Share

Bab 385 Kamu Adalah Putraku yang Paling Kubanggakan

"Karena kamu datang dan menyebut masalah ini, mari kita bicarakan baik-baik sebagai keluarga." Zohan memandang Sinta, "Aku pikir kamu nggak akan bersikap bodoh lagi saat ini dan melewatkan kesempatan mendapatkan manfaat untuk putramu!"

Sinta memandangnya dengan marah dan ingin memarahinya lagi, tapi pada akhirnya kepentingan putranya lebih penting, jadi dia hanya mendengus dan tidak berkata apa-apa.

"Aku melihatmu tumbuh besar dari kecil. Saat kamu baru belajar berjalan, aku sering mengajakmu ke perusahaan untuk bekerja, mengadakan rapat dan menangani urusan kantor. Kamu terus menemaniku, ini memicu minatmu terhadap ekonomi dan manajerial."

Yovan juga teringat masa lalu dan bernostalgia.

"Kamu benar-benar sudah banyak berjerih payah untuk mengembangkan minat dan kemampuanku. Kamu bukan hanya guru pertamaku, tapi juga pemimpinku."

Zohan terlihat terhidur, tapi Sinta agak kesal.

Saat itu, Sinta merasa kasihan pada putranya yang sudah bekerja keras sejak kecil dan selalu mengeluh bahwa Zo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status