Home / Romansa / Menikahi Dua Pria / Bab 55. Kehangatan Bentuk Cinta

Share

Bab 55. Kehangatan Bentuk Cinta

last update Last Updated: 2022-06-21 07:20:10

Malam semakin larut dan Ken masih terjaga. Setelah mengeluarkan semua keluhannya, Aira tampak kelelahan dan tertidur begitu saja. Ken membaringkannya perlahan, tidak ingin membangunkannya.

"Maaf sudah membuatmu jadi seperti ini, Love." Ken mengamati wajah Aira, merasa bersalah untuk ke sekian kalinya.

"Apa jadinya jika sejak awal aku jujur padamu? Apa kau akan tetap berada di sampingku?"

Tidak terdengar jawaban sama sekali. Aira telah masuk ke alam bawah sadarnya. Dia sama sekali tidak tahu kalau pria cacat dan buruk rupa ini merupakan pria yang sudah membuat hatinya hancur berkeping-keping.

"Saat kau tahu kebenarannya nanti, semoga semua belum terlambat. Semoga kau mau memaafkanku dan kita bisa memulai semuanya dari awal lagi."

Lagi-lagi tanpa jawaban. Ken bergumam sendiri. Sekarang saatnya berjuang, menjalin hubungan dengan wanita ini. Mungkin tidak akan mudah, tapi dia juga bukannya pesimis. Bukankah sebongkah batu saja bisa jadi berlubang jika setiap hari ditimpa tetes air?

Hingga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikahi Dua Pria   Bab 56. Membaca Siasat Licik Erina

    "Dia tampak sedikit lebih baik dibandingkan semalam," ucap Ken sembari mengamati Aira yang duduk diam di kursi taman. Di sebelahnya, tampak bibi Tsu menemani bicara. Sejak meninggalkannya semalam, Ken memang tidak muncul lagi di hadapan istrinya. Dia menyelesaikan semua urusan kantor agar bisa meluangkan waktu lebih lama dengan Aira.Kosuke sendiri sudah kembali ke perusahaan setelah mengantarkannya. Lagi-lagi pria itu harus mengurus semua jadwal pertemuan dengan para klien mereka.Dari balik kaca jendela di lantai dua, Ken menggenggam kalung liontin bunga tulip yang kemarin dicampakkan oleh Aira. Suatu saat nanti, benda ini yang akan menjadi kunci pengakuannya pada Aira. Entah dimaafkan atau tidak, Ken harus berusaha memperbaiki hubungannya mulai sekarang. Di sisi lain, Aira selesai menceritakan detail kejadian yang menimpanya. Termasuk menggambarkan sosok Hiro yang sudah membuatnya kecewa. Bibi Tsu tampak terkejut, terhenyak di tempat duduknya."Maaf, saya tidak tahu hal seperti it

    Last Updated : 2022-06-21
  • Menikahi Dua Pria   Bab 57. Pertengkaran Ken dan Aira

    Tiga hari sudah berlalu sejak Aira memergoki Hiro mengkhianatinya. Dia tidak lagi murung, sudah bisa mengangkat wajahnya. Selama itu pula Ken selalu ada di rumah saat jam makan, entah pagi, siang, ataupun malam. Pria itu sengaja menyempatkan diri, meluangkan sejenak dari segala hiruk pikuk urusan kantor.“Silakan, Tuan.” Bibi Tsu meletakkan semangkuk nasi di hadapan tuannya, menundukkan kepala kemudian mundur dua langkah dari sana.“Bibi, mulai besok biarkan istriku yang mengambilkan makanan untukku. Sepertinya dia tidak sakit lagi.”Bibi Tsu mengangkat kepalanya, pun sama dengan Aira yang terhenyak dan langsung menatap Ken dengan pandangan heran. Ini pertama kalinya Ken buka suara, menyita atensinya. Ya, setelah ditampar tempo hari, pembawaan Ken sungguh banyak berubah.Pria itu duduk diam setiap kali ada di meja makan, sesekali memerhatikan Aira yang hanya bisa makan salad buah untuk mengisi perutnya. Pernah sekali waktu mencoba makan nasi, tapi langsung muntah detik berikutnya.Air

    Last Updated : 2022-06-22
  • Menikahi Dua Pria   Bab 58. Menghalalkan Segala Cara

    “Namanya Hiro?” Erina mengerutkan kening, tidak langsung percaya dengan pernyataan pria di hadapannya.“Benar, Nona. Dia salah satu staf IT di perusahaan tuan Yamazaki. Identitasnya tertutup sama sekali. Saya tidak bisa menggalinya.”Erina menatap potret wajah yang tergeletak di meja. Rasa-rasanya wajah Hiro tidak asing, seperti pernah dia lihat di suatu tempat. Bentuk matanya, seperti mata milik Ken yang membuatnya jatuh cinta. Tapi wajahnya jelas berbeda. Siapa dia?“Kamu yakin tidak ada yang terlewat? Sudah memeriksa ke bagian HRD Fujitsu?”Pria dengan topi hitam menutupi sebagian wajahnya itu menggeleng pelan, “Maafkan saya, Nona. Keamanan Fujitsu Corporation amat ketat. Saya tidak bisa meretas data karyawan mereka. Tapi dari salah satu karyawan di sana, saya dengar memang ada beberapa staf khusus yang sengaja direkrut oleh tuan Yamazaki Kenzo melalui asistennya, Kosuke Murasawa. Anda lebih tahu, saya tidak mungkin menyentuh pria itu, bukan?”“Baiklah. Kamu boleh pergi. Itu untuk

    Last Updated : 2022-06-23
  • Menikahi Dua Pria   Bab 59. Mogok Bicara

    Ken memijat pelipisnya, berharap sakit kepala yang tengah menyergapnya bisa hilang. Namun, dia justru semakin kehilangan pijakan. Sudah dua hari Aira tidak menampakkan batang hidungnya. Wanita itu mengunci diri di dalam kamar, hanya mengizinkan bibi Tsu yang masuk untuk mengantar makanan."Bagaimana keadaannya? Dia sudah tidur?" tanya Ken saat mendapati wanita paruh baya itu keluar sambil membawa nampan berisi mangkuk."Nona baik, Tuan. Dia hanya ingin sendiri, begitu katanya. Sekarang Nona sedang asik membaca, melarang Anda mendekatinya."Ken mengembuskan napas berat. Ini tidak pernah ada dalam daftar rencana yang dibuat olehnya. Mereka bertengkar dan Aira marah semarah-marahnya. Wanita itu diam seribu bahasa, tidak akan membuka mulutnya di depan Ken."Dia mau makan?" Ken kembali memerhatikan pintu warna putih di belakang sana, berjarak sekitar lima meter dari tempatnya."Nona hanya bisa makan salad buah setiap hari. Pagi ini Nona ingin roti gandum kering. Besok saya akan coba tawark

    Last Updated : 2022-06-25
  • Menikahi Dua Pria   Bab 60. Tidak Sadarkan Diri

    Aira masih menunggu kedatangan Kosuke dan dokter yang dihubungi oleh bibi Tsu. Ini pertama kalinya dia melihat Ken sakit. Biasanya, pria itu tampak tegar tak terkalahkan. Namun, hari ini begitu lemah."Piyamanya basah, Bi. Keringatnya banyak sekali." Aira memerhatikan tubuh Ken yang masih menggigil. Demamnya bertambah tinggi, 39 derajat Celcius."Lebih baik ganti pakaiannya dulu, Nona. Takutnya Tuan akan semakin tidak nyaman dengan keadaannya yang sekarang." Bibi Tsu bergegas menuju lemari pakaian, mencari piyama lain untuk Tuannya.Tanpa pikir panjang, Aira mulai melepaskan satu persatu biji kancing pakaian suaminya. Dia tidak berniat apa pun, hanya ingin membuat Ken sedikit lebih baik. Kompres di dahinya jatuh, segera Aira singkirkan dan diganti dengan yang baru.Abaikan jika nanti Ken marah. Sekarang bukan saat yang tepat untuk merasa canggung karena melucuti pakaian pria itu.Namun, gerakan tangan Aira terhenti seketika. Bekas luka bakar merah kehitaman di dada Ken sedikit mengelu

    Last Updated : 2022-06-26
  • Menikahi Dua Pria   Bab 61. Hanya Dalam Hitungan Detik

    Aira menyiapkan bubur nasi untuk Ken dan meminta bibi Tsu untuk istirahat. Dia merasa bersalah karena tidak memperhatikan keadaan suaminya. Bukankah sudah menjadi tugas seorang istri untuk memastikan sang suami dalam keadaan baik?Namun, demi menuruti ego dan kemarahan yang menjalar di hatinya, dia memilih bersembunyi. Enggan bertemu dengan Ken. Nyatanya, pria itu justru menyalurkan kemarahannya dengan mengabaikan dirinya sendiri."Sayang, apa yang harus ibu lakukan?" Satu tangan Aira mengaduk bubur dalam panci, sedang tangannya yang lain mengelus perut yang masih rata.Rasanya dia tidak sampai hati menuruti permintaan Ken. Bagaimana mungkin anak Hiro diakui sebagai putranya? Mewarisi harta keluarga Yamazaki padahal tidak ada hubungan darah sama sekali.Bagaimana kalau suatu hari nanti Hiro muncul dan membuat kekacauan? Nama baik keluarga Yamazaki akan dipertaruhkan."Bodoh!" Aira meremas gaun tidurnya. Sepintas ingatan untuk melenyapkan calon buah hatinya kembali terlintas, tapi sege

    Last Updated : 2022-06-28
  • Menikahi Dua Pria   Bab 62. Malam yang Takkan Terlupakan

    WARNING 18+HANYA BOLEH DILAKUKAN OLEH PASANGAN SUAMI ISTRI!***"Pelan-pelan," pinta Aira sambil menyuapkan bubur nasi. Pria itu tak banyak bicara seperti sebelumnya, menurut saja saat diminta membuka mulut.Ken mencuri pandang ke arah Aira, mengamati wajah cantiknya yang memesona. Pipi chubby yang menggemaskan, berpadu dengan hidung minimalis. Matanya yang sipit seperti orang Jepang kebanyakan, tapi tetap berhasil membuatnya jatuh cinta. Jangan lupakan bibirnya yang tipis. Ah, Ken sungguh merindunya. Bagaimana ini?"Sudah habis. Mau aku ambilkan lagi?" tanya Aira begitu suapan terakhir menghilang dari mulut suaminya. "Masih ada banyak di dapur.""Ambil semangkuk lagi."Eh?Meskipun merasa sedikit heran, Aira menurutinya. Dia kembali beberapa menit setelahnya. Lagi-lagi menempatkan diri di tepi ranjang, di dekat paha Ken yang duduk bersandar di kepala ranjang.Tangan Aira kembali tergerak, bersiap menyuapi Ken seperti sebelumnya."Siapa yang mengatakan kalau makanan itu untukku?""Ha

    Last Updated : 2022-06-29
  • Menikahi Dua Pria   Bab 63. Kecurigaan Semakin Kuat

    "Hati-hati di jalan, Tuan, Nona." Bibi Tsu meremas tangannya sembari mengucapkan salam perpisahan dengan pasangan suami istri yang kini duduk di bagian belakang mobil mereka."Terima kasih, Bi. Jaga diri baik-baik." Suara Aira terdengar serak, kembali menundukkan kepala seperti sebelumnya. Sejak terbangun dan mengingat apa yang terjadi semalam, Aira tidak berani beradu muka dengan Ken. Ada perasaan aneh yang menjalar di hatinya.Mobil mewah warna hitam itu mulai meninggalkan pelataran rumah. Ken duduk diam di sebelah kanan, Aira di sampingnya. Tidak ada yang bersuara sampai kendaraan roda empat ini membelah jalanan pusat kota.Ken menikmati perjalanan kali ini, merasa semakin dekat dengan tujuan awalnya untuk menikahi Aira. Mendapatkan seorang putra. Sebaliknya, jemari wanita itu semakin erat bertautan. Bayangan Ken dan Hiro datang silih berganti, mengambil alih akal sehatnya. Sepagi ini tiba-tiba dipaksa pergi ke kediaman Kakek Yamazaki, pastilah ada masalah serius yang tidak bisa di

    Last Updated : 2022-06-30

Latest chapter

  • Menikahi Dua Pria   Bab 107. Pesan Terakhir

    "Teruntuk suamiku, Yamazaki Kenzo ....Saat kamu membaca pesan ini, artinya aku tak ada lagi di dunia ini. Setelah perjuangan panjang yang kita lalui, kita sampai di titik ini. Posisi di mana raga kita tak bisa bertemu lagi meski hati masih saling mencintai. Saat jemari tak lagi bertaut, juga senyum yang tak mungkin kita lihat satu sama lain.Melalui surat ini, izinkan aku berpamitan padamu. Pamit karena aku tidak akan bisa lagi menyentuh wajahmu, juga mencium bibirmu yang membuat candu. Aku pasti akan merindukanmu dari surga dan berharap di kehidupan selanjutnya kita bisa kembali menjadi pasangan. Saat itu terjadi, aku yang akan mengejarmu, bukan sebaliknya."Ken menahan gemuruh di dada sambil menghapus kumpulan air tanpa warna yang terkumpul di kelopak matanya. Dua hari setelah pemakaman Aira, Kaori datang menyampaikan surat yang entah kapan dititipkan padanya."Kenzo, maaf menyembunyikan fakta lain darimu. Sebenarnya, di awal kehamilan aku mendapat peringatan dari Kaori tentang kemu

  • Menikahi Dua Pria   Bab 106. Bukan Sebuah Akhir

    Lampu operasi masih menyala meski tiga jam telah berlalu. Ken, Sayaka, Kakek Subaru, juga Kosuke ada di sana. Mereka terus memanjatkan doa yang sama, berharap Aira baik-baik saja. Kesabaran mereka semakin menipis saat mendengar tangis bayi yang saling bersahutan. "Ken, anak-anakmu," bisik Sayaka, memeluk lengan anaknya sambil menghapus air mata yang tak dapat dibendung lagi. Ken hanya bisa mengangguk, bersyukur karena buah hatinya bisa dilahirkan dalam keadaan baik. Namun, dia belum bisa tenang karena kondisi Aira belum diketahui detailnya. Dari arah lain, tampak Yamada Yu bergegas masuk rumah sakit. Dia segera menyingkirkan pekerjaannya setelah mendengar kabar buruk menimpa Aira. Bagaimanapun juga, Aira sudah seperti saudara untuknya. Dia harus ada di sana untuk memastikan keadaannya. Bukan hanya keterangan dari orang lain saja. "Bagaimana keadaannya, Ken?" Kenzo menoleh, menggeleng karena tidak bisa berkata apa pun. Selain suara tangis bayi yang melengking, tidak ada kabar lain

  • Menikahi Dua Pria   Bab 105. Perjuangan Seorang Ibu

    "Sayang, lihat. Mana yang kamu suka? Ini atau ini?" Sayaka mengarahkan ponsel di tangannya ke arah ranjang bayi bergambar bulan bintang sebelum memindahkannya ke sisi lain di mana terlihat motif boneka beruang yang tak kalah bagusnya."Semua bagus, Bu. Terserah ibu saja," jawab Aira sembari mengelus perutnya yang semakin besar. Ken berdiri tak jauh darinya, membereskan ranjang tempat Aira berbaring sebelumnya.Sejak memasuki trimester ketiga, wanita itu banyak menghabiskan waktu di kamar dan membaca banyak buku. Kemarin, dia mengalami flek saat berlatih bela diri, jadi memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas fisik yang mungkin berbahaya."Ibu ambil yang motif teddy bear saja, ya. Kamu tidak keberatan?"Aira menggeleng sambil tersenyum. Mendapat perhatian yang begitu intens dari keluarga suaminya adalah anugerah terindah darinya. Dia merasa dicintai, juga dianggap ada. Sebaliknya, Hirota dan Asami justru seolah semakin jauh dengan anak angkatnya itu. Hanya sekali saja datang ka

  • Menikahi Dua Pria   Bab 104. Firasat Buruk

    "Ai-chan, apa kau siap mengorbankan nyawamu saat melahirkan anak kita?"Detak jantung Aira seolah terhenti detik itu juga, bersamaan dengan tangan yang lepas dari genggaman Ken. Bayangan saat dikejar orang-orang berbaju hitam masih teringat jelas, kenapa sekarang Ken menanyakan hal aneh seperti itu? Apakah akan ada bahaya lain yang mengancam keselamatannya seperti waktu itu?"Apa maksudmu?"Ken menyergah napas, mengubah posisi tubuhnya jadi terlentang menghadap langit-langit kamar yang berjarak 2.5 meter dari tempatnya berbaring. Ada beban berat di hatinya, bimbang antara harus mengungkap firasat buruk yang dirasakan Kakek Subaru atau tidak."Ken?!" Tangan Aira menarik lengan Ken, meminta perhatian darinya."Aku tidak tahu bagaimana harus mengatakannya padamu, Love.""Itu yang membuatmu terus bungkam akhir-akhir ini?"Ken mengangguk setelah menoleh ke arah Aira, menatap wajah cantik yang mulai terlihat semakin chubby pipinya. Cekungan di pangkal tulang selangkanya tidak terlalu kentar

  • Menikahi Dua Pria   Bab 103. Pertanda Buruk atau Ketakutan Semata?

    "Sayang, bukankah hari ini jadwalmu memeriksakan kandungan?" Sayaka yang baru muncul di depan pintu segera menghampiri Aira yang sibuk menata bunga di dalam vas. Gerakannya terhenti, mengingat tanggal dan hari.Ken yang duduk tak jauh dari sana, melirik monitor laptopnya di pojok kanan bawah. Tanggal 23, dua pekan setelah kunjungan dokter spesialis kandungan saat kondisi Aira drop."Kenzo, kenapa diam saja? Antar istrimu ke dokter!"Ken tak lantas beranjak, mengamati ekspresi wajah Aira yang terlihat keberatan bepergian dengannya. Mereka masih saling diam dan Ken memang senagaja menjaga jarak. Meskipun mual muntah Aira tak lagi sehebat pada awalnya, tapi dia takut wanita itu masih tidak nyaman berdekatan dengannya. Satu kondisi medis yang memang diiyakan oleh Kaori saat Ken meminta penjelasan."Ibu bisa mengantarnya? Aku masih ada sedikit pekerjaan yang harus—"Plak!Gulungan kertas di tangan Sayaka segera mendarat di salah satu sisi kepala Ken, membuat si empunya menarik diri seketik

  • Menikahi Dua Pria   Bab 102. Kekhawatiran Berlebihan

    "Jangan dekat-dekat. Aku benci aroma tubuhmu!" Aira mundur saat Ken bersiap menyuapinya sup ayam jahe. Dia sengaja memanggil koki khusus yang bertugas menyiapkan makanan sarat gizi untuk Aira. Sejak mengalami morning sickness, wanita itu sama sekali tidak bisa makan nasi. Mual hanya karena mencium aromanya. Dan sekarang, dia juga menolak aroma tubuh suaminya."Ai-chan, kau tidak suka sampo yang kupakai?"Aira membekap mulutnya sekaligus menutup indra penciumannya. Dia menggeleng, mundur menjauhi Ken sampai tubuhnya menabrak dinding kayu yang membatasi kamar dengan taman belakang."Pergi!"Sayaka yang kebetulan ingin melihat kondisi Aira, segera masuk melalui pintu geser di sisi kanan sang menantu. Detik itu juga Aira berlari ke belakang mertuanya, menyembunyikan tubuh mungilnya dari tatapan Ken yang masih keheranan.Ada saja tingkah Aira beberapa hari ke belakang yang rasanya tidak masuk akal. Pertama, dia mual dan muntah tanpa mencium aroma apa pun. Ken masih percaya itu bagian dari

  • Menikahi Dua Pria   Bab 101. Awal Sebuah Kisah

    Ken kembali ke kamar dan tidak mendapati Aira di atas ranjangnya. Dia berdiri di depan jendela, menikmati semilir angin yang membelai pipinya. Sayaka tak ada di sana lagi, segera pergi setelah memberikan petuah pada menantunya."Ai-chan," panggil Ken lirih, sarat akan keraguan. Perasaan canggung menyelimutinya, bersama rasa bersalah karena sudah membuat wanitanya marah.Aira melirik, tapi tak menjawab panggilan sang suami. Sebaliknya, embusan napas berat keluar dari mulutnya. Berbagai hal memenuhi kepala, tak lain dan tak bukan kecuali memikirkan ucapan Sayaka. Ken banyak berkorban demi hubungan mereka. Lantas, apa yang bisa Aira lakukan untuk membalasnya?"Minumlah. Ini bisa meredam rasa mualmu," lirih Ken sambil menyodorkan cangkir yang berisi air berwarna kuning kecokelatan. Asap tipis menguar di atasnya, juga aroma jahe yang menyegarkan.Aira menerimanya, berjalan ke arah balkon kamar dan duduk di sofa bed yang ada di sana. Meskipun semua dekorasi mengambil konsep tradisional dan

  • Menikahi Dua Pria   Bab 100. Ayah dan Suami yang Baik

    "Hoek!"Untuk ke sekian kali Aira kembali muntah. Belum habis hidangan di piringnya, tapi dia sudah berlari ke beranda dan mengeluarkan cairan kekuningan yang terasa pahit luar biasa. Ken segera menyusul dan berjongkok di sampingnya."Dia kenapa?" gumam Sayaka sambil menatap punggung Ken dan Aira yang membelakangi ruang makan."Apa lagi? Bukankah kau juga wanita?"Sayaka tampak berpikir sepersekian detik sebelum menyadari menantunya sedang hamil muda. Morning sickness mulai muncul saat usia kandungan memasuki bulan ketiga.Ken tampak sigap memijat tengkuk Aira, juga memegang lengannya. Tak hanya itu, dia juga menggendong wanita itu kembali ke kamar mereka. Sayaka yang menyelesaikan makan paginya lebih awal, memilih menyusul keduanya.Wajah Aira terlihat pucat, matanya terpejam rapat. Ken membenahi posisinya, membuat wanita itu nyaman di atas pembaringannya."Siapkan minuman hangat untuk istrimu," pinta Sayaka sambil memegang pundak Ken.Meskipun awalnya tidak rela meninggalkan Aira ya

  • Menikahi Dua Pria   Bab 99. Benar-Benar Berakhir

    "Erina, berhentilah memperalukan dirimu sendiri," ucap seorang wanita yang merupakan ibu kandung Erina. Dia tak tahan lagi melihat kesedihan anak gadisnya sejak kemarin siang, tapi juga muak dengan pemberitaan yang menyebutkan Yoshiro sebagai pemimpin Yamazaki, Inc. yang menggantikan Ken."Sampai kapan kamu akan menangisi pria yang sudah beristri? Bahkan, dia tidak pernah sekalipun memikirkan kamu. Jangan menangis lagi!" teriaknya dengan nada frustrasi.Erina mengangkat wajahnya, menunjukkan mata sebab dan memerah karena terus menangis sejak semalam. Berkali-kali dia menghubungi Ken, tapi tidak sekalipun mendapat jawaban. Dunianya seolah berhenti berputar, tidak mengingat orang lain yang juga kecewa dan terluka."Bukankah sejak awal Ibu tidak mengizinkanmu kembali? Kamu dengan percaya diri mengatakan Ken pasti akan menerimamu. Omong kosong, bulshit! Kenyataannya, kamu disia-siakan. Dan lagi, orang-orang bahkan tidak memilihmu untuk memimpin perusaahaan busuk itu.""Sia-sia saja semua

DMCA.com Protection Status