Beranda / Pernikahan / Menikah Karena Penggrebrekan / Pertolongan untuk Karamel

Share

Pertolongan untuk Karamel

Penulis: Athmika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bau obat-obatan yang menyengat mulai membangunkan tubuh Kara. Terlihat dari segala arah, semua serba krem. Tangannya pun terpasang selang infus. Ada selimut yang menyelimuti tubuh sampai ke dada.

'Ini di mana?' batin Kara mulai bertanya-tanya.

Seingatnya, sepertinya dia pingsan di pinggir jalan. Lalu kenapa bisa sampai disini? Siapa yang telah menolongnya?

Ceklek

Terdengar pintu terbuka. Terlihat seorang gadis yang mungkin seusia Kara terlihat disana.

"Sudah enakan?" tanya gadis itu. Kara pun menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Aku Asri. Perempuan yang membawamu kesini. Apakah ada nomor keluarga yang kamu ingat? Karena dari tadi kami mencari kartu identitasmu tapi tak ketemu." lanjut Asri kembali.

Kara hanya menggeleng sebagai jawaban. Bukan tak ingat. Hanya tak ingin kembali menjadi beban untuk mereka. Kejadian hari ini sudah membuat beban yang sangat berat untuk mereka. Apakah Kara juga tega menambah beban dengan mengatakan bahwa dirinya terdampar disini karena dibuang kakaknya?

"Ehm... Mbak Asri..." aku menggantung kata-kataku. Ada sedikit rasa tidak enak. Tapi aku juga bingung bagaimana aku harus membayar biaya perawatanku disini.

"Kenapa?" tanya Asri sembari menatap Kara yang terlihat seperti kebingungan.

"Mengenai biaya disini..." belum sempat Kara berucap sampai selesai, sudah dipotong oleh Asri.

"Gratis!" jawabnya singkat.

"Gratis?" Kara menanyakan kembali jawaban Asri yang terdengar seperti sebuah kebohongan. Apa iya di jaman sekarang masih ada pengobatan yang gratis tanpa syarat apapun?

"Iya gratis. Puskesmas ini sumbangsih dari para mantan preman yang kini sudah insyaf. Bukan semua orang. Hanya orang-orang tanpa identitas dan baru saja tertimpa kemalangan. Seperti... dirimu." terangnya yang membuat Kara terheran-heran.

Seperti... dirinya? Memang apa yang salah dengan dirinya?

" Kau habis kena kemalangan. Kata kak Ahmad tadi begitu. "paparnya yang membuat Kara mengernyitkan dahi semakin tak mengerti.

'Kemalangan apa? Bukankah tadi dirinya tak jadi dilecehkan para berandalan itu?' batinnya.

" Maaf, kak Sinar terpaksa memeriksa seluruh tubuhmu tadi. Karena terlihat banyak memar, kak Sinar dibantu temannya untuk memeriksamu. Dan katanya sebelumnya, kamu sudah mendapatkan kemalangan sebelum disini." paparnya kembali.

Kara pun menjadi terkejut. 'Kok ada yang lancang memeriksa tubuhnya disaat dia tak sadarkan diri? Tak ada yang beres dengan tempat ini.'

Ceklek.

Kembali pintu terbuka. Kali ini seorang dokter perempuan yang masuk ke ruangan ini. Di belakangnya ada seorang polisi yang turut serta menemani.

"Maaf karena sudah melakukan pemeriksaan tanpa persetujuan darimu." ujar dokter perempuan tersebut. Kara hanya terdiam menunggu alasan berikutnya dari dokter tersebut.

"Seseorang mengiris nadi, itu sudah bukan sesuatu yang lazim dilakukan jika dia tidak berada di situasi yang terdesak. Apalagi ditambah keterangan dari Asri tadi. Jadi kak Bram mengajukan tes visum untuk mencari bukti kesalahan dari berandalan kecil tadi." ujar dokter perempuan itu kembali.

" Mereka tak bersalah. "ungkap Kara lirih.

" Setelah pemeriksaan, kami tahu hal itu. Karena kalau dilihat dari lukanya, itu sudah beberapa jam yang lalu. Kamu tak mau mengangkat kasus ini? "tanya dokter perempuan itu kembali. Sedangkan Kara, hanya mampu tertawa sinis.

" Maunya seperti itu. Tetapi mereka dari kalangan orang berada. Bukannya mendapatkan keadilan, malah aku yang akan terseret pencemaran nama baik nantinya. "jawab Kara.

Dokter itu hanya menghembuskan nafas kasar. Sedangkan polisi yang sedari tadi mendampinginya, mulai mendekati Kara.

" Namaku Bram. Aku yang mengajukan visum untuk dirimu. Memang disini kami bisa mengajukan visum tanpa persetujuan dari korban jika merasa bahwa korban seperti terancam. Apakah kamu keberatan akan hal itu?" tanya polisi yang bernama Bram itu kepada Kara.

''Aku keberatan pun, visum sudah dilakukan. Jadi buat apa Abang menanyakan hal itu?" sarkas Kara.

Bram mengerti akan sikap Kara. Tak semua oranmau di korek lukanya. Tetapi bagi seorang polisi seperti dirinya, hal ini sangat penting dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku.

" Kau tau ini tempat apa? "tanya Bram kembali yang dibalas gelengan kepala dari Kara.

" Kata orang, disinilah tempat seseorang untuk menutupi aib. Banyak anak yang tak mempunyai orang tua lengkap. Banyak mantan narapidana juga. Banyak preman juga. Seolah mereka itu tak tersentuh hukum." jelas Bram yang membuat Kara tersentak kaget.

Sebegitu burukkah tempat ini?

" Kenapa bisa? "tanya Kara kembali.

" Entahlah. Mereka seperti terlindungi oleh sesuatu. Itu sebabnya, sekecil apapun bentuk kejahatan, kami berusaha untuk mengungkap dan memberi hukuman untuk sang pelaku. "terang Bram.

" Kenapa harus? "tanya Kara kembali.

" Selain karena tugas, disinilah tempat kelahiranku. Aku tak suka dengan predikat kota ini. Karena itu, aku merasa mempunyai kewajiban untuk memperbaikinya. "terang Bram kembali.

Kara menatap laki-laki di hadapannya ini. Raut wajah yang tegas, dengan tubuh yang tegap, seandainya dia di kota, pasti mudah sekali dia mendapatkan popularitas.

Namun, laki-laki ini malah justru memilih bertahan di tempat yang penuh masalah. Apa yang ada di pikirannya sebenarnya?

"Lukamu tak terlalu dalam. Besok pagi, kamu sudah bisa pulang."

Ucapan dokter perempuan itu membuat pikiran Kara kembali. Pulang? Pulang kemana?

"Kamu bisa kos sama aku. Kecil dan kumuh sih. Tapi murah. Kamu bisa cari kerja di pasar atau di pabrik sepertiku." ucap Asri menjawab kegundahan hati Kara.

Kara hanya menjawab dengan senyum. Kalau kos, mungkin dia bisa menjual pemberian ibunya yang masih aman di saku jaketnya. Tetapi pekerjaan? Kara tak membawa apapun selain baju yang dikenakannya kini. Bagaimana caranya dia akan mencari kerja?

"Ngga usah dipikirkan sekarang. Tidurlah!" lanjut Asri.

"Kamu tak membawa baju ganti?" tanya dokter perempuan itu.

"Dia dibuang hanya membawa badan sama pakaian yang dipakainya saja, mbak!"

Bukan Kara yang menjawab tapi Asri. Teman baru Kara itu memang kasihan akan nasib Kara yang seperti anak sebatang kara.

"Astagfirullah... Aku ada baju. Kamu pakai saja tak usah dikembalikan. Oh ya. Nama saya Sinar" ucap dokter perempuan itu sembari mengulurkan tangan perkenalan.

"Karamel Nandhita." jawab Kara.

"Kembali ke masalah pelecehanmu kembali. Kamu yakin tidak akan menindaklanjuti?" tanya Bram yang sebenarnya tak tega jika kasus Kara ditutup begitu saja. Sedangkan Kara, dia menganggukkan kepala mengiyakan pertanyaan polisi perhatian tersebut.

"Seperti alasanku diawal, Bang. Mereka punya kuasa..." belum selesai Kara berucap, sudah dipotong pertanyaan heran dari ketiga orang yang berada di ruangan tersebut.

"Mereka?" ucap mereka bertiga serempak.

"Keempat orang yang sangat berpengaruh di kota. Dan seorang suami yang mempercayakan istrinya pada orang yang salah." ungkap Kara yang membuat yang lain terkejut.

"Kamu sudah punya suami? Bagaimana ceritanya kalau sudah bersuami tapi malah dibuang sama kakak sendiri?" tanya Asri penuh tanya kepada teman barunya tersebut.

"Niatnya agar mengantarkan aku kerumah suamiku. Tetapi di tengah jalan, dia ingin mengambil posisiku sebagai istri dari suamiku." jawab Kara kembali. Sungguh kalau dipikir-pikir, mereka ini sudah seperti wartawan. Tanya tak ada berhentinya.

"Siapa nama suamimu? Barangkali nanti bisa aku mencarikannya untukmu." tanya Bram.

"Dirgantara Wisesa." jawab Asri cepat.

"Wisesa?" tangan Bram mengepal kuat seakan penuh amarah mendengar nama Wisesa disebut. Dokter Sinar pun menggenggam tangannya seperti memberi kekuatan.

'Ada apa dengan Wisesa? Kenapa suasana menjadi tegang setelah nama Wisesa disebut?'

Bab terkait

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Perjuangan Hidup Kara

    Kehidupan berlalu begitu cepat, hingga waktu 3 bulan sudah dilalui Kara di daerah ini. Hidup sebagai penjaga los pakaian dengan gaji 35 ribu sehari menjadi andalan tumpuan hidup Kara waktu itu. Karena kini, Kara menjadi pengangguran karena suatu insiden. Flasback on"Yu Tarni, tak kasih tau, Yu! Sadar ngga kalau belakangan ini los kita sepi? Ternyata ada yang kerja nyambi dodolan. Ish... mengerikan!" ucap tetangga Los pakaian Kara. Kara yang mendengar nya hanya cukup mengelus dada. Dia tahu, dialah sasaran sindiran tersebut. " Lha iyo tow, Nah! Mosok sepi kok nganti babar blas raenek sing takon. Nek ngene terus yo kelakon tutup tenan iki, Nah! " balas orang disapa Yu Tarni tersebut. "Lha pye? Saingane cah kota, jek cilik, tapi mbangetke kok, Yu! Lak yo sing tuo ngene kie ra payu nuw!" cerca perempuan di depannya lagi. Kara yang sudah jengah dengan pembicaraan mereka berdua segera menghampiri setelah selesai melayani pelanggan los nya. "Sebenarnya masalah ibu-ibu dengan saya itu

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Masalah Dalam Pernikahan Dirga

    Waktu perjanjian sudah tiba. Hari ini, tepat 3 bulan usia pernikahan Kara dan Dirga. Hari ini pula, keputusan pernikahan mereka akan berhenti atau bertahan 9 bulan ke depan. Dirga, David, Prabu dan Kevin serempak pergi ke tempat Kara seharusnya tinggal. Sedangkan sang kepala suku, sudah tidak bisa berkumpul bebas karena sudah mempunyai istri hasil pernikahan bisnis. Inginnya mereka segera menyelesaikan urusan pernikahan yang tak diinginkan. Tapi ternyata... "Lho? Ini siapa, Dir?" tanya Prabu yang terkejut ada sosok perempuan lain di rumah sang sahabat."Ngapain lo disini?" tanya Dirga tak kalah terkejut dengan kehadiran kakak iparnya. "Siapa, Dir?" kehadiran Kesya yang tak disangka-sangka tentulah membuat keempat PUNGGAWA terkejut. Apalagi mereka sudah celingukan, tapi tetap juga tak terlihat istri dari sang sahabat. "Calon mantan kakak ipar gue!" jawab Dirga. "Dimana dia?" ucapan lirih penuh ancaman membuat tubuh Kesya meremang. Sungguh tak pernah dia sadari kalau adik iparnya i

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Surat Nikah dan Keadaan Kara

    "Bagaimana bisa pernikahan yang seharusnya hanya siri diubah jadi pernikahan yang sah? Lo jangan mau dibohongi, Dir!" Rama yang kini tak bersama keempat kawannya pun ikut risau.Masalah ini timbul karena dia yang lagi stres. Sedangkan keempat kawannya hanya ikut menikmati. Dan kini faktanya, salah satu kawannya harus menjadi tumbal." Gue sudah ambil surat nikahnya. Mereka benar-benar mengurus pernikahan gue. Bahkan mertua gue yang menyelesaikan semuanya. Ini gila! Benar-benar gila, Ram!" Dirga diseberang telepon pun menjadi panik.Kalau sudah sah dalam hukum dan negara, dia harus mengurus perceraian ini lewat pengadilan. Dan sudah otomatis, status dia juga akan berubah." Apa acuan bokap mertua lo pengajuan nikah secara hukum? Secara semua itu mendadak. Ngga mungkin cukup waktu untuk mengurus secara sah bukan?" Rama masih mencoba mengulas masalah ini secara rinci.Siapa tahu masih ada cela untuk membatalkan status pernikahan sahabatnya itu." Bukti rekaman waktu gue nikah siri sama a

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Kutukan

    " Kalau tak mau hamil, jangan lakukan hubungan enak-enak. Ngga pinter menyiasati, tapi main api. Giliran terbakar,bukannya memadamkan malah hanya teriak-teriak. Bodoh itu namanya!" teriak tetangga kos Kara yang mungkin merasa terganggu dengan teriakan kedua orang ini." Tau apa kamu soal hidup saya, Mbak? Dijebak sahabat sendiri, dilecehkan, dibuang kakak kandung kandung sendiri, dan kini malah hamil. Apa Mbak tau bagaimana kehidupan saya sebelum ini?" tanya Kara yang merasa direndahkan oleh tetangga kos nya tersebut."Yang pasti sama-sama menderita bukan? Hidup macam apa yang sahabat sendiri malah khianat? Saudara sendiri membuang? Yakin sebelum ini kamu bahagia?"Pertanyaan tetangga kosnya tersebut membuat Kara mengingat hidupnya selama ini. Bapak dan ibunya hanya mementingkan Kesya. Sekolah bahkan sampai kuliah, selalu disambinya bekerja. Selalu ikut event untuk menambah uang tabungan. Tak ada waktu bersenang-senang. Benar! Hidupnya sungguh miris. Apalagi sahabat karibnya sedari k

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Terkuaknya Dendam Masa Lalu

    Sebulan kemudian suasana rumah Prabu penuh aura permusuhan. Kevin terlihat sudah babak belur tanpa satu orang pun berani buat menolong. "Seharusnya hal yang seperti ini ngga perlu ada dalam persahabatan kita, Kev!" Rama yang terkejut akan kematian adik sepupu sahabatnya, semakin terkejut saat tiba di rumah Prabu, Kevin sudah babak belur dihajar Prabu dan David. Sedangkan Dirga, masih bingung mau berbuat apa, hanya diam memandang kedua sahabatnya menghajar Kevin. " Apa yang ada di otak Lo hingga kepikiran untuk merusak Mecha, Kev! Dia adik Gue! Adik yang paling gue sayang! Aaa...." Prabu kembali menghajar Kevin hingga Kevin semakin tersungkur. Dari tadi, tak sekalipun Kevin membalas. Seolah dia sudah paham akan apa yang terjadi setelah menolak bertanggung jawab tentang kehamilan Mecha. " Lo tau gue menaruh hati dari lama sama dia, Kev! Lo tau segala hal sudah gue lakukan untuk menarik perhatian dia. Tetapi pada akhirnya, dia malah jadian sama Lo. Jujur, gue sakit hati. Tapi, Gue me

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Cerita Masa Lalu Kevin Galendra

    Pov Kevin GalendraNamaku Kevin Galendra. Sedari kecil, aku hanya mengenal Adam Galendra dan Siwi sebagai orang tuaku. Meskipun ibuku terlalu sayang padaku, namun ada sisi hatiku yang kosong. Entah lah, aku pun bertanya-tanya, apa yang kurang dari mama Siwi?Uang saku, berlebih. Aku meminta apapun, selalu diberi. Tak ada yang tidak kudapatkan sedari dulu. Semua ada di genggamanku. Hingga akhirnya, saat aku tertangkap polisi karena tawuran, Papa marah besar padaku. Tetapi Mamaku, tidak!Sama sekali tidak marah! Bahkan membelaku dihadapan Papa. Sebagai bahan pembelaannya, katanya, aku baru dalam masa pencarian jati diri.Seharusnya,,, seharusnya aku senang. Tapi tidak! Aku merasa, Mamaku terlalu membiarkanku melakukan kesalahan. Darimana aku tahu? Karena cara Mama membimbingku, berbeda kala Mama mendidik Evan. Satu-satunya adikku."Evan, jam berapa ini baru pulang sekolah? Jangan terbiasa pulang telat! Ada banyak les yang harus kamu ikuti. Jangan malas!" teriak Mama suatu ketika karena E

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Carut Marut Keluarga Kevin

    Masih POV Kevin GalendraMencari data masa lalu pernikahan kedua orang tuanya ternyata tak sulit. Papanya tak pernah menyembunyikan pernikahannya. Bahkan selama ini, masih hanya nama Adam Galendra dan Asma. Bukan dengan mama Siwi. Yang selama ini kuanggap Mamaku dan istri Papa.Bodohnya aku selama ini yang tak pernah mencari tau siapa nama Mamaku di dalam buku raport atau identitasku yang lain. Karena biasanya semua urusan administrasi mengenai aku, diurus Mama Siwi dan orang kepercayaan Papa."Om Refan, apa Papa selama ini tidak pernah menikah lagi setelah Mama Asma pergi?" tanyaku pada pengacara yang biasa menangani segala kenakalanku.Om Refan adalah sahabat Papaku dari dulu. Bahkan mungkin dari kecil, mereka sudah bersahabat.Om Refan memandangku menyelidik. Entah apa yang ada dipikirannya. Berkas yang sedari tadi dibacanya, dihempaskan begitu saja diatas meja. " Kau baru menanyakan ini setelah sekian tahun? Ckckck... Dimana rasa pekamu selama ini?" Aku menaikkan dahi heran dengan

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Kakak Beradik

    Dewi berjalan perlahan ke arahku. Dengan sigap kubekap mulutnya agar tak berteriak. Tentu saja tubuhnya meronta minta dilepaskan. Tapi tak ku gubris semua itu. Satu persatu masalahku harus terselesaikan."Ehm... Ehm..." tubuh Dewi terus meronta namun tetap kuseret menjauh dari rumah ibuku."Ini Kevin." Setelah aku jujur, rontaan Dewi mulai melemah. Kubalik tubuhnya dan kuberikan pelukan."Maaf baru sadar kalau kamu adikku. Tetapi kenapa selama ini diam saja?" ucapku seraya menatap wajah adik yang selama 16 tahun ini tak pernah kuketahui.Dewi malah mengacuhkan aku. Bibirnya berdecih seolah tak percaya apa yang aku ucapkan barusan. Kedua tangannya menghempas kedua tanganku yang masih memeluknya. "Ck... Emang kalau aku bilang, kakak bakal percaya? Bukankah membully ku sudah menjadi kebahagian tersendiri buat kalian?"Aku menghela nafas pelan. Mungkin jika aku tak mendengar pembicaraan antara mama Siwi dan anaknya waktu itu, aku belum tentu percaya jika Dewi mengatakan kalau dia adalah

Bab terbaru

  • Menikah Karena Penggrebrekan    bab 17

    Semenjak penculikan Dewi, dunia kami sudah berubah. Aku pun tak tau lagi meski bagaimana. Dewi sudah seperti mayat hidup yang diam dalam pandangan kosong. Tidak ada yang mampu kami tanyakan. Apalagi setelah mama tahu kalau aku sudah mengetahui hubungan kami. "Seharusnya kamu tidak usah bertemu dengan kami. Aku tak pernah meminta kamu untuk kemari. Aku hanya ingin hidup kami tenang," ucap mama. Sederhana tetapi membuat sesak napas ini. "Mama tidak menyayangiku? Apa aku salah jika aku pun ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai mama kandung aku sendiri?" rintihku. Tidak diharapkan oleh kedua ibu membuatku berpikir, apakah aku tidak pantas dicintai? "Mama bukan tidak mencintaimu. Hidupmunsudah terlalu nyaman dengan banyaknya kasih sayang dan harta di sekitarmu. Tetapi bagaimana dengan adikmu? Kelahirannya saja papanya tidak tahu. Jangankan harta, bahkan sedari kecil Dewi sudah terbiasa untuk bekerja." Aku hanya mampu mendengar segala keluh kesah dari ibu kandungku ini. " D

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Kakak Beradik

    Dewi berjalan perlahan ke arahku. Dengan sigap kubekap mulutnya agar tak berteriak. Tentu saja tubuhnya meronta minta dilepaskan. Tapi tak ku gubris semua itu. Satu persatu masalahku harus terselesaikan."Ehm... Ehm..." tubuh Dewi terus meronta namun tetap kuseret menjauh dari rumah ibuku."Ini Kevin." Setelah aku jujur, rontaan Dewi mulai melemah. Kubalik tubuhnya dan kuberikan pelukan."Maaf baru sadar kalau kamu adikku. Tetapi kenapa selama ini diam saja?" ucapku seraya menatap wajah adik yang selama 16 tahun ini tak pernah kuketahui.Dewi malah mengacuhkan aku. Bibirnya berdecih seolah tak percaya apa yang aku ucapkan barusan. Kedua tangannya menghempas kedua tanganku yang masih memeluknya. "Ck... Emang kalau aku bilang, kakak bakal percaya? Bukankah membully ku sudah menjadi kebahagian tersendiri buat kalian?"Aku menghela nafas pelan. Mungkin jika aku tak mendengar pembicaraan antara mama Siwi dan anaknya waktu itu, aku belum tentu percaya jika Dewi mengatakan kalau dia adalah

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Carut Marut Keluarga Kevin

    Masih POV Kevin GalendraMencari data masa lalu pernikahan kedua orang tuanya ternyata tak sulit. Papanya tak pernah menyembunyikan pernikahannya. Bahkan selama ini, masih hanya nama Adam Galendra dan Asma. Bukan dengan mama Siwi. Yang selama ini kuanggap Mamaku dan istri Papa.Bodohnya aku selama ini yang tak pernah mencari tau siapa nama Mamaku di dalam buku raport atau identitasku yang lain. Karena biasanya semua urusan administrasi mengenai aku, diurus Mama Siwi dan orang kepercayaan Papa."Om Refan, apa Papa selama ini tidak pernah menikah lagi setelah Mama Asma pergi?" tanyaku pada pengacara yang biasa menangani segala kenakalanku.Om Refan adalah sahabat Papaku dari dulu. Bahkan mungkin dari kecil, mereka sudah bersahabat.Om Refan memandangku menyelidik. Entah apa yang ada dipikirannya. Berkas yang sedari tadi dibacanya, dihempaskan begitu saja diatas meja. " Kau baru menanyakan ini setelah sekian tahun? Ckckck... Dimana rasa pekamu selama ini?" Aku menaikkan dahi heran dengan

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Cerita Masa Lalu Kevin Galendra

    Pov Kevin GalendraNamaku Kevin Galendra. Sedari kecil, aku hanya mengenal Adam Galendra dan Siwi sebagai orang tuaku. Meskipun ibuku terlalu sayang padaku, namun ada sisi hatiku yang kosong. Entah lah, aku pun bertanya-tanya, apa yang kurang dari mama Siwi?Uang saku, berlebih. Aku meminta apapun, selalu diberi. Tak ada yang tidak kudapatkan sedari dulu. Semua ada di genggamanku. Hingga akhirnya, saat aku tertangkap polisi karena tawuran, Papa marah besar padaku. Tetapi Mamaku, tidak!Sama sekali tidak marah! Bahkan membelaku dihadapan Papa. Sebagai bahan pembelaannya, katanya, aku baru dalam masa pencarian jati diri.Seharusnya,,, seharusnya aku senang. Tapi tidak! Aku merasa, Mamaku terlalu membiarkanku melakukan kesalahan. Darimana aku tahu? Karena cara Mama membimbingku, berbeda kala Mama mendidik Evan. Satu-satunya adikku."Evan, jam berapa ini baru pulang sekolah? Jangan terbiasa pulang telat! Ada banyak les yang harus kamu ikuti. Jangan malas!" teriak Mama suatu ketika karena E

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Terkuaknya Dendam Masa Lalu

    Sebulan kemudian suasana rumah Prabu penuh aura permusuhan. Kevin terlihat sudah babak belur tanpa satu orang pun berani buat menolong. "Seharusnya hal yang seperti ini ngga perlu ada dalam persahabatan kita, Kev!" Rama yang terkejut akan kematian adik sepupu sahabatnya, semakin terkejut saat tiba di rumah Prabu, Kevin sudah babak belur dihajar Prabu dan David. Sedangkan Dirga, masih bingung mau berbuat apa, hanya diam memandang kedua sahabatnya menghajar Kevin. " Apa yang ada di otak Lo hingga kepikiran untuk merusak Mecha, Kev! Dia adik Gue! Adik yang paling gue sayang! Aaa...." Prabu kembali menghajar Kevin hingga Kevin semakin tersungkur. Dari tadi, tak sekalipun Kevin membalas. Seolah dia sudah paham akan apa yang terjadi setelah menolak bertanggung jawab tentang kehamilan Mecha. " Lo tau gue menaruh hati dari lama sama dia, Kev! Lo tau segala hal sudah gue lakukan untuk menarik perhatian dia. Tetapi pada akhirnya, dia malah jadian sama Lo. Jujur, gue sakit hati. Tapi, Gue me

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Kutukan

    " Kalau tak mau hamil, jangan lakukan hubungan enak-enak. Ngga pinter menyiasati, tapi main api. Giliran terbakar,bukannya memadamkan malah hanya teriak-teriak. Bodoh itu namanya!" teriak tetangga kos Kara yang mungkin merasa terganggu dengan teriakan kedua orang ini." Tau apa kamu soal hidup saya, Mbak? Dijebak sahabat sendiri, dilecehkan, dibuang kakak kandung kandung sendiri, dan kini malah hamil. Apa Mbak tau bagaimana kehidupan saya sebelum ini?" tanya Kara yang merasa direndahkan oleh tetangga kos nya tersebut."Yang pasti sama-sama menderita bukan? Hidup macam apa yang sahabat sendiri malah khianat? Saudara sendiri membuang? Yakin sebelum ini kamu bahagia?"Pertanyaan tetangga kosnya tersebut membuat Kara mengingat hidupnya selama ini. Bapak dan ibunya hanya mementingkan Kesya. Sekolah bahkan sampai kuliah, selalu disambinya bekerja. Selalu ikut event untuk menambah uang tabungan. Tak ada waktu bersenang-senang. Benar! Hidupnya sungguh miris. Apalagi sahabat karibnya sedari k

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Surat Nikah dan Keadaan Kara

    "Bagaimana bisa pernikahan yang seharusnya hanya siri diubah jadi pernikahan yang sah? Lo jangan mau dibohongi, Dir!" Rama yang kini tak bersama keempat kawannya pun ikut risau.Masalah ini timbul karena dia yang lagi stres. Sedangkan keempat kawannya hanya ikut menikmati. Dan kini faktanya, salah satu kawannya harus menjadi tumbal." Gue sudah ambil surat nikahnya. Mereka benar-benar mengurus pernikahan gue. Bahkan mertua gue yang menyelesaikan semuanya. Ini gila! Benar-benar gila, Ram!" Dirga diseberang telepon pun menjadi panik.Kalau sudah sah dalam hukum dan negara, dia harus mengurus perceraian ini lewat pengadilan. Dan sudah otomatis, status dia juga akan berubah." Apa acuan bokap mertua lo pengajuan nikah secara hukum? Secara semua itu mendadak. Ngga mungkin cukup waktu untuk mengurus secara sah bukan?" Rama masih mencoba mengulas masalah ini secara rinci.Siapa tahu masih ada cela untuk membatalkan status pernikahan sahabatnya itu." Bukti rekaman waktu gue nikah siri sama a

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Masalah Dalam Pernikahan Dirga

    Waktu perjanjian sudah tiba. Hari ini, tepat 3 bulan usia pernikahan Kara dan Dirga. Hari ini pula, keputusan pernikahan mereka akan berhenti atau bertahan 9 bulan ke depan. Dirga, David, Prabu dan Kevin serempak pergi ke tempat Kara seharusnya tinggal. Sedangkan sang kepala suku, sudah tidak bisa berkumpul bebas karena sudah mempunyai istri hasil pernikahan bisnis. Inginnya mereka segera menyelesaikan urusan pernikahan yang tak diinginkan. Tapi ternyata... "Lho? Ini siapa, Dir?" tanya Prabu yang terkejut ada sosok perempuan lain di rumah sang sahabat."Ngapain lo disini?" tanya Dirga tak kalah terkejut dengan kehadiran kakak iparnya. "Siapa, Dir?" kehadiran Kesya yang tak disangka-sangka tentulah membuat keempat PUNGGAWA terkejut. Apalagi mereka sudah celingukan, tapi tetap juga tak terlihat istri dari sang sahabat. "Calon mantan kakak ipar gue!" jawab Dirga. "Dimana dia?" ucapan lirih penuh ancaman membuat tubuh Kesya meremang. Sungguh tak pernah dia sadari kalau adik iparnya i

  • Menikah Karena Penggrebrekan    Perjuangan Hidup Kara

    Kehidupan berlalu begitu cepat, hingga waktu 3 bulan sudah dilalui Kara di daerah ini. Hidup sebagai penjaga los pakaian dengan gaji 35 ribu sehari menjadi andalan tumpuan hidup Kara waktu itu. Karena kini, Kara menjadi pengangguran karena suatu insiden. Flasback on"Yu Tarni, tak kasih tau, Yu! Sadar ngga kalau belakangan ini los kita sepi? Ternyata ada yang kerja nyambi dodolan. Ish... mengerikan!" ucap tetangga Los pakaian Kara. Kara yang mendengar nya hanya cukup mengelus dada. Dia tahu, dialah sasaran sindiran tersebut. " Lha iyo tow, Nah! Mosok sepi kok nganti babar blas raenek sing takon. Nek ngene terus yo kelakon tutup tenan iki, Nah! " balas orang disapa Yu Tarni tersebut. "Lha pye? Saingane cah kota, jek cilik, tapi mbangetke kok, Yu! Lak yo sing tuo ngene kie ra payu nuw!" cerca perempuan di depannya lagi. Kara yang sudah jengah dengan pembicaraan mereka berdua segera menghampiri setelah selesai melayani pelanggan los nya. "Sebenarnya masalah ibu-ibu dengan saya itu

DMCA.com Protection Status