Home / Pernikahan / Menikah dengan Mantan / Mana Mungkin Sakit Hati

Share

Mana Mungkin Sakit Hati

Author: Salwa Maulidya
last update Last Updated: 2024-10-30 10:55:04

Malam hari telah tiba. Waktu sudah menunjuk angka tujuh malam. Indi, Rhea dan juga Manda pergi ke rumah Rhea yang jaraknya cukup jauh dari rumah baru Indi dan juga butik.

“Elo nggak mau bilang dulu ke si Damian kalau elo mau pergi ke rumah gue?” tanya Rhea sembari menyetir mobil milik Indi. Sebab perempuan itu memang pergi menggunakan taksi tadi.

Indi menggeleng dengan pelan. “Nggak perlu. Gue udah bilang, nggak tentu bakalan pulang jam berapa. Dia nggak akan nungguin gue karena lagi sibuk juga.”

Rhea dan Manda kemudian saling menoleh lalu mengendikan bahunya. “Kalau dilihat dari wajahnya sih, Indi lagi galau berat,” bisik Rhea kepada Manda. “Gue nggak yakin kalau si Damian nggak ngapa-ngapain Indi.”

Manda kemudian mengendikan bahunya. “Kalau udah kayak gini, gue jadi ragu sama ucapan Diego.”

“Nggak usah didengerin. Nggak semua yang dibahas pacar elo itu bener. Siapa tahu Diego bohong karena nggak mau elo suka sama si Damian.”

Manda kemudian tersenyum miring. “Nggak ada sejarahnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikah dengan Mantan   Cek CCTV Rumah

    Waktu sudah menunjuk angka sepuluh malam. Damian baru saja pulang dari kantor, dengan wajah lesu dan terlihat bila dirinya masih teringat akan sikap Indi yang berubah drastis dalam satu malam saja.“Apa yang terjadi kemarin malam?” gumamnya sembari membuka pintu kamarnya. Matanya mengedar ke seluruh penjuru kamar, mencari keberadaan sang istri. Namun, tidak ia temui sebab tidak ada tanda-tanda Indi ada di sana.“Indi?” panggil Damian dengan lembut. Lalu pergi ke kamar mandi, tidak ia temui juga. Mulai panik. Ia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi perempuan itu. Berharap Indi menerima panggilan darinya. Namun, ia deringnya berakhir Indi tak juga menerima panggilan tersebut. Damian semakin panik. Ia menggeleng-gelenkan kepalanya sembari keluar dari kamarnya. Melangkah dengan lebar keluar rumah lalu melajukan mobilnya menuju butik. “Indi … kamu di mana? Kenapa jam segini belum pulang?” lirihnya sembari melajukan mobil itu dengan kecepatan yang cukup tinggi agar segera tiba di

  • Menikah dengan Mantan   Maafkan Aku

    “Gue nggak mau pisah, Diego!” pekik Damian memarahi sahabatnya itu. “Gue udah cinta sama Indi bahkan saat gue udah nikah dengan Rachel pun gue udah cinta sama dia. Nggak akan pernah gue menyetujui keinginan dia kalaupun dia bersikeras minta pisah sama gue!”Tidak ada yang ingin pisah dengan orang yang kita cinta. Meski harus sabar menghadapi sikapnya yang tidak bisa baik, suatu saat nanti juga pasti akan bersikap baik dan menjadi istri idaman. Diego kemudian mengusapi punggung Damian. “Gue nggak minta elo buat pisah. Elo sendiri yang udah bikin Indi kayak gini. Hanya seumpama. Tapi, Indi juga bakalan rugi kalau minta pisah sama elo.” Ia kemudian menerbitkan senyumnya kepada Damian.Sementara lelaki itu hanya memutar bola matanya dengan pelan lalu mengibaskan tangannya sebab tidak ingin mendengarkan Diego. “Gue tahu gue salah, Diego. Selama ini gue selalu menahannya dan mencoba untuk menerima semuanya. Nyesel banget gue mabuk kemarin.” Damian menjambak rambutnya. Betapa menyesalnya i

  • Menikah dengan Mantan   Masih Mencintai Rachel, kan?

    Indi mengedip-ngedipkan matanya setelah mendengar permintaan maaf Damian. Lalu melepaskan pelukan itu dan mundur sedikit dari suaminya. Kening Indi kemudian mengkerut saat melihat Damian menitikan air matanya. “Kamu … nangis?” tanyanya sembari menelengkan kepalanya. Baru kali ia melihat lelaki menangis di depannya. “Damian … kamu nangis? Kenapa?” tanya Indi lagi.Damian kemudian mengusap air matanya lalu menatap Indi yang masih terlihat kaget karena melihat Damian menitikan air mata di depannya. “Indi … aku minta maaf karena udah buat kamu marah. Aku nggak bermaksud untuk membandingkan kamu dengan Rachel. Jangan marah karena hal itu. Aku mohon, maafkan aku.” Damian berucap dengan sangat pelan, menahan suaranya yang ingin sekali terisak-isak. Indi menaikkan sebelah alisnya seraya menatap Damian dengan tatapan lekatnya. ‘Hemm … ternyata dia tahu kenapa gue nggak balik. Gue pikir, Damian bakalan marah besar ke gue karena nggak pulang semalaman. Ternyata dia yang merasa bersalah karen

  • Menikah dengan Mantan   Bertemu dengan Arion

    Damian menggelengkan kepalanya dengan cepat setelah dituduh Indi masih mencintai Rachel. “Aku nggak pernah mencintai Rachel dari awal kami kenal, terus menikah sampai dia meninggal. Hanya menghargainya sebagai istriku, tidak lebih dari itu. Karena aku tidak pernah memiliki hati bercabang. Hanya kamu yang aku cinta. Status Rachel saat itu hanya jadi istriku!” tegas Damian menjelaskan kepada Indi tentang perasaannya kepada Rachel. Indi masih menatap datar wajah Damian meski lelaki itu sudah menjelaskan semuanya tentang perasaan dia kepada Rachel. Ia kemudian meninggalkan Damian sebab waktu sudah menunjuk angka sepuluh pagi. Damian pun tidak masuk kantor karena debat dengan Indi atau mungkin Indi jauh lebih penting dari kerjaannya. Damian kemudian memijat keningnya tatkala ditinggal begitu saja oleh Indi. Masih belum mau memaafkan kesalahannya, ia masih belum bisa tenang. “Mata Damian kayak mata panda. Apa iya, dia nggak tidur semalaman?” gumam Indi sembari menggosok giginya. Meski s

  • Menikah dengan Mantan   Sabotase Mobil

    Dalam perjalanan menuju rumah Arion, Damian menghubungi Indi dan entah apa yang akan dia tanyakan atau katakan kepada istrinya itu. Dengan malas, Indi menerima panggilan tersebut dengan menggeser tombol hijau di layar ponselnya. "Heung?" ucapnya dengan malas. "Kira-kira pulang jam berapa? Aku mau ajak kamu makan malam, malam ini. Mau, ya?" bujuk Damian kepada Indi agar mau ikut dengannya makan malam. Indi menghela napasnya. Ada rasa iba kepada suaminya yang terus menerus melakukan bujuk rayu agar Indi mau menerima permintaan maafnya. "Jam berapa?" tanyanya kemudian. "Jam delapan malam, Sayang." Dengan semangat, Damian menjawab pertanyaan Indi. Karena menurutnya bila Indi bertanya jam berapa makan malamnya, itu artinya dia menerima ajakannya. "Mau, yaa? Aku akan siapkan ruangan VIP untuk kita agar tidak ada yang bisa mengganggu kita. Aku ingin makan malam kita berjalan dengan lancar dan romantis." Indi tersenyum lirih mendengarnya. "Terserah. Aku masih meeting, mungkin jam enam

  • Menikah dengan Mantan   Dimulai dari Hal Kecil

    Indi terkulai lemas mendengar pernyataan Arion. Ia kemudian merebahkan punggungnya dengan lemas pada sandaran sofa yang ia duduki. “A—apa kata kamu, Arion?” tanyanya dengan suara nyaris tak terdengar karena masih shock mendengar penuturan Arion yang baru ia ketahui kenyataannya.Arion menganggukkan kepalanya sembari menatap Indi dengan lekat. “Ya. Itulah kebenaran yang harus Kakak ketahui. Kak Rachel ingin membawa Kak Damian pergi bersamanya selamanya. Sengaja membuat kecelakaan itu dan akhirnya menyebabkan mereka kecelakaan.“Tapi, sayangnya Kak Rachel harus pergi sendiri karena Kak Damian masih bisa bertahan meski harus koma selama satu bulan lamanya. Kak Rachel harus merelakan Kak Damian melanjutkan hidupnya karena salah dia sendiri yang sudah menyabotase mobil itu.” Indi menutup mulutnya mendengar penuturan Arion. Lalu mengatur detak jantungnya yang sedang tidak baik-baik saja sebab baru tahu bila ada orang yang ingin mati konyol dan itu adalah istri pertama suaminya sendiri. “

  • Menikah dengan Mantan   Makan Malam Romantis

    “Kamu mau nanya apa, Sayang?” tanya Damian dengan lembut. Indi menghela napasnya dengan pelan seraya menatap Damian yang tengah bersiap menjawab pertanyaan yang akan dia tanyakan kepada suaminya itu. ‘Arion bilang, Damian nggak tahu soal ini. Bahkan sopir yang bawa mereka pun masih dipenjara,’ ucapnya dalam hati. “Indi?” panggil Damian kembali. Indi kemudia menolehkan kepalanya dengan pelan kepada Damian. “Heuh?” “Kok heuh? Kan, kamu yang mau nanya ke aku.”“Oh, iyaa. Aku tadi lihat ada yang kecelakaan. Jadi inget kamu sama Rachel dulu kecelakaan dan mungkin kayak gitu. Aku mau nanya sama kamu. Apa yang menyebabkan mobil itu harus mengalami kecelakaan?”Damian menghela napasnya dengan pelan seraya menatap Indi. “Remnya blong. Ada yang coba sabotase tapi sidik jarinya udah hilang karena mobilnya hancur. Nggak tahu siapa dan akhirnya yang jadi tersangka utamanya sopir yang udah bawa kami.”Indi manggut-manggut dengan pelan kemudian menepuk lengan Damian. “Jangan diulangi lagi, nger

  • Menikah dengan Mantan   Indi jadi Parno

    “Sesuatu? Apa itu?” tanya Indi ingin tahu. Damian kemudian menerbitkan senyumnya lagi. Raut wajah bahagianya tidak dapat ditutupi lagi karena malam ini adalah malam paling indah menurutnya. Sebuah kotak beludru persegi ia ambil di saku celananya kemudian diberikan kepada Indi. “Untuk kamu.” Indi mengambil kotak tersebut sembari menatap Damian yang sedari tadi menerbitkan senyumnya. Lalu membukanya dengan pelan dan melihat isi di dalam kotak tersebut.“Kalung?” Indi mengerutkan keningnya kemudian menatap Damian dengan tatapan anehnya. “Beli di Diamond Jewelry?” Damian mengedip-ngedipkan matanya. “Kok kamu tahu? Toko langganan kamu, ya?” Indi memutar bola matanya dengan pelan. “Tanpa kamu sadari, kamu udah buat aku ingat sama Rangga lagi, Damian! Itu toko punya si Rangga. Ngapain kamu beli di sana? Kayak nggak ada toko lain aja!” Damian menganga mendengar ucapan Indi. “In—Indi … a—aku benar-benar nggak tahu kalau toko itu punya Rangga. Sumpah, aku nggak tahu. Karena di sana orangn

Latest chapter

  • Menikah dengan Mantan   Tamat

    Satu minggu kemudianIndi sudah merasakan mulas yang tidak biasa. Setiap sepuluh menit sekali, la merasakan nyeri itu di perutnya.Waktu sudah menunjuk angka dua pagi. Damian yang baru masuk ke dalam kamar langsung menghampiri Indi yang tengah meringis kesakitan sembari memegang perutnya"Sayang. Damian memegang tangan Indi."Damian kayaknya aku mau lahiran deh. Perut aku sakit banget, lirih Indi lalu meringis kembali."Heeuh?" Damian tampak linglung dan juga panik. Ia kemudian menghubungi sopir untuk membawa mereka ke rumah sakit"Ketuban kamu kayaknya udah pecah juga. Sayang. Kita ke rumah sakit sekarang juga. Damian lalu menggendong tubuh Indi dan membawanya masuk ke dalam mobil"Ke rumah sakit sekarang juga!" titah Damian kepada sopirnya itu.Ia lalu menghubungi Ayu untuk memberi tahu kalau Indi akan melahirkan sekarang juga"Regina. Indi mau lahiran. Tadi gue lihat air ketuban dia udah pecah." Damian menghubungi Regina untuk mempersiapkan ruang persalinan untuk Indi.Oke, oke. Gu

  • Menikah dengan Mantan   Dikubur Secara Bersamaan

    Damian lalu menerima panggilan tersebut meski hatinya sudah was-was khawatir pihak kepolisian tahu siapa yang telah menyebabkan kematian Daniel"Selamat malam, Pak Damian. Mohon maaf telah mengganggu waktu Anda di malam-malam begini," ucap kepala polisi-Iman di seberang sana."Malam. Ada apa ya, Pak?" tanyanya dengan suaranya yang terdengar begitu santai. Padahal jantungnya berirama dengan cukup kencang."Jadi begini, Pak Damian. Kami mendapat laporan dari tetangga sebelah rumah yang ditempati oleh Saudara Daniel dan Pak Pradipta. Ada jasad yang dikubur di belakang rumah. Setelah diidentifikasi, ternyata mayat tersebut adalah Pak Pradipta dengan luka bekas tembak di bagian kepalanya."Kami pun melakukan memeriksa rekaman CCTV di rumah itu, dan yang telah membunuh beliau adalah anaknya sendiri yaitu Saudara Daniel. Untuk itu, besok pagi dimohon untuk membuat laporan pengambilan jenazah agar dimakamkan dengan layak. Juga dengan jasadnya Saudara Daniel yang masih ada di ruang jenazah."D

  • Menikah dengan Mantan   Panggilan dari Kantor Polisi

    Indi menerbitkan sentumnya dengan lebar lalu menganggukkan kepalanya. "Yuk! Aku juga kepengen."Damian lantas terkekeh mendengarnya. Ia kemudian menarik tangan Indi dan membawanya masuk ke dalam kamar yang tak jauh dari tempat di mana mereka mengobrol.Setibanya di dalam kamar. Indi memilih untuk membuka bra-nya terlebih dahulu karena bra yang ia kenakan cukup susah dibuka bila selagi bercinta itu akan dilakukan.Sementara Damian membuka jam tangan lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci miliknya terlebih dahulu."Damian memang rajin. Kalau mau bercinta, pasti dicuci dulu." Indi geleng-geleng kepala lalu tersenyum tipis.Sembari menunggu Damian selesai, Indi memilih untuk membuka ponselnya dan memainkannya sebentar.Sampai akhirnya Damian pun masuk kembali ke dalam kamar. Hanya mengenakan handuk yang dia lingkarkan di pinggangnya lalu menghampiri Indi dan menautkan bibirnya dengan lembut. Tangannya menyusup di balik dress yang Indi gunakan. Mengusapi paha mulus Indi dengan lembu

  • Menikah dengan Mantan   Sudah Lama tidak Ditengok

    Satu minggu berlaluDamian sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Kini, mereka sudah berada di rumah bersama Diego dan juga Manda. Sementara Arnold tengah menyelesaikan masalahnya dengan keluarga besarnya"Ngapain juga lo harus pulang. Minggu depan juga ke rumah sakit lagi. Pan Indi mau lahiran. Udah ngos-ngosan tuh orangnya. Udah gak kuat kayaknya pengen ngeluarin tuh hasil keringat kalian." Diego menunjuk Indi yang tengah duduk menyandar di sandaran sofa.Ia lalu menoleh pada Diego dan mengusapi perut buncitnya itu. "Kayaknya nggak akan sampai seminggu deh. Dua sampai tiga hari juga udah mau bro jol Ini anak. Punggung gue udah kerasa panas soalnya," ucap Indi memprediksi kalau la akan lahiran dalam hitungan hari."Aku akan ambil cuti sampai kamu melahirkan, Sayang. Sesuai janjiku, akan menemani kamu saat lahiran nanti." Damian lalu mengulas senyumnya. Mengusapi perut buncit istrinya dengan lembut."Iya, Damian. Ternyata kamu nggak jadi pengangguran karena papa kamu m

  • Menikah dengan Mantan   Tinggal di Rumah Damian saja

    Arnold merelakan jabatan serta statusnya demi menyelamatkan Damian agar jangan sampai diusik oleh keluarganya yang kini sudah mengetahui bila Damian adalah anak kandungnya.Sekali pun Bara tidak pernah keluar dari rumahnya padahal berita itu sudah surut karena permintaan dari Arnold. Sudah satu minggu berlalu, semuanya menjadi normal kembali setelah Arnold menyatakan yang sebenarnya tentang Damian."Jadi, Papa sama istri Papa mau udahan?" tanya Indi sembari menemani mertuanya itu makan siang di kantin rumah sakit.Arnold mengangguk. "Dan Papa tidak perlu harus ke pengadilan lagi. Karena Papa tidak akan mencari pasangan lagi. Selama ini, Papa hanya mencintai mamanya Damian, Kiran. Hanya dia satu-satunya perempuan yang mengisi hidup Papa."Indi manggut-manggut dengan pelan. "Tahu begini mah, kenapa nggak dari dulu, yaa." Indi meringis pelan menahan malu.Arnold terkekeh pelan. "Karena Om Ferdy baru kasih tahu kalau dia ternyata bukan anak kandung dari istrinya Kakek Bara. Makanya Papa t

  • Menikah dengan Mantan   Keluar dari Perusahaan

    Damian sudah dipindahkan ke ruang rawat VIP. Banyaknya media yang berdatangan ke rumah sakit untuk meminta penjelasan kepada Damian lantas membuat Indi geram."Hhh! Sialan bener ini media. Nggak tahu aра, kalau ini rumah sakit. Pengen gue bogem satu- satu kayaknya ini orang!"Indi lalu beranjak dari duduknya."Indi, Indi. Indiraaaaa!!" Bahkan Damian tidak mencegah istrinya yang ingin melabrak awak media."Heh!" Indi sudah tidak tahan lagi dan akhirnya keluar dari ruang rawat suaminya itu. "Kalian tahu privasi orang, nggak? Suami saya masih sakit! Nggak bisa diganggu apalagi ditanyakan dengan pertanyaan konyol kalian!"Semua awak media lantas terdiam mendengar Indi yang marah-marah sembari berkacak pinggang sebab kesal."Kalau memang benar suami saya adalah anaknya Pak Arnold, kalian mau apa? Mau ngantre j

  • Menikah dengan Mantan   Juga Anak Haram

    Bugh!"Berita konyol apa ini, Arnold? Bahkan sudah tersebar dua hari yang lalu, hanya saja kami baru tahu sekarang! Beritanya baru saja ramai sekarang!" pekik Bara-sang papa yang begitu marah melihat berita tersebut.Arnold hanya diam. la pun bingung kenapa berita itu bisa tersebar dan orang yang menyebarkannya adalah Daniel-orang yang hampir membunuh anaknya itu."Katakan, Arnold!" pekik Bara lagi. "Kamu sudah mencoreng nama baik keluarga kita! Semua orang membicarakan kamu karena hal bodoh yang sudah kamu lakukan ini, Arnold!"Bugh!Sekali lagi, lelaki berusia tujuh puluh lima tahun itu memukul wajah Arnold yang tidak mau berucap sepatah kata pun.Tak lama setelahnya, Lyra-istrinya Arnold yang tak

  • Menikah dengan Mantan   Daniel masih Hidup?

    Dua hari berlaluPerlahan, mata Damian terbuka. la lalu mengedarkan pandangannya di seluruh sudut ruangan tersebut. Hanya terdengar suara dari monitor detak jantungnya saja. Tidak ada suara apa pun di sana.Baru saja Indi masuk ke dalam sana, ia lantas terkejut kala melihat mata Damian yang akhirnya terbuka. Dengan langkah lebarnya, ia kemudian menghampiri Damian dan menggenggam tangannya."Damian. Akhirnya kamu siuman juga," lirih Indi lalu mencium tangan suaminya itu.Damian mengulas senyum tipis. Kondisinya masih sangat lemas belum bisa berucap sepatah kata pun. Hanya menatap Indi yang tengah memanggil Dokter Ryan menggunakan tombol di sana."Lihat kamu udah buka mata kayak gini buat aku lega, Damian. Itu artinya kamu sudah

  • Menikah dengan Mantan   Belum Tahu bila Dipta sudah Mati

    Hampir dua jam lamanya proses operasi pengambilan peluru yang menancap di dalam perut. Damian akhirnya selesai dilakukan.Damian dibawa ke dalam ruang ICU untuk dilakukan pemulihan pascaoperasi."Proses operasinya berjalan dengan lancar Beruntung, peluru itu tidak masuk ke bagian yang paling dalam. Dalam dua sampai tiga hari, Pak Damian pasti akan sluman," tutur Dokter Ryan menjelaskan kondisi Damian setelah operasiIndi meme jamkan matanya, lega mendengar ucapan Dokter Ryan karena operasi berjalan dengan baik. "Dokter gak bohong, kan? Suami saya tidak mengalami hal yang buruk, kan?" tanya Indi memastikan kembali kepada Dokter Ryan.Pria itu menganggukkan kepalanya dengan yakin. "Tentu saja. Bu Indi. Kami tidak pernah memberikan keterangan palsu bila mengenai kondisi pasien. Pak Damian hanya mengalami kritis pascaoperasi saja.

DMCA.com Protection Status