Share

Bab 23

last update Last Updated: 2025-04-10 21:59:55

"Livia maaf, biarkan mereka ikut, ya?" Hakam memohon.

Livia membuang muka, dia berusaha menahan letupan amarah di dadanya. Kenapa susah sekali untuknya mendapat waktu bersama suaminya sendiri?

"Livia, mas mohon. Kali ini ... saja, siapa tau dengan cara seperti ini akan membuat kalian akur dan dekat." Hakam meraih tangan istrinya. Dia tau jika Livia kecewa dengan keputusannya, tapi dia juga tak kuasa untuk melarang ibunya serta Hana untuk ikut. Dia takut mengecewakan keluarganya.

"Tapi kamu udah janji kita bakal jalan bertiga aja, Mas!" sanggah Livia.

"Iya, Mas tau. Makanya mas minta maaf, mama dan yang lain tiba-tiba keluar dan minta ikut. Bukan mas yang ngajak," kata Hakam serba salah.

"Ya, kan, kamu bisa nolak, Mas! Bikin alasan apa, kek!" sewot Livia kesal. Hakam menghembuskan napas kasar, sulit untuknya memilih jika tengah disituasi seperti ini.

"Tau gini aku nggak bakal ikut tadi!" omel Livia. Tapi dia masuk juga kedalam mobil, dia sudah terlanjur berkemas jadi lebih baik tetap p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Haladiem
adik kurang ngajar suami jg brengsek
goodnovel comment avatar
Syarifah Ipeh
keren teksnya,,,ngk basa basi ngk kyk Edward Clara,,,apa bagusnya ...
goodnovel comment avatar
レイネケ アマンダ
pengen bgt livia cerai sama hakam.. terus nanti livia sama si gheva atau laki lain yang lebih baik dari hakam ...🥲 gue udah muak baca si edward clara gak cerai², udah 400an :v
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 85

    Ghani berdecak begitu selesai menonton video yang dikirim Gheza. Pria itu meletakkan ponselnya dengan cara dilempar, kesal dengan tingkah Gheza yang seolah tak pernah berhenti mencari kesalahan Kaluna dan keluarganya."Apa susahnya, sih, terima perjodohan ini? Kenapa dia harus mencari-cari kesalahan Kaluna? Dasar keras kepala!" gerutu Ghani kesal.Dia memutuskan membalas pesan sang putra. Gheza harus tau, keputusan Ghani sudah tak bisa diganggu gugat. Lagi pula, pernikahan mereka tinggal menghitung hari, mana bisa main batalkan begitu saja karena masalah sepele begini?[Nggak ada gunanya kamu mencari-cari kesalahan Kaluna begitu, Gheza. Pernikahan kalian tetap akan berjalan, tidak peduli apa pun alasannya!]Gheza meremas ponselnya sekuat tenaga. Geram dengan sikap sang Papa yang tak mau tau dan tak peduli dengan berita baru yang dia bawa. Padahal di sana sudah jelas-jelas Kaluna dan Papanya punya rencana buruk, tapi bisa-bisanya Ghani malah mengatakan Gheza tengah mencari-cari kesalah

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 84

    Napas Livia memburu mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Marni. Sampai hati wanita itu mengatakan dia anak haram? Tak adakah secuil rasa sayang untuk perempuan yang sudah ia rawat sejak bayi itu?Kepala Livia berdenyut nyeri, tubuhnya limbung dan langsung ditangkap oleh Alia. Melihat itu, Marni sedikit kasihan."Bawa dia duduk di sana," titah wanita itu singkat, dia berjalan lebih dulu menuju kursi yang ada di teras.Alia pun memapah Livia yang tampak syok. Dengan hati-hati, Alia meminta Livia duduk di sana, ia ikut mendampingi."Mumpung kamu di sini, kamu juga sudah tau yang sebenarnya, kan? Aku nggak mau nutupin apa pun lagi. Kamu harus tau semua ceritanya, dari mana kamu berasal dan siapa wanita yang sudah melahirkanmu." Tanpa menoleh pada Livia, Marni bicara.Livia diam saja, air mata yang sejak tadi ia tahan dibiarkan meluncur bebas. Livia tak ingin berpura-pura kuat lagi didepan Marni. Wanita itu harus tau, betapa hancurnya hidup serta mental Livia selama ini dikarenakan

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 83

    "Tenang saja, Pa. Setelah menjadi istri Gheza, aku yakin bisa menguasai semuanya sesuai perintah Papa," ujar Kaluna tersenyum licik.Semua memang sudah direncanakan. Perusahaan milik keluarga Dharmawan sedang goyah, ia tentu butuh banyak suntikan dana demi mempertahankan keutuhan perusahaannya. Kebetulan juga ia mendengar bahwa Ghani sedang mencari menantu dari keluarga pengusaha seperti mereka juga.Sebuah ide langsung mendarat di kepalanya. Rencana licik mulai ia susun, dan itu juga yang membuat Kaluna begitu berambisi mendekati Gheza. Demi menyelamatkan perusahaan keluarga mereka."Kamu benar. Beruntung Pak Ghani mau menerima kita, karena hanya dia yang bisa menyuntikkan dana besar pada perusahaan kita agar tetap stabil." Tawa Dharmawan dan Kaluna menggema.Neni, istri pria itu hanya bisa memaksakan senyum. Sebenarnya ia kurang setuju dengan rencana suami dan anak sambungnya itu, tetapi ia tak punya kuasa. Suaranya tak akan didengar, sarannya tak akan diterima. Sebab selama ini, Ne

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 82

    "Mbak, aku nggak mau banyak komentar kalo masalah ini. Tapi ... kalau alasan Mbak balik lagi sama papanya Yazeed gara-gara takut merepotkan Mbah dan juga aku, mending pikir-pikir dulu." Alia menanggapi ucapan Livia dengan tenang."Memangnya Mbak yakin dia sudah berubah?" Alia bertanya menatap Livia serius.Livia menghembuskan napas kasar, kemudian menggeleng pelan."Mbak nggak begitu yakin, Al. Walau pun katanya akan membeli rumah baru yang jauh dari keluarganya," jawab Livia."Kalau begitu, Mbak pikir-pikir dulu, deh! Jangan mau menyerahkan hidup untuk laki-laki seperti itu, Mbak. Seumur hidup itu lama, jangan sampai Mbak dan Yazeed kembali sengsara karena ulahnya." Livia mengangguk pelan. Apa yang dikatakan Alia ada benarnya, dia tak hanya butuh uang untuk hidup. Tapi juga kasih sayang serta perhatian tulus dari sang suami demi menjaga kewarasan dirinya.*Hari terus berlalu, rumah dan mobil yang sempat Hakam promosikan di sosial media pada akhirnya menemukan pembelinya. Dengan bera

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 81

    "Nggak usah! Papa nggak perlu bukti atau apa pun itu. Yang Papa tau, kamu dan Kaluna sama-sama salah!" tepis Ghani membuat Gheza membeliak.Bagaimana bisa pria itu tak mengindahkan pembelaan sang putra? Padahal Gheza tak sekedar membela diri, dia punya bukti yang menunjukkan siapa yang salah.Kaluna menghembuskan napas lega dan tersenyum. Dia melirik Gheza yang tengah menatap tajam ke arahnya. Kaluna tak peduli, biarlah Gheza menganggapnya perempuan rendahan. Yang penting, dia harus berhasil menikah dengan laki-laki itu sesuai permintaan sang Papa."Sudah, kamu lanjutkan kerjaan. Dan kamu ... balik dulu, ya? Mungkin setelah suasana hati Gheza mulai membaik, kalian bisa bertemu lagi." Ghani menoleh dan tersenyum kearah Kaluna. Perempuan itu mengangguk sopan dan langsung pamit undur diri dari sana.Dalam hati, Kaluna bersorak penuh kemenangan. Menaklukkan Gheza memang cukup sulit, tapi ia bisa lewat jalan pintas, yaitu Ghani.Seperginya Kaluna, Ghani menatap Gheza yang memasang tampang

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 80

    "Gheza! Apa yang sedang kalian lakukan?!" Murka Ghani.Kedatangan sang Papa yang tiba-tiba tentu saja mengejutkan Gheza. Laki-laki itu langsung mendorong Kaluna hingga perempuan itu terjengkang jatuh, sedang dia langsung berdiri gugup sambil merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan.Kaluna mengaduh kesakitan dan segera dibantu berdiri oleh Sahira –sekretaris pribadi Gheza. Ghani sendiri masih berdiri ditempatnya tanpa mengalihkan pandangannya dari sang putra.Tatapan mata pria itu tajam bagai elang, dia murka sebab tak menyangka jika sang putra akan seberani itu dan melakukannya di kantor."Pa, ini semua tidak seperti yang Papa bayangkan," kata Gheza gugup, dia mendekati Ghani yang masih saja menatapnya."Alasan apa yang ingin kamu lontarkan, Gheza? Dengan melihat posisi kalian saja, Papa tau apa yang akan terjadi selanjutnya jika kami tidak segera datang. Iya, kan?!" cemooh Ghani.Kaluna menundukkan wajah, dari gesturnya sengaja ia buat seolah merasa bersalah didepan Ghani. Padah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status