Share

Bab 77. Mimpi Buruk

"Tuan Muda kecil, lari! Cepat lari sekarang, Tuan! Tidak ada kesempatan lain. Cepat masuk ke dalam kereta, kita harus pergi dari sini!" Seorang wanita berpakaian serba hitam menarik lengan bocah yang masih berusia lima tahun. Mereka berlari menyusuri padang ilalang tinggi sebelum mencapai kereta kuda yang ada di ujung jalan.

"Aku masih mau makan," ucap si bocah dengan wajah sedih. Sup di dalam mangkuknya belum habis saat salah satu pengawal bayangannya datang, membopongnya dengan paksa untuk keluar dari rumah tua yang seminggu dihuni olehnya.

"Anda bisa makan lain waktu. Sekarang kita harus pergi." Kaneko, wanita yang hanya terlihat matanya itu mengangkat tubuh mungil si bocah kecil ke atas kereta kuda dan menutup pintu belakangnya dengan tergesa. Hanya berselang tiga detik, wanita bertubuh mungil itu segera melepaskan kekang kuda, melesat pergi dari sana.

Derap langkah kaki kuda terdengar menggema, beradu dengan jalanan berbatu yang mereka lalui di kaki gunung Asama. Meskipun jalanann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status