Beranda / Romansa / Menikah dengan Miliarder Berskandal / 6. Kau Tahu Kesalahanmu Hari Ini?

Share

6. Kau Tahu Kesalahanmu Hari Ini?

Penulis: Julia Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-06 20:15:31

Hari itu kafe Katy tampak cukup ramai. Ketika Beverley tiba di sana, para pengunjung dan pegawai kafe langsung menoleh ke arahnya. Penampilannya saat ini terlalu mencolok dan itu membuatnya sulit untuk diabaikan.

“Oh, astaga!” Katy yang awalnya sedang merekap data-data keungan langsung berlari mendekati Beverley. Ekspresinya tampak terkejut dan khawatir. “Sayang, apa yang terjadi padamu?!”

Beverley menggeleng dengan lemas sebelum akhirnya duduk di kursi yang cukup jauh dari para pengunjung kafe. Keringat sudah membasahi tubuhnya. Dia merasa lelah dan haus setelah berjalan begitu jauh.

“Tolong beri aku air dingin,” pintanya pada Katy. Dia melepaskan veil putih dari kepalanya dan beberapa aksesori rambut lainnya.

Tanpa banyak bertanya Katy segera memerintahkan pegawai kafenya untuk mengambilkan air dingin untuk Beverley. Beberapa saat kemudian sebotol air dingin sudah diletakkan di atas meja.

Beverley segera menenggak air minum itu. Akhirnya rasa hausnya berhasil dipuaskan. Dia menghela napas panjang. “Kau tahu, ini benar-benar konyol.

Katy menatap Beverley dengan bingung. “Bagaimana kau bisa ada di sini? Bagaimana dengan pernikahanmu? Apa kau melarikan diri?”

“Bagaimana mungkin aku bisa melarikan diri?” Beverley tersenyum kecut lalu mendengkus. “Aku sudah menikah. Dan apa kau tahu? Oh, sial! Pria itu benar-benar ... brengsek!”

“Ada apa dengan pria itu? Mungkinkah kau pernah bertemu dengannya? Aku melihat di internet, dia sangat tampan.” Kemudian Katy berbisik, “Benarkah dia seorang gay?”

Beverley mendengkus. “Sama sekali bukan. Dia adalah pria mesum cabul yang tidak bermoral.” Dia menghela napas panjang lagi lalu menunduk mengamati gaunnya. “Lupakan tentang itu semua. Aku perlu mengganti pakaianku. Ini sangat tidak nyaman.”

Katy memerhatikan gaun pengantin yang dipakai Beverley. Itu adalah gaun yang mewah. Harganya pasti mahal. Namun, Beverley menggunakan itu tanpa berhati-hati. Ada beberapa goresan di ujung gaun itu dan banyak noda yang mengotorinya.

“Nyonya Oliver, sepertinya kau merusak gaun itu.”

“Sial. Jangan memanggilku dengan julukan itu!” Beverley memprotes.

Katy tertawa kecil. Kemudian dia berdiri dari tempat duduknya. “Aku menyimpan beberapa pakaian di sini. Ayo! Kau bisa menggunakan itu jika kau mau.”

“Terima kasih, Kat.”

Beverley pun pergi mengganti pakaiannya. Setelah itu dia menghabiskan sisa hari itu di kafe untuk bekerja seperti biasa. Katy memintanya untuk berlibur dan beristirahat. Namun, dia ingin tetap sibuk agar pikirannya terbebas dari masalah tentang pernikahannya.

Hingga tak terasa malam telah tiba. Katy meletakkan ponsel di atas meja. Itu adalah ponsel Beverley yang kemarin tertinggal di kafe. “Kau melupakan ini.”

“Oh! Kau benar.”

Beverley baru mengingat itu. Dia mencoba membuka ponselnya, tapi itu mati. Baterainya lemah. Akhirnya dia mengangkat bahunya dengan santai dan memasukkan ponselnya ke dalam tas yang kemarin tertinggal di sana.

“Bev, apa kau masih akan bekerja? Atau kau akan menjadi istri yang baik di rumah?” tanya Katy kemudian.

“Katy, pernikahan ini mungkin tidak akan berlangsung lama. Jadi, aku tidak akan berhenti bekerja.” Beverley menutup laptopnya. Dia menyesap kopi dan menatap Katy dengan serius. “Ini bukan pernikahan yang normal. Jangan samakan aku dengan istri-istri pada umumnya.”

Katy hanya menggeleng pelan. “Kau akan kembali ke rumah Brent?”

Beverley mengangguk. “Aku pergi tanpa sepengetahuan pria itu.”

“Oh, astaga!” Katy menggigit jarinya. “Kurasa kau benar-benar mencari masalah.”

Beverley tertawa pelan. Dia menjinjing tasnya lalu keluar dari ruangan yang menjadi kantor mereka. “Aku tidak ingin membiarkan pria itu merenggut kebebasanku, Katy. Cukup bagi dia untuk menikahiku dengan cara paksa.”

Katy menatap sahabatnya itu dengan prihatin. Dia memeluknya. “Apa aku perlu mengantarmu pulang?”

“Mm, tidak perlu. Mungkin kau bisa membentuku memesan taksi online. Maaf, aku banyak merepotkanmu, Kat.”

“Kita adalah teman. Jangan khawatir.”

Beberapa saat kemudian mobil taksi online sampai di depan kafe. Beverley segera naik. Setelah itu mobil mulai bergerak membelah jalanan malam.

***

Mansion milik Brent terlihat sepi dari luar. Jantung Beverley berdetak cepat ketika sudah tiba di depan pintu. Dia perlu menyiapkan mentalnya untuk masuk ke dalam sana.

Tiba-tiba pintu itu terbuka. Edward si kepala pelayan muncul. Pria itu segera mendekatinya. “Ma'am, akhirnya kau kembali!”

Pria itu tampak cemas. Beverley menjadi tidak enak hati. “Maaf, aku memiliki urusan lain di luar.”

Edward menatap Beverley dengan perasaan yang rumit. Wanita itu sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian formal biasa. Tidak ada sedikit pun jejak atau tanda-tanda kalau dia baru saja menikah hari ini.

Dia tahu pernikahan ini tidak diinginkan oleh Beverley. Ini hanya membuatnya merasa iba. Bagaimanapun juga dia memiliki seorang putri di rumahnya. Membayangkan putrinya dipaksa menikah dengan orang asing tentu membuatnya merasa prihatin.

“Silakan masuk, Ma'am. Aku akan meminta Daisy untuk menyiapkan makan malam untukmu.”

“Terima kasih. Apa Brent sudah kembali?” tanya Beverley sambil melangkah masuk. Sebenarnya dia merasa sedikit tidak nyaman diperlakukan dengan begitu terhormat oleh orang yang lebih tua. Pengaturan di mansion ini benar-benar sangat klasik.

“Tuan Oliver sudah kembali satu jam yang lalu.”

Beverley meringis di dalam hati. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa. Akhirnya dia pergi ke kamarnya. Awalnya dia sedikit khawatir seandainya Brent ada di dalam kamar. Namun, untungnya pria itu tidak ada di sana.

Dia menghela napas lega. “Bagaimana mungkin dia akan tidur di sini? Seharusnya dia memiliki kamar sendiri.”

Dengan begitu, dia pun pergi membersihkan diri setelah menyempatkan diri untuk mengisi daya ponsel. Ketika dia membuka lemari, dia melihat ada banyak pakaian sudah dipersiapkan untuknya. Semuanya terlihat mahal dan berkelas.

Dia mengambil baju secara acak. Lagi pula siapa yang peduli dengan apa yang dia pakai?

Beberapa saat kemudian, dia memeriksa ponselnya. Ada beberapa panggilan tak terjawab dari nomor asing. Siapa itu?

Pada saat itu tiba-tiba sebuah panggilan dari nomor asing itu masuk. Beverley hendak menjawab telepon itu, tapi tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar. Dia terkesiap ketika melihat Brent berdiri di luar pintu.

“Apa yang kau—”

Pria itu tiba-tiba masuk dan menutup pintu kamar dengan keras. Ekspresinya tampak datar dan dingin. Dia berjalan mendekati Beverley yang duduk di depan meja rias.

“Apa kau tahu apa kesalahanmu hari ini?” tanya Brent dengan suara yang dalam.

Beverley tidak langsung menjawab. Dia merasa sedikit terintimidasi oleh aura dan tatapan dingin Brent. Namun, dia juga tidak ingin terlihat takut atau pengecut. Akhirnya dia membalas. “Kesalahan?”

“Aku memintamu untuk tetap di dalam mobil. Tapi apa yang sudah kau lakukan?”

Beverley tertawa. Namun, tawanya terdengar sarkas dan mengejek. “Tapi pada akhirnya aku tetap pergi. Maafkan aku, Tuan Oliver yang terhormat. Aku tidak bisa menunggumu di mobil seperti seorang idiot.”

Bab terkait

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   7. Aturan Khusus Brent

    Tatapan Brent menjadi lebih dingin. Dia mengambil ponsel lalu meletakkannya dengan kasar di atas meja.“Apa kau tahu statusmu sekarang?” dia bertanya sambil menahan geraman. Otot-otot di lehernya tampak mengencang. Jelas sekali dia sangat marah.Beverley melirik ponsel Brent hanya untuk melihat fotonya di sana. Foto saat dia masih mengenakan gaun pernikahan, di pinggir jalan, berantakan dan tanpa alas kaki. Sebagian wajahnya tertutup oleh cadar, tapi gaun pengantinnya yang spektakuler itu pasti akan dikenali oleh orang-orang di kalangan komunitas bisnis.‘Kenapa itu terlihat seperti gaun mempelai wanita Mr. Oliver?’‘Apakah istri Mr. Oliver melarikan diri dari pernikahannya atau apa?’Mungkin orang-orang akan berpikir seperti itu jika foto itu berhasil debut di media sosial. Yeah, kecuali mereka berpikir Brent memesan gaun pasaran dengan sepuluh desain yang sama. Tapi itu jelas tidak tampak seperti gaya arogan Mr. Brent Oliver.Beverley merasa sedikit puas melihat amarah Brent. Meskip

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   8. Kekasih Brent Menginap

    Suasana kembali hening. Beverley meletakkan garpunya lalu menyentuh map hitam di atas meja. Membayangkan isinya saja sudah membuat kepalanya mati rasa. Kenapa pria itu begitu menyebalkan?Halaman pertama: Istri harus bersikap baik pada suami dan keluarga suami.Beverley mendengkus.Halaman ke dua: Istri harus bersikap selayaknya istri yang seharusnya ketika muncul di depan publik.Beverley kembali mendengkus. Wajahnya menjadi semakin cemberut.Halaman ke tiga: Istri tidak boleh ikut campur pada masalah pribadi suami, dan suami akan melakukan hal yang sama.Kali ini Beverley setuju. Itu artinya mereka tidak akan ikut campur urusan pribadi satu sama lain. Kemudian dia membuka lembar selanjutnya.Halaman ke empat: Istri tidak boleh bepergian sendirian di malam hari.“Tidak bisa!” Beverley memprotes. “Kenapa aku tidak boleh bepergian di malam hari?”Brent menatapnya dengan datar. “Kecuali kau mau diculik atau dicelakai oleh saingan-saingan bisnisku. Dan jika itu terjadi, aku tidak akan pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   9. Driver's License

    “Oh, bukankah itu istri barumu yang ketahuan berjalan kaki dengan mengenakan gaun pengantin?”Suara pacar Brent terdengar nyaring hingga Beverley bisa mendengarnya. Nadanya sarkas dan mengejek. Itu sedikit menjengkelkan, tapi Beverley tidak ingin berurusan dengannya. Dia hanya menyipitkan mata, lalu berjalan pergi.“Tunggu dulu!” Pacar Brent mencoba menghentikan Beverley. Dia berjalan mendekatinya sambil menggandeng tangan Brent.“Nona Holmes, kenapa kau begitu terburu-buru?”Beverley menarik napas panjang. Dia menghentikan langkah kakinya tanpa berbalik ke belakang. “Maaf, tapi saya memiliki urusan lain yang lebih penting.”“Oh, Brent sayang, lihatlah bagaimana istrimu berbicara denganku. Dia bahkan tidak mau melihatku.” Natalie mengeluh pada Brent dengan manja. Pria itu mencium bibirnya sekilas lalu berjalan mendekati Beverley.“Ke mana kau akan pergi?”“Sayangnya ini adalah hari kerja. Jadi, aku harus berangkat bekerja,” jawab Beverley dengan acuh tak acuh. Dia bersiap untuk melanj

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   10. Pria Itu Datang Menjemput

    Beverley merasa sangat kesal dan cemas. Dia mempertahankan dirinya untuk tetap diam di sepanjang jalan sampai akhirnya mobil yang dia tumpangi sampai di kantor kepolisian terdekat. Dia baru akan turun ketika Brent tiba-tiba mengulurkan tangan padanya."Apa?!" Dia langsung bertanya."Pinjamkan aku ponselmu," ucap Brent."Untuk apa?"Brent mendengkus. "Kau akan tahu nanti."Dia ragu-ragu sejenak. Tapi setelah berpikir selama beberapa saat, akhirnya dia memberikan ponselnya padanya. "Jangan menggunakannya untuk macam-macam!"Brent hanya meliriknya dengan sinis sebelum turun dari mobil. Dia mendial beberapa nomor untuk menelepon seseorang. Beberapa saat kemudian, Beverley mendekatinya tepat setelah dia selesai menelepon."Siapa yang kau panggil?""Seseorang yang lebih berguna," jawab Brent tanpa ekspresi. Kata-katanya hanya terdengar seolah Beverley sama sekali tidak berguna. Itu membuatnya merasa semakin kesal.'Bukankah kau yang sudah menyebabkan ini semua? Kau bahkan harus meminta bant

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   11. Club Malam

    Beverley berdiri diam di depan sebuah club malam besar yang terlihat mewah dan berkelas. Gedung yang terdiri dari lima lantai itu terlihat cukup tertutup. Cat temboknya didominasi dengan warna hitam dan kuning keemasan.Lampu-lampu kuning keemasan menghiasi bagian depannya. Tulisan “The Paradisus” di bagian atas depannya terlihat sangat elegan. Orang akan tahu itu adalah club malam untuk orang-orang kalangan atas hanya dengan sekali lihat.Dia menatap ke atas dengan datar. Bukankah Brent ingin mengajaknya bertemu dengan musuhnya? Kenapa dia membawanya ke club malam?“Cepatlah!”Brent yang sudah berjalan mendahuluinya berbalik menatapnya. Kepalanya miring sedikit, keningnya berkerut dalam. Tiba-tiba pria itu melangkah mendekat.“Brent, apa kau serius?”Beverley melangkah mundur satu kali, lalu merapikan dressnya beberapa kali. Ya, dress! Sebelum pergi ke club malam ini, Brent memaksanya untuk mengubah penampilannya. Dia tidak bisa menolak keinginan pria itu.Dress maroon yang dia pakai

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   12. Sebuah Taruhan dan Tantangan

    “Oh, benarkah? Istri barumu?”David menunjukkan ekspresi terkejut setelah mendengar pernyataan Brent. Namun, itu hanya pura-pura. Pada kenyataannya hampir semua orang yang mengenal Brent sudah mendengar kabar tentang pernikahannya. Apalagi ada media khusus para pebisnis yang menyebarkan beritanya.“Aku sudah menyembunyikan Beverley terlalu lama. Bukankah aku akan menjadi pria bajingan jika tidak segera menikahinya?” tanya Brent sambil menyeringai pada David. Tangan kirinya dengan lembut membelai rambut panjang wanita di pangkuannya.Beverley hanya bisa menelan ludahnya. Dia diam-diam mencengkeram jas Brent hingga kusut. Apakah sekarang dia harus mengikuti permainan pria itu?“Oh, jadi namanya Beverley. Nama yang cantik, sama seperti orangnya.” David tersenyum penuh arti. “Kenapa kau tidak memperkenalkan kami satu sama lain?”Brent mengangkat salah satu sudut alisnya. Dia menatap Beverley lalu mengangkat dagunya dengan lembut. “Sayang, apa kau ingin berkenalan dengannya?”Pertanyaan it

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   13. Aku Tidak Mabuk

    Beverley hanya bisa terdiam dengan tubuh kaku. Hatinya dipenuhi dengan kepahitan ketika melihat Brent sedang menuangkan wine untuk dirinya sendiri. Di seberangnya, David tampak tersenyum puas dengan keputusan Brent.“Mrs. Oliver, kenapa kau tidak ikut bergabung dengan kami?” Salah satu wanita penghibur di samping David bertanya dengan santai. “Setidaknya kau harus mendukung suamimu, kan?”Beverley menarik napas dalam-dalam. Akhirnya dia kembali duduk. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa, hanya memerhatikan bagaimana Brent akan bermain.Brent dan David menenggak satu gelas wine secara bersamaan. Keduanya saling menatap dalam-dalam. “Ini adalah permainan yang kekanakan,” katanya.David menyeringai. Dia memberi kode pada salah satu wanitanya untuk membantu menuangkan wine untuk mereka berdua. Kemudian mereka kembali menenggak wine itu secara bersamaan.“Mungkin ini kekanakan, tapi apa yang kau pertaruhkan bukan hal sepele,” jawab David.“Kau benar-benar brengsek.” Brent berkata sebelum m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   14. Honeymoon?

    “Tapi kau adalah istriku,” samar-samar Brent berbisik. Pria itu menurunkan salah satu tali gaunnya. “Kau tidak boleh menolak keinginan suamimu.”“Tidak, Brent. Kita bukan—”Brent kembali menciumnya, membungkam kata-kata yang ingin dia ucapkan. Telapak tangannya yang besar meraup buah dadanya, meremasnya, memelintir putingnya, dan membuat pikirannya kacau. Dia mengerang dengan tubuh gemetar.“Kau sudah terangsang, Honey,” bisik Brent sambil menjilat telinganya. Tiba-tiba tangannya turun ke perut Beverley, dan turun lagi lebih ke bawah.“Tidak! Brent … jangan sentuh itu!”Beverley berteriak lalu membuka kedua matanya sambil terengah-engah. Dia segera mengubah posisinya menjadi duduk, lalu menyeka keringat yang menetes di dahinya. “Ya Tuhan…. Mimpi macam apa lagi itu?!”Dia menjadi kesal dan marah. Sejak malam ketika Brent mabuk selepas dari club malam, dia sudah dua kali mendapatkan mimpi yang tidak normal. Pria itu mendatanginya di dalam mimpi, menghantuinya dengan sesuatu yang tidak s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08

Bab terbaru

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   81. Happy Ending

    Brent dan rekan-rekannya berhasil mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Natalie dalam waktu tiga hari yang singkat. Mereka menyerahkannya kepada pihak kepolisian hingga akhirnya penangkapan pun dilakukan.Beverley ikut dalam penangkapan itu. Pada awalnya Brent melarangnya, tapi dia bersikeras ingin ikut. Dia ingin melihat apakah Natalie akan mengakui kejahatannya.“Dia memiliki niat untuk mencelakaimu, Sayang,” ucap Brent saat mobil yang mereka tumpangi sampai di apartemen Natalie. Dia menatap istrinya itu dengan lembut. “Jangan sampai dia melakukannya lagi.”“Jangan khawatir, Brent. Dia tidak akan melakukannya karena kita datang bersama petugas polisi.”Brent akhirnya mencium keningnya dengan penuh cinta. “Baiklah. Ayo turun.” Dia membuka pintu lalu menuntun Beverley keluar dari mobil.Beverley tertawa kecil. Sejak mengetahui kehamilannya, sikap Brent menjadi lebih lembut padanya. Pria itu juga akan mengabulkan apa pun keinginannya. Dia begitu manis dan penuh kasih sayang.Para petugas

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   80. Investigasi

    Kematian Chris merupakan pukulan berat untuk Brent dan Michael. Chris telah banyak merugikan mereka dan menyebabkan banyak masalah untuk keluarga. Namun, mereka sama sekali tidak menginginkan kematiannya.Berhari-hari setelah proses pemakaman dilakukan, Brent menjadi sangat sibuk. Dia berjuang untuk menyelidiki siapa yang telah mendalangi kecelakaan itu. Pihak kepolisian melakukan penyelidikan, tapi dia tidak bisa hanya mengandalkan mereka.Karena masalah itu, waktunya untuk Beverley juga berkurang banyak. Wanita itu memakluminya. Namun, dia menjadi penasaran seserius apa masalahnya.Hampir tengah malam, Brent belum naik ke kamar tidur padahal dia sudah pulang dari kantor. Beverley menuruni tangga dengan hati-hati. Tidak ada seorang pun yang terlihat di mansion itu. Para pelayan sudah beristirahat.Dia mengintip ke luar halaman dan melihat mobil Ryan parkir di sana. ‘Mereka masih ada di sini,’ batin Beverley.Dengan hati-hati dia melangkah mendekati ruang baca yang jarang digunakan. I

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   79. Hamil?

    Air mata menetes di wajah Brent. Dia langsung berbalik lalu memeluk Beverley. Tubuhnya gemetar dan dia menangis dalam diam.Beverley memeluk pria itu dengan erat. Dia mengerti kesedihannya. Brent biasanya terlihat begitu membenci Chris. Namun, pria itu selalu melindunginya.Semarah apa pun Brent, dia tidak pernah bertindak kejam atau terlalu jauh pada Chris. Ancaman-ancaman yang keluar dari mulutnya hanya kata-kata yang tidak sungguh-sungguh dia lakukan. Pria itu diam-diam selalu menyayangi saudaranya. Atau dia tidak pernah menyadarinya.“Aku tidak buru-buru untuk berdamai dengan dia. Kupikir … masih ada banyak waktu yang tersisa,” bisik Brent dengan mata terpejam.“Seharusnya aku tidak pergi ke New York. Itu pastilah tanda-tandanya," gumamnya.Beverley mengusap punggung Brent dengan lembut. Telapak tangannya merasakan jejak kain melintang di punggungnya. Keningnya berkerut dalam. Apakah yang Chris katakan benar? Dia mencoba mengesampingkan hal itu sementara.“Brent, bahkan jika kau t

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   78. Kabar Duka Lainnya

    Tubuh Chris tergeletak di tengah jalan. Darah segar mengalir dari kepalanya. Wajahnya bersimbah darah. Dia berdiam dan tak bergerak.Beverley gemetaran melihat apa yang baru saja terjadi. Wajahnya pucat pasi. “Tidak. Tidak. Chris, apa kau baik-baik saja?!”Dia mencoba berdiri, tapi kakinya sakit dan lemah. Perut dan kepalanya juga sakit. Dengan panik dia merangkak mendekati pria itu.Chris tersedak dan kehabisan napas. Beverley langsung menangis setelah melihat betapa buruknya kondisinya. Dia segera memegang tangannya.“Chris, aku akan memanggil bantuan. Tolong bertahanlah,” pintanya dengan suara bergetar. Dia segera mengambil ponselnya tapi Chris mencengkeram tangannya.“Beverley ….” Chris memanggilnya dengan lemah.“Jangan katakan sesuatu dulu, kumohon.” Beverley sambil menangis mencoba mengendalikan tangannya yang gemetar. Dia menekan nomor 911 dengan panik.“Maafkan aku … Bev,” bisik Chris dengan susah payah. Dia merasa tubuhnya melayang semakin tinggi. Dadanya sesak. Rasa sakit m

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   77. Kecelakaan

    Upacara pemakaman untuk Emma dilakukan dengan cepat. James dan Beverley sepakat untuk membuat semuanya sederhana dan tidak mencolok. Mereka juga tidak mengundang banyak orang.Pemakaman itu dilakukan sehari kemudian. Beverley berdiri di belakang ayahnya yang berjongkok di dekat batu nisan. Upacara pemakaman itu sudah selesai. Orang-orang yang datang sebagian sudah pergi.Michael menghampiri Beverley. Pria tua itu menepuk pundaknya dan berbisik, “Brent seharusnya akan segera tiba di LA. Anak itu benar-benar ….”Beverley menggeleng dan tersenyum. “Dia mengalami beberapa kendala yang membuatnya tertunda. Tidak apa-apa. Lagi pula dia berada di negara bagian lain. Perjalanan pulang akan memakan waktu berjam-jam.”Kemarin Brent bilang akan segera pulang setelah rapat selesai. Namun, pria itu mengaku menemukan masalah serius yang mustahil untuk ditinggalkan. Akhirnya dia baru bisa kembali hari ini.“Aku senang karena kau memakluminya. Setelah Brent tiba di mansion nanti, aku akan langsung me

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   76. Kematian Tak Terduga

    Keesokan harinya, sesuatu yang mengejutkan tiba-tiba terjadi. Pagi itu Beverley baru sampai di kafe Katy. Ponselnya berdering. Ada panggilan masuk dari James.“Sangat jarang James meneleponku,” gumamnya. Dia segera menjawab telepon itu. “Halo, Ayah.”Suara tangisan James tiba-tiba memasuki telinga Beverley. Pria itu tidak mengatakan apa-apa dan itu membuatnya khawatir. “Ayah, ada apa? Kenapa kau menangis?”James terisak. “Emma ….”“Kenapa dengan Emma?” Beverley segera berdiri dari kursi. Perasaannya menjadi tidak tenang. Apa sesuatu yang buruk telah terjadi?“Dia mengonsumsi begitu banyak obat-obatan terlarang. Dia overdosis, Bev,” bisik James dengan suara lemah.Beverley menggeleng tidak percaya. “Bagaimana … bagaimana mungkin?”Suara isak tangis James kembali terdengar bersama dengan suara keributan beberapa orang. Ada banyak orang di tempat di mana pria itu berada. Dan itu semakin membuat Beverley khwatir.“Ayah, di mana Ayah sekarang? Aku akan segera ke sana.”“Datanglah ke rumah,

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   75. Mual

    Pagi itu Beverley bangun dengan tubuh pegal-pegal. Sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya. Dia mengusap lembut dada Brent yang menjadi bantalnya, lalu menghela napas.Hari ini pria itu akan pergi ke New York seperti biasa. Itu akan memakan waktu beberapa hari. Jadi mereka telah menghabiskan malam yang panas sebelum berpisah.“Aku tidak mau pergi,” bisik Brent dengan mata terpejam. Suaranya masih serak karena baru bangun tidur. Belaian di dadanyalah yang telah membangunkannya.“Kenapa?”“Mungkin karena aku tidak mau berpisah denganmu. Apa kau mau ikut?”Beverley mendesah. “Masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan, Brent. Kau tahu aku sangat sibuk akhir-akhir ini,” jawabnya sambil mendengarkan detak jantung Brent.“Ya. Kau bahkan menjadi lebih kurus.” Brent mengusap punggung istrinya. “Jangan terlalu lelah, Sayang. Kau makan dengan baik, kan?”Beverley mengangguk. Sebenarnya dia merasa lelah. Tubuhnya terasa lebih lelah dari biasanya. Mungkin karena sekarang pekerjaannya dua

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   74. Beverley vs Natalie

    Brent tidak bisa berkata-kata. Tanggapan Beverley benar-benar di luar dugaannya. Wanita itu sama sekali tidak marah atau berpikir negatif padanya. Dia justru peduli pada Brent yang tidak nyaman dengan tindakan Natalie.“Sayang, kau memang tampan. Sangat wajar jika ada wanita yang terobsesi denganmu. Apa kau takut, hm?” Beverley mengusap kepala Brent seperti seorang ibu yang sedang memedulikan anaknya. “Tenang saja. Aku tidak akan membiarkan seseorang melecehkanmu lagi.”“.…”Brent tidak tahu apakah harus tertawa. Dia menahan senyumnya. Hatinya merasa hangat dengan perlakuan Beverley. Tanpa mengatakan apa-apa dia langsung mencium bibirnya dengan lembut.Natalie yang melihat itu menjadi cemburu. Dia kesal setengah mati. Siapa yang tahu ternyata Beverley tidak terpancing olehnya? Wanita itu justru begitu melindungi Brent!Kemudian Beverley melepaskan ciuman Brent. Dia tertawa kecil lalu berbalik menatap Natalie. Eskpresinya berubah menjadi dingin. Tatapannya tajam.“Apa kau belum puas me

  • Menikah dengan Miliarder Berskandal   73. Seseorang Melecehkan Suamiku

    Beverley menggigit bibirnya ketika tangan Brent mengusap celana dalamnya. “Kau sudah basah, Sayang,” bisik pria itu penuh kepuasan. Beverley hanya bisa menahan rasa malu.Tangan Brent menekan titik sensitifnya dari luar celana dalam. Beverley langsung mencengkeram paha pria itu. “Brent, aku takut keluar di sini,” desisnya dengan khawatir.Pria itu mencium pipinya dengan lembut. “Aku akan bertanggung jawab.”Celana pendek Beverley terbuat dari bahan katun sehingga itu mempermudah Brent untuk bertindak lebih jauh. Jari-jarinya menyusup masuk ke celana dalamnya. Dia akhirnya menyentuh lubangnya yang basah.Tubuh wanita itu langsung gemetar ketika jari-jari Brent menggosok area itu. Beverley susah payah menahan erangannya. Dia menggigit jarinya agar tidak ada suara yang keluar.Brent terkikik. Beverley menjadi kesal. “Untuk apa kau tertawa? Kau benar-benar menyiksaku!”“Menyiksamu?”“Ya-mmhh ….” Brent menggosok titik sensitifnya lagi dan tubuh Beverley langsung menegang. Kepalanya mendong

DMCA.com Protection Status