Awalnya, Luna mengira dia salah dengar, tapi ketukan itu terus berlanjut.Dia memiringkan kepalanya untuk mendengarkan dengan seksama, lalu menyadari bahwa ini bukan kebetulan. Dia tidak salah dengar sama sekali!Ketukan itu datang dari bawah papan lantai di bawah sofa!Luna mengangkat kepalanya dan bertemu dengan tatapan bingung Joshua. Jelas, dia juga mendengar suara itu.Mereka berdua saling berpandangan, lalu dengan cepat beraksi dan mendorong sofa menjauh. Begitu menyingkirkan sofanya, mereka menemukan pintu tersembunyi yang mengarah ke ruang bawah tanah!Ketukan itu datang dari ruang bawah tanah!Joshua segera mengambil kunci dan menarik pintunya hingga terbuka. Dia melangkah ke ruang bawah tanah, lalu berbalik dan membuka tangannya lebar-lebar. “Ayo,” katanya pada Luna.Luna sangat tertarik sehingga dia bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan apa pun. Sebaliknya, dia melompat tanpa berpikir dua kali, dan mendarat tepat di pelukan Joshua.Di ruang sempit ini, mereka berdua ters
Setelah itu, Joshua melepaskan Nellie dan berdiri. “Aku akan pergi ke gunung.” Dia tidak tahu apa yang Fiona rencanakan dengan menyandera Nigel, tapi karena itu sudah terjadi, dia tidak punya pilihan selain melawannya.Joshua berbalik dan menatap Nellie dengan ekspresi penuh tekad. “Jangan khawatir. apa pun yang terjadi, aku akan membawa Nigel kembali bersamaku.”Setelah mengatakan itu, Joshua melangkah keluar dari ruang bawah tanah.“Joshua!” Suara Luna terdengar dari belakangnya begitu dia akan keluar dari ruangan.Joshua pun berbalik.Luna masih berdiri di dalam ruangan. Dia mengulurkan tangannya ke arahnya dan berkata, “Tarik aku keluar dari sini. Aku akan pergi denganmu.”Joshua menatap Luna dan mengamati tubuhnya yang kurus. Beberapa hari yang lalu, dia sangat lemah sehingga bahkan tidak bisa berjalan sendiri. Tetapi pada saat ini, dia bersedia pergi ke gunung bersamanya di tengah badai petir.Joshua tetap diam sejenak tetapi tidak mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Luna.
Ketika Luna mengangkat kepalanya dan melihat pemandangan di depannya, dia sangat terkejut hingga hampir pingsan.Nigel diikat ke batu raksasa di tepi tebing, kakinya telanjang dan seluruh tubuhnya melayang-layang di atas jurang yang tampaknya tak berujung.Sementara itu, Fiona bersandar dengan anggun ke batu. Alisnya sedikit terangkat dan ada senyum mengejek bermain di bibirnya.Dia memegang pisau tajam di tangannya. Cahaya berkilauan dari pisau di tengah hujan.“Kupikir kau butuh lebih banyak waktu untuk menyusulku.” Fiona menghela napas dan menundukkan kepalanya untuk memainkan pisaunya. “Aku bahkan bertaruh dengan Nigel soal kapan kau akan tiba. Untuk setiap jam kau datang terlambat, aku akan memotong salah satu tali yang menahannya di sini.”Setelah itu, dia berbalik dan menghitung jumlah tali yang menahan Nigel ke batu. “Delapan tali. Aku sudah memotong satu, jadi hanya ada tujuh yang tersisa.”Fiona berbalik dan tersenyum pada Joshua. “Lihat, Joshua. Lihat betapa baiknya aku mem
Luna menatap Nigel dan menghela napas. “Jika kau masih ingin menyalahkan Joshua dan aku atas semua yang terjadi, maka lemparkan aku ke dalam jurang! Anakku masih kecil, jadi tolong jangan buat hidupnya menjadi sulit! Aku bersedia memberimu nyawaku sebagai ganti nyawanya!”Fiona tidak bisa menahan tawanya ketika mendengar perkataan Luna. Dia pun tertawa terbahak-bahak sambil memotong salah satu tali lainnya. “Kau ingin memberikan nyawamu sebagai ganti nyawa Nigel? Seberapa naifnya kau itu Luna? Meskipun aku kesal dengan apa yang telah kau lakukan ... “Dia mengangkat alisnya dan menyeringai. “Kau sama sekali tidak berharga bagi Joshua, tetapi itu berbeda untuk Nigel. Darah Joshua mengalir melalui urat nadi Nigel saat ini, dan bagaimanapun dia adalah keturunannya. Jika aku menahan Nigel di sini, itu sama dengan menjaga hati Joshua di sini. Mengapa aku harus melepaskan Nigel, orang yang begitu penting baginya, dengan imbalan wanita yang tidak berharga sepertimu?” Seluruh tubuh Luna meneg
Joshua menyipitkan matanya.Dia tahu bahwa pertanyaan Fiona, dan caranya mengutak-atik pisau itu adalah bentuk ancaman.Dia tahu jawaban apa yang ingin Fiona dengar, jadi dia pun menghela napasnya dan melengkungkan bibirnya menjadi seringai. “Dia tidak berarti apa-apa bagiku. Aku tidak pernah mencintainya di masa lalu, di masa sekarang, juga tidak akan pernah melakukannya di masa depan.”“Satu-satunya alasanku memperlakukannya dengan baik adalah karena dia melahirkan tiga anak untukku, itu saja.”Nigel, yang masih terikat di batu, mengepalkan tinjunya begitu mendengar kata-kata Joshua.Sementara itu, semua warna pun terkuras dari wajah Luna. Meskipun dia tahu Joshua hanya mengatakan yang sebenarnya, tapi …Adalah satu hal untuk mengetahui hal itu tapi merupakan hal yang benar-benar berbeda saat mendengar langsung kata-kata dingin dan tidak berperasaan itu keluar dari mulut Joshua.Dia tidak pernah mencintainya, dan dia tidak pernah berarti apa-apa baginya sama sekali.Luna menghela nap
“Ketika aku didiagnosis dengan penyakit mematikan, aku sudah siap secara mental untuk mati. Bisa memiliki kesempatan untuk menjalani transplantasi sumsum tulang dan memperpanjang hidupku untuk menghabiskan waktu bersama Ibu dan Nellie, aku sudah puas.”Air mata Nigel bercampur dengan air hujan. Suaranya sangat serak sehingga dia tidak terdengar seperti anak kecil lagi. “Mungkin Neil hanya terlalu merindukanku, Bu. Kau tidak perlu menyakiti dirimu sendiri atau mengorbankan hidupmu untukku ... Sejujurnya, aku tidak terlalu peduli soal itu!”Luna merasa hatinya sakit setelah mendengar kata-kata ini dan tidak bisa menahan air matanya lagi.Dia menggigit bibirnya dan mengambil batu terdekat yang bisa dia ambil dan hendak menghancurkan jarinya sendiri. “Fiona, jika aku benar-benar mematahkan sembilan jariku yang tersisa, maukah kau berjanji untuk melepaskan Nigel dan membawaku sebagai gantinya?”Melihat betapa putus asanya Luna dan Nigel, Fiona tertawa terbahak-bahak. “Baiklah! Jika kau bena
Setelah Joshua menyelesaikan kalimatnya, suasana menjadi sunyi senyap sehingga hanya suara angin yang terdengar.Fiona menyipitkan matanya dan pertama-tama menatap Joshua dengan dingin, lalu ke arah Luna. Kemudian, tiba-tiba, dia menyeringai. “Kau berbohong padaku.”Dia berbalik untuk melihat Nigel yang pada saat ini, hanya memiliki tiga potong tali yang menahannya ke batu raksasa. Dia lalu melengkungkan bibirnya menjadi senyum pahit. “Tidak ada jalan untuk kembali lagi, karena sekarang aku telah melakukan sesuatu seperti ini!”“Bagaimana kau tahu soal itu?” Joshua menghela napas dan melanjutkan, “Fiona, kau tahu lebih baik daripada siapa pun bahwa jika ada seseorang diluar sana yang dapat membantumu keluar dari masalah ini dan menjamin keselamatanmu seumur hidup, orang itu adalah aku.”Setelah itu, dia maju selangkah, menatap Fiona dengan ekspresi lembut dan berkata. “Fiona, aku tahu bahwa kau mencoba membalas dendam dengan mengambil nyawa Nigel bersama dengan nyawamu. Tapi pada saat
Joshua adalah pria yang kuat. Fiona tahu bahwa jika Joshua mendekatinya, ada kemungkinan besar dia tidak akan bisa menang dalam pertarungan fisik melawannya.Karena itu, dia menyipitkan matanya, mendekatkan pisaunya ke tali yang diikatkan pada Nigel, dan mengancamnya, “Letakkan surat kontraknya pada sebuah batu dan lemparkan kepadaku!”Joshua membeku dalam langkahnya, dan ekspresinya menjadi gelap begitu mendengar permintaannya.Namun, dia tetap mengikutinya. Dia berjongkok untuk mengambil sebuah batu dan tertawa kecil. “Apa yang kau khawatirkan? Aku sudah berjanji untuk menikahimu dan bersumpah untuk melindungimu. Apakah kau benar-benar berpikir aku akan melanggar janji itu?”“Jika kau bertindak begitu defensif terhadapku, seperti apa masa depan kita nanti?”Ada sedikit kebaikan dalam kata-katanya yang kasar dan tanpa emosi.Joshua belum pernah berbicara dengan Luna seperti ini sebelumnya, jadi dia merasa bingung sejenak, mencoba mencari tahu apakah Joshua bersungguh-sungguh atau apak