pekerjasnmenjadi, Edra di minta untuk datang ke markas sekarang juga."Namira, aku harus pergi untuk menemui Letnan aku ada tugas di markas, aku di minta untuk datang menghadap Letnan, aku Pamit untuk pergi kembali ke kota ya, ibu Edra pamit ya, ibu cepet sembuh ya.""Ya mas baru aja kita sampe.""Ini sudah jadi tugas Namira aku harap kamu ngerti ya sayang.""Iya Mas, hati-hati di jalan ya mas".Edra pergi meninggalkan Namira di kampungnya karena tugas dari pekerjaannya, Namira tinggal di rumahnya sendiri untuk mengurus ibunya yang sedang sakit, di lain hari tepatnya pagi-pagi sekali terdeng