Share

Bab 227

Setelah beberapa tamparan, wajah Neil pun bengkak dan sembab.

Baru saat itulah Aura merasa sedikit lega dari amarahnya.

Dia berdiri dan menatap Neil dengan ekspresi merendahkan. “Bukankah kau itu pintar? Bisakah kau menebak apa yang ingin aku lakukan? Kenapa kau masih tetap datang?”

Neil menatapnya. “Jika aku tidak datang, kau akan mencoba untuk menargetkan Nellie atau ibuku. Mereka perempuan, aku laki-laki.”

Dia seharusnya menjadi orang yang menanggung penderitaan.

Kata-katanya membuat Aura mencibirnya, “Betapa beraninya dirimu, tapi apa gunanya meskipun kau pintar? Kau masih ada di sini mendapat pukulan dariku.”

Neil mengedipkan mata padanya. “Coba tebak mengapa aku mau menerima pukulan darimu di sini?”

Aura mengerutkan alisnya tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Neil tersenyum kecil. “Lihatlah ke bawah.”

Aura mengerucutkan bibirnya. Dia berjalan ke jendela, membuka tirai, dan melihat ke bawah.

“Kau menelepon polisi?”

“Kalau aku tidak salah, Nellie-lah yang menelepon polisi.”

Neil ters
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status