Share

BAB 11

last update Last Updated: 2021-06-23 23:20:56

Matahari hampir hilang ketika aku keluar dari Tower 11 bersama Serena. Aku pergi terlebih dahulu setelah sebelumnya membahas kinerja perusahaan bersama tim desain dan tim redaksi.

Ketika aku pamit kepada Wanda yang masih sibuk mengecek hasil auditan murid-muridnya dia memperkenalkanku pada Sean. Seorang mahasiswa yang diberi kepercayaan mengetuai tim audit ini. 

"Jadi jika ada apa-apa kamu bisa langsung menghubunginya dan sebaliknya dia juga menghubungimu." Ucap Wanda.

"Aku tidak akan setiap hari ke sini karena harus bekerja dan mengajar juga." Tambah Wanda.

Setelah Sean bertukar nomor telepon dengan Serena kami pamit.

Sesuai janjiku tadi pagi aku ingin membeli sebuah handphone terbaru, untuk itu kami pergi ke sebuah mall yang tak jauh dari lokasi Tower 11.

"Merk apa yang bagus dan paling terbaru?" Aku bertanya kepada penjaga toko ketika sampai disebuah toko HP.

"Mari sebelah sini pak." Penjaga toko itu mengajakku ke sebua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 12

    Entah mengapa aku berlari tanpa arah seperti orang yang ketakutan. Padahal dalam hal ini aku tidak salah apa pun. Aku tidak pernah dengan sengaja membuat diriku kecelakaan atau koma selama tujuh tahun. Kalianlah yang seharusnya malu dan meminta maaf. Mengetahui dia bisa tertawa lepas dengan pria lain seperti tadi membuat hatiku hancur dan aku tidak ingin melihat pemandangan itu. Andrew kehidupanmu sungguh sempurna, harusnya akulah yang ada diposisimu itu. "Pak Andreas," tiba-tiba ada yang menarik tangan dan memelukku. Aku terkejut tapi tidak melepaskan pelukan itu karena pelukannya begitu menenangkan. Aku sadar sekarang sedang berada di parkiran mobil lantai 5 dan orang yang memelukku adalah Serena. Ku lihat barang bawaan kami berceceran di lantai. Serena berkata pelan tanpa henti. "Tenang pak saya ada di sini, tenang." Aku hendak menyudahi pelukan ini tapi suara Serena, pelukannya dan gerakan tangan kanannya yang menepuk-nepuk pundakku menaha

    Last Updated : 2021-06-26
  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 13

    Perasaan Serena Serena menatap langit-langit kamar. Malam ini ia berbaring dengan perasaan paling bahagia. Baginya hari ini adalah hari yang paling berbeda dalam hidupnya. Dia tiba-tiba memiliki profesi yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Menjadi seorang sekretaris. Serena tersenyum mengingat kejadian di mobil seusai pulang dari pemakaman, Andreas tiba-tiba menunjuknya menjadi sekretaris. Hanya sekretaris tanpa perlu memakai seragam dan membereskan rumah lagi. Serena bangun duduk, menatap kantong-kantong belanjaan yang ia beli tadi di mall. Ia menghampirinya mengambil salah satu pakaian dan menempelkannya di badan seraya berputar-putar di depan cermin besar yang terpaku di dinding kamar. Baju ini bukanlah baju mahal seperti yang digunakan Anna atau wanita-wanita kaya lainnya tapi sungguh Serena merasa bahagia karena yang memberikannya adalah Andreas. Aku tidak boleh mengecewakan pak Andreas secara visual maupun kemampuan. Pikirnya. Seren

    Last Updated : 2021-06-28
  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 14

    Serena sudah mandi sebelum matahari terlihat. Kebiasaan yang ia lakukan seperti yang ibunya ajarkan yakni mandi sebelum memulai aktivitas. Menjadi asisten rumah tangga itu pekerjaan yang berat mereka harus memulai bekerja sebelum tuannya membuka mata sampai mereka menutup mata kembali. Maka dari itu mandi pagi-pagi sekali adalah kunci agar memiliki energi saat memulai aktivitas. Meski pun kini Serena bukan lagi seorang asisten rumah tangga namun kebiasaan itu mengalir begitu saja. Di rumah ini hanya ada satu kamar mandi yang mereka gunakan bersama. Alasan inilah yang membuat Serena mandi sebelum Andreas bangun. Selesai membasuh tubuhnya Serena mengeringkan rambutnya dengan hair dryer lalu ia mengikat rambut dengan gaya kuncir kuda. Poninya ia jepit dengan jepitan rambut berwarna abu. Pakaian yang Serena kenakan adalah kaos berwarna abu-abu dengan celana berwarna abu juga. Selesai menyemprotkan parfum berbau soft ia keluar kamar untuk membangunkan pak Andreas. Serena

    Last Updated : 2021-06-30
  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 15

    Setelah mengalami banyak hal yang berbeda dengan kehidupanku sebelum koma, aku mulai merencanakan banyak hal. Salah satunya adalah rencana balas dendamku. Namun untuk melakukan balas dendam aku harus memiliki pertahanan yang kuat. Dari segi fisik dan materi. Sudah ku susun untuk menerapkan pola hidup dan makan sehat setiap hari. Kemudian dari segi materi pun demikian, tak mungkin aku bisa menyerang Andrew jika tidak memiliki uang. Maka dari itu prioritaku sekarang adalah Daily Health dan aku berencana bahwa Daily Health sendirilah yang akan menyerang Andrew. Sepertinya itu akan jauh menyakitkan karena Daily Health adalah sesuatu yang ia bangun dengan tangannya sendiri.“Pak mari sudah sampai.” Aku menganggukkan kepala menjawab Serenan.Aku dan Serena turun dari mobil berjalan bersama masuk ke Tower 11 menuju kantor Daily Health. Kami kemudian berpisah di depan pintu ruang meeting. Aku harus masuk ruang meeting sedangkan Serena ke ruang tengah untuk me

    Last Updated : 2021-07-03
  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 16

    "Hallo Andreas?" "Hallo pak Jundi?" "Bagaimana apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya pak Jundi tanpa basa-basi "Apakah kuasa hukum Daily Health masih bapak?" "Tentu masih saya, apa terjadi sesuatu?" "Sepertinya ada orang yang bermain-main dengan uang perusahaan tapi ini masih belum terbukti karena tim audit masih memeriksa. Hanya saja dua orang ini sampai siang tidak masuk kantor dan telepon mereka mati." "Kirimkan data kedua orang itu biar kami lacak terlebih dahulu. Benar atau tidaknya yang penting kita tahu keberadaan mereka." "Baik akan saya kirimkan." Panggilan kumatikan. Aku meletakan ponsel di meja kerja dan berjalan ke jendela yang semuanya adalah kaca. Aku menatap kota dari ruang kerjaku yang masih berisi barang-barang Sonny. Sebenarnya ingin ku buang segera tetapi aku harus bersabar karena bisa saja banyak bukti yang Sonny sembunyikan di ruangan ini. Ku dengar suara pintu dibuka tetapi pandanganku masih m

    Last Updated : 2021-07-04
  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 17

    "Sesuatu apa yang ingin kamu bicarakan dengan istriku?" Selidik Miko. "Aku sepertinya sudah menemukan ide untuk kelanjutan Daily Health, tapi aku butuh saran dari Donna." "Oke, Donna pun sepertinya akan sangat terkejut melihatmu karena aku belum menceritakan keadaanmu sekarang." "Kalau begitu ayo kita beri Donna kejutan." "Tapi sebentar. " Sergahku segera. "Kenapa?" "Lebih baik kita makan dulu di sini. Kalau kita pergi sekarang ke rumahmu bisa-bisa kita telat makan siang." "Ide bagus." "Mari ke meja prasmanan agar kita bisa memilih sendiri menu apa yang kita mau." Kami berjalan ke meja prasmanan. "Wah nyaman juga kantor ini sampai ada meja prasmanan." "Sebenarnya ini traktiran dari ibuku selama seminggu ke depan." Miko mengangguk. "Tante memang luar biasa." Kemudian aku berbicara agak pelan. "Bahkan Ibuku berniat memesan makanan dari hotel bintang lima tapi aku larang terlalu boros jadi b

    Last Updated : 2021-07-07
  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 18

    Ku perintahkan pada Serena untuk mengundur jam rapat dengan tim hari ini karena ada tamu yang harus ku temui dulu. Dia adalah Takashi, pria keturunan Jepang yang sudah lama tinggal di sini. Beliau adalah bos Donna dulu. Kemarin malam setelah aku mendapatkan nomornya aku langsung menghubunginya dan dia berjanji hari ini akan datang ke sini. Lima menit sebelum jam pertemuan Takashi sudah datang ke Daily Health bersama seorang wanita cantik dan seksi yang beliau perkenalkan sebagai Siska. Siska ini merupakan tim IT yang akan mengurusi semua permintaanku tentang pembaharuan Daily Health. Kopi hangat dan kepingan biskuit menemani perbincangan kami pagi ini. Ku rincikan apa ide ku pada Takashi yang ternyata sebaya denganku dan pada Siska yang ku tafsir berusia 29 tahunan. "Ide Anda sangat brilian karen di tahun 2015 ini belum ada website berbasis seperti itu." "Apa ini akan menguntukan dan bernilai?" "Tentu saja jika di maintains dengan baik d

    Last Updated : 2021-07-11
  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 19

    Tiga hari setelah rapat di kantor Daily HealthAku dan Miko berbincang di depan ruangan meeting rumah sakit Happy sebelum memulai meeting perencanaan aplikasi yang akan Daily Health buat dengan dokter-dokter rumah sakit Happy.Ketika itu rombongan direktur utama rumah sakit dan kepala-kepala bagian datang. Aku dan Miko menghentikan pembicaraan dan merapat ke tembok membuka jalan untuk mereka. Pak Hans, kepala direktur yang merupakan seorang dokter jantung anak berhenti ketika sampai di depan kami."Apa kami membuatmu menunggu lama?" Dia menyapa dengan ramah."Tidak dokter Hans, saya belum terlalu lama di sini." Tanganku memberikan isyarat mempersilahkan beliau masuk.Dokter Hans dan rombongan masuk ke ruangan meeting."Ayo Mik," Ajakku."Tidak aku tidak ikut. Kali ini yang diundang hanya para kepala. Masuklah, semoga berhasil! ""Terima kasih, aku masuk duluan."Aku masuk menghampiri kursi kosong di sebelah Serena

    Last Updated : 2021-08-01

Latest chapter

  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 29

    Amplop itu berisi akta kelahiran Key yang memang hal wajar diminta pihak sekolah sebagai syarat administrasi. Di dalam akta itu tertulis jika Key anak Marianna dan Andrew Adrison.Lalu mataku menangkap bukti lain."Tepat dugaanku." Aku meremas ujung foto copy akta kelahiran Key."Mereka bisa mengelabui orang lain tapi tidak denganku."Mereka kurang pandai berbohong. Memalsukan nama ayah tapi tidak dengan tanggal lahir Key."Key lahir tujuh bulan setelah aku koma. Kecurigaanku kemarin benar bahwa Key anakku dan ucapan Serena kemarin pasti ini maksudnya."Sebuah ingatan muncul di kepalaku."Andreas nikahin aku!" Samar terdengar suara Anna berteriak lalu setelah itu cahaya putih menyilaukan mataku muncul membuat ingatan itu lenyap. Tak hanya itu ulu hatiku seperti dibogem. Rasanya ingin muntah namun tertahan."Itu pasti ingatan sebelum kecelakaan, Anna memintaku menikahinya karena dia hamil anak kami?" Aku berusaha men

  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 28

    Malam ini adalah malam berat bagi mereka semua. Langit seakan mendukung dengan menurunkan hujan dan petir. Andreas duduk termenung di atas kasur Serena. Kamar berserakan menjadi pemandangan naas yang menggambarkan perasaan Andreas. Serena menghentikan taksi di jalan gang menuju rumahnya. Ia menerobos gelapnya malam, dinginnya air hujan dan kengerian suara petir. Lampu rumah menyala dan terdengar suara tawa adik-adik sepupunya yang sedang menonton televisi. Tawa yang tidak pernah ia dapatkan selama hidup. Sejak kecil ibu meninggalkannya bekerja, sementara ayah sakit jantung. Bahkan sesekali ia menghabiskan malamnya di kamar rawat inap. Badan Serena sudah kuyup ketika sampai di teras rumah. Ia mengetuk rumah dengan perasaan takut kecewa. "Assalamualaikum." Suara tawa itu lenyap seketika di sambung bisikan-bisikan. "Ada yang bilang assalamualaikum." "Siapa-siapa?" "Waalaikumusalam." Suara seorang wanita p

  • Menikah dengan Pria Lain   Bab 27

    Ketika dokter keluar dari ruangan Andrew juga sudah beradan di sana. Ia sudah kepikiran sejak tadi. Rapat yang agendanya belum terbahas semua sengaja ia hentikan agar bisa turun ke ruang UGD mengetahui kondisi Anna. Namun, meskipun pikirannya sudah campur aduk namun ekspresi wajahnya tetap tenang nyaris tanpa ekspresi. "Dokter bagaimana menantu dan cucu saya?" "Masih harus di pantau Bu, Pak. Ada kontraksi dari janin. Kalau dalam satu jam ke depan ibu Anna masih tinggi tensinya upaya terbaiknya adalah operasi. Kami takut bayi dalam kandungannya juga stress hingga mengeluarkan kotoran. Berbahaya jika bayi buang air besar dalam kandungan karena bisa meracuni air ketuban dan diminum oleh bayi. Harapan kami ibu Anna tidak di operasi, mengingat kandungannya masih delapan bulan." "Kenapa baru delapan bulan ada kontraksi?" Andrew langsung berbaur dengan percakapan keduanya. "Sepertinya efek dari obat yang dikonsumsi ibu Anna." "Obat apa?" Tanya

  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 26

    Kejadian Anna Ruangan UGD di sibukan dengan berbagai pasien yang datang dengan kasus yang harus segera ditangani. Elisa, ibu Andreas baru saja tiba berbarengan dengan Anna yang sedang ditangani oleh dokter. "Apa yang terjadi?" Tanya dokter jaga UGD kepada salah satu asisten Anna bernama Ria. "Tadi anaknya nyonya muda hilang di mall, kami panik cari-cari, terus nyonya muda minta di ambilin obat ini dalam tas. Habis minum obat tau-tau perutnya sakit." Dokter mengambil obat yang di tunjukan Ria. Membaca apa yang tertera dalam label obat itu. "Ini gak boleh dikonsumsi wanita hamil!" Dokter terbelalak mengetahui apa yang tertulis di botol itu. "Saya gak tahu itu apa dok, saya pikir vitamin." Dokter tidak menanggapi bahkan tidak mendengarkan perkataan Ria sampai tuntas. "Ria apa yang terjadi?" "Nyonya besar?" Ria terkejut melihat Elisa yang sudah ada di belakangnya. Ria kemu

  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 25

    Serena keluar membantingkan pintu mobil. Dia tidak seperti Serena yang ku kenal. Dia benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya. "Serena kenapa kamu begitu marah?" Aku menarik tangannya sebelum dia masuk ke rumah. "Saya tak habis pikir, Anda masih bertanya kenapa saya marah?" Ini adalah sisi ke kanak-kanak an Serena yang baru ku ketahui. Ia seperti seorang gadis yang marah pada kekasihnya lantaran ketahuan selingkuh. Padahal posisi ku adalah bosnya sendiri. "Kamu sudah tahu apa yang akan aku lakukan. Harusnya kamu tidak semarah ini." "Saya tahu Anda akan balas dendam," . "Serena pelankan suaramu!" Perkataan Serena terhenti oleh pekataanku. Aku menoleh ke belakang melihat pak Badri yang masih berada di mobil seolah penasaran dengan kami yang sedari tadi hanya bungkam dalam perjalanan pulang. Ku beri tanda dia untuk pergi. "Ayo masuk dan duduk!" Suaraku tenang. Kami berdua masuk dan duduk di sofa

  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 24

    "Dari mana saja Anda, Pak?" Serena bertanya padaku dengan tatapan setajam elang. "Saya pergi keluar sebentar." "Ke mana?" Aku tersenyum lebar sambil melewatinya. Senyuman untuk menghilangkan rasa kecil. Pertanyaan dan tatapan Serena membuatku merasa terintimidasi. Padahal dia hanya asistenku yang sebenarnya tidak ada alasan untukku merasakan itu. Bisa jadi karena aku telah berbuat salah kepada Key. Rasa bersalah itulah yang membuat aku terintimidasi oleh pertanyaan Serena. Tidak-tidak! Rasa iba ini hanya akan membuatku lemah lagi. Aku adalah Zoro, perbuatanku sekarang adalah buah dari perlakuan mereka padaku. Ini adil! Ini peradilan. "Pak Andreas, Anda baik-baik saja?" Tanpa kusadari sejak tadi Serena berjalan di sampingku. Pastilah dia membaca raut wajahku yang seperti orang berpikir berat. "Saya ingin makan." "Anda belum makan? Saya pikir Anda sudah makan diluar." Lagi-lagi Serena bertanya tajam. Seperti ibu mengintrogasi ana

  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 23

    Aku kembali ke ruang kerjaku setelah selesai rapat dengan tim Help Dok! Hari ini bagiku adalah hari terbaik setelah aku bangun dari koma selama 7 tahun. Hari di mana awal mula pembalasanku terhadap Andrew yang telah merebut semuanya dariku.Aku harus mendapatkannya kembali! Jika aku tidak bisa mendapatkannya kembali maka aku akan menghancurkannya saja. Selanjutnya adalah Anna, jika aku tidak mendapatkannya, bukan-bukan jika aku tidak menginginkannya maka aku akan menghancurkannya.Bukankah Anna telah menghancurkan rencana kami dan harapan kami? Maka tidak salah jika aku juga menghancurkan harapannya.Siaran di televisi menghentikan lamunanku. Live konfrensi perss rumah sakit Health. Di televisi berukuran 30 inch yang terpasang di dinding memperlihatkan Andrew bersama kuasa hukum dan tiga petinggi lainnya melakukan konfrensi perss."Selamat siang semuanya. Perkenalkan saya Andrew direktur utama rumah sakit Health.""Posisi yang harusnya menjad

  • Menikah dengan Pria Lain   BAB 22

    Kami sampai di pintu masuk sebuah apartemen yang menjadi lokasi pertemuan kami dengan Siska. Hari ini pak Badri ku perintahkan untuk libur, lebih tepatnya agar pertemuan ini tidak diketahui oleh siapa pun. Pak Badri sendiri merupakan supir yang ditugaskan oleh Andrew untuk mengantarku, jadi bisa jadi dia melaporkan banyak hal tentang kegiatanku pada Andrew. Serena membunyikan bel, tak berapa lama pintu apartemen terbuka. Siska berpakaian santai dengan kaos oblong warna putih tipis dan rok slim fit di bawah lutut. "Silahkan masuk." "Terima kasih." Ucap serena. Aku membalasnya dengan anggukan santai. Apartemen itu berdesain minimalis. Ketika masuk ruangan langsung terlihat dapur. Lalu ada ruang televisi beserta meja makan. Ketiga tempat itu tak bersekat. Ada dua kamar tidur di ruangan itu dan satu kamar mandi. Siska mengenalkan kami pada dua orang temannya yang berada di sana Helen dan Jonny. "Pak ini Helen seba

  • Menikah dengan Pria Lain   Bab 21

    Meski pun ini Minggu pagi tetapi aku dan Serena tidak terdiam diri di rumah. Kami masih harus keluar bertemu dengan pak Jundi, pengacara Daily Health. Pertemuan ini di janjikan semalam saat kami bertemu di acara Launcing. Pak Jundi memberi tahu jika orang-orang yang menggelapkan uang Daily Helath sudah ditangkap lengkap beserta barang bukti yang di dapatkan dari barang-barang di ruangan Sonny dan Natalie sendiri. Pertemuan itu tidak berlangsung lama karena aku sudah mempercayakan kasus ini pada pak Jundi. Aku hanya ingin memastikan langsung kegegabahan Andrew dalam bekerja. Hingga masalah seperti ini saja tidak bisa terdeteksi olehnya dalam tujuh tahun. Setelah aku benar-benar yakin ini merupakan kasus korupsi aku segera bergegas pergi ke klinik dokter Daniel untuk melakukan pengecekan. Sementara itu Serena ku minta untuk pulang ke rumah. "Saya tidak mau meninggalkan Anda sendirian, saya khawatir jika kejadian seperti di rumah sakit terjad

DMCA.com Protection Status