Share

Bab 38b

“Dik, mama dan ibu besok datang. Kita jemput di bandara. Nanti kita pinjem kasur gulung Pak Hanif saja untuk sementara. Katanya beliau punya dua.”

Aku hanya mengangguk. Tak terlalu kuhiraukan kata-katanya. Toh, dia juga tak pernah memikirkan perkataanku. Aku malah senang ada ibu dan mama datang. Berarti sebentar lagi aku ada teman di rumah. Biar saja Mas Gilang mau menghabiskan waktunya di luar. Aku tak peduli.

“Dik, kira-kira kita perlu siap-siap apa, ya, sebelum mama dan ibu datang?” tanyanya lagi sambil memberikan helm padaku.

Aku segera memakainya dan duduk di boncengannya sebelum dia melajukan motor menuju jalan pulang. Hari sudah sore, jalanan keburu macet.

“Nggak tahu, Mas. Apa adanya saja,” ucapku.

Biar saja orangtua dan mertua tahu keadaan kami yang sesungguhnya. Bukankah kami begini juga karena hutang ibu yang menjadi tanggungan kami?

Meskipun sebenarnya berulang Mas Gilang bilang, mestinya aku bisa melobi kakak dan sepupuku untuk ikut membantu menanggung hutang itu. T
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mizcell 2021
kok bisa perempuan yg menyebalkn. kalau dr bab ini jelas gilang yg sngat menyebalkn deh. tak punya rasa simpati sedikitpun terhadap istrinya.
goodnovel comment avatar
L Leen
ternyata Perempuan itu menyebalkan ya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status