Share

57. Jangan Bohong!

"Kau mau apa, hum?" tanya Theona sambil menggertakkan giginya.

Jari telunjuknya ditempelkan di dahi Ikosagon dan mendorongnya perlahan. Kemudian, ia lekas menjauhkan tubuhnya ke belakang.

"Aku mau tidur, aku mengantuk," balas Ikosagon berbohong.

"Alasan saja," sergah Theona sinis.

Hal seperti itu sudah sering Ikosagon lakukan dulu. Jadi, Theona sudah paham betul apa yang akan terjadi selanjutnya jika ia tidak menghindar.

"Memangnya kau pikir, apa yang akan aku lakukan?" Ikosagon membalikkan pertanyaan sekedar ingin tahu jawaban apa yang akan Theona katakan.

"Aku tidak tahu," sungut Theona ketus.

"Jangan bohong!" Ikosagon menyentuh dagu Theona meski wanita itu menghindar, "Kau pasti berpikir kalau aku akan menciummu. Benar bukan?" lanjutnya sambil tersenyum menggoda.

"Jangan mengarang cerita. Lebih baik kau diam agar aku bisa mengobati lukamu," sanggah Theona berusaha mengalihkan perhatian.

"Oke, aku akan diam. Sekarang kau boleh mengobati lukaku." Ikosagon memajukan w
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status