Saat Cindy bangun, hari sudah subuh.Sakit kepala akibat mabuk membuatnya sangat tidak nyaman, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerang.Saat ini, suara dingin terdengar di sampingnya, "Air ada di meja samping tempat tidur di sebelah kiri."Ini ... suara Yogi?Cindy segera membuka matanya. Di kursi sebelah tempat tidur, Yogi menyilangkan kaki sambil menatapnya."Kenapa Pak Yogi ada di sini?" Kemudian, Cindy menyadari dirinya sedang terbaring di ranjang rumah sakit dengan infus di punggung tangannya. Dia sedikit bingung, "Ada apa denganku?"Yogi berkata dengan tenang, "Kamu nggak ingat apa yang terjadi tadi malam?""Aku ingat aku minum terlalu banyak dan mabuk. Perutku mual dan sangat sakit. Aku merasa sangat nggak nyaman, tapi cukup pulang dan istirahat saja. Apa perlu ke rumah sakit?Dia memiliki firasat buruk, "Apa lagi yang terjadi padaku?"Ekspresi Yogi tidak jelas. "Keguguran."Cindy tertegun sejenak, lalu merasakan jantungnya berdebar kencang.Wajahnya yang tadinya pucat
Setelah diinfus, perawat mencabut jarumnya. Cindy mengangkat ponselnya dan menjawab pesan WhatsApp Sisca yang menanyakan kondisinya.Sisca berangkat kerja, tidak mudah bagi pekerja untuk mengambil cuti.Cindy menjawab bahwa dia baik-baik saja dan siap untuk pulang, tapi sebenarnya dia ingin tidur lebih lama lagi. karena perawat tidak mendesaknya pergi, jadi dia menutup matanya.Dia tidur sampai tengah hari ketika dia menerima telepon, "Siapa ini?"Penelepon sangat tidak puas, "Cindy, ini aku. Kenapa kamu bertanya siapa aku setiap kali aku meneleponmu? Apa kamu nggak menyimpan nomorku?""Tuan Muda Yosua?""Ya!"Cindy berkata, "Maaf, Tuan Muda Yosua, aku belum sempat simpan.""Ih, nggak apa-apa! Aku nggak picik. Ingatlah untuk menyimpannya nanti." Yosua sangat tertarik pada Cindy. "Oh ya, WhatsApp aku juga menggunakan nomor ponsel ini. Kamu tambahkan saja. Kita bisa ngobrol saat bosan."Cindy menjawab, "Baiklah. Apa ada perlu, Tuan Muda Yosua?""Nggak ada apa-apa. Aku ingat kamu banyak m
Cindy menghabiskan makanannya tanpa berbicara, dia juga mengambil keputusan untuk menjauhi Yosua agar tidak sering bertemu dengan Yogi.Setelah makan, Yosua ingin mengantarnya pulang, Cindy tidak menolak.Cindy menambahkan akun WhatsApp Yosua di dalam mobil. Akun WhatsApp Yosua langsung dilewati tanpa perlu verifikasi. Dia membuka profil Yosua dan akhirnya melihat lampiran foto di profil yang dibicarakan Yona.Yosua ternyata melampirkan foto bersama mereka dengan teks seperti itu.Itu terlalu ambigu.Sesampainya di depan gerbang kompleks, Cindy bertanya, "Tuan Muda Yosua, bisakah kamu menghapus foto di profil?"Yosua tidak mengerti, "Kenapa harus dihapus?""Itu nggak pantas dan akan disalahpahami orang.""Benarkah? Menurutku itu cukup bagus."Cindy lembut tapi bersikeras, "Lebih baik hapus saja."Yosua berdecak dan mengangkat ponselnya, "Oke, kamu mau hapus, akan kuhapus. Aku akan mendengarkanmu."Cindy berkata, "Terima kasih, Tuan Muda Yosua."Setelah menghapus dan meletakkan ponselny
Yosua sudah bekerja di perusahaan keluarga, sekarang dia dipanggil Pak Yosua, jadi ayahnya ingin menggunakan pesta ulang tahun ini untuk memperkenalkannya secara resmi kepada mitranya.Kalau hanya membutuhkan pendamping wanita, Yosua punya belasan, tapi kali ini berbeda. Semua pacarnya adalah model muda atau selebriti internet, yang tidak memiliki pengalaman dalam dunia bisnis. Dia tidak ingin membodohi dirinya saat pertama kali tampil, jadi harus didampingi Cindy.Siapa yang tidak tahu Cindy adalah Sekretaris Utama Grup Mega, siapa yang bisa menandingi Cindy dalam hal profesionalisme?!Cindy berpikir sejenak, akhirnya terpaksa berkata, "Tuan Muda Yosua, kamu yang bilang kalau aku pergi ke pesta ulang tahunmu untuk membantumu kali ini, utang kita dianggap lunas.""Benar!"....Yosua tidak pandai menyimpan rahasia. Begitu mendapat persetujuan dari Cindy, dia tidak sabar untuk menceritakannya kepada sahabatnya. Mereka kebetulan sedang berada di bar."Nona Cindy sudah setuju!"Yavon terke
Cindy diam-diam menjauh dari pandangan Yogi.Kebetulan Yosua keluar untuk menjemput Cindy, Cindy langsung pergi bersama Yosua.Punggung dan pinggang Cindy juga terlihat, langkahnya lemah gemulai, sangat menggoda pria.Yona memperhatikan tatapan Yogi sehingga Yona tanpa sadar menunduk untuk mengamati tubuh sendiri.Yona juga ramping, tapi terlalu kurus, istilah halusnya adalah dia masih pelajar.Gaun yang diberikan Yogi kepada Cindy bergaya gadis muda yang modis, dengan rok sifon, bertali satu, berhiaskan berlian dan bunga, terlihat seperti peri.Awalnya Yona menganggap dirinya sangat cantik, tapi setelah membandingkannya dengan Cindy, entah kenapa Yona teringat pada kata "biasa saja".Apalagi saat melihat hasrat menaklukkan wanita yang terpancar dari mata Yogi, Yona pun cemberut.Yona berbisik, "Kak Cindy hari itu bilang dia dan Tuan Muda Yosua hanya berteman. Baju Cindy adalah baju pasangan dengan Tuan Muda Yosua 'kan?""Mungkin," kata Yogi acuh tak acuh.Yona berbisik, "Kak Cindy san
Detik berikutnya, aura agresif pria itu menekan Cindy."Siapa yang kamu cari? Yosua? Kenapa aku nggak tahu kalian begitu dekat sebelumnya? Sudah berapa lama kamu berhubungan dengannya di belakangku? Hmm?""Pak Yogi?" Cindy masih kaget.Mata Yogi suram dalam kegelapan. "Hmm."Cindy sedikit rileks, tapi dia langsung menjadi tegang lagi dan meronta lebih keras. "Pak Yogi, lepaskan.""Apa kamu tertarik dengan Yosua?" Yogi memahami setiap perubahan sikap Cindy. Saat melihat Cindy tersenyum pada Yosua, dia tahu Cindy bukan sama sekali tidak tertarik.Cindy mengabaikan perkataannya dan meronta dengan suara teredam. Cindy hanya merasa Yosua polos dan lucu.Yogi mencibir sambil menyeret Cindy ke jendela ruang utilitas, lalu mendorong jendela. "Lihat sendiri."Cindy melihatnya tanpa sadar.Dia melihat Yosua sedang menekan seorang wanita di bebatuan taman belakang yang sepi, wanita itu bersenandung dengan nikmat.Begitu Cindy pergi ke kamar mandi, dia berhubungan seks dengan wanita itu.Polos dan
Tamu itu berhenti. Dia mengenali Cindy, "Bu Cindy, kamu belum tahu? Pak Cahyadi dan Pak Yogi hampir saja bertengkar di depan umum!"Cindy tercengang, bagaimana mungkin? Yogi sangat tenang, bagaimana dia bisa bertengkar dengan ayahnya di depan umum dalam jamuan orang lain?"Serius?"Tamu lain segera menimpali, "Nggak, nggak, dia melebih-lebihkan. Tepatnya, hanya tampak kesal saja, mereka nggak bertengkar.""Tuh, di posisi itu, tadi Pak Cahyadi ada di sana. Dia sedang ngobrol dengan sekretaris yang datang ke jamuan makan bersama Pak Yogi. Saat mereka ngobrol, Pak Yogi datang. Begitu datang, dia melindungi sekretaris itu di belakangnya lalu dia mengatakan sesuatu kepada Pak Cahyadi, wajah Pak Cahyadi langsung muram.""Untungnya Pak Hermanto datang tepat waktu untuk menengahi dan meminta mereka bicara di lantai atas, nggak tahu apa yang terjadi selanjutnya."Cindy sedikit mengernyit.Tamu itu menguji, "Bu Cindy, kamu paling dekat dengan Pak Yogi. Tolong beri tahu kami, sekretaris itu seben
Saat ini, perhatian semua orang dialihkan Yosua pada Cindy.Cindy berdiri dengan gaun ungu tua, dia cantik, tapi tiada ekspresi, seperti patung yang sangat indah.Hermanto Sutejo dan Melani Caldwell sebenarnya sangat puas dengan Cindy, apalagi malam ini mereka melihat Cindy mengajak Yosua bersosialisasi dan melayani tamu.Mereka tahu Yosua tidak berbakat dalam bidang bisnis, sehingga mencari istri yang berbakat di bidang bisnis menjadi persyaratan terbesar mereka untuk calon menantu perempuan mereka.Hanya saja mereka baru tahu keluarga Cindy biasa saja, tapi itu tidak masalah. Justru mudah dimanipulasi kalau dia tidak berasal dari keluarga kaya. Kalau tidak, mereka akan khawatir ketika perusahaan diserahkan kepada Cindy, Cindy akan meraup untuk membantu orang tuanya.Memikirkan ini, Melani maju dan menggenggam tangan Cindy sambil tersenyum ramah. "Benar, aku juga merasa Cindy sangat cakap."Cindy segera menarik tangannya.Melani tertegun.Cindy cemberut lalu berkata dengan tenang, "Bu